Menuju Realisasi
Swasembada dan
Ketahanan
Pangan Nusantara
Integrated Farming System Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN)
Pendahuluan
Permasalahan
1. Pihak-pihak yang terkait dalam pengelolaan sumber daya
alam tersebut di atas (pemerintah, perusahaan, akademisi
dan masyarakat) yang yang mempunyai tugas dalam
2
swadaya dan ketahanan pangan hingga saat ini
pelaksanaannya masih sendiri-sendiri dan belum
terintegrasi satu dengan yang lainnya.
Pembahasan/Action Plan
Apakah Pertanian Terpadu (Integrated Farming)
Kekuatan (Strengths)
6
transportasi yang harus dikeluarkan. Berdasarkan lokasi
sumber pakannya, maka integrasi sapi-sawit akan mengikuti
lokasi perkebunan sawit di Indonesia. Oleh karena itu
potensi pengembangan integrasi tanaman ini banyak
dilakukan di Sumatera dan Kalimantan. Sebagai contoh di
Provinsi Bengkulu, Lampung, Jambi, Riau, Sumatera Utara,
Kalteng dan Kaltim sudah banyak peternak yang
mnggembalakan sapinya di lahan perkebunan sawit dan ada
beberapa yang sudah diintegrasikan secara khusus.
Usaha integrasi tanaman pangan seperti padi dan sapi
dapat dilakukan hampir di semua provinsi, terutama pada
daerah sentra produksi padi.
Kelemahan (Weakness)
7
2. Kendala pemanfaatan bagas untuk pakan ternak adalah
sifatnya yang kamba (bulky), sehingga memerlukan biaya
transportasi dan penggudangan yang mahal. Pada saat
penggudangan bagas mudah terserang jamur dan serangga
karena kandungan gula yang tersisa.
Kesempatan (Opportunities)
Ancaman (Threats)
Target
I. Jangka Pendek
Perkebunan Tebu
a. Ploting lahan tentative wilayah Oki seluas
10.000 ha HPL perusda wilayah Sumatera
Selatan atau di NTB HPL milik perusahaan PT
Maducom.
b. Perencanaan pembangunan sarana dan pra-
sarana perkebunan tebu seluas 4.950 ha untuk
perkebunan tebu dan 3.000 ha kerjasama
dengan masyarakat untuk perbebunan plasma
c. Persiapan pemaparan lahan tebu secara
bertahap
d. Persiapan pengadaan bibit dan penanaman
secara bertahap sesuai dengan persipan lahan
Peternakan sapi/kerbau
a. Pembanguan sarana dan pra sarana lahan
peternakan
b. Pembangunan kandang untuk penggemukan
c. Pembangunan sarana pupuk kompos dan sarana
air kencing hewan untuk pupuk hayati
d. Gudang pakan ternak dan standa perairan untuk
laboratory
e. Pembuatan kandang untuk karantina hewan
f. Pembangunan treatmen perairan untuk minum
dan sterilisasi kandang
B. Tahap Operasional
a. Realisasi bussines Plan yang meliputi
a. Fisibility study dan rencana tata kelola
integrated farming
b. Police & Procedures tata kelola
perkebunan, peternakan dan perikanan
yang terintegrasi
c. Standard Opersaional penleloaan dan
operasional
d. Anggaran dan pembiayaan
i. Perijinan dan legalitas
ii. Pra operational support
iii. Pengolahan lahan dan penataan lahan
iv. Realisasi sarana dan pra-sarana
perkebunan, peternakan dan
perikanan yang terintegrasi
v. Pembiayaan pengadaan material dan
bahan baku (sapi, benih dan
sejenisnya)
vi. Pembiayaan pemeliharaan
13
vii. Proyeksi cash flow
viii. Proyeksi profit & lost
ix. Standar Control dan Evaluasi.
14