TUNJANGAN BAHAYA
RADIASI BAGI
RADIOGRAFER
Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah
TUJUAN
TUJUAN :: MENINGKATKAN
MENINGKATKAN DERAJAT
DERAJAT KESEHATAN
KESEHATAN MASYARAKAT
MASYARAKAT
PROGRAM
PROGRAM UNGGULAN
UNGGULAN :: RAKYAT
RAKYAT SEHAT
SEHAT
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN JAWA
TENGAH / PROGRAM PRIORITAS JAWA
TENGAH
RPJMD PROV
JATENG 2013-
2018
MISI :
Misi I : Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu dan
Berkeadilan
Misi II : Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Berdaya Saing
Misi III : Mewujudkan Peran Serta Masyarakat dan Pemangku Kepentingan
dalam Pembangunan Kesehatan
PROGRAM PRIORITAS KESEHATAN JAWA
TENGAH
RENSTRA DINKESPROV JATENG 2013-2018
SASARAN:
1. Meningkatnya kesehatan ibu dan anak
2. Terkendalinya penyakit menular dan tidak
menular
3. Meningkatnya fasilitas pelayanan
kesehatan yang memenuhi standar
4. Meningkatnya penerbitan ijin dan
registrasi sumber daya kesehatan
RAKYAT SEHAT
PROGRAM
PRIORITAS 2018 STRATEGI KEBIJAKAN
1. Menurunkan
1. Peningkatan
1. Kematian Ibu dan kematian ibu dan
kesehatan ibu, bayi
bayi bayi 2. Mengendalikan
2. Penyakit menular 2. Pencegahan dan faktor-faktor resiko
dan tidak menular pengendalian penyakit menular
3. Stunting penyakit dan tidak menular
1. BAB sembarangan 3. Penggerakkan
menular dan 1. Peningkatan proporsi
2. Kurangnya akses Germas
tidak menular desa STBM
sanitasi 2. Peningkatan proporsi
3. Peningkatan
1. Pengembangan
status gizi balita
desa ODF
1. Standar mutu desa STBM
bagi Fasyankes Peningkatan
2. Peningkatan
dasar dan rujukan desa ODF proporsi
2. Aksesibilitas fasyankes dasar
fasyankes dasar Pelayanan dan rujukan
1. Mendorong
dan rujukan kesehatan terstandar
kepesertaan mandiri
1. JKN dasar dan 2. Mengalokasikan PBI
Peningkatan non kuota
1. SPM kab/kota
rujukan
kepesertaan yang
JKN
terstandar
1. Fasilitasi SPM 1. Peningkatan dukungan
2. Jejaring mitra
kab/kota kepala daerah untuk
kesehatan SPM
3. Sistem Kesehatan 2. Penguatan jejaring
kemitraan 2. Penguatan jejaring
ISU – ISU PROGRAM
STRATEGIS JAWA PRIORITAS 2018
TENGAH 1. Kematian Ibu dan
ANGKA bayi
KESAKITAN 2. Penyakit menular
DAN dan tidak menular
KEMATIAN 3. Stunting
1. BAB sembarangan
SANITASI 2. Kurangnya akses
DASAR sanitasi
1. Standar mutu bagi
AKSES DAN Fasyankes dasar
MUTU dan rujukan
FASYANKES 2. Aksesibilitas
PEMBIAYAA fasyankes dasar
N MELALUI dan rujukan
JKN 1. JKN
SISTEM 1. SPM kab/kota
2. Jejaring mitra
KESEHATA kesehatan
8 N 3. Sistem Kesehatan
Provinsi
PROGRAM YANG PERLU
DITUNTASKAN
Kasus Kematian Ibu < 300,
1
AKI/AKABA
Penurunan Angka Kejadian dan
2
Kematian DBD
Gerakan Masyarakat Sehat
3
“GERMAS”
4 Menuju Bebas Kusta 2019
Bebas BAB Sembarangan
5
Tahun 2021
6
Sanitasi Terpadu Berbasis
Masyarakat Tahun 2020
Belkaga Menuju Bebas Filaria
7
Tahun 2020
Bebas Malaria pada Tahun 2021
8
(Gebrak Malaria)
9
KETERPADUAN PERAN
DALAM PENANGANAN MASALAH KESEHATAN
