Ucapan ‘terima kasih’ pada percakapan di atas bermakna pragmatis dan harus
disesuaikan dengan konteks sosiolinguistik (kebiasaan berbahasa pada masyarakat
tertentu). Secara pragmatis, ungkapan ‘terima kasih’ bisa bermakna (1) tidak
usah/penolakan (artinya, tuan rumah tidak perlu membungkus makanan untuk dibawa
pulang oleh si tamu), (2) dengan senang hati saya akan membawanya pulang (artinya,
tuan rumah harus membungkus makanan untuk dibawa pulang oleh si tamu).
Berdasarkan contoh-contoh kasus yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan
bahwa kajian pragmatik dan sosiolinguistik punya keterkaitan yang sangat erat.