Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS LANCANG KUNING

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER (S-2) MANAJEMEN
Jl. Yos Sudarso Km 8 Rumbai Pekanbaru Telp. (0761) 51877
PEKANBARU – RIAU
LEMBAR JAWABAN

Nama : SYAHREZA ANDIKA GUNAWAN

NIM : 2061101131

No. Ujian : 074

Mata Kuliah : ETIKA BISNIS DAN TATA KELOLA

Dosen Penguji : Dr. H. FAHMI OEMAR, S.E.Ak., M.M., CA

Tanggal : 09 JANUARI 2021

Ujian Semester : Ganjil T.A 2020/2021

1. Etika seorang individu ditentukan oleh gabungan beberapa faktor. Orang mulai membentuk
kerangka etis di masa kanak-kanak sebagai respons terhadap persepsi mereka terhadap perilaku
orang tua atau orang dewasa lainnya yang berhubungan dengan mereka. Seiring anak-anak tumbuh
dan memasuki sekolah, mereka dipengaruhi oleh teman sebaya yang berinteraksi dengan mereka
di kelas atau di tempat bermain. Kejadian sehari-hari memaksa pelakunya mengambil keputusan
moral. Nilai-nilai seseorang juga memengaruhi standar etika.
Etika terdapat dalam individu, tetapi banyak bisnis tetap berusaha keras untuk mengelola perilaku
etis dari manajer dan karyawan mereka dengan secara jelas menetapkan fakta bahwa mereka
mengharapkan untuk terlibat dalam perilaku etis. Mereka juga ingin mengambil langkah-langkah
yang diperlukan untuk menghilangkan ambiguitas sebanyak mungkin mengenai apa yang
dipandang perusahaan sebagai perilaku etis versus tidak etis. Cara yang paling umum untuk
melakukannya adalah melalui penggunaan pedoman atau kode etika, pelatihan etika, serta praktik
organisasi dan budaya perusahan.
Etika dalam bisnis berhubungan dengan manajer secara individual dan karyawan lain serta
keputusan dan perilaku mereka. Organisasi itu sendiri tidak mempunyai etika, tetapi dapat
berhubunghan dengan lingkungan mereka dengan cara yang sering melibatkan dilema etis dan
keputusan oleh individu-individu dalam organisasi tersebut. Situasi ini biasanya dirujuk dalam
konteks tanggung jawab sosial organisasi. Secara spesifik, tanggung jawab sosial perusahaan
(corporate social responsibility-CSR) adalah serangkaian tanggung jawab yang dilakukan
perusahaan untuk melindungi dan mengangkat masyarakat di mana mereka berfungsi.
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER (S-2) MANAJEMEN
Jl. Yos Sudarso Km 8 Rumbai Pekanbaru Telp. (0761) 51877
PEKANBARU – RIAU
LEMBAR JAWABAN
Orang-orang dari konteks budaya yang sama kemungkinan mempunyai keyakinan serupa-tetapi
tidak selalu identik-mengenai apa yang merupakan perilaku etis dan tidak etis. Etika seorang
individu ditentukan oleh gabungan beberapa faktor. Nilai-nilai etis sangat dipengaruhi oleh budaya
dan adat kebiasaan nasional. Nilai (value) adalah hal-hal yang dirasa penting oleh seseorang, yang
seringkali berpusat pada hal-hal seperti waktu, usia, pendidikan, dan status. Budaya mempunyai
dampak langsung pada sistem nilai dari anggota budaya tersebut. Nilai pada gilirannya akan
memengaruhi bagaimana individu mendefinisikan perilaku etis versus tidak etis.
Faktor-faktor yang membuat adanya perbedaan pandangan seorang individu dalam suatu budaya
mengenai perilaku etis versus tidak etis:
a. Faktor Adat Istiadat adalah nilai tidak bersifat universal artinya tidak untuk setiap
masyarakat/kelompok menerima nilai tersebut, sehingga nilai antara suatu daerah dengan
daerah lainya berbeda.
b. Faktor Agama adalah faktor yg paling mempengaruhi norma dan nilai, karena di setiap
agama berbeda pantangan dan ibadahnya.
c. Faktor Lingkungan adalah faktor yang berperan dalam pembedaan nilai dan norma setiap
daerah masing-masing.
d. Faktor Kebiasaan adalah faktor yang dipengaruhi oleh sering tidaknya orang itu
melaksanakan suatu kebiasaan.
e. Faktor Budaya adalah budaya di suatu masyarakat/kelompok berbeda-beda, begitu juga
norma dan nilai di dalam suatu masyarakat berbeda-beda.
f. Faktor Suku adalah terdapatnya beragam suku yang membuat budaya dari setiap individu
akan beragam pula.

