Anda di halaman 1dari 27

PENYUSUNAN KALENDER AKADEMIK

DISUSUN OLEH:
AMELIA PUTRI SAYYENDRA (06111282126023)
MARSHANDA PUTRI YORI (06111282126034)
MUTIARA PUTRI (06111182126001)
SITI AISYAH (06111282126030)

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Ketang Wiyono, M.Pd.
Evelina A Patriot, M.Pd.

PROGAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena segala
nikmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyusun makalah dengan judul
“Penyusunan Kalender Akademik” ini dengan baik. Makalah ini ditulis agar baik
penulis dan pembaca dapat mengetahui tentang hal ini dan memenuhi tugas kelompok
mata Perencanaan Pembelajaran Fisika.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ketang Wiyono, M.Pd dan
Ibu Evelina Astra Patriot, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Sejarah Fisika,
karena berkat bimbingan dan pengarahan dari beliau sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah memberikan dukungan, baik ide maupun materi.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bisa
menjadi referensi bagi para pembaca. Selain itu, besar harapan kami agar makalah ini
dapat berguna dalam bidang pendidikan.

Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, tentu masih banyak


kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.

Indralaya, 21 Januari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB 1 ............................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB 2 ............................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN............................................................................................................... 3
2.1 Kalender Pendidikan ............................................................................................... 3
2.1.1 Pengertian Kalender Pendidikan ................................................................ 3
2.1.2 Fungsi Kalender Pendidikan ....................................................................... 3
2.1.3 Komponen Kalender Pendidikan ................................................................ 4
2.2 Teknik Penyusunan Kalender Akademik........................................................... 6
2.2.1 Penyusunan Kalender Pendidikan .............................................................. 6
2.2.2 Langkah - Langkah Penyusunan Kalender Akademik ............................... 7
2.2.3 Pelaksanaan Kalender Pendidikan .............................................................. 7
2.3 Sistem Penyusunan Program Semester & Tahunan ........................................... 8
2.3.1 Pengertian Program Semester ..................................................................... 8
2.3.2 Pengertian Program Tahunan ..................................................................... 8
2.3.3 Langkah-langkah penyusunan program Semester ...................................... 8
2.3.4 Langkah-langkah penyusunan program Tahunan..................................... 10
2.4 Silabus Mata Pelajaran Fisika SMA ................................................................ 10
2.4.1 Pengertian Silabus .................................................................................... 10
2.4.2 Landasan Pengembangan Silabus ............................................................. 11
2.4.3 Prinsip-Prinsip Pengembangan Silabus .................................................... 11
2.4.4 Komponen Pengembangan Silabus .......................................................... 12
2.4.5 Langkah-langkah Pengembangan Silabus ................................................ 13
2.4.6 Manfaat Silabus dalam Pembelajaran ...................................................... 14
BAB 3 ............................................................................................................................. 15

ii
PENUTUP ...................................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 16
LAMPIRAN ................................................................................................................... 17

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu
direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif
dan efisien. Dalam peraturan menteri pendidikan nasional (Permendiknas) no.
22 tahun 2006, pemerintah telah menetapkan Standar Isi yang memuat di
dalamnya kalender pendidikan. Kalender pendidikan sebagai sarana untuk
menjadwalkan segala program yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran.
Beberapa program yang dibuat oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan
adalah program semester dan program tahunan. Program semester termasuk
kedalam bagian program tahunan yang berisikan gambaran pembelajaran atau
pencapaian yang akan diraih selama satu semester kedepan. Program tahunan
memuat rencana yang akan dilaksanakan selama satu tahun ajaran sehingga
program tahunan disusun dengan meperhatikan kalender akademik
Selain kalender akademik, penyusunan perangkat pembelajaran berupa
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan salah satu
kewajiban guru yang harus dipenuhi. Silabus merupakan salah satu produk
pengembangan kurikulum yang berisikan garis-garis besar materi pelajaran,
kegiatan pembelajaran dan rancangan pembelajaran. Sedangkan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan rencana pembelajaran yang
dikembangkan secara rinci yang mengacu pada silabus, buku teks pelajaran, dan
buku panduan guru serta referensi lain yang mendukung. Silabus merupakan
salah satu produk pengembangan kurikulum yang berisikan garis-garis besar
materi pelajaran, kegiatan pembelajaran dan rancangan pembelajaran.
Sedangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan rencana
pembelajaran yang dikembangkan secara rinci yang mengacu pada silabus, buku
teks pelajaran, dan buku panduan guru serta referensi lain yang mendukung
Dalam kegiatan pembelajaran, guru tidak hanya asal menyampaikan
materi yang ada akan tetapi terdapat beberapa hal yang harus dilakukan seorang
guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran di kelas. Hal-hal tersebut
diantaranya seperti rencana untuk memperlancar suatu sistem pendidikan dan
pembelajaran yang efektif maka diperlukan adanya perencanaan yang matang
seperti kalender pendidikan. Dengan adanya kebutuhan ini maka penulis
akan menjelaskan mengenai kalender pendidikan, program semester, program
tahunan serta silabus pada makalah ini yaitu silabus Fisika SMA dimana hal ini
berguna memberikan wawasan yang lebih luas agar nantinya sebagai calon guru
kita mampu menjalankan proses kegiatan belajar mengajar sesuai tujuan yang
telah ditetapkan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.1.1 Bagaimana identifikasi dari kalender akademik?
1.1.2 Bagaimana penyusunan kalender akademik?
1.1.3 Bagaimana sistem penyusunan program semester dan program tahunan?
1.1.4 Bagaimana identifikasi silabus pada mata pelajaran fisika SMA?

