Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH BAHASA INDONESIA

FAKIR BERBAHASA INDONESIA

Disusun oleh:

KELOMPOK 6

Aisyah Herawati (201950367)

Nabilah (201950377)

Bharaen Nia Eka Putri (201950382)

Jenni Trisnawati (201950392)

JURUSAN AKUNTANSI

TRISAKTI SCHOOL OF MANAGEMENT

JAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah berjudul
“Fakir Berbahasa Indonesia” ini dengan baik dan tepat waktu meskipun masih
terdapat banyak kekurangan di dalamnya. Makalah ini dibuat bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dadi Waras Suhardjono


S.S,M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang
lebih luas. Kami juga mengucap terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan ulasan demi perbaikan makalah
yang akan kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat dipahami dan dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada para pembaca dan kami memohon maaf apabila
terdapat kata-kata yang kurang berkenan.

Jakarta, 10 Mei 2022

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 3
BAB II .................................................................................................................... 4
2.1 Pengertian Fakir ....................................................................................... 4
2.2 Pengertian Kosa Kata ............................................................................... 4
2.2.1 Pengertian Kosakata Menurut Para Ahli ........................................... 5
2.2.2 Jenis-jenis Kosakata .......................................................................... 7
2.3 Pengertian Padanan Kata .......................................................................... 8
2.4 Jenis-Jenis Padanan Kata .......................................................................... 9
2.5 Faktor Penyebab Maraknya Penggunaan Bahasa Asing oleh Masyarakat
Indonesia ........................................................................................................... 11
2.6 Padanan Kata Bahasa Indonesia yang Tergantikkan oleh Bahasa Asing
dalam Kehidupan Sehari-hari............................................................................ 12
BAB III ................................................................................................................. 16
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 16
3.2 Saran ....................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari banyaknya suku budaya dan

bahasa daerah namun, bahasa nasional yang digunakan adalah bahasa Indonesia

yang sudah diresmikan pada 18 Agustus 1945 terdapat di Bab XV Pasal 36 UUD

1945. Hal tersebut juga membuat bahasa Indonesia menjadi indentitas nasional.

Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pemersatu dari banyaknya bahasa dan

latar sosial budaya yang berbeda di Indonesia.

Bahasa Indonesia menjadi bahasa utama yang digunakan setiap hari oleh

masyarakat untuk berkomunikasi, baik digunakan dalam percakapan resmi

ataupun sehari-hari. Sayangnya penggunaan pencampuran kosakata asing dalam

percakapan sehari-hari banyak digunakan oleh masyarakat dan sudah menjadi hal

yang lumrah. Masyarakat terkadang tidak mengetahui bahwa padanan kosakata

tersebut tidak terdapat dalam Bahasa Indonesia. Kefakiran yang terjadi dalam

penggunaan Bahasa Indonesia bisa dilihat dari bentuk percakapan yang dilakukan

sehari-hari dan hal yang sama juga terdapat pada penamaan tempat dan produk

yang berada di dalam negeri. Penerapannya seperti banyak produk dalam negeri

yang menamai merek dagang, mereka menggunakan bahasa asing dari pada

menggunakan bahasa Indonesia.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud dengan fakir?

2. Apakah yang dimaksud dengan kosa kata?

3. Apakah yang dimaksud padanan kata?

4. Apa jenis-jenis padanan kata?

5. Apa yang menjadi penyebab penggunaan bahasa asing di masyarakat?

6. Apa contoh Padanan kata bahasa Indonesia yang tergantikan oleh bahasa

asing dalam percakapan sehari-hari?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Mengetahui yang dimaksud dengan fakir.

2. Mengetahui yang dimaksud dengan kosa kata.

3. Mengetahui yang dimaksud padanan kata.

4. Mengetahui jenis-jenis padanan kata.

5. Mengetahui yang menjadi penyebab penggunaan bahasa asing di

masyarakat.

6. Mengetahui contoh padanan kata bahasa Indonesia yang tergantikan oleh

bahasa asing dalam percakapan sehari-hari.

