PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sastra Indonesia adalah sebuah istilah yang melingkupi berbagai macam karya sastra
di Asia Tenggara. Istilah "Indonesia" sendiri mempunyai arti yang saling melengkapi terutama
dalam cakupan geografi dan sejarah politik di wilayah tersebut.
Sastra Indonesia sendiri dapat merujuk pada sastra yang dibuat di wilayah Kepulauan
Indonesia. Sering juga secara luas dirujuk kepada sastra yang bahasa akarnya berdasarkan Bahasa
Melayu (di mana bahasa Indonesia adalah satu turunannya). Dengan pengertian kedua maka sastra
ini dapat juga diartikan sebagai sastra yang dibuat di wilayah Melayu (selain Indonesia, terdapat
juga beberapa negara berbahasa Melayu seperti Malaysia dan Brunei), demikian pula bangsa
Melayu yang tinggal di Singapura.
Dalam sejarah sastra Indonesia, karya sastra bisa dibagi berdasarkan periodisasinya.
Periodisasi adalah pembagian kronologi perjalanan sastra atas masanya, biasanya berupa dekade-
dekade. Pada dekade-dekade tertentu dikenal angkatan-angkatan kesusastraan, misalnya Angkatan
Balai Pustaka, Angkatan Pujangga Baru, Angkatan ’45, Angkatan 1950-an atau generasi kisah,
sastra angkatan 1970-1980-an dan Angkatan 2000.
B. Rumusan Masalah
Apa saja peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah sastra Indonesia ?
C. Tujuan Penulisan
Agar mahasiswa mengetahui peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah sastra
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Jadi dapat dikatakan bahwa Angkatan Pujangga Baru dilatarbelakangi oleh kejadian
bersejarah “Sumpah Pemuda” pada 28 Oktober 1928.
Usaha membentuk persatuan bangsa itu dilaksanakan dalam berbagai bidang, misalnya :
bidang sosial, bidang pendidikan, bidang kebudayaan, dsb. Adapun usaha untuk membentuk
kesadaran nasional melalui bidang kebudayaan itu, tampak dalam anggaran dasar
perkumpulan pemuda sekitar tahun 1920 yang meminta perhatian mengenai sejarah, bahasa
persatuan, kebudayaan nasional Indonesia, kesenian, dsb.
Golongan sastrawan pun juga tak mau ketinggalan berjuang untuk membentuk persatuan
bangsa dengan mengadakan pembaharuan dalam bidang kesusastraan. Hal itu dapat dilihat
dalam majalah Timbul, majalah Panji Pustaka yang sejak tahun 1932 dipimpin oleh Sutan
Takdir Alisjahbana dengan mengadakan rubrik khusus Menuju Kesusastraan Baru. Di
samping itu di kalangan pengarang-pengarang muda timbul maksud untuk mempersatukan
penulis-penulis yang buah penanya tersebar dalam beberapa majalah untuk mengadakan
majalah yang khusus memuat soal-soal sastra, bahasa serta kebudayaan umum. Usaha itu
berhasil ialah dengan terbitnya majalah Pujangga Baru pada tanggal 26 Juni tahun 1933.
Pada tanggal 29 November 1946 di Jakarta didirikan Gelanggang oleh Chairil Anwar, Asrul
Sani,Baharudin, dan Henk Ngantung. Anggaran Dasarnya berbunyi:
Generasi Gelanggang terlahir dari pergolakan roh dan pikiran kita, yang sedang
menciptakan manusia Indonesia yang hidup. Generasi yang harus
mempertanggungjawabkan dengan sesungguhnya penjadian dari bangsa kita. Kita hendak
melepaskan diri dari susunan lama yang telah mengakibatkan masyarakat lapuk dan kita
berani menantang pandangan, sifat, dan anasir lama untuk menyalakan bara kekuatan baru.
Setelah Chairil Anwar meninggal (Jakarta, 28 April 1949, dikuburkan di Karet), Surat
Kepercayaan Gelanggang baru diumumkan dalam warta sepekan SIASAT tanggal 23
Oktober 1950. dokumen inilah yang dijadikan tempat berpaling untuk dasar segala konsepsi
nilai hidup dan seni dari Angkatan ’45.
Proklamasi kemerdekaan (17 Agustus 1945)
Agresi Militer Belanda I dan II (21 Juli 1949 dan 18 Desember 1948)
Penyerahan kedaulatan RI (12 Desember 1949)
Gebrakan Chairil Anwar dengan bahasa puisinya yang pendek, padat, berbobot, dan bernas
dan struktur puisinya yang menyimpang dari pola sastra sebelumnya.
2000: Korrie Layun Rampan mengumumkan adanya Angkatan 2000. H.B. Jassin meninggal
di Jakarta. Buku Aku Ingin Jadi Peluru karya Wiji Thukul terbit.
2001: Mulai 2001, penghargaan Khatulistiwa Literary Award (KLA) diberikan kepada
sastrawan yang menghasilkan karya sastra terbaik. Mereka yang pernah mendapatkan
penghargaan ini antara lain Goenawan Mohamad, Remy Sylado, Hamsad Rangkuti, Seno
Gumira Ajidarma, Linda Christanty, Sapardi Djoko Damono, Joko Pinurbo, Gus tf., Acep
Zamzam Noor.
