Anda di halaman 1dari 7

SUMBER DAN PENYEBAB KESALAHAN KLAUSA Kesalahan berbahasa dalam bidang klausa sering dijumpai dalam kegiatan berbahasa

seharihari, baik secara lisan maupun tertulis. Data-data kesalahan berbahasa dalam berbahasa secara lisan misalnya, berpidato, ceramah, diskusi, berdebat, bercakap-cakap, dan lain-lain, yang dapat dikumpulkan melalui alat perekam suara yang dapat diputar ulang atau ditranskripkan. Sedangkan data-data dalam kegiatan berbahasa secara tertulis dapat dikumpulkan dari hasil kegiatan tulis-menulis seperti surat kabar, majalah, buku-buku, skripsi, makalah, dan sebagainya. Dari kedua sumber di atas dapat dipillih aneka kesalahan berbahasa dalam bidang klausa. Ada berbagai sebab yang dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan berbahasa dalam bidang klausa, yaitu disebabkan oleh, a. Pengaruh bahasa ibu b. Penambahan preposisi di antara kata kerja aktif (aktif maupun pasif) dan objeknya c. Penambahan kata kerja bantu adalah dalam klausa ekuasional d. Perubahan kata kerja aktif menjadi kata kerja pasif dalam klausa medial aktif e. Penghilangan kata oleh dalam klausa pasif f. Penghilangan preposisi dari kata kerja berpreposisi g. Penghilangan preposisi klausa intransitif atau penghilangan kata yang dalam klausa adjektival h. Adanya kerancuan

II. LINGKUP KESALAHAN a. Pengaruh Bahasa Ibu Pengaruh bahasa ibu atau bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia dapat bersifat positif dan negatif. Apabila sistem bahasa yang digunakan sama dengan sistem bahasa Indonesia maka pengaruhnya bersifat positif atau transfer positif. Sedangkan, apabila sistem bahasa ibu yang diterapkan dalam berbahasa Indonesai tidak sama maka terjadi pengaruh yang negatif atau transfer negatif, yang disebut juga dengan interferensi. Interferensi bahasa ibu atau daerah terhadap bahasa Indonesia menimbulkan kesalahan berbahasa. Hal ini dapat terjadi pada setiap tataran linguistik bahasa Indonesia, misalnya dalam bidang fonologi, morfologi, sintaksis (frasa, klausa, dan kalimat) wacana serta semantik. Artinya, akibat interferensi inilah terjadi kesalahan berbahasa dalam bidang fonologi, morfologi, sintaksis, wacana, dan semantik. Interferensi bahasa ibu terhadap bahasa Indonesia, khusus dalam bidang klausa, cukup banyak. b. Penambahan Preposisi Di Antara Kata Kerja dan Objeknya Dalam Klausa Aktif Klausa aktif biasanya mempunyai kata kerja transitif berimbuhan me- seperti memanggil, memperlancar, mendiami, dan sejenisnya. Setiap kata kerja transitif tersebut membutuhkan objek tertentu. Hubungan antara kata kerja transitif dan objek itu sangat erat. Susunannya predikat-objek tidak dapat dibalik menjadi predikat-objek, dan diantara predikat-objek tidak dapat disisipi preposisi. Apabila konstruksi predikat - objek dalam klausa aktif disisipi oleh preposisi tertentu maka

terjadilah klausa aktif yang tidak baku atau salah. Artinya, apabila ada konstruksi (predikat + preposisi + objek) dalam satu klausa aktif maka klausa itu tidak baku atau salah. Misalnya klausa aktif memanggil kepada saya, kami mengetahui akan tingkah lakunya, dan ayah menyukai menantunya. Klausa harusnya diucapkan ataupun dituliskan sebagai ia memanggil saya, kami mengetahui tingkah lakunya, dan ayah menyukai menantunya. c. Penambahan Kata Kerja Bantu Adalah Dalam Klausa Ekuasional Klausa ekuasional yang terdiri subjek kata benda dan predikat juga kata benda, seperti ayah guru, ibu dokter, dan kakak tentara, sering disisipi oleh kata kerja bantu adalah. Dengan demikian maka klausa ayah guru bersaing dengan ayah adalah guru, ibu dokter bersaing dengan ibu adalah dokter, dan kakak tentara bersaing dengan kakak adalah tentara. Klausa ekuasional adalah klausa yang berpredikat nomina atau kata benda. Klausa ekuasional yang disisipi kata sering kita jumpai dalam penggunaan bahasa, baik secara tertulis maupun lisan. d. Pemisahan Pelaku dan Kata Kerja Dalam Klausa Pasif Klausa aktif kamu menyepak bola mempunyai dua bentuk klausa pasif. Klausa pasif pertama adalah bola itu kamu sepak. Klausa pasif kedua adalah bola itu disepak oleh kamu. Dari penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pelaku dan kata kerja dalam klausa pasif merupakan satu kesatuan yang padu. Ini berarti bentuk kamu sepak, kausepak, dan kusepak tidak boleh disisipi kata lain. Bentuk-bentuk seperti kamu akan sepak, kau mau sepak, ku hendak sepak tidak dterima dalam penggunaan bahasa baku. e. Penghilangan KataOleh Dalam Klausa Pasif Salah bentuk klausa dari kata kamu menyepak bola itu adalah klausa bola itu disepak oleh kamu. Kata oleh dalam konstraksi (V pasif + oleh + N/Pr) merupakan keharusan keberadaannya dalam penggunaan bahasa baku. Dalam penggunan bahasa tak baku dalam konstruksi itu sering dihilangkan sehingga terbentuk klausa yang tak baku, yakni bola itu disepak kamu. Sehingga klausa yang tidak baku itu dapat dianggap biasa saja atau dianggap benar. f. Penghilangan Preposisi Dari Kata Kerja Berpreposisi Dalam Klausa Pernyataan Klausa pernyataan ia benci akan wanita terdiri dari subjek ia dan predikat benci akan wanita. Predikat klausa itu berupa frasa verbal berstruktur (V intrasitif + Preposisi + N). Kedudukan preposisi dalam stuktur frasa verbal itu bersifat wajib karena benci akan merupakan satu kesatuan yang lebih dikenal dengan verba berpreposisi. Apabila preposisi tersebut dihilangkan dari konstruksi (V intransitive + peposisi + N), maka frasa itu menjadi tidak baku. Pada gilirannya klausa di mana frasa tidak baku itu bergabung menjadi frasa yang tidak baku. g. Penghilangan Kata Yang Dalam Klausa Nominal Perhatikan dengan cermat kalimat berikut ini, (1) Orang yang menangkap ikan itu tetangga saya (2) Orang yang paling malas itu tetangga saya Klausa orang yang menangkap ikan pada kalimat (1) tergolong klausa nominal yang terikat. Kata orang dalam klausa itu dietrangkan oleh frasa verbal. Klausa orang yang paling malas pada kalimat (2) termasuk klausa nominal yang terikat. Kata orang dalam klausa itu dijelaskan oleh frasa adjektival. Kata pada klausa orang yang menangkap ikan itu dan pada klausa orang yang paling malas itu wajib pemakaiannya. Apabila kata yang dalam kedua klausa itu dihilangkan maka terjadi klausa yang tidak baku. Cobalah perhatikan kejanggalan kalimat berikut karena klausanya tidak baku.

(3) Orang menangkap ikan itu tetangga saya (4) Orang paling malas itu tetangga saya Kalimat (3) adalah kalimat yang tidak baku sehingga tidak diterima dalam masyarakat penggunaan bahasa. Kalimat (4) mungkin masih bisa jalan atau sering digunakan dalam bahasa non baku tetapi kalimat itu tetap tidak baku. Ini berarti bahwa klausa orang menangkap ikan itu adalah klausa yang salah, dan klausa orang paling malas itu juga adalah klausa yang tidak baku namun dalam bahasa non baku sering digunakan. h. Penghilangan Kata kerja Dalam Klausa Intransitif Klausa intransitif adalah klausa yang mengandung kata kerja intransitif, yaitu kata kerja yang tidak memerlukan sesuatu objek. Misalnya frasa ayah pergi ke kantor, dan ibu tinggal di rumah. Dalam penggunaan bahasa sehari-hari terutama penggunaan bahasa non baku klausa itu dituliskan atau diucapkan menjadi ayah pergi ke kantor, dan ibu tinggal di rumah. Apabila kita bandingkan klausa (1) ayah pergi ke kantor, dan kausa (2) ayah ke kantor maka segera terlihat perbedaannya. Klausa (1) mengandung kata kerja intransitif sedang klausa (2) tidak mengandung kata kerja intransitif. Klausa (1) bernama klausa intransitif sedangkan klausa (2) tidak bernama klausa intransitif. Dari sudut pandang klausa intransitif klausa (1) disebut klausa intransitif yang baku, sedangkan klausa (2) disebut klausa tidak baku. i. Penambahan Kata Untuk Dalam Klausa Pasif Klausa pasif adalaah klausa yang subjeknya berperan sebagai penderita. Misalnya klausa tamu disuruh pergi, dan aku diminta datang. Dalam penggunaan bahasa tak baku klausa itu, disisipi kata untuk sehingga klausanya dituliskan dan diucapkan menjadi tamu disuruh untuk pergi, dan aku diminta untuk datang. j. Penggantian Kata Daripada Dengan Kata Dari Dalam Klausa Bebas Perhatikan dengan cermat klausa berikut ini, (1) Ini lebih mahal daripada itu (2) Adiknya lebih lincah daripada kakaknya Setiap klausa bebas di atas memperbandingkan dua hal atau benda. Dalam setiap perbandingan itu digunakan preposisi daripada. Aturan ini tidak selalu diikuti oleh pemakai bahasa lebih-lebih dalam pengguaan bahasa tidak baku. Alih-alih yang menggunakan preposisi daripada digunakan preposisi dari. Akibatnya terjadilah peggunaan klausa bebas yang salah atau tidak baku. Bentuk tidak baku dari klausa di atas, adalah (3) Ini lebih mahal dari itu (4) Adiknya lebih lincah dari kakaknya k. Pemasifan Kata Kerja Dalam Klausa Medial Klausa medial adalah klausa yang subjeknya berperan baik sebagai pelaku maupun sebagai penderita. Kata kerja yang digunakan dalam klausa medial biasanya kata kerja aktif. Misalnya klausa-klausa berikut ini: (1) Dia menghibur dirinya (2) Dia menyiksa dirinya Subjek dalam setiap klausa medial di atas berperan pula sebagai penderita dan kata kerjanya berbentuk aktif. Aturan ini tidak selamanya diikuti oleh pemakai bahasa mungkin karena ketidaktahuan aturan atau memang disengaja. Akibatnya terjadilah pemakaian klausa medial yang tidak baku karena kata kerja aktif diubah menjadi kata kerja pasif. Bentuk tidak baku dari klausa medial di atas adalah (3) (Sudah saatnya) dia hibur dirinya (4) (Benar kamu melihat) dia siksa dirinya

l. Klausa Rancu Jenis klausa ini disebabkan oleh berbagai hal. Ada klausa menjadi rancu disebabkan susunannya atau strukturnya rancu. Ada pula klausa yang menjadi rancu karena pilihan kata atau diksi yang tidak tepat. Bahkan ada klausa menjadi rancu karena pemakaian preposisi yang tidak tepat, karena penggunaan imbuhan yang salah. Contoh Kesalahan Analisis Kesalahan Dalam Bidang Klausa a. Pengaruh Bahasa Ibu Salah Benar Celananya Putra jelek Celana Putra jelek Kami suka makan Kami sering makan Tiwi datang sendirian Tiwi datang seorang b. Penambahan Preposisi Di Antara Kata Kerja (Aktif Ataupun Pasif) Dan Objeknya Dalam Klausa Aktif Salah Benar Yuni mencari akan kesibukan Yuni mencari kesibukan Ayah menyukai pada peliharaannya Ayah menyukai peliharaannya Kakak menyayangi pada anak-anak yatim Kakak menyayangi anak-anak yatim c. Penambahan kata kerja bantu adalah dalam klausa ekuasional Salah Benar Kakakku adalah dokter Kakakku dokter Isa dijemput Ibu Isa dijemput oleh Ibu Lantainya adalah keramik Lantainya keramik

d. Pemisahan Pelaku dan Kata Kerja Dalam Klausa Pasif Salah Benar Kami ingin ambil kiriman itu Ingin kami ambil kiriman itu Mau nelayan beli umpan Nelayan mau beli umpan Rian sanggup angkat kursi itu Rian angkat kursi itu e. Penghilangan Kata Oleh Dalam Klausa Pasif Salah Benar Majalah itu dibaca Yuli Majalah itu dibaca oleh Yuli Ayam dijual ayah Ayam dijual oleh Ayah Kakakku ditemani ayah Kakakku ditemani oleh ayah f. Penghilangan preposisi Dari Kata Kerja Berpreposisi Dalam Klausa Pernyataan Salah Benar Aku kena kebohongan Aku benci akan kebohongan Ayah bercerita peristiwa itu Ayah bererita tentang peristiwa g. Penghilangan Kata Yang Dalam Klausa Nominal Salah Benar Adik tidak menuruti nasehat Adik yang tidak menuruti nasehat

Cewek paling cantik Cewek yang paling cantik Siswa paling malas Siswa yang paling malas h. Penghilangan Kata kerja Dalam Klausa Intransitif Salah Benar Nelayan ke laut Nelayan pergi ke laut Mita ke Madiun Mita pergi ke Madiun Nia dari desa Nia pulang dari desa i. Penambahan Kata Untuk Dalam Klausa Pasif Salah Benar Dosen diharap untuk dating Dosen diharap datang Dia disuruh untuk mencuri Dia disuruh mencuri Kami diundang untuk menginap Kami diundang menginap j. Penggantian Kata Daripada Dengan Kata Dari Dalam Klausa Bebas Salah Benar Kambing lebih besar dari ayam Kambing lebih besar daripada ayam Ikan lebih enak dari tempe Ikan lebih enak daripada tempe Kota lebih ramai dari desa Kota lebih ramai daripada desa k. Pemasifan Kata Kerja Dalam Klausa Medial Salah Benar Aku tusuk kukuku Aku menusuk kukuku Nana usap hidungnya Nana mengusap hidungnya Dia benci dirinya Dia membenci dirinya l. Klausa Rancu Salah Benar Belok kanan jalan terus Belok ke kanan boleh jalan terus Dilarang tidak boleh berjualan di sini Dilarang berjualan disini Tidak boleh berjualan di sini

