Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS

POLITIK
Pengajar : Deny Irawan Derajat, SE, M.Si

Apa yang kalian ketahui


tentang kata dibawah ini :
Teks
Koteks
Konteks

Teks
Ada beberapa pegertian yang dikemukakan
oleh para ahli terkait dengan teks.
Berdasarkan beberapa pengertian yang
dikemukan ahli tersebut secara keseluruhan
hampir sam.
Luxemburg (1989), yang dikutip Tedi dalam
makalahnya menyatakan bahwa teks ialah
ungkapan bahasa yang menurut isi, sintaksis,
dan pragmatik merupakan satu kesatuan.

Kridalaksana (2011:238) dalam Kamus Linguistiknya


menyatakan bahwa teks adalah:
1.

satuan bahasa terlengkap yang bersifat abstrak

2.

deretan kalimat, kata,


membentuk ujaran

3.

ujaran yang dihasilkan dalam interaksi manusia.


Dilihat dari tiga pengertian teks yang dikemukakan
dalam Kamus Linguistik tersebut dapat dikatakan
bahwa teks adalah satuan bahasa yang bisa berupa
bahasa tulis dan bisa juga berupa bahasa lisan yang
dahasilkan dari interaksi atau komunikasi manusia.

dan

sebagainya

yang

Jadi, berdasarkan adanya pandangan yang


menganggap antara wacana dan teks
merupakan dua hal yang sama dan ada
juga yang menganggap berbeda, hal itu
disebabkan
oleh
adanya
sudut
pandang/persepsi yang berbeda.

Contoh persepsi

Jangan jorok/ngeres ya Bro

Contoh Teks :
Hukum tidak hanya untuk orang kaya. Semua
orang mempunyai derajat yang sama di depan
hukum. Hukum tidak memandang kaya dan
miskin, pria atau wanita, tua atau muda,
pembesar ata rakyat jelat, dan TNI atau bukan
TNI. Jadi, hukum berlaku untuk siapapun,
kapanpun, dan dimanapun.
Contoh teks di atas menggunakan ragam bahasa
teks tulis. Bahasa tulis itu ditujukan kepada
pembaca sehingga ide atau proposisi yang
diungkapkan
harus
sejelas-jelasnya.
Konsekuensinya,
kalimatnya
lengkap
dan
cenderung panjang.

Koteks

Berdasarkan makna dalam Kamus Linguistik


(2011:137), adalah teks yang mendampingi
teks lain dan mempunyai keterkaitan dan
kesejajaran
dengan
teks
yang
didampinginya. Keberadaan teks yang
didampingi itu bisa terletak di depan
(mendahului) atau di belakang teks yang
mendampingi (mengiringi).

Ko-teks merupakan unsur kebahasaan yang ada


di dalam teks yang berfungsi sebagai pembentuk
makna sebuah teks ujaran. Kehadiran ko-teks
pada sebuah teks dapat terlihat jelas, tersurat
atau eksplisit.

Maka, unsur kebahasaan yang termasuk ko-teks


diwujudkan dengan satuan lingual berupa kata,
frase, klausa, kalimat atau bahkan wacana.
Bentuk-bentuk lingual tersebut dapat merujuk
pada hal-hal atau konsep yang akan dijelaskan
pada teks sebelum atau sesudahnya.

Ko-teks dalam sebuah teks dapat berupa kata


ganti, kata kerja bantu, preposisi dan konjungsi.

Contoh Ko-Teks
Gubernur DKI saat ini merupakan contoh
kongkret tentang pemimpin yang tegas. Dia
dikenal sebagai Gubernur yang peduli
dengan rakyatnya.
Contoh Ko-Teks diatas terdapat beberapa
kata yang dicetak tebal. Kata yang dicetak
tebal tersebut adalah ko-teks dengan wujud
kata ganti.

Konteks

Konteks itu seperti latar, situasi, peristiwa, dan


kondisi. Dalam komunikasi, konteks dapat
berupa siapa yang mengkomuniasikan, dengan
siapa dan mengapa; dalam jenis khalayak
situasi apa; melalui medium apa; bagaimana
perbedaan perkembangan komunikasi, dan
hubungan untuk masing-masing pihak.

Dalam wujudnya konteks linguistik berupa


unsur
bahasa
sedangkan
konteks
ekstralinguistik adalah alam di luar bahasa
yang menimbulkan makna dalam ujaran.

Konteks sebuah teks dapat berupa konteks situasi dan


konteks budaya.

Konteks pemakaian bahasa dapat dibedakan menjadi


empat macam, yaitu:
1. konteks fisikwhere the conversation takes
place, what objects are present, and what actions
are taking place
2. konteks
epistemisbackground
shared by the speakers and hearers

knowledge

3. konteks linguistikutterances previous to the


utterances under consideration
4. konteks sosialthe social relationship
setting of the speakers and hearers.

and

Contoh Konteks
Kulitmu halus sekali
Contoh ujaran tersebut jika diucapkan kepada
anak perempuan berumur lima tahun atau
perempuan muda berumur dua puluh tahun atau
seorang nenek yang berumur tujuh puluh tahun,
akan mempunyai pengertian yang berbeda-beda.
Kepada anak berumur lima tahun atau gadis dua
puluh tahun, mungkin ujaran itu ditafsirkan
sebagai pujiaan sedangkan jika pendengarnya
nenek berumur tujuh puluh tahun maka akan
ditafsirkan sebagai penghinaan.

HUBUNGAN ANTARA TEKS,


KO-TEKS, DAN KONTEKS

Dilihat dari hakikat teks seperti yang telah dikemukakan di


atas, teks merupakan esensi wujud suatu bahasa. Sebuah
teks bukan sekedar unit tata bahasa yang tampak, akan
tetapi teks merupakan unit semantik, memunyai satu
kesatuan arti.

Kemudian, ko-teks adalah teks yang bersifat sejajar,


koordinatif, dan memiliki hubungan dengan teks lainnya,
teks yang satu memiliki hubungan dengan teks lainnya.
Teks lain tersebut bisa berada di depan (mendahului) atau
di belakang (mengiringi).

Sedangkan konteks adalah situasi atau latar terjadinya


suatu komunikasi. Konteks dapat dianggap sebagai sebagai
sebab atau alasan terjadinya suatu pembicaraa/dialog/teks.

JadiDengan adanya koteks dalam struktur


wacana menunjukkan bahwa teks tersebut
memiliki struktur yang saling berkaitan satu
dengan yang lainnya sehingga wacana
menjadi utuh dan lengkap. Kemudian, dengan
adanya konteks, maka munculah sebuah
wacana yang terdiri dari teks-teks. Hal
tersebut dikarenakan makna yang terealisasi
di dalam teks merupakan hasil interaksi
pemakai
bahasa
dengan
konteksnya,
sehingga
konteks
merupakan
wahana
terbentuknya teks.

Anda mungkin juga menyukai