1.3 Tujuan
1.1.5 Mengetahui identifikasi dari kalender akademik
1.1.6 Mengetahui penyusunan kalender akademik
1.1.7 Mengetahui sistem penyusunan program semester dan program tahunan
1.1.8 Mengetahui identifikasi silabus pada mata pelajaran fisika SMA

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Kalender Pendidikan


Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender
pendidikan sesuai kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta
didik, dan masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan
sebagaimana yang dimuat dalam standar isi. Menurut Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan,
pada bagian kelima pasal 18 tentang kalender pendidikan/akademik:
1. Kalender pendidikan/kalender akademik mencakup permulaan tahun
ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
2. Hari libur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berbentuk jeda
tengah semester selama-lamanya, satu minggu dan jeda antar semester.
3. Kalender pendidikan/akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk
setiap satuan pendidikan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

2.1.1 Pengertian Kalender Pendidikan


Kalender pendidikan atau kalender akademik pada dasarnya adalah
pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun
ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif, dan hari libur. Permulaan tahun ajaran adalah bulan Juli
setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya
Hari libur sekolah ditetapkan berdasar Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, dan atau Menteri Agama dalam hal yang berkaitan dengan hari raya
keagamaan. Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan atau organisasi
penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus. Pemerintah
Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk
satuan-satuan pendidikan.
Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender
pendidikan sesuai kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta
didik, dan masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan
sebagaimana yang dimuat dalam standar isi.

2.1.2 Fungsi Kalender Pendidikan


Kalender pendikan perlu disusun dan dibuat untuk dilaksanakan, karena
memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut:
 Mendorong efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran di
Sekolah/Madrasah.
 Menyerasikan ketentuan mengenai hari efektif dan hari libur
Sekolah/Madrasah.

3
 Pedoman dalam menyusun program kegiatan pembelajaran di Sekolah.
 Pedoman bagi guru untuk menyusun Program Tahunan, Program Semester,
serta membuat silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan satuan
acara pembelajaran (Majid, 2008) dalam (Suci Mitra Prawiki, 2019).

2.1.3 Komponen Kalender Pendidikan


Kalender pendidikan mencakup komponen-komponen sebagai berikut:
1) Permulaan waktu pelajaran
Permulaan waktu pelajaran di setiap satuan pendidikan dimulai pada
setiap awal tahun pelajaran.
2) Pengaturan waktu pelajaran
 Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran di
luar waktu libur untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan
pendidikan.
 Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu yang meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata
pelajaran termasuk muatan lokal (kurikulum tingkat daerah), ditambah
jumlah jam untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan
pendidikan.
3) Pengaturan waktu libur
Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang
berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
Kalender pendidikan memiliki masa berlaku maksimal satu tahun
sehingga harus selalu diganti dalam setiap tahun (Harjanto, 2010) dalam
(Suci Mitra Prawiki, 2019).
Di Indonesia kalender pendidikan bagi sekolah-sekolah ini diatur secara
nasional dengan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Surat
Keputusan Mendikbud yang kini masih berlaku adalah SK. No. 0255/U/1976
tentang Pedoman bagi sekolah dalam lingkungan Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan
Secara garis besar pedoman itu menyebutkan bahwa Kalender
Pendidikan mengatur semua kegiatan sekolah meliputi:
1. Penerimaan siswa dan persiapan tahun ajaran.
2. Hari pertama di sekolah.
3. Kegiatan belajar mengajar:
 Persiapan mengajar.
 Penyajian pelajaran.
 Evaluasi belajar.
 Kenaikan kelas.