1. DINAS
LINSEK : KESEHATA
1. LINSEK N
(BAPERM MASALAH KES : 2. RS PUSAT/
ASDES, P2M : DBD PRUMAH
BP3APK, HIV/AIDS SAKITOV/K
DIKNAS
PTM : AB-KOTA /
2. PKK
3. FATAYAT
HYPERTENSI SWASTA
4. AISIYAH DM, CA 3. PUSKESMA
AKI
5. NGO AKB/AKAB
S
PT KESHT:
MITRA : GIZI 1. FK
1. OP BURUK/STUNTIN 2. FKM
KESHT G 3. AKBID
2. KNCV ODF/BBAS 4. AKPER
GERMAS
3. EMAS PIS-PK 5. KESLIN
4. GF JEJARING/KEMITRAAN G
5. PPTI 6. GIZI
10 6. DLL…. 7. DLL
MANAJEMEN PROGRAM PPSDMK
PERENCANAAN
BINWAS MUTU
PENGADAAN
Juml
Jenis
ah
Distr
Mutu i-
busi
PENDAYAGUNAAN
A A N Permenkes Nomor 33/2015 :
C AN
REN Pedoman Penyusunan
P E
Perencanaan Kebutuhan SDM
Kesehatan
Perencanaan kebutuhan SDMK : proses
sistematis dalam upaya menetapkan jumlah
dan kualifikasi SDMK yang dibutuhkan sesuai
dengan kondisi suatu wilayah
disusun secara berjenjang (dimulai dari
Fasilitas Pelayanan Kesehatan, pemda kab/kota,
pemda provinsi, sampai dengan Pemerintah
secara nasional) berdasarkan ketersediaan
Tenaga Kesehatan dan kebutuhan (pasal 14
ayat 2 UU Nakes)
Pusat – Provinsi – Kab/Kota menyusun
Pengadaan Tenaga Kesehatan PENG
dilakukan melalui pendidikan ADA
AN
tinggi bidang kesehatan, sesuai
Standar nasional Pendidikan
Tinggi
INSTITUSI PENDIDIKAN
KESEHATAN
N A AN
DAYAGU
EN
P PEMENUHAN TENAGA
KESEHATAN
TETAP/PERMANEN SEMENTARA/TEMPORARY
Kontrak/Hon
PTT
or
Pusat Swasta/PMA
PTT Kontra
PNS PPPK k/Hono
Daera
h r BLUD
Nusantara Wajib
Sehat Nusantar Kerja
Berbasis a Sehat Dokter
Tim (Team Individual Spesialis
Based)
NO DUKUNGAN
1 Pemenuhan APBD Kesehatan minimal 10 % dari Total
APBD, tidak termasuk gaji (UU No 36/2009)
2 Pejabat struktural bidang kesehatan diisi oleh tenaga
kesehatan sesuai kompetensi (Permenkes No 971/2009
dan UU No 23 Tahun 2014)
3 Kewenangan provinsi /kab/kota dalam penempatan
dan pemerataan tenaga kesehatan , pembinaan,
pengawasan mutu
4 Mendorong daerah yang belum memberikan insentif
tenaga kesehatan agar mengalokasikan anggaran
5 Menyusun rencana kebutuhan SDM Kesehatan secara
berjenjang termasuk didalamnya melakukan updating
data SDM Kesehatan
6 Pemenuhan Tenaga, Pemda di minta untuK menyusun
kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS dan PPPK
berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja
UU NO 23 TAHUN 2014 :
PEMERINTAHAN DAERAH
URUSAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
KABUPATEN/KOT
PUSAT PROVINSI
A
a) Penetapan
standardisasi dan
Penerbitan
registrasi tenaga izin praktik
kesehatan
Indonesia, TK-WNA dan izin
serta penerbitan kerja tenaga
rekomendasi
pengesahan kesehatan.
rencana
penggunaaN
tenaga kerja asing
(RPTKA) dan izin
mempekerjakan
PUSAT PROVINSI KABUPATEN/KOTA
b)Penetapan
penempatan dr
spesialis dan drg
spesialis bagi
Daerah yang tidak
mampu dan tidak
diminati.
c)Penetapan standar
kompetensi teknis
dan sertifikasi
pelaksana Urusan
Pemerintahan
bidang kesehatan
d) Penetapan standar
pengembangan
kapasitas SDM
kesehatan.
