Oleh:Kelompok 6
Kelas C2
Moh Dani Naufal Azizy 211101030053
M Tibi Azizi 211101030067
Mirna Putri Amalia 2111010300 71
Segala puji dan syukur hanya tertuju kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berkat taufiq dan hidayahnya, penulisan makalah “ fi’il mujarad dan mazid serta
shohih dan mu’tal” ini dapat terselesaikan tepat waktu. Shalawat dan salam
semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, pembawa risalah yang
menjadi petunjuk serta rahmat bagi seluruh alam. Terima kasih disampaikan
kepada Dosen Pengampu Nuruddin, M.Pd.i, S.Pd.i yang telah membimbing,
dalam pembuatan makalah ini. Tak lupa pula ucapan terima kasih kepada teman-
teman mahasiswa dan mahasiswi yang turut berkontribusi baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Makalah ini disusun dengan tujuan memenuhi tugas dari Dosen Nuruddin,
M.Pd.,i, S.Pd.i selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Arab. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat dan motivasi sekaligus menambah
wawasan bagi para pembaca. Tidak lupa juga, mohon maaf apabila dalam
makalah ini terdapat kesalahan dalam bentuk apapun. Dan untuk itu kritik dan
saran sangat diharapkan demi kebaikan makalah ini kedepannya. Terima kasih.
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………3
BAB I……………………………………………………………………………………………………………………4
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………..5
Latar Belakang……………………………………………………………………………………….5
Rumusan masalah………………………………………………………………………………….5
Tujuan……………………………………………………………………………………………………5
BAB II………………………………………………………………………………………………………………….6
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………….6
B. pengertian muktal……………………………………………………………………………..7
E. Pengertian maj’hul………………………………………………………………………………10
BAB III………………………………………………………………………………………………………………….11
KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………….11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………12
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Ilmu Saraf adalah salah satu cabang dalam ilmu tata Bahasa arab yang membahas
permasalahan bentuk suatu kalimah atau kata, baik tentang perubahan bentuk,
penambahan huruf, susunan huruf yang membentuk kata. Ilmu Sharaf tidak membahas
ikrab atau baris di ujung kalimah atau kata. Ilmu Sharaf membahas secara khusus
tentang huruf-huruf 'Ilah, Idgam, Ibdal dan susunan huruf yang membentuk suatu kata.
Dalam pembahasan ilmu sharaf kali ini penulis mencoba mengkaji tentang berbagai
keterangan meliputi, shohih mu'tal dan fma'lum majhul beserta pembagian dan
contohnya,dengan menggunakan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh
para pembaca.
B. RUMUSAN MASALAH
C.Tujuan
PEMBAHASAN
Fi’il shahih adalah fi’il yang terdiri dari huruf-huruf asli dan tidak terdapat huruf ‘illah.
(Ni’mah, 1998:63)
َ َك َت
Contoh : ُب – يدرس
ُ
األصلية أحر ًفا صحيحة ما كانت أحرفه
Fi’il shahih adalah fi’il yang terdiri dari huruf-huruf asli. (Al-Ghulayaini, 2013:36)
Contoh : كاتب
َ كتب و
Fu’ad Ni’mah membagi fi’il shahih menjadi tiga jenis, yaitu : Mahmuz, mudha’af tsulatsi,
dan salim.
a. Mahmuz/ المهموز
Fi’il shahih mahmuz adalah fi’il yang huruf pertamanya harus asli berupa hamzah.
Fi’il Shahih Mudha’af Tsulatsi adalah fi’il yang huruf kedua dan ketiganya sama.
َّ – ش َّد – ر َّد
Contoh :هز
c. Salim / السالم
Fi’il Shahih Salim adalah fi’il yang terdiri dari huruf asli dan tidak terdiri dari hamzah dan
syaddah.
Fi’il Mu’tal adalah fi’il yang didalamnya terdapat satu atau dua huruf ‘illah (Ni’mah,
1998:64)
ما كان أحد أحرف ِه األصلي ِة أحد حرف علّة: الفع ُل المعت ُّل
Fi’il mu’tal adalah fi’il yang salah satu dari huruf aslinya adalah huruf ‘illah (Al-
Ghulayaini, 2013:36)
Fu’ad Ni’mah membagi fi’il mu’tal menjadi tiga jenis, yaitu : Mitsal, Ajwaf, dan Naqish.
a. Mitsal / المثال
Fi’il Mu’tal Mitsal adalah fi’il yang huruf pertamanya berupa huruf ‘illah.
Contoh : يئس-وجد
b. Ajwaf / األجوف
Fi’il Mu’tal Ajwaf adalah fi’il yang huruf kedua-nya berupa huruf ‘illah.
c. Naqish / الناقص
Fi’il Mu’tal Naqish adalah fi’il yang huruf terakhirnya berupa huruf ‘illah.