4
 Tamat belajar.
 Bimbingan siswa.
4. Upacara sekolah.
5. Kegiatan dalam libur sekolah.
6. Kegiatan Ekstra Kurikuler
Dalam melaksanakan Kalender Pendidikan wajib diperhatikan prinsip
operasi kegiatan sekolah ialah:
 Setiap kegiatan mempunyai fungsi peningkatan mutu, efektivitas dan
efisiensi pendidikan.
 Setiap kegiatan mempunyai kaitan fungsional dengan kegiatan lainnya
yang relevan.
 Dalam fungsinya untuk meningkatkan mutu pendidikan, kegiatan
kurikuler dan kegiatan ekstra kurukuler merupakan satu keseluruhan
yang integratif.
 Penjadwalan kegiatan ekstra kurikuler menjamin kelancaran dan
efektivitas pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler.
Dengan memperhatikan prinsip-prinsip tersebut terjadinya
penghamburan waktu atau terjadinya beberapa kegiatan yang dalam
pelaksanaannya bersimpang siur atau waktu pelaksanaannya berimpit,
kiranya dapat dihindari. Terlebih lagi apabila didukung oleh perencanaan
dan pengaturan yang cermat seksama dan bijaksana.
Maksud pembuatan pedoman penyusunan Kalender Pendidikan bagi
sekolah ialah sebagai usaha pembakuan terhadap pelaksanaan segenap
kegiatan di sekolah, sehingga setiap kepala sekolah dapat mengadakan
perencanaan dan pengaturan yang cermat terhadap kegiatannya sepanjang
tahun. Walaupun demikian Kepala Kanwil di propinsi selaku penanggung
jawab di daerah mengadakan koordinasi, pembinaan dan pengawasan secara
luwes dan efektif terhadap pelaksanaan kegiatan di sekolah.

Alokasi waktu di dalam kalender pendidikan disajikan pada tabel berikut


Tabel 1. Alokasi Waktu Kalender Akademik
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1. Minggu efektif Minumum 34 Digunakan untuk kegiatan pembelajaran
belajar minggu dan efektif pada setiap satuan pendidikan.
maksimum 38
minggu.
2. Jeda tengah Maksimum 2 Satu minggu setiap semester.
semester minggu.
3. Jeda antar Maksimum 2 Antara semester satu dan dua.
semester minggu
4. Libur akhir tahun Maksimum 3 Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan

5
pelajaran minggu administrasi akhir dan awal tahun
pelajaran.
5. Hari libur 2 sampai 4 Daerah khusus yang memerlukan libur
keagamaan minggu keagamaan lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektik belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
6. Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan peraturan pemerintah.
umum/nasional minggu
7. Hari libur khususMaksimum 1 Untuk satuan pendidikan sesuai dengan
minggu ciri kekhususan masing-masing.
8. Kgeiatan khusus Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan yang
sekolah/madrasah minggu diprogramkan secara khusus oleh
sekolah/madrasah tanpa mengurasi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.

2.2 Teknik Penyusunan Kalender Akademik


2.2.1 Penyusunan Kalender Pendidikan
Dalam penyusunan kalender pendidikan ada beberapa aspek penting yang harus
dipertimbangkan yakni sebagai berikut :
 Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya
 Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran. Sekolah/Madrasah dapat mengalokasikan lamanya
minggu efektif belajar sesuai dengan kebutuhannya.
 Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah untuk kegiatan pengembangan diri.
 Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal. Hari libur Sekolah/Madrasah ditetapkan berdasarkan
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan/atau Menteri Agama dalam hal
yangterkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat
Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggra pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus.
 Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester , libur
akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-
hari besar Nasional dan hari libur khusus.
 Libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran
digunakan untuk persiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.

6
 Sekolah/Madrasah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan
lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
 Bagi Sekolah/Madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat
mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
 Hari libur umum/Nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang
dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
Pusat/Provinsi/Kabupaten.

2.2.2 Langkah - Langkah Penyusunan Kalender Akademik


Langkah-langkah menyusun kalender pendidikan yaitu sebagai berikut:
1) Melihat kalender pendidikan nasional yang telah dikeluarkan oleh
pemerintah (dalam hal ini Kemendiknas ataupun Kemenag) sebagai acuan
untuk menentukan kalender pendidikan pada masing-masing satuan
pendidikan.
2) Menentukan minggu efektif, libur tengah semester, libur antar semester,
serta libur akhir tahun dengan acuan jumlah yang telah ditetapkan.
3) Menyesuaikan kalender dengan keadaan hari-hari libur umum maupun
agama.
4) Menentukan periode efektif pembelajaran dengan mempertimbangkan hari-
hari yang akan tersita untuk kegiatan-kegiatan pengembangan diri, baik
ekstrakulikuler maupun bimbingan dan konseling terpadu.
5) Menentukan bobot dan alokasi hari-hari pembelajaran efektif setelah
disesuaikan dengan hari efektif fakultatif (misal: hari-hari pembelajaran di
Bulan Ramadhan) serta hari libur fakultatif (misal: libur awal puasa dan libur
hari raya).
6) Merekap kalender pendidikan selama satu tahun penuh, atau dapat pula
ditambah kalender pendidikan per semester dan per bulan dengan rapi dan
telah diteliti oleh tim perumus kalender pendidikan.

