Kesalahan berbahasa dalam bidang klausa sering dijumpai dalam kegiatan berbahasa sehari-hari,
baik secara lisan maupun tertulis. Data-data kesalahan berbahasa dalam berbahasa secara lisan
misalnya, berpidato, ceramah, diskusi, berdebat, bercakap-cakap, dan lain-lain, yang dapat
dikumpulkan melalui alat perekam suara yang dapat diputar ulang atau ditranskripkan. Sedangkan
data-data dalam kegiatan berbahasa secara tertulis dapat dikumpulkan dari hasil kegiatan tulis-
menulis seperti surat kabar, majalah, buku-buku, skripsi, makalah, dan sebagainya. Dari kedua
sumber di atas dapat dipillih aneka kesalahan berbahasa dalam bidang klausa.
Ada berbagai sebab yang dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan berbahasa dalam bidang
klausa, yaitu disebabkan oleh,
a. Pengaruh bahasa ibu
b. Penambahan preposisi di antara kata kerja aktif (aktif maupun pasif) dan objeknya
c. Penambahan kata kerja bantu “adalah” dalam klausa ekuasional
d. Perubahan kata kerja aktif menjadi kata kerja pasif dalam klausa medial aktif
e. Penghilangan kata “oleh” dalam klausa pasif
f. Penghilangan preposisi dari kata kerja berpreposisi
g. Penghilangan preposisi klausa intransitif atau penghilangan kata “yang” dalam klausa adjektival
h. Adanya kerancuan
b. Penambahan Preposisi Di Antara Kata Kerja dan Objeknya Dalam Klausa Aktif
Klausa aktif biasanya mempunyai kata kerja transitif berimbuhan me- seperti memanggil,
memperlancar, mendiami, dan sejenisnya. Setiap kata kerja transitif tersebut membutuhkan objek
tertentu. Hubungan antara kata kerja transitif dan objek itu sangat erat. Susunannya predikat-objek
tidak dapat dibalik menjadi predikat-objek, dan diantara predikat-objek tidak dapat disisipi preposisi.
Apabila konstruksi predikat - objek dalam klausa aktif disisipi oleh preposisi tertentu maka terjadilah
klausa aktif yang tidak baku atau salah. Artinya, apabila ada konstruksi (predikat + preposisi + objek)
dalam satu klausa aktif maka klausa itu tidak baku atau salah. Misalnya klausa aktif memanggil
kepada saya, kami mengetahui akan tingkah lakunya, dan ayah menyukai menantunya. Klausa
harusnya diucapkan ataupun dituliskan sebagai ia memanggil saya, kami mengetahui tingkah
lakunya, dan ayah menyukai menantunya.
c. Penambahan Kata Kerja Bantu “Adalah” Dalam Klausa Ekuasional
Klausa ekuasional yang terdiri subjek kata benda dan predikat juga kata benda, seperti ayah guru,
ibu dokter, dan kakak tentara, sering disisipi oleh kata kerja bantu adalah. Dengan demikian maka
klausa ayah guru bersaing dengan ayah adalah guru, ibu dokter bersaing dengan ibu adalah dokter,
dan kakak tentara bersaing dengan kakak adalah tentara.
Klausa ekuasional adalah klausa yang berpredikat nomina atau kata benda. Klausa ekuasional yang
disisipi kata sering kita jumpai dalam penggunaan bahasa, baik secara tertulis maupun lisan.
l. Klausa Rancu
Jenis klausa ini disebabkan oleh berbagai hal. Ada klausa menjadi rancu disebabkan susunannya atau
strukturnya rancu. Ada pula klausa yang menjadi rancu karena pilihan kata atau diksi yang tidak
tepat. Bahkan ada klausa menjadi rancu karena pemakaian preposisi yang tidak tepat, karena
penggunaan imbuhan yang salah.
b. Penambahan Preposisi Di Antara Kata Kerja (Aktif Ataupun Pasif) Dan Objeknya Dalam Klausa Aktif
Salah Benar
Yuni mencari akan kesibukan Yuni mencari kesibukan
Ayah menyukai pada peliharaannya Ayah menyukai peliharaannya
Kakak menyayangi pada anak-anak yatim Kakak menyayangi anak-anak yatim
l. Klausa Rancu
Salah Benar
Belok kanan jalan terus Belok ke kanan boleh jalan terus
Dilarang tidak boleh berjualan di sini Dilarang berjualan disini
Tidak boleh berjualan di sini
b. Penambahan Preposisi Di Antara Kata Kerja Dan Objeknya Dalam Klausa Aktif
• Paragraf kedelapan kalimat ketujuh
Salah
Dan semenjak itu., pada tiap jam empat hingga lima sore, matanya akan menatap kaca itu.
Benar
Dan semenjak itu., pada tiap jam empat hingga lima sore, matanya menatap kaca itu.