2002: Majalah Horison menerbitkan buku Horison Sastra Indonesia yang terdiri dari empat
kitab, yakni kitab puisi, cerpen, novel, dan drama. Dalam buku ini, Hamzah Fansuri yang
hidup di abad ke-17 dimasukkan sebagai sastrawan Indonesia yang pertama.
2003: Sapardi Djoko Damono dan Ignas Kleden mendapat penghargaan Ahmad Bakrie
Award karena jasanya di bidang kesusastraan dan pemikiran. Sastrawan dan intelektual yang
menerima penghargaan yang sama pada tahun-tahun berikutnya adalah Goenawan
Mohamad, Nurcholish Madjid, Budi Darma, Sartono Kartodirdjo. Frans Magnis Soeseno
yang seharusnya mendapatkan penghargaan tersebut menolak karena keterkaitan perusahaan
Bakrie dengan bencana Lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur.
2004: Pemilihan presiden secara langsung yang dilakukan pertama kali di Indonesia. Soesilo
Bambang Yudhoyono terpilih sebagai presiden, mengalahkan Megawati. Di dunia sastra,
para sastrawan muda mendeklarasikan lahirnya generasi sastrawan cyber. Sastra di internet
merupakan terobosan baru bagi para sastrawan untuk berekspresi dan mempublikasikan
karyanya secara bebas. Novel Ayat-ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy terbit.
Yayasan Lontar mendokumentasikan biografi sastrawan Indonesia, di antaranya Pramoedya
Ananta Toer, Agam Wispi, Ahmad Tohari, Umar Kayam, Sapardi Djoko Damono, Sutan
Takdir Alisjahbana, Putu Oka Sukanta, dan lain-lain. Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM)
Munir dibunuh. Buku Sastra Indonesia dalam Enam Pertanyaan karya Ignas Kleden terbit.
2005: Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata terbit. Novel ini dan novel Ayat-ayat Cinta
menjadi novel paling laris (best seller) dalam sejarah penerbitan novel di Indonesia. Kedua
novel ini juga ditransformasi ke film.
2006: Yayasan Lontar menerbitkan Antologi Drama Indonesia: 1895-2000. Penerbitan buku
ini menunjukkan bahwa sejarah sastra Indonesia bukan dimulai pada 1920, melainkan pada
1895. Anton Kurnia menerbitkan Ensiklopedi Sastra Dunia.
2007: Novel Kalatidha karya Seno Gumira Ajidarma terbit. Buku kumpulan puisi
Otobiografi karya Saut Situmorang terbit. Saut adalah salah satu sastrawan yang
menggerakkan sastra cyber, sastrawan Ode Kampung, dan majalah Boemipoetra.
2008: Buku-buku Pramoedya Ananta Toer yang dicetak ulang dan buku-buku korban tragedi
1965 yang ingin meluruskan sejarah marak di toko-toko buku, dan menjadi buku laris.
Misalnya, Suara Perempuan Korban Tragedi 65 karya Ita F. Nadia.
Terbitnya Jurnal Cerpen (2002) oleh Joni Ariadinata,dkk.
Lomba Sayembata Menulis Novel,Dewan Kesenian Jakarta (2003).
Kongres cerpen yang dilaksanakan secara berkala 2 tahun sekali.
Cybersastra.
Festival Seni Surabaya (2005)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan terkait "Peristiwa-Peristiwa Penting dalam Sejarah Sastra
Indonesia" di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam perkembangan sejarah sastra di Indonesia
ada peristiwa-peristiwa yang melatarbelakanginya. Peristiwa-peristiwa yang terjadi pun
berbeda-beda antara sastra angkatan yang satu dengan sastra angkatan yang lainnya. Sebagai
contoh peristiwa penting pada sastra angkatan 1945 dengan sastra angkatan 1970-an. Di mana
salah satu peristiwa penting pada sastra angkatan 1945 yaitu terjadinya penjajahan Jepang
(1942—1945) yang banyak melakukan penindasan, kekejaman, janji-janji kosong dari Jepang
yang dialami oleh Bangsa Indonesia. Sebab hal-hal itulah pada hakikatnya yang menimbulkan
jiwa berontak, yang mempunyai akibat timbulnya corak kesusastraan Indonesia baru.
Sedangkan peritiwa penting yang terjadi pada sastra angkatan 1970-an yaitu pengadilan puisi
Indonesia Mutakhir, diadilinya H.B. Jassin, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Sumardjo, Jakob. 1992. Lintasan Sastra Indonesia Modern 1. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Rismawati. 2017. Perkembangan Sejarah Sastra Indonesia. Banda Aceh: Bina Karya Akademika
https://tulisananakkos.wordpress.com/2010/06/24/peristiwa-dalam-perkembangan-sastra-
indonesia-tahun-1950-an/
https://sastra100km.wordpress.com/2014/04/30/angkatan-balai-pustaka/
http://wahyudialdiano.blogspot.co.id/2014/03/sastra-angkatan-80-an.html