2.2.3 Pelaksanaan Kalender Pendidikan


Dalam melaksanakan Kalender Pendidikan wajib diperhatikan prinsip operasi
kegiatan sekolah ialah:
 Setiap kegiatan mempunyai fungsi peningkatan mutu, efektivitas dan
efisiensi pendidikan.
 Setiap kegiatan mempunyai kaitan fungsional dengan kegiatan lainnya yang
relevan.
 Dalam fungsinya untuk meningkatkan mutu pendidikan, kegiatan kurikuler
dan kegiatan ekstra kurukuler merupakan satu keseluruhan yang integratif.
 Penjadwalan kegiatan ekstra kurikuler menjamin kelancaran dan efektivitas
pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler (Harjanto, 2010).

7
Dengan memperhatikan prinsip-prinsip tersebut terjadinya penghamburan
waktu atau terjadinya beberapa kegiatan yang dalam pelaksanaannya yang tidak
tepat atau waktu pelaksanaannya berimpit, kiranya dapat dihindari. Terlebih lagi
apabila didukung oleh perencanaan dan pengaturan yang cermat seksama dan
bijaksana.
Maksud pembuatan pedoman penyusunan Kalender Pendidikan bagi sekolah
ialah sebagai usaha pembakuan terhadap pelaksanaan segenap kegiatan di
sekolah, sehingga setiap kepala sekolah dapat mengadakan perencanaan dan
pengaturan yang cermat terhadap kegiatannya sepanjang tahun.

2.3 Sistem Penyusunan Program Semester & Tahunan


2.3.1 Pengertian Program Semester
Program semester ialah program yang berisikan garis-garis besar
mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam satu semester.
Program semester ini merupakan penjabaran dari program tahunan.
Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang
hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Program semester ini
merupakan penjabaran dari program tahunan. Kalau program tahunan disusun
untuk menentukan jumlah jam yang diperlukan untuk mencapai kompetensi
dasar, maka dalam program semester diarahkan untuk menjawab minggu
keberapa atau kapan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar itu
dilakukan.

2.3.2 Pengertian Program Tahunan


Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun
ajaran untuk mencapai tujuan (standar kompetensi dan kompetensi dasar) yang
telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi
dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa.
Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
Program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun
ajaran, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program
berikutnya, seperti program semester, program mingguan, dan program harian
atau program pembelajaran setiap pokok bahasan, yang dalam KBK dikenal
modul. Dalam program perencanaan menetapkan alokasi waktu untuk setiap
kompetensi dasar yang harus dicapai, disusun dalam program tahunan. Dengan
demikian, penyusunan program tahunan pada dasarnya adalah menetapkan
jumlah waktu yang tersedia untuk setiap kompetensi dasar.

2.3.3 Langkah-langkah penyusunan program Semester


Dalam penyusunan program semester ada beberapa langkah yang perlu untuk di
perhatikan

8
1. Memasukkan KD, topik dan sub topik bahasan dalam format Program
Semester.
2. Menentukan jumlah jam pada setiap kolom minggu dan jumlah tatap muka
per minggu untuk mata pelajaran.
3. Mengalokasikan waktu sesuai kebutuhan bahasan topik dan sub topik pada
kolom minggu dan bulan.
a. Hitung waktu dalam setahun berdasarkan kalender pendidikan yang
diterbitkan oleh satuan pendidikan.
Hal – hal yang diperhatikan adalah:
 Pekan dalam setiap bulan
 Jumlah pekan efektif per bulan (pekan dimana terjadi KBM)
 Jumlah pekan tidak efektif (pekan dimana tidak terjadi KBM misal
HUT Sekolah, Hari libur umum dan lain-lain)
 Total pekan, pekan efektif, pekan tidak efektif per tahun.
b. Hitung alokasi waktu per semester, hal-hal yang diperhatikan sama
dengan perhitungan alokasi waktu dalam setahun.
c. Menentukan efektif per semester
Hal-hal yang diperhatikan adalah:
 Banyaknya pekan efektif pada perhitungan alokasi waktu per semester
dikurangi pekan tidak efektifnya. Contoh: Pekan dalam semester ini
26 pekan, yang tidak efektif 9 pekan maka pekan efektif adalah 26-
9=17 Pekan.
 Jam efektif semester adalah hasil perkalian pekan efektif dengan
jumlah jam pelajaran per minggu. Misal: Fisika kelas VII Jumlah jam
per minggu 2 jam/ kelas. Maka jam pelajaran efektif per semester
adalah 17 x 2 jam pel = 34 jam pel.
d. Distribusi waktu
Hal-hal yang diperhatikan adalah:
 Hitung banyaknya kompetensi dasar dalam semester berjalan.
 Tentukan kedalaman dan keluasan materi pada Kompetensi Dasar
tersebut.
 Sebarkan jam efektif yang telah dihitung pada setiap Kompetensi
Kasar berdasarkan keluasan dan kedalamannya.
 Jabarkan hasil penyebaran tersebut pada matriks yang telah dilengkapi
dengan bulan dan minggu selama 1 semester dengan memperhatikan
juga minggu / hari tidak efektif.
4. Membuat catatan atau keterangan untuk bagian-bagian yang membutuhkan
penjelasan.