e)Perencanaan dan Perencanaan Perencanaan
pengembangan dan dan
SDM kesehatan
PEMBAGIAN PERAN DAN
TANGGUNGJAWAB
PUSAT PROVINSI KABUPATEN/KOTA
a)Penerbitan STR Memberikan Menerbitkan SIP
Memberikan dukungan dg Membina mutu
dukungan dg berfungsinya & kompetensi
berfungsinya MTKI MTKP Mengawasi
Membina org Membina org Membina org
profesi profesi profesi
Alokasi anggaran Alokasi anggaran Alokasi
anggaran
b)Penerbitan Memberikan Menerbitkan SIP
rekomendasi dukungan kerja TKWNA
pengesahan RPTKA sama lintas Mengawasi
dan IMTA sektor dan Alokasi
Memberikan pengawasan anggaran
dukungan kerja Alokasi anggaran
sama lintas sektor
dan pengawasan
PUSAT PROVINSI KABUPATEN/KOTA
c) Penetapan Menyusun Menyusun
penempatan dr rencana rencana
spesialis dan drg kebutuhan kebutuhan
spesialis bagi nakes di nakes di
Daerah yang tidak fasyankes fasyankes
mampu dan tidak provinsi dan kab/kota
diminati. lintas kab/kota Membuat
Membuat regulasi
regulasi Alokasi
Alokasi anggaran
anggaran Membina dan
Membina dan mengawasi
mengawasi
d) Penetapan standar Menggunakan Menggunakan
kompetensi teknis standar standar
dan sertifikasi kompetensi kompetensi
pelaksana Urusan Kadinkes, Kadinkes,
Pemerintahan Kabid/Kabag Kabid/Kabag dan
PUSAT PROVINSI KABUPATEN/KOTA
e) Penetapan Menerapkan NSPK Menerapkan NSPK
standar yang disusun yang disusun
pengembangan Pelatihan jabatan Pelatihan jabatan
kapasitas SDM fungsional fungsional
kesehatan. Penggunaan Penggunaan jenjang
Menyusun jenjang karir karir
regulasi jabatan
fungsional,
jenjang karir
f) Perencanaan dan Perenc dan Perencanaan dan
pengembangan pengemb. SDM pengembangan
SDM kesehatan
untuk UKM dan
kes utk UKM SDM kesehatan
UKP Nasional. danUKP Daerah untuk UKM dan
provinsi. UKP Daerah
Menyusun kabupaten/kota.
renbut nakes di Menyusun
fasyankes renebutuhan
prov,lintas nakes di
kab/kota fasyankes
MAHASISWA
STR SIP
KUALIFIKASI TENAGA
KESEHATAN ( UU No 36 th
1. Tenaga medis; 2014, ps 11)
10. Tenaga Keteknisian Medis
2. Tenaga psikologi klinis; 11. Tenaga Teknis Biomedis ;
3. Tenaga Keperawatan; Radiografer,
4. Tenaga kebidanan; elektromedis, ahli
5. Tenaga kefarmasian; teknologi laboratorium
medik, fisikawan medik,
6. Tenaga kesehatan
radioterapis, dan ortotik
masyarakat;
prostetik
7. Tenaga kesehatan
12. Tenaga kesehatan
lingkungan;
tradisional; dan
8. Tenaga gizi;
13. Tenaga kesehatan lain
9. Tenaga keterapian fisik;
32
Kategori Nakes
Radiogra Dlm Uu No 36
fer Tahun 2014
3500
3000 2859
2500
2000
1500
1055
1000
500
261
8 32 31
0
Radiografer Elektromedis ATLM Fisika Medis Radioterapi Ortotik Prostetik
Radiografer di Jawa Tengah
300
281
250
200
150
121
100 93
64
52
50 46
36 35 40
33 30 29 31 32 30 31 30 30 31
27 27
20 19 17 17 19 15 18 13 18 18 18 19
8 11
0
a a r n l n s g ti n g s a o g g n o l g i o g g a a g n a a l i s p k n
ga r pa r nya me nda l ate udu l a n Pa nga l a n ma ngg rej ba n ra n age arj Tega gun ogi r s ob ta n l an ka rt atig ra n nga ga l l or ol a ebe a ca ma oga
ne Je nga ebu Ke K K a ge l o a yu l i wo m a Sr koh g n o Ba ge ra a l ma l o Te B oy Br Ci l De ob
a n Wo on
j ar ra K M ka Pem Ba n rba Pur Re Sem u a S
M Su a Se ka ot
a B Gr
a n Ka Pe
P u S
Tem W ta ota Kot ta a Pe K
B Ko K Ko Kot
REGISTRASI TENAGA KESEHATAN
1. Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik
wajib memiliki STR.
2. STR diberikan oleh konsil, masih MTKI
3. Persyaratan memperoleh STR meliputi:
a. Memiliki ijazah pendidikan di bidang kesehatan;
b. Memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi;
c. Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental;
d. Memiliki surat pernyataan telah sumpah/janji profesi;
e. Membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan
ketentuan etika profesi.
4. STR berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat
diregistrasi ulang setelah memenuhi persyaratan.
UU no 36 th 2014
PERIJINAN
Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik
di bidang pelayanan kesehatan wajib memiliki izin
SIP diberikan oleh pemerintah daerah kab/kota
SIP berlaku 1 tempat praktik
Syarat SIP :
1. STR yang masih berlaku;
2. Rekomendasi dari Organisasi Profesi;
3. Rekomendasi dari tempat praktik
UU no 36 th 2014
PRAKTIK TENAGA RADIOGRAFER