Anda di halaman 1dari 7

NILAI

LEMBAR JAWAB UJIAN ONLINE

Nama : Prisca Okty Prabasiwi Mata Uji : ETIKA BISNIS & GCG
NIM / Smt : 2019112020 Dosen : TRI WIDODO, SE, MM
Hari / Tgl : Sabtu / 5 Februari 2022 Tanda Tangan :

1. Good Governance diIndonesia sendiri mulai benar – benar dirintis dan diterapkan sejak
meletusnya era Reformasi yang dimana pada era tersebut telah terjadi perombakan sistem
pemerintahan yang menuntut proses demokrasi yang bersih sehingga Good Governance merupakan
salah satu alat Reformasi yang mutlak diterapkan dalam pemerintahan baru. Akan tetapi, jika
dilihat dari perkembangan Reformasi yang sudah berjalan selama 12 tahun ini, penerapan Good
Governance diIndonesia belum dapat dikatakan berhasil sepenuhnya sesuai dengan cita – cita
Reformasi sebelumnya. Masih banyak ditemukan kecurangan dan kebocoran dalam pengelolaan
anggaran dan akuntansi yang merupakan dua produk utama Good Governance.Buruh menuntut
kesejahteraan demokratisasi dan profesionalisme karena hingga saat ini para buruh belum
mendapatkan kesejahteraan dan taraf hidup para buruh masih jauh di atas rata – rata.
2. Karena masyarakat Indonesia hingga saat ini masih terperangkap oleh tradisi,  sehingga tidak
mudah untuk melakukan perubahan. Berbeda dengan masyarakat di negara-negara Barat,
masyarakat Indonesia hingga saat ini masih belum berbudaya korporatif. Padahal budaya korporatif
akan mempengaruhi cara kerja
3. CSR dalam perusahaan bertujuan untuk memberikan nilai pada masyarakat, berpartisipasi dalam
kesadaran lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas karyawan yang bekerja
di perusahaan. Di era globalisasi ini, strategi CSR sangat dibutuhkan untuk dijalankan oleh setiap
bisnis agar perusahaan dapat berjalan sesuai dengan apa yang masyarakat dukung. CSR sangat
membantu perusahaan tidak hanya untuk mengincar keuntungan, namun juga peduli kepada
lingkungan alam, masyarakat dan karyawan di perusahaan. Melalui CSR yang baik, maka
perusahaan bisa mendapatkan keuntungan, kehidupan masyarakat secara keseluruhan meningkat,
dan lingkungan alam di sekitar akan terjaga dengan baik.
4. Perusahaan yang melaksanakan CSR akan lebih baik secara keseluruhan dibandingkan dengan
perusahaan yang tidak melaksanakan CSR. Contoh pelaksanaan CSR yaitu bekerja sama dengan
perusahaan yang memiliki prinsip dan etika yang baik. Kerja sama ini akan meningkatkan
komitmen para perusahaan untuk menjadi perusahaan yang peduli dengan sosial dan lingkungan.

Keuntungan bagi perusahaan melakukan CSR adalah:

 Memberikan Inovasi

 Memotong biaya perusahaan

 Memberikan diferensiasi

 Meningkatkan produktivitas karyawan

6. Perilaku etis : Adalah perilaku yang sesuai dengan norma-norma sosial, agama dan lainya yang
diterima secara umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang bermanfaat dan yang
membahayakan.

Perilaku tidak etis : Adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nor-norma sosial, agama ,dan lainya
yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang bermanfaat dan yang
Lembar Jawab Ujian Online STIE “AMA” Salatiga - 2020
NILAI
LEMBAR JAWAB UJIAN ONLINE

membahahayakan.

7.. Etika bisnis hanya akan efektif sekiranya disertai dengan keimanan yang bersumber dari agama.
Tanpa agama etika hanya akan menjadi sebuah gagasan falsafah yang tak dapat diamalkan. Dalam
nilai-nilai agama, manusia berbuat baik karena adanya motivasi transendental. Setiap perbuatan
akan bernilai pada sisi kehidupan dan terhubung pada Tuhan. Perbuatan baik dan buruk akan
mendapat balasan pada hari akhir kelak. Manusia yang tidak beriman pada akhirat tentu tak akan
memiliki etika semacam itu sehingga sulit untuk menerapkannya. Etika tanpa landasan agama
hanya akan menjadi sebuah gagasan untuk berbuat baik tetapi manusia tidak memiliki dorongan
yang kokoh untuk melakukannya.
5. Tidak sejalan, karena dalam kondisi seperti itu sama saja karyawan diperalat oleh perusahaan
dan tidak menghormati karyawan sebagai manusia.
8. = Standar moral para pelaku bisnis pada umumnya masih lemah. Banyak di antara pelaku bisnis
yang lebih suka menempuh jalan pintas, bahkan menghalalkan segala cara untuk memperoleh
keuntungan dengan mengabaikan etika bisnis, seperti memalsukan campuran, timbangan, ukuran,
menjual barang yang kadaluwarsa, dan memanipulasi laporan keuangan.