9
2.3.4 Langkah-langkah penyusunan program Tahunan
Dalam penyusunan program tahunan ada beberapa langkah yang perlu untuk di
perhatikan
1. Menelaah pendidikan, dan ciri khas sekolah/madrasah berdasarkan
kebutuhan tingkat satuan pendidikan.
2. Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu efektif, belajar,
waktu pembelajaran efektif (per minggu). Hari-hari libur meliputi:
a. Jeda tengah semester
b. Jeda antar semester
c. Libur akhir tahun pelajara
d. Hari libur keagaman.
e. Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional
f. Hari libur khusus
3. Menghitung minggu efektif setiap bulan dan semester dalam satu tahun dan
memasukkan dalam format matrik yang tersedia. Minggu Belajar Efektif
adalah hitungan hari-hari efektif yang ada pada tahunpelajaran berlangsung.
Hal ini bertujuan agar program pembelajaran yang disusun. Adapun
menentukan MBE adalah sebagai berikut ini:
a. Menentukan jumlah minggu selama satu tahun.
b. Menghitung jumlah minggu tidak efektif selama satu tahun.
c. Menghitung jumlah minggu efektif dengan cara jumlah minggu dalam
satu tahun dikurang jumlah minggu tidak efektif.
d. Menghitung jumlah jam efektif selama satu tahun dengan cara jumlah
minggu efektif dikali jumlah jam pelajaran per minggu
4. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk suatu mata pelajaran,
pada setiap KD dan topik bahasannya pada minggu efektif, sesuai ruang
lingkup cakupan maeri, tingkat kesulitan dan pentingnya materi tersebut,
serta mempertimbangkan waktu untuk ulangan serta review materi.

2.4 Silabus Mata Pelajaran Fisika SMA


2.4.1 Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar
(Kunandar, 2011: 244).
Sedangkan silabus menurut Yulaelawati adalah seperangkat rencana
serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara
sistematis, memuat tentang komponen-komponen yang saling berkaitan dalam
mencapai penguasaan kompetensi dasar pada suatu mata pelajaran/tema
tertentu.

10
Silabus mata pelajaran fisika adalah rancangan pembelajaran pada mata
pelajaran fisika yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar materi fisika SMA.

2.4.2 Landasan Pengembangan Silabus


1. Peraturan pemerintah nomor 13 tahun 2015 perubahan peratursn pemerintah
nomor 19 tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan;
2. Permenpan dan RB nomor 15 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional
Pamong Belajar dan Angka Kreditnya;
3. Peraturan Bersama Mendikbud dan Kepala BKN nomor 03/III/PB/2011 dan
nomor 8 tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Pamong Belajar dan Angka Kreditnya;
4. Permendikbud. RI nomor 39 tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Jabatan
Fungsional Pamong Belajar dan angka Kreditya.
5. Pemendikbud. Nomor 21 tahun 2016 tentang standar Isi pendidikan dasar
dan menengah.
6. Pemendikbud. Nomor 22 tahun 2016 tentang standar Proses pendidikan
dasar dan menengah.

2.4.3 Prinsip-Prinsip Pengembangan Silabus


Prinsip-prinsipnya meliputi:
1. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial,
emosional, dan spritual peserta didik.
3. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi.
4. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (taat asas) antara kompetensi dasar,
indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan sistem penilaian.
5. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian
kompetensi dasar.
6. Aktual dan Kontekstual

11
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi disekolah dan
tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,
afektif, psikomotor).

2.4.4 Komponen Pengembangan Silabus


1. Identifikasi.
Identitas mencakup; nama satuan/lembaga, nama mata pelajaran,
tingkat/derajat/kelas.
2. Standar Kompetensi
Standar Kompetensi: Patokan tentang pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk mengerjakan suatu tugas
yang sesuai dengan apa yang dipersyaratkan.
3. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar: kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang bersumber dari kompetensi inti yang harus dikuasai
peserta didik.
4. Materi Pokok
Materi inti yang gambaran mengenai kompetensi utama yang
dikelompokkan dalam aspek afektif, kognitif dan psikomotorik untuk
mencapai hard skill dan soft skill
5. Kegiatan Belajar
Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan
oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta
didik, peserta didik dengan pendidik, lingkungan, dan sumber belajar
lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi.
6. Indikator
Indikator adalah Sebuah petunjuk atau keterangan yang dijadikan sebagai
tolak ukur untuk perkembangan dan penguasaan peserta didik.
7. Penilaian (Teknik, Jenis, bentuk, Instrumen)
Penilaian adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen
penilaian hasil belajar peserta didik
8. Alokasi Waktu

12
Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan
waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh
peserta didik yang beragam
9. Sumber/Bahan/Alat
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik,
narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan
sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar
serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi.