2
1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan dari dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan informasi terkait

kefakiran dalam berbahasa Indonesia.

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber referensi yang dapat

digunakan dalam melakukan penelitian lebih lanjut terkait kefakiran dalam

berbahasa Indonesia.

2. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan

yang lebih luas terkait kefakiran dalam berbahasa Indonesia.

3
BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Pengertian Fakir

Kata fakir dalam istilah bahasa Arab berasal dari kata faqr atau faqara yang

berarti tulang punggung atau seseorang yang patah tulang punggungnya. Dengan

kata lain, fakir berarti seseorang yang memiliki beban berat yang harus dipikulnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata fakir dapat diartikan

sebagai seseorang yang dengan sengaja membuat dirinya menderita kekurangan,

dengan kata lain seseorang yang sangat kekurangan, atau orang yang sangat

miskin.

Secara etimologi, fakir berarti membutuhkan atau memerlukan. Secara

umum, fakir diartikan sebagai seseorang yang tidak mampu dalam melakukan

sesuatu. Ketidakmampuan ini mengakibatkan seseorang tersebut tidak memiliki

apa-apa. Kata fakir hampir sama dengan kata miskin yang juga memiliki makna

sebagai seseorang yang tidak memiliki apa-apa atau seseorang yang

membutuhkan pertolongan. Dengan kesamaan tersebut, tidak jarang kata fakir

disandingkan dengan miskin.

2.2 Pengertian Kosa Kata

Kosakata atau yang dikenal juga dengan istilah leksikon merupakan suatu

himpunan kata yang dimiliki seseorang yang kemungkinan akan digunakan untuk

menyusun kalimat baru. Kekayaan kosakata ini secara umum dianggap sebagai

gambaran dari tingkat pendidikan seseorang. Karena terdapat ujian standar yang

4
memberikan pertanyaan untuk menguji kosakata seperti SAT. Penambahan

kosakata seseorang secara umum dianggap sebagai bagian penting dari proses

pembelajaran suatu bahasa atau pengembangan kemampuan seseorang dalam

menguasai suatu bahasa.

2.2.1 Pengertian Kosakata Menurut Para Ahli

Adapun pengertian kosakata menurut para ahli diantaranya yaitu:

1. KBBI (2003: 597)

Kosakata merupakan perbendaharaan kata atau banyaknya kata yang

dimiliki oleh suatu bahasa.

2. Henry Guntur Tarigan (1986: 197)

Kosakata adalah kata-kata yang merupakan perbendaharaan suatu bahasa.

3. Burhan Nurigiyantoro (2001: 213)

Kosakata ialah kekayaan kata yang dimiliki oleh suatu bahasa.

4. Soedjito (1992: 1)

Pengertian kosakata adalah sebagai berikut:

a. Semua kata-kata yang terdapat dalam suatu bahasa.

b. Kata yang dipakai dalam suatu ilmu.

c. Kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang pembicara.

d. Daftar kata yang disusun kamus disertai penyelasaian singkat dan

praktis.

5. Kridalaksana (1982: 98)

Kosakata atau leksikon adalah sebagai berikut:

5
a. Komponen bahasa yang memuat semua informasi tentang makna

dan pemakaian kata dalam bahasa.

b. Kekayaan kata yang dimiliki seorang pembicara, penulis suatu

bahasa.

c. Daftar kata yang disusun seperti kamus, tetapi dengan penjelasan

singkat dan praktis.

6. Dekdikbut (1996: 527)

Kosakata adalah suatu aspek bahasa yang sangat penting keberadaannya.

7. Dowdowski (1982: 1454)

Menyatakan bahwa:

a. Kosakata merupakan keseluruhan kata yang terdapat dalam suatu

bahasa.

b. Kosakata adalah keseluruhan kata yang tersedia baik kosakata aktif

yang digunakan oleh pembaca dan penulis ataupun kosakata pasif

yang digunakan oleh pembaca dan pendengar.

