Anda di halaman 1dari 12

Modul 14 Praktikum Rangkaian Listrik

(Rangkaian Orde 2 RLC dengan Fungsi Pemaksa)

Anggota Kelompok 3 :
1. Salwa Nada (1513619059)
2. Yusri Alfiyya (1513619068)
3. Intan Putri Maharani (1513619034)
4. Muhammad Almas P. (1513619071)

PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK ELEKTRONIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2020
A. Dasar Teori

1. Analisis Transien Rangkaian Orde-2


Analisis transien adalah analisis rangkaian yang sedang dalam
keadaan peralihan atau keadaan transien. Gejala transien atau gejala
peralihan merupakan salah satu peristiwa dalam rangkaian listrik yang perlu
kita perhatikan. Peristiwa ini biasanya berlangsung hanya beberapa saat
namun jika tidak ditangani secara baik dapat menyebabkan terjadinya hal-
hal yang sangat merugikan berupa kerusakan peralatan.
Kita mengetahui bahwa kapasitor dan induktor adalah piranti-piranti
dinamis dan rangkaian yang mengandung piranti-piranti jenis ini kita sebut
rangkaian dinamis. Piranti dinamis mempunyai kemampuan untuk
menyimpan energi dan melepaskan energi yang telah disimpan sebelumnya.
Karena hubungan antara arus dan tegangan pada induktor maupun
kapasitor merupakan hubungan linier diferensial, maka persamaan
rangkaian yang mengandung elemen-elemen ini juga merupakan persamaan
diferensial. Jika persamaan rangkaian berbentuk persamaan diferensial
orde-2 maka rangkaian ini disebut rangkaian atau sistem orde-2. Dengan
mempelajari analisis transien sistem orde ke-dua kita akan
 mampu menurunkan persamaan rangkaian yang merupakan rangkaian
orde-2.
 memahami bahwa tanggapan rangkaian terdiri dari tanggapan
 paksa dan tanggapan alami yang mungkin berosilasi.
 mampu melakukan analisis transien pada rangkaian orde-2.

Secara umum rangkaian orde-2 mempunyai persamaan yang berbentuk

𝑑2𝑦 𝑑𝑦
𝑎 + 𝑏 + 𝑐𝑦 = 𝑥(𝑡)
𝑑𝑡 2 𝑑𝑡

2. Tanggapan Alami, Tanggapan Paksa, dan Tanggapan Lengkap

1
Tanggapan alami,

Tanggapan Paksa
Tanggapan paksa ini ditentukan oleh bentuk fungsi masukan. Cara
menduga bentuk tanggapan paksa sama dengan apa yang kita pelajari pada
rangkaian orde-1, yaitu relasi (2.8). Untuk keperluan pembahasan di sini,
tanggapan paksa kita umpamakan sebagai ypaksa= yp.

Tanggapan Lengkap.

Jika tanggapan paksa kita sebut yp, makatanggapan lengkap adalah

2
B. Langkah Percobaan
1. Susunlah rangkaian seperti gambar dibawah ini pada software yang
digunakan.
2. Hitung vC dan iL pada rangkaian tersebut dan catat hasilnya.
3. Hitung secara manual persamaan lengkap.
4. Analisis lah hasil dari perhitungan manual dan perhitungan software.

Rangkaian Orde 2 RLC dengan Fungsi Pemaksa baterai


Saklar S pada rangkaian di samping ini telah lama berada pada posisi 1.
Pada t = 0 saklar dipindahkan ke posisi 2. Tentukan tegangan kapasitor, v ,
untuk t > 0.

Rangkaian 1

Rangkaian 2
2

15𝑘Ω
0.75𝜇𝐹

3
C. Hasil Praktikum

Rangkain 1
A (Arus) Induktor V (tegangan) Kapasitor t (s)
0A 0V 0s
0A 7.843V 1s
0A 11.64V 2s
0A 14.98V 8.0757s

Rangkaian 2
A (Arus) Induktor V (tegangan) Kapasitor t (s)
0A 0V 0s
0A 7.623V 1s
0A 12.69V 2s
0A 14.98V 7.0756s

4
D. Hasil Perhitungan

1. Rangkaian 1
a. EWB
t=0

t=1

5
t=2

t sampai tegangan kapasitor penuh

6
b. Hitungan Manual

7
2. Rangkaian 2
a. EWB
t=0

t=1

8
t=2

t sampai tegangan kapasitor penuh

9
b. Hitungan manual

10
E. Analisis Hasil Perhitungan & Hasil Praktikum
Pada rangkaian 1 hasil dari rumus manual dengan hasil dari software EWB pada
saat saklar diposisi 2 sama. Yaitu besar tegangannya 0V dan arusnya 0A.

Pada saat saklar dipindah ke posisi 1 dengan t=1s pada software terlihat
tegangannya terisi (bertambah) menjadi 7.843V. sedangkan arus tetap 0A. Pada
saat waktu t=2s terlihat tegangan kembali terisi (bertambah) menjadi 11.64V dan
arus tetap 0A. Sedangkan untuk menghitung tegangan menjadi 14.98V
membutuhkan waktu selama 8.0757s.

Pada rangkaian 2 hasil dari rumus manual dengan hasil dari software EWB pada
saat saklar diposisi 2 sama. Yaitu besar tegangannya 0V dan arusnya 0A.

Pada saat saklar dipindah ke posisi 1 dengan t=1s pada software terlihat
tegangannya terisi (bertambah) menjadi 7.623V. sedangkan arus tetap 0A. Pada
saat waktu t=2s terlihat tegangan kembali terisi (bertambah) menjadi 12.69V dan
arus tetap 0A. Sedangkan untuk menghitung tegangan menjadi 14.98V
membutuhkan waktu selama 7.0756s.

Dalam hitungan manual akan sulit untuk mencari waktu sampai tegangan
mencapai (bernilai) 15V. Jadi hanya sampai pada persamaannya saja.

11

Anda mungkin juga menyukai