2.4.5 Langkah-langkah Pengembangan Silabus


1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar dapat diambil dari standar isi
yang biasanya sudah baku, kecuali yang belum ada dapat disusun sendiri
oleh penyusun/pengembang silabus.
2. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian
kompetensi dasar dengan mempertimbangkan: potensi peserta didik,
relevansi dengan karakteristik daerah, tingkat perkembangan fisik,
intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik, kebermanfaatan
bagi peserta didik, struktur keilmuan, aktualitas, kedalaman, dan keluasan
materi pembelajaran, relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan
tuntutan lingkungan.
3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta
didik, peserta didik dengan pendidik, lingkungan, dan sumber belajar
lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah
Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para
pendidik, khususnya pendidik, agar dapat melaksanakan proses
pembelajaran secara profesional. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian
kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk
mencapai kompetensi dasar.
4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai
oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan
karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi
daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau

13
dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat
penilaian.
5. Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan
indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam
bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap,
penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan
portofolio, dan penilaian diri. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan
pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya,
jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan
maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses)
misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi
lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
6. Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran perminggu dengan
mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat
kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang
dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk
menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang
beragam.
7. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik,
narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan
sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar
serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi.

2.4.6 Manfaat Silabus dalam Pembelajaran


1. Sebagai pedoman dalam penyusunan buku siswa yang memuat materi
pelajaran, aktivitas peserta didik, dan evaluasi pembelajaran.
2. Sebagai acuan dalam penyusunan rencana pembelajaran, untuk semua
kajian mata pelajaran, ataupun pengelolaan kegiatan pembelajaran dan
pengembangan penilaian hasil pembelajaran.
3. Sebagai alat untuk aktualisasi kurikulum secara operasional pada tingkat
satuan pendidikan sehingga memudahkan guru melakukan pembelajaran.
4. Sebagai pedoman pengembangan perangkat pembelajaran lebih lanjut.
Mulai dari perencanaan, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan
pengembangan penilaian.
5. Sebagai sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran untuk satu
Standar Kompetensi maupun satu Kompetensi Dasar.

14
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Kalender pendidikan atau kalender akademik pada dasarnya adalah
pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu
tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
3.1.2 Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun
ajaran untuk mencapai tujuan (standar kompetensi dan kompetensi dasar)
yang telah ditetapkan. Program semester ini merupakan penjabaran dari
program tahunan.
3.1.3 Silabus merupakan salah satu produk pengembangan kurikulum yang
berisikan garis-garis besar materi pelajaran, kegiatan pembelajaran dan
rancangan pembelajaran.

15
DAFTAR PUSTAKA
Andri, dkk. 2019. Makalah Kalender Pendidikan & Silabus.
https://tarbiyatulaulad97.blogspot.com/2020/01/makalah-kalender-pendidikan-
silabus.html diakses pada tanggal 21 Januari 2023
Azam, Syamsi. Tanpa Tahun. Pengertian Kalender Pendidikan.
https://www.academia.edu/18743425/Pengertian_Kalender_Pendidikan diiakses
pada tanggal 21 Januari 2023
Arikunto, Subursimi. 1988. Penilaian program pendidikan. Jakarta: PT. BINA
AKSARA
Banyu. 2019. Makalah Penyusunan Program Semester.
http://banyugroup.blogspot.com/2019/01/makalah-penyusunan-program-
semester.html?m=1 diakses pada tanggal 21 Januari 2023.
Basuki., Sonhadji, Ahmad., Widyanigrum, Retno. 2010. Langkah-Langkah
Mengembangkan Silabus. Pustaka Felicha: Yogyakarta.
Budi, Cahyono Andy. 2018. Langkah penyusunan Prota, Promes dan Kalender
Pendidikan. https://andybudicahyono.blogspot.com/2018/06/langkah-penyusunan-
prota-promes-dan.html?m=1 diakses pada tanggal 22 Januari 2023
Chamisijatin, L. Silabus Mata Pelajaran.
la Mela, Hartina. Tanpa Tahun. Bab 1 Pendahuluan.
https://www.academia.edu/16137229/Makalah_kaldik diakses pada tanggal 21
Januari 2023
Kemendikbud. 2016. Pengembangan Silabus dan Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran. Pusdiklat Pegawai Kemendikbud.
Mitra Prawiki, Suci. 2019. Makalah Pengembangan Program Pembelajaran Biologi
“Kalender Pendidikan”. https://usiprawiki.blogspot.com/2019/09/makalah-
kalender-pendidikan.html diakses pada tanggal 21 Januari 2023
Supini, Evin. 2021. Apa itu prota dalam pembelajaran dan bagaimana tahapan
menyusunnya. https://blog.kejarcita.id/apa-itu-prota-dalam-pembelajaran-dan-
bagaimana-tahapan-menyusunnya/ diakses pada tanggal 21 Januari 2023
Rohmi, Afriana. 2012. Makalah Kalender Pendidikan.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-mataram/teknik-
mesin/makalah-kalendek-pendidikan-syakirin/20650906 diakses pada tanggal 21
Januari 2022
Siburian, Lita Agnes dkk. 2021. Menyusun Silabus Dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (Rpp). https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-
medan/supervisi-pendidikan/makalah-menyusun-silabus-dan-rpp-kelompok-
7/16773371 diakses pada tanggal 21 Januari 2023
Widyastuti, A., Sudarmanto, E., Silitonga, B. N., Ili, L., Purba, S. R. F., Khalik, M. F.,
... & Situmorang, K. (2021). Perencanaan Pembelajaran. Yayasan Kita Menulis.