8. Adiwinarta (Dalam Husein, 1994: 7)

Kosakata menurutnya bahwa:

a. Semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa.

b. Kata yang dikuasai oleh seseorang atau kata-kata yang dipakai oleh

segolongan orang dalam lingkungan yang sama.

c. Daftar sejumlah kata dan frasa dari suatu bahasa yang disusun

secara alfabetis disertai batasan dan keterangan.

9. Swahnell (1986: 633)

6
Kosakata merupakan penggunaan kata dalam bahasa, buku, karangan atau

cabang ilmu pengetahuan dan penyusunan kata dalam bahasa.

10. Rahayu (1999: 6)

Kosakata adalah keseluruhan kata atau perbendaharaan kata atau istilah

yang mengacu pada konsep-konsep tertentu yang dimiliki oleh seseorang

atau suatu bahasa dalam suatu lingkungan.

2.2.2 Jenis-jenis Kosakata

Menurut frekuensi penggunaannya, kosakata dapat dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Kosakata Aktif

Kosakata aktif adalah kosakata yang frekuensi penggunaannya sangat

sering dipakai dalam berbicara atau menulis.

Contoh kosakata aktif:

a. Berkata

b. Matahari

c. Wajah

d. Seperti

e. Sebagai

2. Kosakata Pasif

Kosakata pasif merupakan kosakata yang frekuensi penggunaannya sangat

jarang terpakai, bahkan sudah tidak pernah dipakai sama sekali

7
Contoh kosakata pasif:

a. Surya

b. Bak

c. Laksamana

d. Kalbu

e. Nan

2.3 Pengertian Padanan Kata

Menurut KBBI, padanan adalah keadaan seimbang (sebanding, senilai,

seharga, sederajat, sepadan, searti). Padanan kata adalah persamaan kata atau

biasa dikenal dengan sinonim. Padanan kata merupakan sebuah kata dengan

memiliki bentuk yang berbeda, tetapi mempunyai makna yang sama atau mirip.

Padanan kata adalah sinonim memiliki tiga bagian. Berikut tiga pembagian dan

penjelasannya:

1) Sinonim absolut: merupakan suatu relasi dari dua kata atau lebih yang sama

pada semua konteks. Di dalam sebuah bahasa, kata yang bersinonim absolut

umumnya jarang ditemukan.

2) Sinonim proporsional: merupakan arti dari dua kata atau lebih yang bisa

bersubstitusi dengan beberapa ekspresi tanpa menimbulkan perbedaan arti.

Dalam sinonim proporsional ini, perbedaan ada pada tingkat makna ekspresif,

stylistic, dan medan pembicaraan seperti suami dan laki, kamu dan anda, buat

dan bikin.

8
3) Sinonim dekat: merupakan relasi arti antara dua kata atau lebih yang sebagian

kata memiliki arti sama, seperti besar dan luar biasa, cantik dan ayu, buta dan

rabun.

2.4 Jenis-Jenis Padanan Kata

Untuk mendefinisikan sinonim, ada tiga batasan yang dapat digunakan.

Batasan atau definisi itu, yaitu:

a. kata-kata dengan acuan ekstra linguistik yang sama, misalnya kata

mati dan mampus;

b. kata-kata yang mengandung makna yang sama, misalnya kata

memberitahukan dan menyampaikan; dan

c. kata-kata yang dapat disubtitusikan dalam konteks yang sama,

misalnya kami berusaha agar pembangunan berjalan terus dan kami

berupaya agar pembangunan berjalan terus. Dalam contoh tersebut,

kata berusaha bersinonim dengan kata berupaya.

Lyons (1981) membedakan kata sinonim sempurna dengan kata yang

bersinonim secara absolut :

a. Suatu kata dikatakan bersinonim secara sempurna apabila kata-kata tersebut

mengandung makna deskriftif, ekspresif, dan sosial yang sama.

b. Suatu kata disebut bersinonim secara absolut apabila kata-kata tersebut

mempunyai distribusi yang sama dan bermakna secara sempurna didalam

kehadirannya pada semua konteks.