2. Dalam dunia hukum, akuntansi, dan manajemen, potensi Conflict of Interest dapat terjadi di
suatu ekosistem bisnis. Sebagian besar perusahaan memiliki kebijakan dan prosedur yang
mengatur bagaimana konflik bisa diidentifikasi dan dikelola. Hal ini dilakukan untuk
memastikan kepentingan manajemen, klien, dan publik tidak saling merugikan. Banyak cara
untuk menghindari Conflict Interest ini. Salah satu mengetatkan SOP dengan jelas dan wajar,
menghargai bawahan serta klien dan menghindar resiko resiko yang tidak penting.
Banyak kasus bahwa perusahaan membuat kode etik mereka sendiri tanpa diskusi dengan
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER (S-2) MANAJEMEN
Jl. Yos Sudarso Km 8 Rumbai Pekanbaru Telp. (0761) 51877
PEKANBARU – RIAU
LEMBAR JAWABAN
bawahan mereka, dalam hal ini,banyak perusahaan yang mengabaikan hal seperti ini, sehingga
ini menjadi kesalahan umum yang paling sering mereka lakukan. Langkah yang perlu kita
lakukan adalah mengajak para karyawan untuk berdiskusi dalam perancangan kode etik bisnis.
Ajak mereka untuk memberikan masukan atau umpan balik tentang kode-kode etik apa saja
yang baik untuk diterapkan di dalam perusahaan.
3. Adapun untuk web yang paling efektif menurut saya adalah www.astra.co.id. karena pada
branda website tersebut banyak meneampilkan informasi dan hal-hal yang terbaru dan ter-
update. Serta ditampilkan secaramenarik dengan berbagai tema dan gambar yang enak di
pandang. Di branda tersebut juga banyak di tampilkan kegiatan-kegiatan perusahaan yang
menonjolkan profesionalitas dan kreatifitas kerja.

4. Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas memiliki beberapa


point aturan yang berkaitan erat dengan implementasi Keuangan Berkelanjutan di Indonesia.
beberapa point aturan tersebut terdiri atas pasal-pasal berikut ini:

Bagian Kedua Pasal 66 ayat 6 menyatakan bahwa "Laporan tahunan harus memuat
sekurang- kurangnya: laporan keuangan, laporan mengenai kegiatan Perseroan, laporan
pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, rincian masalah yang timbul selama
tahun buku yang mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan, laporan tugas pengawasan yang
telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris selama tahun buku yang baru lampau, nama
anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris, gaji dan tunjangan anggota Direksi dan gaji
Dewan Komisaris; Pasal 66 ayat 2 menyebutkan bahwa "Laporan keuangan pada ayat (2)
disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan".

Bab V Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Pasal 74 menyebutkan sebagai berikut:

a. Ayat 1. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau


berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan.
b. Ayat 2. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dalam ayat (1)
merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya
Perseroan yang pelaksanaanya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan
kewajaran.
c. Ayat 3. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER (S-2) MANAJEMEN
Jl. Yos Sudarso Km 8 Rumbai Pekanbaru Telp. (0761) 51877
PEKANBARU – RIAU
LEMBAR JAWABAN
ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
d. Ayat 4. Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Untuk itu, agar berkesinambungan antara Undang Undang degna penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik atau "Good Corporate Governance" atau disingkat "GCG" , harus
dilaksanakan prinsip prinsip yang tertanam dalam GCG tersebut seperti :
a. Transparency / Transparansi

Transparansi adalah keterbukaan informasi yang cukup, akurat, dan tepat waktu kepada para
pemangku kepentingan (stakeholder).
b. Accountability / Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggung jawaban perusahaan


sehingga pengelolaan terlaksana dengan efektif. Prinsip akuntabilitas memberi kejelasan hak
dan kewajiban antara pemegang saham, dewan direksi, dan dewan komisaris.

c. Responsibility / Pertanggungjawaban

Pertanggungjawaban adalah kesesuaian pengelolaan perusahaan terhadap peraturan dan


prinsip korporasi yang sehat. Contoh dari prinsip pertanggungjawaban adalah keselamatan
pekerja, kesehatan pekerja, pajak., dan sebagainya,

d. Independency / Kemandirian

Kemandirian adalah pengelolaan perusahaan secara profesional tanpa benturan


kepentingan dan pengaruh dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan undang-undang
serta prinsip korporasi yang sehat.

Contoh dari kemandirian adalah dewan komisaris dan dewan direksi memiliki pendapat
yang independen pada setiap pengambilan keputusan, tetapi masih bisa mendapat masukan
dari konsultan atau sumber daya manusia lainnya yang berguna untuk menunjang
kemajuan perusahaan.

e. Fairness / Kewajaran

Kewajaran adalah keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak pemangku kepentingan
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER (S-2) MANAJEMEN
Jl. Yos Sudarso Km 8 Rumbai Pekanbaru Telp. (0761) 51877
PEKANBARU – RIAU
LEMBAR JAWABAN

(stakeholder) yang timbul berdasar perjanjian dan peraturan undang - undang.


Contoh dari fairness adalah perlakuan yang setara kepada publik, otoritas pasar modal,
komunitas pasar modal, dan pemangku kepentingan. Karyawan juga diperhatikan dengan
baik hak serta kewajibannya secara adil dan wajar.
5.
Jurnal 1 (http://www.emeraldinsight.com/doi/full/10.1108/IJSE-05-2013-0129)

Review :
Judul jurnal : International Journal of Economics Social

Judul artikel : The evolution of business ethics in India

Nama pengarang : Ron Berger and Ram Herstein

Tujuan : berniat untuk lebih memahami India etika bisnis ( "Vendantic"), sebagai lawan Greco – etika
bisnis Romawi, sebagai dasar dari budaya bisnis di India. Selanjutnya mengelaborasi evolusi etika
bisnis dan implikasinya pada melakukan bisnis di dan dengan perusahaan India.

Metode : Para penulis melakukan pendekatan konseptual untuk memahami proses evolusi etika bisnis
India di pandangan holistik dalam rangka untuk memahami lebih baik kerja dan berpengaruh pada
interaksi bisnis. Menjelaskan konstruksi etika bisnis di India dan menunjukkan evolusi dari waktu ke
waktu.

Hasil penemuan : Ada keterkaitan yang kuat antara pemikiran keagamaan dan kegiatan ekonomi di
India (Dehejia dan Dehejia, 1993; Fernando, 2009). tradisi agama Konghucu dan Hindu telah
mengilhami sebagian besar prinsip-prinsip kunci dari basis etika Asia.

Nilai : Kertas teoritis asli ini meneliti evolusi etika bisnis India dari waktu ke waktu sejalan dengan
perubahan lingkungan dalam lanskap bisnis India.

Isi : Penelitian tentang etika bisnis telah menunjukkan bahwa persepsi tentang apa yang merupakan
standar etika bisnis berbeda secara signifikan di seluruh dunia. etika bisnis telah menjadi kebutuhan
penting untuk melakukan bisnis di pasar global (Christie et al., 2003; Seshadri et al., 2007; Lefebvre,
2011), dan dianggap sebagai pilar penting bagi keberhasilan bisnis (Hoff dan Pandey, 2005; Raja, 2008;
Tsalikis et al., 2008). bisnis global yang sukses di negara berkembang cenderung menarik nilai-nilai
budaya adat dan praktek untuk mengembangkan strategi perusahaan dan praktek manajemen (Das,
2006; Sharma, 2009; Mittal et al., 2011). perbedaan budaya dan agama antara negara-negara adalah
alasan utama di balik variasi dalam standar etika dan praktek bisnis di seluruh negara (Ruhe dan Lee,
2008). Contohnya termasuk "Guanxi" di Cina, "Blat" di Rusia, "Quan dia" di Vietnam, "Ubuntu" di
Afrika Selatan, dan "JUGAAD" di India - yang semuanya ditandai dengan strategi bisnis berbasis
jaringan, koneksi, sosial networking, hubungan interpersonal yang kaya, pemahaman yang mendalam
pengetahuan adat dan praktek, dan kombinasi yang unik dari struktur organisasi organik dan mekanistik
dan praktik manajemen (Berger dan Herstein, 2012).
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER (S-2) MANAJEMEN
Jl. Yos Sudarso Km 8 Rumbai Pekanbaru Telp. (0761) 51877
PEKANBARU – RIAU
LEMBAR JAWABAN

Kesimpulan : India terintegrasi ke dalam ekonomi global dan sistem bisnis baru berkembang sebagai
akibat dari pengaruh asing dan globalisasi, etika bisnis di India memburuk. India, secara keseluruhan,
mungkin telah gagal untuk memahami bahwa meninggalkan etika bisnis berdasarkan adat istiadat India
kuno merupakan faktor utama dalam memburuknya situasi ekonomi India. Tidak ada perusahaan India
yang berharap untuk globalisasi dengan cara utama mampu untuk mengabaikan transformasi menyapu
arena bisnis global pada etika depan (Seshadri et al., 2007). Hal ini penting bagi perusahaan India untuk
memahami bahwa mereka tidak bisa lagi mengabaikan isu etika bisnis (Kedia et al., 2006).

Jurnal II (http://www.emeraldinsight.com/doi/pdfplus/10.1108/10569210580000195)

Judul jurnal: International Journal of Commerce and Management

Judul artikel: an intergrated social science perspective on global business ethics

Nama pengarang: Steven K. Paulson

Tujuan: untuk memberikan dasar yang terintegrasi untuk pemecahan dilema etika yang dialami oleh
manajer dalam organisasi bisnis internasional karena mereka menghadapi pengaturan sosial, budaya
dan pribadi yang berbeda.

Metode: kisaran tengah konseptualisasi dari beberapa bahan yang diambil langsung dari karya ahli
etika filosofis, terutama yang dari Donaldson (1989), namun penerapan materi adalah dari kisaran
menengah sebagaimana dicontohkan oleh Brown (2004) dan Velasquez (2002).

Hasil penemuan: perspektif kolaboratif terintegrasi pada etika bisnis internasional adalah yang paling
komprehensif konseptual serta paling dianjurkan pada tingkat aplikasi.

Isi: Sebuah model klasifikasi ilmu sosial yang menggambarkan tiga tradisional etika bisnis global
perspektif dan sudut pandang keempat yang menyajikan integrasi yang lebih berguna dari elemen yang
lain. Perspektif dibagi menjadi pribadi, sosial, budaya dan terpadu. Literatur tentang etika bisnis
dibahas dan dikategorikan menurut perspektif ini. perspektif poin terpadu untuk kolaborasi dan
perpindahan etika sebagai menawarkan yang paling menjanjikan untuk pemecahan dilema etika
internasional yang dihadapi oleh manajer bisnis

kesimpulan: Keuntungan dari pendekatan terpadu adalah bahwa pekerja akan mengalami suhu lebih
nyaman yang biasanya dialami di pabrik-pabrik di daerah, menciptakan motivasi yang lebih positif dan
dengan demikian meningkatkan produktivitas, sambil mempertahankan profitabilitas yang lebih besar
daripada yang mungkin di negara rumah.
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER (S-2) MANAJEMEN
Jl. Yos Sudarso Km 8 Rumbai Pekanbaru Telp. (0761) 51877
PEKANBARU – RIAU
LEMBAR JAWABAN

Anda mungkin juga menyukai