16
LAMPIRAN

Palembang, Juli 2021


Mengetahui
Kepala SMAN 25 Palembang Guru Mata Pelajaran

Sendi Wijaya, M.Pd Fitria Larasati, S.Pd


NIP. NIP.

17
Mengetahui Palembang, Januari 2022
Kepala SMAN 25 Palembang Guru Mata Pelajaran

Sendi Wijaya, M.Pd Fitria Larasati, S.Pd


NIP. NIP.

18
19
20
PERTANYAAN

1. Atika Agustina
Pertanyaan :
Pada bagian langkah pengmbangan silabus, yaitu Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi.Indikator dikembangkan sesuai dengan
karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur
dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
pertanyaannya bagaimana yang dimaksud dengan indikator dikembangkan sesuai dengan potensi daerah?

Jawaban :
Kebutuhan dan potensi peserta didik, sekolah dan daerah perlu dianalisis untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam mengembangkan
indikator. Karakteristik sekolah dan daerah menjadi acuan dalam pengembangan indikator karena target pencapaian sekolah tidak sama.
Sekolah kategori tertentu yang melebihi standar minimal dapat mengembangkan indikator lebih tinggi.
Pengembangan indikator dengan potensi daerah adalah mengaitkan indikator pembelajaran dengan potensi daerah setempat. Contohnya, di
daerah Sumatera Selatan tepatnya di Tanjung enim terdapat PT Bukit Asam yang bergerak dalam bidang pertambangan batubara. Hal
tersebut merupakan potensi sumber daya. Kita bisa mengaitkan potensi sumber daya tersebut dengan pembelajaran di kurikulum merdeka
pada kelas 10 tentang bab energi terbarukan.

2. Salsabila Bilqisti
Pertanyaan :
Dalam proses pembelajaran pasti ada yg namanya prosem dan prota agar pembelajaran bisa lebih terstruktur. Seperti yang telah kelompok 1
jabarkan di.makalah bahwasannya dalam pembuatan prosem dan prota harus memperhatikan alokasi waktu. Misalnya anda sebagai seorang
calon guru yang telah menyusun prosem dan prota sedemikian rupa agar seluruh materi tersampaikan sesuai dengan alokasi waktu mulai dari
pertemuan 1 sampai dengan ujian akhir akan tetapi anda sudah beberapa kali tidak bisa mengajar sehingga setiap materi pertemuan itu tidak
sesuai dengan jadwal bahkan seperti yang saya alami di sma materi akhirr kadang belum sempat tersampaikan tetapi ujian sudah harus
dilaksanakan.
Menurut anda apakah masih perlu prosem dan prota jika hal ini terus saja berlangsung dan merugikan siswa lalu bagaimana tanggapan anda
mengenai hal tersebut?

