DISUSUN OLEH:
AMELIA PUTRI SAYYENDRA (06111282126023)
MARSHANDA PUTRI YORI (06111282126034)
MUTIARA PUTRI (06111182126001)
SITI AISYAH (06111282126030)
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Ketang Wiyono, M.Pd.
Evelina A Patriot, M.Pd.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ketang Wiyono, M.Pd dan
Ibu Evelina Astra Patriot, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Sejarah Fisika,
karena berkat bimbingan dan pengarahan dari beliau sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah memberikan dukungan, baik ide maupun materi.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bisa
menjadi referensi bagi para pembaca. Selain itu, besar harapan kami agar makalah ini
dapat berguna dalam bidang pendidikan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
PENUTUP ...................................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 16
LAMPIRAN ................................................................................................................... 17
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.1.1 Bagaimana identifikasi dari kalender akademik?
1.1.2 Bagaimana penyusunan kalender akademik?
1.1.3 Bagaimana sistem penyusunan program semester dan program tahunan?
1.1.4 Bagaimana identifikasi silabus pada mata pelajaran fisika SMA?
1.3 Tujuan
1.1.5 Mengetahui identifikasi dari kalender akademik
1.1.6 Mengetahui penyusunan kalender akademik
1.1.7 Mengetahui sistem penyusunan program semester dan program tahunan
1.1.8 Mengetahui identifikasi silabus pada mata pelajaran fisika SMA
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
Pedoman dalam menyusun program kegiatan pembelajaran di Sekolah.
Pedoman bagi guru untuk menyusun Program Tahunan, Program Semester,
serta membuat silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan satuan
acara pembelajaran (Majid, 2008) dalam (Suci Mitra Prawiki, 2019).
4
Tamat belajar.
Bimbingan siswa.
4. Upacara sekolah.
5. Kegiatan dalam libur sekolah.
6. Kegiatan Ekstra Kurikuler
Dalam melaksanakan Kalender Pendidikan wajib diperhatikan prinsip
operasi kegiatan sekolah ialah:
Setiap kegiatan mempunyai fungsi peningkatan mutu, efektivitas dan
efisiensi pendidikan.
Setiap kegiatan mempunyai kaitan fungsional dengan kegiatan lainnya
yang relevan.
Dalam fungsinya untuk meningkatkan mutu pendidikan, kegiatan
kurikuler dan kegiatan ekstra kurukuler merupakan satu keseluruhan
yang integratif.
Penjadwalan kegiatan ekstra kurikuler menjamin kelancaran dan
efektivitas pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler.
Dengan memperhatikan prinsip-prinsip tersebut terjadinya
penghamburan waktu atau terjadinya beberapa kegiatan yang dalam
pelaksanaannya bersimpang siur atau waktu pelaksanaannya berimpit,
kiranya dapat dihindari. Terlebih lagi apabila didukung oleh perencanaan
dan pengaturan yang cermat seksama dan bijaksana.
Maksud pembuatan pedoman penyusunan Kalender Pendidikan bagi
sekolah ialah sebagai usaha pembakuan terhadap pelaksanaan segenap
kegiatan di sekolah, sehingga setiap kepala sekolah dapat mengadakan
perencanaan dan pengaturan yang cermat terhadap kegiatannya sepanjang
tahun. Walaupun demikian Kepala Kanwil di propinsi selaku penanggung
jawab di daerah mengadakan koordinasi, pembinaan dan pengawasan secara
luwes dan efektif terhadap pelaksanaan kegiatan di sekolah.
5
pelajaran minggu administrasi akhir dan awal tahun
pelajaran.
5. Hari libur 2 sampai 4 Daerah khusus yang memerlukan libur
keagamaan minggu keagamaan lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektik belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
6. Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan peraturan pemerintah.
umum/nasional minggu
7. Hari libur khususMaksimum 1 Untuk satuan pendidikan sesuai dengan
minggu ciri kekhususan masing-masing.
8. Kgeiatan khusus Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan yang
sekolah/madrasah minggu diprogramkan secara khusus oleh
sekolah/madrasah tanpa mengurasi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
6
Sekolah/Madrasah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan
lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
Bagi Sekolah/Madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat
mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
Hari libur umum/Nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang
dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
Pusat/Provinsi/Kabupaten.