9
Contohnya adalah kata hamil dan kata bunting. Kedua kata ini mengandung

makna yang sama, tetapi pemakaiannya berbeda. Pemakaian kedua kata ini

bergantung pada pembicara dan orang yang dirbicarakan. Selain itu, kata hamil

lebih halus pemakaiannya jika dibandingkan dengan kata bunting. Kalimat "sapi

saya sudah hamil" atau "sapi saya sudah bunting" dapat berterima, tetapi sangat

janggal apabila orang mengatakan "istri bupati telah bunting". Di sini sebenarnya

citra tidak terlalu berhubungan dengan wilayah semantik, tetapi hal itu

menunjukan tentang persamaan dan perbedaan makna suatu kata.

Lyons (1977) membagi sinonim menjadi empat golongan, yakni:

1) Sinonim lengkap dan mutlak, misalnya: surat kabar dan koran

2) Sinonim lengkap dan tidak lengkap, misalnya: orang dan manusia

3) Sinonim tidak lengkap dan mutlak, misalnya: wanita dan perempuan

4) Sinonim tidak lengkap dan tidak mutlak, misalnya: gadis dan cewek

Lyons berpendapat bahwa sinonim lengkap apabila makna kognitif sama

dengan makna emotif, sedangkan sinonim mutlak dipakai untuk sinonim yang

dapat saling menggantikan (saling menyulih) dalam semua konteks. Lyons dan

Ullmann menyatakan bahwa sinonim lengkap dan mutlak sulit sekali ditemukan.

Palmer (1976) menyatakan bahwa hal tersebut terjadi karena dalam suatu bahasa

tidak ada alasan untuk mempertahankan dua kata yang maknanya sama.

10
2.5 Faktor Penyebab Maraknya Penggunaan Bahasa Asing oleh

Masyarakat Indonesia

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemakaian bahasa asing antara lain:

1. Keegoisan paradigma masyarakat yang menilai bahwa penggunaan bahasa

asing memiliki nilai lebih unggul.

2. Ketidakpahaman masyarakat dalam mencari istilah asing tersebut dalam

padanan bahasa Indonesia.

Proses penyerapan istilah asing dalam bahasa Indonesia dapat terjadi melalui

beberapa cara:

1. Proses adopsi adalah proses terserapnya bahasa asing karena pemakai bahasa

tersebut mengambil kata asing yang memiliki makna sama secara keseluruhan

tanpa mengubah lafal atau ejaan dengan bahasa Indonesia. Misalnya shuttle

cock, hotdog, dan reshuffle.

2. Proses adaptasi adalah proses diserapnya bahasa asing akibat pemakai bahasa

mengambil kata bahasa asing, tetapi ejaan atau cara penulisannya berbeda dan

disesuaikan dengan aturan bahasa Indonesia. Misalnya option = opsi,

organization = organisasi, dan maximal = maksimal.

3. Proses Terjemahan adalah kosakata dari bahasa asing dicarikan padanannya

dalam bahasa Indonesia. Contoh:

a. Uji coba (bahasa Inggris: tryout)

Saya mengikuti tes uji coba masuk SMA.

b. Rumah kaca (bahasa Inggris: green house)

Ibu menanam banyak tanaman di rumah kaca.

11
4. Keempat, proses kreasi hampir mirip dengan terjemahan, tetapi tidak harus

memiliki bentuk yang sama. Misalnya, dalam bahasa asing ditulis dalam dua

atau tiga kata, sedangkan dalam bahasa Indonesia hanya ditulis dalam satu

kata

a. Telepon genggam (bahasa Inggris: handphone)

b. Berhasil guna (bahasa inggris: effective).

2.6 Padanan Kata Bahasa Indonesia yang Tergantikan oleh Bahasa Asing

dalam Kehidupan Sehari-hari

Di bawah ini disajikan beberapa contoh kosakata bahasa asing yang sering

digunakan dalam bahasa lisan maupun tulis dan bahkan sering muncul di

berbagai media.

1. Barcode (Kode Batang)

Kata barcode kita gunakan saat berkaitan dengan kebutuhan untuk

mendapatkan informasi tentang suatu produk atau barang di berbagai

media. Padanan kosakata ini adalah kode batang.

Contoh kalimat: Kode batang dari barang ini ada di balik kemasan.

2. Laundry (Penatu)

Kata laundry ditemui di sekitaran lokasi yang dekat dengan tempat tinggal

atau pemukiman. Banyak iklan bertebaran menggunakan kata ini.

Sebenarnya sudah ada padanan kosakata yang bisa digunakan untuk

menggantikan kata ini, yakni kata penatu.

12
Contoh kalimat: Pak Ahmad membuka usaha penatu di dekat rumahnya

mulai tahun ini.

3. Photocopy (Fotokopi)

Kita masih sering menjumpai beberapa jasa percetakan yang

menggunakan kosakata “photocopy” pada papan reklamenya. Biasanya

tempat itu dapat kita jumpai di dekat perkantoran, kampus, sekolah,

maupun tempat bisnis. Penggunaan bahasa asing photocopy kurang tepat,

karena sudah ada padanan kata yang layak digunakan, yakni fotokopi.

Contoh kalimat: Pak Likhin sedang memfotocopi kartu BPJS di Buring.

4. Outbond (Mancakrida)

Kantor, sekolah, kampus, dan lembaga lainnya sering mengadakan

kegiatan di luar yang melibatkan banyak karyawan atau anggotanya untuk

turut serta dalam kegiatan outbond. Kita sering mendengar dan melihat

mereka menggunakan kata ini untuk sebuah acara di luar ruangan

khusunya yang melibatkan banyak orang dengan tujuan untuk membangun

kerja sama di antara mereka. Padanan kosakata ini pun sudah ada dalam

bahasa Indonesia yang tentunya dapat kita gunakan dalam bahasa lisan

maupun tulis, yakni mancakrida. Contoh kalimat: PPPPTK Bahasa sedang

melaksanakan kegiatan mancakrida di Lembang, Jawa Barat.

5. Screenshot (Tangkapan Layar)

13
Banyak pengguna media sosial yang mengunduh berbagai jenis aplikasi

untuk mendukung proses komunikasi mereka. Misalnya, aplikasi

screenshot. Sudah selayaknya kita menggunakan padanan dari kosakata

asing ini dengan padanan yang sesuai dalam bahasa Indonesia, yakni

tangkapan layar.

Contoh kalimat: Gawai ini memiliki aplikasi tangkapan layar yang baik

dan mudah digunakan.

6. Soft Lauching (Peluncuran Awal)

Kata soft launching juga sering kita lihat dan kita dengar. Biasanya saat

ada pembukaan suatu program atau acara, misalnya program properti baru,

produk barudan sebagainya. Ada padanan kata yang lebih sesuai untuk

menggantikan kata tersebut yaitu peluncuran awal.

Contoh kalimat: Peluncuran awal produk kami akan dimulai pada

pertengahan bulan Desember 2019.

7. Grand Launching (Peluncuran Resmi)

Kata grand launching pun sering kita jumpai saat peluncuran atau

peresmian beredarnya berbagai produk baru. Umumnya saat peluncuran

besar-besaran secara resmi dan mengundang banyak orang, panitia

penyelenggara sering menggunakan kosakata ini. Padanan yang sudah ada

dan dapat kita gunakan yakni peluncuran resmi.

Contoh kalimat: Peluncuran resmi program perumahan syariah tahun 2019

14
akan dihadiri oleh para pengelola dan calon pembeli.

8. Powerpoint (Salindia)

Istilah powerpoint (ppt) biasanya digunakan untuk tayangan dalam

program Microsoft Office. Padanan kata yang sudah resmi dan dapat

digunakan sebagai pengganati powerpoint yakni salindia.