21
Jawaban :
Seperti yang diketahui tentang fungsi dari prosem dan prota yang dapat kita ambil garis besarnya itu sebagai acuan menyusun satuan
pelajaran; acuan kalender kegiatan belajar mengajar; dan untuk mencapai efesiensi dan efektifitas penggunaan waktu belajar yang tersedia.
jadi kalau ditanya penting, ya sangat penting karena program semester dan program tahunan ini dapat dikatakan sebagai pedoman untuk
seorang guru tau bagaimana optimalisasi jam mengajarnya. tapi tidak menutup kemungkinan jika ada beberapa guru yg masih dapat
dikatakan belum optimal/efektif dalam mengajar (terkadang masuk kelas, terkadang tidak) dan kalo dikatakan masih perlu atau tidak program
semester dan tahunan ini, tentu saja masih sebab program semester dan program tahunan ini biasanya dimuat di awal tahun ajaran/awal
semester sebagai acuan dalam alokasi waktu jam mengajar seorang guru per mata pelajaran dan untuk kedepannya jam mengajar guru
tersebut bisa konsisten serta peserta didik juga dapat mengikuti kegiatan pembelajaran secara terstruktur. Dan pada intinya sebagaimana pun
kondisi dan situasi pendidik jika ditinjau dari tercapainya atau tidak teknis nya secara lapangan yang penting secara administratif sudah
dibuatkan indikator/patokan untuk keefektifan mengajar.

3. Tata Oktarina
Pertanyaan :
Apakah bisa jika seorang guru mengajar tanpa didahului dengan membuat perencanaan pembelajaran seperti tidak membuat program tahunan
program semester dan RPP?jika tidak bisa jelaskan?

Jawaban :
Tentu tidak bisa sesuai dengan pengertian prota sendiri yang merupakan program umum tematik terpadu untuk setiap kelas, sehingga prota
ini perlu disiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran karena dapat menjadi pedoman bagi pengembangan program-
program berikutnya, seperti penyusuna program semester, silabus, dan juga RPP.
Begitu pentingnya suatu rancangan pembelajaran untuk memberi arah pada proses pembelajaran. Kesalahan besar jika seorang guru datang
ke kelas dengan tangan kosong tanpa perencanaan pembelajaran. Ada yang mengatakan “ibarat dalang tidak pernah kehabisan lakon”. Guru
pun bisa seperti itu datang ke kelas dengan membawa sejuta cerita pada peserta didik. Tentu tidak akan bisa seperti itu karena guru
melakukan proses pembelajaran harus berdasarkan skenario atau perencanakan yang telah disesuaikan dengan kondisi peserta didik.
Tanpa perencanaan guru tidak bisa melakukan proses pembelajaran dengan baik. Guru tidak memiliki gambaran tentang tujuan yang ingin
dicapai. Guru juga tidak bisa menentukan arah dan cara yang dipakai dalam mencapai tujuan pembelajaran. Bisa dibayangkan jika dalam
suatu kegiatan tidak terencana dengn jelas tidak dirumuskan tujuannya maka akan menjadi membingungkan. Oleh karena itu perencanaan
juga harus disusun secara jelas.

22
4. Bina Fadhilla
Pertanyaan :
Mengapa kalender pendidikan perlu dijadikan patokan dalam perencanaan pendidikan dan apakah penetapan kalender pendidikan di setiap
provinsi/kabupaten/kota ditetapkan sama?

Jawaban :
Secara umum, fungsi dari kalender pendidikan adalah untuk mendorong efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran baik di sekolah maupun
perguruan tinggi. Kalender pendidikan juga berfungsi sebagai acuan yang berguna untuk menyelaraskan ketentuan mengenai hari efektif
dengan hari libur sekolah maupun perguruan tinggi. Kalender pendidikan bisa berbeda untuk setiap daerah karena menyesuaikan kebijakan
pemerintah setempat.

5. Annisa Bestari
Pertanyaan :
Apa yang membedakan silabus dan RPP ?

Jawaban :
Seperti yang diketahui silabus dan RPP merupakan rancangan pembelajaran namun diantara kedua rancangan tersebut tentunya komponen
yang ada didalamnya masih berbeda. Secara umum silabus dibuat oleh kelompok kumpulan guru mata pelajaran dalam satu kawasan daerah
sedangkan RPP itu dapat dibuat oleh guru mata pelajaran per masing-masing sekolah. Selain itu pula isi dari silabus itu lebih merujuk pada
komponen secara umum berbeda halnya dengan RPP yang isinya lebih kompleks dan mendetail dan dapat diibaratkan silabus itu sebagai
rujukan atau induknya sedangkan RPP itu adalah penyederhanaan isi dari silabus namun disajikan secara lebih menyeluruh dan ruang
lingkupnya tidak se umum silabus atau dapat dikatakan sebagai turunan/anaknya silabus.

6. Dwi Pangesti
Pertanyaan :
Apakah pembelajaran home schooling diperlukan RPP?

Jawaban :
Dalam aktivitas pembelajaran homeschooling, kurikulum yang dibuat mengacu pada kurikulum humanistik. Kurikulum ini dirancang
dikembangkan oleh pakar pendidikan humanistik. Dalam kurikulum ini, manusia (dalam hal ini anak didik) adalah pusat atau inti utama.
23

Anda mungkin juga menyukai