7
Dengan memperhatikan prinsip-prinsip tersebut terjadinya penghamburan
waktu atau terjadinya beberapa kegiatan yang dalam pelaksanaannya yang tidak
tepat atau waktu pelaksanaannya berimpit, kiranya dapat dihindari. Terlebih lagi
apabila didukung oleh perencanaan dan pengaturan yang cermat seksama dan
bijaksana.
Maksud pembuatan pedoman penyusunan Kalender Pendidikan bagi sekolah
ialah sebagai usaha pembakuan terhadap pelaksanaan segenap kegiatan di
sekolah, sehingga setiap kepala sekolah dapat mengadakan perencanaan dan
pengaturan yang cermat terhadap kegiatannya sepanjang tahun.
8
1. Memasukkan KD, topik dan sub topik bahasan dalam format Program
Semester.
2. Menentukan jumlah jam pada setiap kolom minggu dan jumlah tatap muka
per minggu untuk mata pelajaran.
3. Mengalokasikan waktu sesuai kebutuhan bahasan topik dan sub topik pada
kolom minggu dan bulan.
a. Hitung waktu dalam setahun berdasarkan kalender pendidikan yang
diterbitkan oleh satuan pendidikan.
Hal – hal yang diperhatikan adalah:
Pekan dalam setiap bulan
Jumlah pekan efektif per bulan (pekan dimana terjadi KBM)
Jumlah pekan tidak efektif (pekan dimana tidak terjadi KBM misal
HUT Sekolah, Hari libur umum dan lain-lain)
Total pekan, pekan efektif, pekan tidak efektif per tahun.
b. Hitung alokasi waktu per semester, hal-hal yang diperhatikan sama
dengan perhitungan alokasi waktu dalam setahun.
c. Menentukan efektif per semester
Hal-hal yang diperhatikan adalah:
Banyaknya pekan efektif pada perhitungan alokasi waktu per semester
dikurangi pekan tidak efektifnya. Contoh: Pekan dalam semester ini
26 pekan, yang tidak efektif 9 pekan maka pekan efektif adalah 26-
9=17 Pekan.
Jam efektif semester adalah hasil perkalian pekan efektif dengan
jumlah jam pelajaran per minggu. Misal: Fisika kelas VII Jumlah jam
per minggu 2 jam/ kelas. Maka jam pelajaran efektif per semester
adalah 17 x 2 jam pel = 34 jam pel.
d. Distribusi waktu
Hal-hal yang diperhatikan adalah:
Hitung banyaknya kompetensi dasar dalam semester berjalan.
Tentukan kedalaman dan keluasan materi pada Kompetensi Dasar
tersebut.
Sebarkan jam efektif yang telah dihitung pada setiap Kompetensi
Kasar berdasarkan keluasan dan kedalamannya.
Jabarkan hasil penyebaran tersebut pada matriks yang telah dilengkapi
dengan bulan dan minggu selama 1 semester dengan memperhatikan
juga minggu / hari tidak efektif.
4. Membuat catatan atau keterangan untuk bagian-bagian yang membutuhkan
penjelasan.
9
2.3.4 Langkah-langkah penyusunan program Tahunan
Dalam penyusunan program tahunan ada beberapa langkah yang perlu untuk di
perhatikan
1. Menelaah pendidikan, dan ciri khas sekolah/madrasah berdasarkan
kebutuhan tingkat satuan pendidikan.
2. Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu efektif, belajar,
waktu pembelajaran efektif (per minggu). Hari-hari libur meliputi:
a. Jeda tengah semester
b. Jeda antar semester
c. Libur akhir tahun pelajara
d. Hari libur keagaman.
e. Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional
f. Hari libur khusus
3. Menghitung minggu efektif setiap bulan dan semester dalam satu tahun dan
memasukkan dalam format matrik yang tersedia. Minggu Belajar Efektif
adalah hitungan hari-hari efektif yang ada pada tahunpelajaran berlangsung.
Hal ini bertujuan agar program pembelajaran yang disusun. Adapun
menentukan MBE adalah sebagai berikut ini:
a. Menentukan jumlah minggu selama satu tahun.
b. Menghitung jumlah minggu tidak efektif selama satu tahun.
c. Menghitung jumlah minggu efektif dengan cara jumlah minggu dalam
satu tahun dikurang jumlah minggu tidak efektif.
d. Menghitung jumlah jam efektif selama satu tahun dengan cara jumlah
minggu efektif dikali jumlah jam pelajaran per minggu
4. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk suatu mata pelajaran,
pada setiap KD dan topik bahasannya pada minggu efektif, sesuai ruang
lingkup cakupan maeri, tingkat kesulitan dan pentingnya materi tersebut,
serta mempertimbangkan waktu untuk ulangan serta review materi.
10
Silabus mata pelajaran fisika adalah rancangan pembelajaran pada mata
pelajaran fisika yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar materi fisika SMA.
11
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi disekolah dan
tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,
afektif, psikomotor).
12
Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan
waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh
peserta didik yang beragam
9. Sumber/Bahan/Alat
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik,
narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan
sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar
serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi.
13
dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat
penilaian.
5. Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan
indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam
bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap,
penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan
portofolio, dan penilaian diri. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan
pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya,
jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan
maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses)
misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi
lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
6. Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran perminggu dengan
mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat
kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang
dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk
menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang
beragam.
7. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik,
narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan
sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar
serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi.
14
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Kalender pendidikan atau kalender akademik pada dasarnya adalah
pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu
tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
3.1.2 Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun
ajaran untuk mencapai tujuan (standar kompetensi dan kompetensi dasar)
yang telah ditetapkan. Program semester ini merupakan penjabaran dari
program tahunan.
3.1.3 Silabus merupakan salah satu produk pengembangan kurikulum yang
berisikan garis-garis besar materi pelajaran, kegiatan pembelajaran dan
rancangan pembelajaran.
15
DAFTAR PUSTAKA
Andri, dkk. 2019. Makalah Kalender Pendidikan & Silabus.
https://tarbiyatulaulad97.blogspot.com/2020/01/makalah-kalender-pendidikan-
silabus.html diakses pada tanggal 21 Januari 2023
Azam, Syamsi. Tanpa Tahun. Pengertian Kalender Pendidikan.
https://www.academia.edu/18743425/Pengertian_Kalender_Pendidikan diiakses
pada tanggal 21 Januari 2023
Arikunto, Subursimi. 1988. Penilaian program pendidikan. Jakarta: PT. BINA
AKSARA
Banyu. 2019. Makalah Penyusunan Program Semester.
http://banyugroup.blogspot.com/2019/01/makalah-penyusunan-program-
semester.html?m=1 diakses pada tanggal 21 Januari 2023.
Basuki., Sonhadji, Ahmad., Widyanigrum, Retno. 2010. Langkah-Langkah
Mengembangkan Silabus. Pustaka Felicha: Yogyakarta.
Budi, Cahyono Andy. 2018. Langkah penyusunan Prota, Promes dan Kalender
Pendidikan. https://andybudicahyono.blogspot.com/2018/06/langkah-penyusunan-
prota-promes-dan.html?m=1 diakses pada tanggal 22 Januari 2023
Chamisijatin, L. Silabus Mata Pelajaran.
la Mela, Hartina. Tanpa Tahun. Bab 1 Pendahuluan.
https://www.academia.edu/16137229/Makalah_kaldik diakses pada tanggal 21
Januari 2023
Kemendikbud. 2016. Pengembangan Silabus dan Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran. Pusdiklat Pegawai Kemendikbud.
Mitra Prawiki, Suci. 2019. Makalah Pengembangan Program Pembelajaran Biologi
“Kalender Pendidikan”. https://usiprawiki.blogspot.com/2019/09/makalah-
kalender-pendidikan.html diakses pada tanggal 21 Januari 2023
Supini, Evin. 2021. Apa itu prota dalam pembelajaran dan bagaimana tahapan
menyusunnya. https://blog.kejarcita.id/apa-itu-prota-dalam-pembelajaran-dan-
bagaimana-tahapan-menyusunnya/ diakses pada tanggal 21 Januari 2023
Rohmi, Afriana. 2012. Makalah Kalender Pendidikan.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-mataram/teknik-
mesin/makalah-kalendek-pendidikan-syakirin/20650906 diakses pada tanggal 21
Januari 2022
Siburian, Lita Agnes dkk. 2021. Menyusun Silabus Dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (Rpp). https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-
medan/supervisi-pendidikan/makalah-menyusun-silabus-dan-rpp-kelompok-
7/16773371 diakses pada tanggal 21 Januari 2023
Widyastuti, A., Sudarmanto, E., Silitonga, B. N., Ili, L., Purba, S. R. F., Khalik, M. F.,
... & Situmorang, K. (2021). Perencanaan Pembelajaran. Yayasan Kita Menulis.
16
LAMPIRAN
17
Mengetahui Palembang, Januari 2022
Kepala SMAN 25 Palembang Guru Mata Pelajaran
18
19
20
PERTANYAAN
1. Atika Agustina
Pertanyaan :
Pada bagian langkah pengmbangan silabus, yaitu Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi.Indikator dikembangkan sesuai dengan
karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur
dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
pertanyaannya bagaimana yang dimaksud dengan indikator dikembangkan sesuai dengan potensi daerah?
Jawaban :
Kebutuhan dan potensi peserta didik, sekolah dan daerah perlu dianalisis untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam mengembangkan
indikator. Karakteristik sekolah dan daerah menjadi acuan dalam pengembangan indikator karena target pencapaian sekolah tidak sama.
Sekolah kategori tertentu yang melebihi standar minimal dapat mengembangkan indikator lebih tinggi.
Pengembangan indikator dengan potensi daerah adalah mengaitkan indikator pembelajaran dengan potensi daerah setempat. Contohnya, di
daerah Sumatera Selatan tepatnya di Tanjung enim terdapat PT Bukit Asam yang bergerak dalam bidang pertambangan batubara. Hal
tersebut merupakan potensi sumber daya. Kita bisa mengaitkan potensi sumber daya tersebut dengan pembelajaran di kurikulum merdeka
pada kelas 10 tentang bab energi terbarukan.
2. Salsabila Bilqisti
Pertanyaan :
Dalam proses pembelajaran pasti ada yg namanya prosem dan prota agar pembelajaran bisa lebih terstruktur. Seperti yang telah kelompok 1
jabarkan di.makalah bahwasannya dalam pembuatan prosem dan prota harus memperhatikan alokasi waktu. Misalnya anda sebagai seorang
calon guru yang telah menyusun prosem dan prota sedemikian rupa agar seluruh materi tersampaikan sesuai dengan alokasi waktu mulai dari
pertemuan 1 sampai dengan ujian akhir akan tetapi anda sudah beberapa kali tidak bisa mengajar sehingga setiap materi pertemuan itu tidak
sesuai dengan jadwal bahkan seperti yang saya alami di sma materi akhirr kadang belum sempat tersampaikan tetapi ujian sudah harus
dilaksanakan.
Menurut anda apakah masih perlu prosem dan prota jika hal ini terus saja berlangsung dan merugikan siswa lalu bagaimana tanggapan anda
mengenai hal tersebut?
21
Jawaban :
Seperti yang diketahui tentang fungsi dari prosem dan prota yang dapat kita ambil garis besarnya itu sebagai acuan menyusun satuan
pelajaran; acuan kalender kegiatan belajar mengajar; dan untuk mencapai efesiensi dan efektifitas penggunaan waktu belajar yang tersedia.
jadi kalau ditanya penting, ya sangat penting karena program semester dan program tahunan ini dapat dikatakan sebagai pedoman untuk
seorang guru tau bagaimana optimalisasi jam mengajarnya. tapi tidak menutup kemungkinan jika ada beberapa guru yg masih dapat
dikatakan belum optimal/efektif dalam mengajar (terkadang masuk kelas, terkadang tidak) dan kalo dikatakan masih perlu atau tidak program
semester dan tahunan ini, tentu saja masih sebab program semester dan program tahunan ini biasanya dimuat di awal tahun ajaran/awal
semester sebagai acuan dalam alokasi waktu jam mengajar seorang guru per mata pelajaran dan untuk kedepannya jam mengajar guru
tersebut bisa konsisten serta peserta didik juga dapat mengikuti kegiatan pembelajaran secara terstruktur. Dan pada intinya sebagaimana pun
kondisi dan situasi pendidik jika ditinjau dari tercapainya atau tidak teknis nya secara lapangan yang penting secara administratif sudah
dibuatkan indikator/patokan untuk keefektifan mengajar.