Selain contoh di atas, a. Pengaruh Bahasa Ibu Paragraf kedua kalimat kesatu Salah Ketika Ompi membaca surat anaknya yang memberitakan kemajuannya itu. Benar Ketika Ompi membaca surat anaknya yang memberitakan kemajuan itu. Paragraf ketiga kalimat keempat Salah Namun orang harus bagaimana mengatakannya, kalau orang tua itu tak hendak percaya. Benar Namun orang harus bagaimana mengatakan, kalau orang tua itu tak hendak percaya. Paragraf ketiga kalimat kelima Salah Malah ia memaki dan menuduh semua manusia iri hati.

Benar Malah dia memaki dan menuduh semua manusia iri hati. Paragraf keempat kalimat kesatu Salah Sekarang kau diomongi orang-orang yang busuk mulut, anakku. Benar Sekarang kau diomongin orang-orang yang busuk mulut, anakku. Paragraf kelima kalimat ketiga Salah Akan tetapi, alangkah remuknya hati orang tua itu. Benar Akan tetapi, alangkah hancurnya hati orang tua itu. Paragraf keenam kalimat kesembilan Salah Dan ia terlentang di ranjangnya, enggak bergerak. Benar Dan ia terlentang di ranjangnya, tidak bergerak. b. Penambahan Preposisi Di Antara Kata Kerja Dan Objeknya Dalam Klausa Aktif Paragraf kedelapan kalimat ketujuh Salah Dan semenjak itu., pada tiap jam empat hingga lima sore, matanya akan menatap kaca itu. Benar Dan semenjak itu., pada tiap jam empat hingga lima sore, matanya menatap kaca itu. c. Penambahan Kata Kerja Bantu Adalah Dalam Klausa Ekuasional Paragraf ketujuh kalimat kelima. Salah Tapi saat-saat seperti itu, yang memberikan masa bahagia dan harapan, adalah juga masa yang menambah luka hatinya, hingga lebih meroyoh. Benar Tapi saat-saat seperti itu, yang memberikan masa bahagia dan harapan juga masa yang menambah luka hatinya hingga lebih meroyoh. d. Pemasifan Kata Kerja Dalam Klausa Medial Paragraf kesebelas kalimat kedua Salah Aku sadar, bahwa tiada harapan lagi buatnya hidup lebih lama. Benar Aku sadar, bahwa tiada harapan lagi membuatnya hidup lebih lama. Paragraf kesebelas kalimat kelima Salah Di samping itu, secara samara-samar aku elus terus harapannya yang indah bila Indra Budiman kembali. Benar Di samping itu, secara samar-samar aku mengelus terus harapannya yang indah bila Indra Budiman kembali. (Sumber: Cerpen Anak Kebanggaan) e. Penambahan Kata Untuk Dalam Klausa Pasif

Paragraf pertama kalimat kedua Salah Karena itu, polling yang akan dilakukan setelah keluarnya rekomendasi hanya untuk memetakan kekuatan dan percepatan pemenangan pasangan Sukawi-Sudharto yang diusung Partai Demokrat bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Benar Karena itu, polling yang akan dilakukan setelah keluarnya rekomendasi hanya memetakan kekuatan dan percepatan pemenangan pasangan Sukawi-Sudharto yang diusung Partai Demokrat bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Paragraf keenam kalimat pertama Salah Adapun polling yang dilakukan oleh Partai Demokrat pasca- dikeluarkannya rekomendasi, kata dia, untuk pemetaan politik di daerah berkaitan peta kekuatan pasangan SukawiSudharto. Benar Adapun polling yang dilakukan Partai Demokrat pasca- dikeluarkannya rekomendasi, kata dia, pemetaan politik di daerah berkaitan peta kekuatan pasangan Sukawi-Sudharto. (Sumber: Artikel Koran Suara Merdeka, Edisi Senin 11 Februari 2008 Polling untuk Menangkan Sukawi-Sudharto) f. Penghilangan Kata Oleh Dalam Klausa Pasif Paragraf ketiga kalimat kedua Salah Dengan demikian, pembangunan yang dibiayai dana rakyat itu mengutamakan kualitas. Benar Dengan demikian, pembangunan yang dibiayai oleh dana rakyat itu mengutamakan kualitas. (Sumber: artikel Sampel Beton Diteliti Di Undip)

Anda mungkin juga menyukai