= Banyak perusahaan yang mengalami konflik kepentingan. Konflik kepentingan ini muncul
karena adanya ketidaksesuaian antara nilai pribadi yang dianutnya atau antara peraturan yang
berlaku dengan tujuan yang hendak dicapainya, atau konflik antara nilai pribadi yang dianutnya
dengan praktik bisnis yang dilakukan oleh sebagian besar perusahaan lainnya, atau antara
kepentingan perusahaan dengan kepentingan masyarakat. Orang-orang yang kurang teguh standar
moralnya bisa jadi akan gagal karena mereka mengejar tujuan dengan mengabaikan peraturan.
= Situasi politik dan ekonomi yang belum stabil. Hal ini diperkeruh oleh banyaknya sandiwara
politik yang dimainkan oleh para elit politik, yang di satu sisi membingungkan masyarakat luas
dan di sisi lainnya memberi kesempatan bagi pihak yang mencari dukungan elit politik guna
keberhasilan usaha bisnisnya. Situasi ekonomi yang buruk tidak jarang menimbulkan spekulasi
untuk memanfaatkan peluang guna memperoleh keuntungan tanpa menghiraukan akibatnya.

= Lemahnya penegakan hukum. Banyak orang yang sudah divonis bersalah di pengadilan bisa
bebas berkeliaran dan tetap memangku jabatannya di pemerintahan. Kondisi ini mempersulit
upaya untuk memotivasi pelaku bisnis menegakkan norma-norma etika.

= Belum ada organisasi profesi bisnis dan manajemen untuk menegakkan kode etik bisnis dan
manajemen. Organisasi seperti KADIN beserta asosiasi perusahaan di bawahnya belum secara
khusus menangani penyusunan dan penegakkan kode etik bisnis dan manajemen.
9. - Transparansi (transparency), yaitu menerapkan prinsip transparansi dengan menyediakan
sarana komunikasi yang efektif dan responsif dalam memperoleh informasi mengenai perusahaan,
sehingga seluruh Pemangku Kepentingan mampu memahami kinerja dan tindakan Perusahaan. –

=Akuntabilitas (accountability), yaitu menerapkan prinsip akuntabilitas dengan mengoptimalkan


kinerja dan peran setiap individu Perusahaan sehingga seluruh aksi dan kegiatan Perusahaan
berjalan dengan efektif dan efisien. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk
mencapai kinerja yang berkesinambungan.

Lembar Jawab Ujian Online STIE “AMA” Salatiga - 2020


NILAI
LEMBAR JAWAB UJIAN ONLINE

= Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu menerapkan prinsip pertanggungjawaban dengan


bertanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan terkait, mematuhi peraturan yang
berlaku, serta menghindari segala transaksi yang dapat merugikan pihak ketiga maupun pihak lain
di luar ketentuan yang telah disepakati.

= Kemandirian (independency), yaitu menerapkan prinsip independensi dengan mengelola peran


dan fungsi yang dimiliki secara mandiri tanpa ada tekanan dari pihak mana pun yang tidak sesuai
dengan peraturan yang berlaku dan prinsip serta tata nilai perusahaan.

= Kewajaran (fairness), yaitu menerapkan prinsip kesetaraan dengan memperhatikan hak setiap
Pemangku Kepentingan secara adil sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Perusahaan menerapkan prinsip kewajaran dengan memenuhi hak setiap Pemangku Kepentingan
dengan tetap memperhatikan kaidah dan peraturan perusahaan.
10. Tanggung jawab terhdap sosial, karena akan membuat citra perusahaan semakin baik,
keunggulan kompetitif, dan promosi gratis, serta kepedulian terhadap lingkungan. Contoh :
pengelolaan limbah, konsumsi energy.

Lembar Jawab Ujian Online STIE “AMA” Salatiga - 2020


LEMBAR JAWAB UJIAN ONLINE
LEMBAR JAWAB UJIAN ONLINE
LEMBAR JAWAB UJIAN ONLINE
NILAI
LEMBAR JAWAB UJIAN ONLINE

*lampiran kartu ujian

Lembar Jawab Ujian Online STIE “AMA” Salatiga - 2020

Anda mungkin juga menyukai