Sedangkan Al-Ghulayaini menambahkan satu jenis dari fi’il mu’tal, yaitu Lafif .
Adalah fi’il yang didalamnya terdapat dua huruf ‘illah dan huruf ashliyyah.
مجتمعين
ِ ما كان حرفا العل ِة فيه
Lafif Maqrun adalah fi’il yang terdapat huruf ‘illah secara berdampingan ( di ‘ain fi’il dan
)lam fi’il
ُفتريقين
ِ ما كان حرفا العلة م
Lafif Mafruq adalah fi’il yang terdapa huruf ‘illah secara terpisah ( di fa’ fi’il dan lam fi’il).
الواو Tashrif dari fi’il mu’tal mitsal yang berupa huruf wawu /
َي ْوضُُؤ َو ُ
ضَؤ هو
ضَؤ ا هما
ان َو ُ َي ْو ُ
ضَؤ ِ
َي ْوضُُؤ ْو َن َوضُُؤ وا هم
ضَؤ ْ
ت هي َت ْوضُُؤ َو ُ
ت
ت أن ِ اُضُِئي َتوض َ
ُِئين َوضُْؤ ِ
َأوضُُؤ َوضُْؤ ُ
ت أنا
األليف Contoh tashrif dari fi’il mu’tal ajwaf yang berupa haruf alif /
ص َ
اغ هو َيصُو ُغ َ
صاغَا هما
َان َ
َيصُوغ ِ
صا ُغوا هم َيصُو ُغ َ
ون َ
صاغ ْ
َت هي َتص ُ
ُوغ َ
َيص ُْغ َن ص َ
ُغن هنّ
ص ُْغ َتص ُ
ُوغ ص ُْغتَ أنتَ
أص ُ
ُوغ ص ُْغ ُ
ت أنا
َنص ُ
ُوغ ص ُْغ َن نحن
األليف Contoh tashrif dari fi’il mu’tal naqish yang berupa huruf alif /
َي ْغ ُز َو ِ
ان غ ََز َوا هما
َي ْغ ُز َ
ون غَ َزوا هم
َت ْغ ُزو َغ َز ْ
ت هي
َت ْغ ُز َو ِ
ان غ ََز َتا هما
َي ْغ ُز َ
ون غَ َز َ
ون هنّ
ت
ت أن ِ ا ُ ْغ ِزي َت ْغ ِز َ
ين َغ َزو ِ
adalah fi il yang berarti aktif. sebuah fiil disebut sebagaai fiil ma’lum pelafadzannya tidak
di ikutkan pada kaidah majhul. contoh : ( كتبdia laki2 telah ,menulis, ( يكتبdia laki2
sedang/akan menulis ). sebuah fi’il ketika berstatus sebagai fi’il ma;lum pasti akan selalu
membutuhkan fa’il
adalah fi’il yang berarti psif. sebuah fiil disebut sebagai fi’il majhul karena pelafadzannya
diikutkan pada kaidah majhul dasarnya, fi;il yang dapat di majhulkan terbatas pada fi’il
mutaadi. Dampak dari fi’il yang di ubah dari ma’lum menjadi majhul adalah pembuangan
fa’il yang kemudian di ganti oleh maf’ul bih yang berubah nama menjadi na’ib fa’il
kaidah majhul ada tiga yaitu:
ضمم اوله وكسر م قبل االخر – ضم كل متهر ك وكسر م قبل اال خر
PENUTUP
E. Kesimpulan
Fi’il jika ditinjau dari huruf-huruf penyusunnya di bagi menjadi dua, yaitu fi’il shahih dan
fi’il mu’tal. Secara umum, fi’il shahih adalah fi’il yang huruf penyusunnya berupa huruf
asli dan tidak terdapat huruf ‘illah. Dan fi’il mu’tal adalah fi’il yang huruf penyusunnya
terdapat huruf ‘illah. Jadi, pokok dari pembagian kedua fi’il tersebut terletak pada ada
atau tidaknya huruf ‘illah.
3. Terdiri dari huruf asli dan tidak terdapat hamzah dan syadda ( Salim)
Dan juga pada fi’il mu’tal lafif, huruf ‘illahnya terletak pada 2 tempat :
1. Huruf ‘illah yang terletak secara berdampingan, yakni pada ‘ain fi’il dan lam fi’il ( Lafif
Maqrun)
2. Huruf ‘illahnya terletak secara terpisah, yakni pada fa’ fi’il dan lam fi’il (Lafif Mafruq)
F. Daftar Pustaka
al jurumiyah