3. Tata Oktarina
Pertanyaan :
Apakah bisa jika seorang guru mengajar tanpa didahului dengan membuat perencanaan pembelajaran seperti tidak membuat program tahunan
program semester dan RPP?jika tidak bisa jelaskan?
Jawaban :
Tentu tidak bisa sesuai dengan pengertian prota sendiri yang merupakan program umum tematik terpadu untuk setiap kelas, sehingga prota
ini perlu disiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran karena dapat menjadi pedoman bagi pengembangan program-
program berikutnya, seperti penyusuna program semester, silabus, dan juga RPP.
Begitu pentingnya suatu rancangan pembelajaran untuk memberi arah pada proses pembelajaran. Kesalahan besar jika seorang guru datang
ke kelas dengan tangan kosong tanpa perencanaan pembelajaran. Ada yang mengatakan “ibarat dalang tidak pernah kehabisan lakon”. Guru
pun bisa seperti itu datang ke kelas dengan membawa sejuta cerita pada peserta didik. Tentu tidak akan bisa seperti itu karena guru
melakukan proses pembelajaran harus berdasarkan skenario atau perencanakan yang telah disesuaikan dengan kondisi peserta didik.
Tanpa perencanaan guru tidak bisa melakukan proses pembelajaran dengan baik. Guru tidak memiliki gambaran tentang tujuan yang ingin
dicapai. Guru juga tidak bisa menentukan arah dan cara yang dipakai dalam mencapai tujuan pembelajaran. Bisa dibayangkan jika dalam
suatu kegiatan tidak terencana dengn jelas tidak dirumuskan tujuannya maka akan menjadi membingungkan. Oleh karena itu perencanaan
juga harus disusun secara jelas.
22
4. Bina Fadhilla
Pertanyaan :
Mengapa kalender pendidikan perlu dijadikan patokan dalam perencanaan pendidikan dan apakah penetapan kalender pendidikan di setiap
provinsi/kabupaten/kota ditetapkan sama?
Jawaban :
Secara umum, fungsi dari kalender pendidikan adalah untuk mendorong efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran baik di sekolah maupun
perguruan tinggi. Kalender pendidikan juga berfungsi sebagai acuan yang berguna untuk menyelaraskan ketentuan mengenai hari efektif
dengan hari libur sekolah maupun perguruan tinggi. Kalender pendidikan bisa berbeda untuk setiap daerah karena menyesuaikan kebijakan
pemerintah setempat.
5. Annisa Bestari
Pertanyaan :
Apa yang membedakan silabus dan RPP ?
Jawaban :
Seperti yang diketahui silabus dan RPP merupakan rancangan pembelajaran namun diantara kedua rancangan tersebut tentunya komponen
yang ada didalamnya masih berbeda. Secara umum silabus dibuat oleh kelompok kumpulan guru mata pelajaran dalam satu kawasan daerah
sedangkan RPP itu dapat dibuat oleh guru mata pelajaran per masing-masing sekolah. Selain itu pula isi dari silabus itu lebih merujuk pada
komponen secara umum berbeda halnya dengan RPP yang isinya lebih kompleks dan mendetail dan dapat diibaratkan silabus itu sebagai
rujukan atau induknya sedangkan RPP itu adalah penyederhanaan isi dari silabus namun disajikan secara lebih menyeluruh dan ruang
lingkupnya tidak se umum silabus atau dapat dikatakan sebagai turunan/anaknya silabus.
6. Dwi Pangesti
Pertanyaan :
Apakah pembelajaran home schooling diperlukan RPP?
Jawaban :
Dalam aktivitas pembelajaran homeschooling, kurikulum yang dibuat mengacu pada kurikulum humanistik. Kurikulum ini dirancang
dikembangkan oleh pakar pendidikan humanistik. Dalam kurikulum ini, manusia (dalam hal ini anak didik) adalah pusat atau inti utama.
23