Anda di halaman 1dari 11

IAI ( Ikatan Akuntansi Indonesia) berdiri pada tahun 1957 hingga kini, pada waktu Indonesia merdeka, hanya ada
satu orang akuntan pribumi, yaitu Dr. Abutari sedangkan Prof. Soemardjo lulus pendidikan akuntan di negeri Belanda
pada tahun 1956.
Akuntan-akuntan Indonesia pertama lulusan dalam negeri adalah Basuki Siddharta, Hendra Darmawan, Tan Tong
Djoe, dan Go TIe Siem, mereka lulus pertengahan tahun 1957. Keempat akuntan ini bersama dengan Prof. Soe-
mardjo mengambil prakarsa mendirikan perkumpulan akuntan untuk bangsa Indonesia saja. Alasannya, mereka tidak
mungkin menjadi anggota NIVA (Nederlands Institute Van Accountants) dan berpendapat tidak mungkin kedua lem-
baga itu akan memikirkan perkembangan dan pembinaan akuntan Indonesia.
Hari Kamis, 17 Oktober 1957, kelima akuntan tadi mengadakan pertemuan di aula Universitas Indonesia (UI) dan
bersepakat untuk mendirikan perkumpulan akuntan Indonesia. 
Saat ini IAI merupakan satu-satunya wadah yang mewakili profesi akuntan Indonesia secara keseluruhan. IAI meru-
pakan anggota International Federation of Accountants, organisasi profesi akuntan dunia yang merepresentasikan
lebih 2,5 juta akuntan yang bernaung dalam 167 asosiasi profesi akuntan yang tersebar di 127 negara. Sebagai
anggota IFAC, IAI memiliki komitmen untuk melaksanakan semua standar internasional yang ditetapkan demi kuali-

tas tinggi dan penguatan profesi akuntan di Indonesia. IAI juga merupakan anggota sekaligus pendiri ASEAN Federa-
tion of Accountants (AFA). Saat ini IAI menjadi sekretariat permanen AFA.

Sejarah IAI
Pengertian Standar Akuntansi Indonesia

Standar akuntansi keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam


prosedur pembuatan laporan keuangan agar terjadi keseragaman
dalam penyajian laporan keuangan. Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) merupakan hasil perumusan komite Prinsipil Akuntansi
Indonesia
pada tahun 1994 menggantikan Prinsip Akuntansi Indonesa tahun
1984.
SAK di Indonesia merupakan terapan dari beberapa standard
akuntansi yang ada seperti IAS,IFRS,ETAP,GAAP. Selain itu ada
juga PSAK syariah dan juga SAP.
Sebagai akibat dari perkembangan teknologi yang cepat dan
pertumbuhan ekonomi yang pesat diabad ini, telah timbul berbagai
bidang spesialisasi dalam akuntansi. Salah satu bidang spesialisasi
akuntansi terebut adalah akuntansi keuangan.
Tujuan Standar Akuntansi
01 Dapat memberikan informasi tentang posisi keuangan
perusahaan.

02 Memberikan pedoman dan peraturan kerja bagi akuntan


publik.

03 Memberikan database pada pemerintah tentang berbagai


informasi.