Contoh kalimat: Salindia dari Kepala Bidang program dan Informasi

PPPPTK Bahasa pada saat penutupan kegiatan di Bandung berisikan

berbagai tulisan, gambar, dan video yang menarik.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Fakir adalah ketidakmampuan atau kelemahan seseorang untuk melakukan

sesuatu yang mengakibatkan seseorang tidak memiliki apa-apa, baik pekerjaan

maupun bisnis. Kosakata adalah kumpulan semua kata yang dimiliki dan

dipahami seseorang dan digunakan untuk membuat kalimat baru. Kosakata yang

kaya seseorang dianggap sebagai citra kecerdasan dan pencapaian pendidikan.

Kosa kata dibagi menjadi dua, yaitu kosa kata aktif dan kosa kata pasif. Kosakata

aktif adalah kosa kata yang sangat sering digunakan secara lisan. Sedangkan,

kosakata pasif yaitu kosakata yang frekuensi penggunaanya sangat jarang

digunakan bahkan tidak pernah dipakai. Padanan kata (persamaan kata atau biasa

disebut sinonim) merupakan sebuah katayang memiliki bentuk berbeda tetapi

memiliki makna yang sama atau mirip. Padanan kata atau sinonim dibagi menjadi

empat jenis, yaitu sinonim lengkap dan mutlak, sinonim lengkap dan tidak

lengkap sinonim tidak lengkap dan mutlak, sinonim tidak lengkap dan tidak

mutlak.

Kosakata bahasa asing makin marak digunakan oleh masyarakat Indonesia,

haltersebut disebabkan karena keegoisan paradigma masyaralat yang menilai

bahwapenggunaan bahasa asong memiliki nilai yang lebih unggul dan

ketidakpahaman masyarakat dalam mencari istilah asing ke dalam padanan bahasa

Indonesia. Proses penyerapan istilah asing ke dalam bahasa Indonesia dapat

16
terjadi melalui beberapa cara, yaitu proses adopsi (mengambil kata asing yang

memiliki makna sama secara keseluruhan tanpa mengubah lafal atau ejaan dengan

bahasa Indonesia), proses adaptasi (diserapnya bahasa asing akibat pemakai

bahasa mengambil kata bahasa asing tetapi ejaan atau cara penulisannya berbeda

dan disesuikan dengan aturan bahasa Indonesia), proses kreasi (mengambil

konsep dasar yang ada dalam bahasa asing kemudian mencari padanan katanya

dalam bahasa Indonesia) kosakata bahasa asing sering dijumpai dalam komunikasi

sehari-hari baik secara langsung maupun tidak langsung.

3.2 Saran

Penggunaan bahasa Indonesia oleh masyarakat Indonesia diperkirakan akan

meningkat dan terus diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini dapat

dilakukan dengan memupuk rasa cinta dan bangga terhadap bahasa Indonesia.

Kecintaan dan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia ini akan mendorong setiap

orang untuk belajar dan menggunakan bahasa Indonesia. Selain itu, hal ini juga

dapat dilakukan dengan meningkatkan peran dan tanggung jawab guru agar dapat

memperkenalkan kepada siswanya jati diri bangsa Indonesia yaitu bahasa

Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan membiasakan siswa membaca Kamus

Besar Bahasa Indonesia (KBBI) karena mengandung banyak kosakata bahasa

Indonesia. Dengan begitu, pemahaman kosakata bahasa Indonesia bisa meningkat.

17
DAFTAR PUSTAKA

Apa itu Fakir Miskin dan Bagaimana Kriterianya dalam Islam? n.d. Apa itu Fakir
Miskin dan Bagaimana Kriterianya dalam Islam? - Dompet Dhuafa
(zakat.or.id) (accessed 5 5, 2022).

Arti Fakir di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). n.d. 4 Arti Fakir di Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (lektur.id) (accessed 5 5, 2022).

Contoh Kosakata Bahasa Indonesia. n.d.


https://www.dosenpendidikan.co.id/contoh-kosakata-bahasa-indonesia/
(accessed 5 5, 2022).

18

Anda mungkin juga menyukai