04 Dapat menarik perhatian para ahli dan praktis dibidang teori


dan prinsip akuntansi.
Jenis – Jenis Akuntansi Indonesia

PSAK – IFRS, merupakan standar


01 akuntansi keuangan yang ditetap-
kan menyeluruh.
03 PSAK – SYARIAH, digunakan oleh
Entitas yang melakukan transaksi
syariah baik entitas lembaga syariah
maupun lembaga non syariah.
SAK – ETAP, merupakan standar
02 akuntansi keuangan untuk Entitas
tanpa Akuntabilitas Publik. ETAP
SAP, merupakan standar akuntansi
pemerintah yang diterbitkan oleh
yaitu Entitas yang tidak memiliki 04 Komite Standar Akuntansi Pemerin-
tah. SAP ini ditetapkan sebagai PP
akuntanbilitas publik yang signifikan
serta menerbitkan laporan keuan- (Peraturan Pemerintah) yang di
gan untuk tujuan umum bagi peng- tetapkan oleh entitas pemerintah
guna dalam menyusun Laporan Keuangan
eksternal. Pemerintah Pusat (LKPP) dan
Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah (LKPD).
“ Internasionalisasi standar akuntansi juga menuai kritik. Pada awal tahun 1971 (sebelum
pembentukan IASC), beberaoa pihak mengatakan bahwa penentuan standar internasional
merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Dinyatakan pula bahwa
akuntansi, sebagai ilmu social, telah memiliki fleksibilitas yang terbangun dengan sendiri di
dalamnya dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang sangat berbeda
merupakan salah satu nilai terpenting yang dimiliki. perhatian politik nasional sering kali

berpengaruh terhadap standar akuntansi dan bahwa pengaruh politik internasional tidak
terhindari lagi akan menyebabkan kompromi standar akuntansi.

Harmonisasi Standarisasi Internasional


Rekonsiliasi dan Pengakuan bersama terhadap perbedaan
Standar Akuntansi
Dua pendekatan lain yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan
yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas:

Pengakuan bersama / timbal


balik /
resiprositas ,Pengakuan
bersama terjadi apabila pihak
regulator di luar negri asal
02 menerima laporan keuangan
01 perusahaan asing yang
didasarkan pada
prinsip-prinsip Negara asal.

Rekonsiliasi, melalui rekonsiliasi perusahaan asing dapat


menyusun laporan keuangan dengan menggunakan
standar akuntansi Negara asal, tetapi harus menyediakan
rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting
seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham.
Organisasi Internasional Pendorong Harmonisasi
Akuntansi

Internasional Accounting Internasional Federation


Stndard Board (IASB). Of Accountant ( IFAC)

Komisi Uni Eropa (EU). Kelompok kerja asli pemerintah


PBB dalam ISAR dan UNTACD.

Organisasi Internasional Kelompok kerja dalam OECD.


Komisi Pasar Modal
(IOSCO)
Konvergensi IFRS Konvergensi IFRS

International Accounting Standars, yang lebih dikenal


sebagai IFRS merupakan standar tunggal pelaporan
akuntansi yang memberikan penekanan pada penilaian
(revalution) professional dengan disclosures yang jelas
dan transparan mengenai substansi ekonomis transaksi,
penjelasan hingga mencapai kesimpulan tertentu. Standar
ini muncul akibat tuntutan globalisasi yang mengharuskan
para pelaku bisnis di suatu Negara ikut serta dalam bisnis
lintas Negara. Untuk itu diperlukan suatu standar
internasional yang berlaku sama di semua Negara untuk
memudahkan proses rekonsiliasi bisnis.
Tujuan IFRS
Untuk memastikan bahwa laporan keuangan dan laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode
yang dimaksud dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi yang berkualitas tinggi serta :

Transparan bagi para pengguna dan dapat


Menyediakan titik awal yang memadai untuk
dibandingkan sepanjang periode yang A B akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.
disajikan.

Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak


melebihi manfaat untuk para pengguna.
Kesimpulan

Pengadopsian Standar Akuntansi Internasional ke dalam Standar


Akuntansi Domestik bertujuan menghasilkan laporan keuangan yang
memiliki tingkat kredibilitas tinggi, persyaratan akan item-item
pengungkapkan akan semakin tinggi sehingga nilai perusahaan akan
semakin tinggi pula, managemen akan memiliki tingkat akuntabilitas
tinggi dalam menjalankan
perusahaan, laporan keuangan perusahaan menghasilkan informasi
yang lebih relevan dan akurat, dan laporan keuangan akan lebih
dapat diperbandingkan dan menghasilkan informasi yang valid untuk
aktiva, hutangm ekuitas, pendapatan dan beban perusahaan.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai