Anda di halaman 1dari 29

Beta (Bab 10)

dan Penyesuaian Beta (bab 11)


Pengertian
• Beta adalah pengukur volatilitas return
suatu sekuritas atau return portofolio
terhadap return pasar; juga merupakan
pengukur risiko sistematik dari suatu
sekuritas atau portfolio relatif terhadap
risiko pasar.
• Beta merupakan pengukur volatilitas return sekuritas atau return
portofolio terhadap return pasar
• Beta merupakan pengukur resiko sistematik (systematic risk) dari
suatu suatu sekuritas atau portofolio terhadap resiko pasar.
• Volatilitas merupakan fluktuasi dari return sekuritas atau portofolio
secara statistik mengikuti return pasar dalam suatu periode waktu
Tertentu,
• Karena fluktuasi merupakan merupakan pengukur resiko, maka beta
bernilai 1 menunjukkan suatu sekuritas/portofolio tsb sama dengan
resiko pasar.
• Beta 1 juga berarti , jika return sekuritas/portofolio bergerak naik
(turun) 1, return pasar juga bergerak naik (turun) dengan besaran
yang sama.
• Beta sekuritas menunjukkan resiko sistematik-nya yang
tidak bisa dihilangkan karena diversifikasi.
• Beta sekuritas dapat dihitung berdasar data historis
(time series) :

– 1. Beta pasar dengan menggunakan data pasar (data


return sekuritas dan return pasar);
– 2. Beta akuntansi dengan menggunakan data akuntansi
(laba perusahaan dan data laba indeks pasar) dan
– 3. Beta fundamental dengan menggunakan data2
fundamental.
BETA PASAR (MARKET MODEL)

• Cara menghitung :
– Mengumpulkan data historis return sekuritas dan return
pasar;
– Beta dapat diestimasi dengan memplot garis secara
manual atau dengan regresi

• Contoh :
– Return sekuritas i (Ri) dan Return pasar (Rm)
– Return sekuritas = Pit – Pit-1 / Pit-1
– Return Market = Imt – Imt-1 / Imt-1 ; Im = IHSG
Dengan Plot Manual
Return saham i (Ri) Return Market (RM)
7,50% 4,00%
8,00% 4,50%
9,00% 4,50%
10,00% 5,50%
10,50% 6,00%
11,50% 7,00%
11,00% 6,00%
12,00% 6,50%
12,00% 7,50%
14,00% 8,00%

Berdasar Plot manual, beta sekuritas A dapat dihitung


berdasar slope dari garis lurus , dapat dihitung : (14-
7,5)/(8-4)=1,5 (dg plotting)
Dengan teknik regresi

• Persamaan regresi untuk mengestimasi beta :


• Dengan menggunakan model indeks tunggal
rit = ai + i . rmt + eit

di mana:
– rit : Return untuk sekuritas i pada periode t
– ai : intersep
– i : Beta sekuritas i (i = Covim/ 2m = im . i/m) atau
sering disebut sebagai risiko sistematis/risiko pasar.
– rmt : Return pasar pada periode t
– eit : Random error term ( asumsi eit = 0 )
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.

Model B Std. Error Beta B Std. Error


1 (Constant) ,020 ,008 2,468 ,039
RetM 1,435 ,134 ,967 10,692 ,000
a Dependent Variable: RetA

Dengan demikian maka:


Ri =0, 020+ 1,435rmt

Jadi beta untuk Saham i adalah sebesar 1,435rmt


A B C D E F G H I J K L M N O
1 THE SECURITY MARKET LINE--A SIMPLE EXAMPLE
2
3 AMR BS GE HR MO UK SP500 Regressing the means on the betas:
4 1974 -0.3505 -0.1154 -0.4246 -0.2107 -0.0758 0.2331 -0.2647 Intercept 0.07659 <-- =INTERCEPT(B15:G15,B16:G16)
5 1975 0.7083 0.2472 0.3719 0.2227 0.0213 0.3569 0.3720 Slope 0.054509 <-- =SLOPE(B15:G15,B16:G16)
6 1976 0.7329 0.3665 0.2550 0.5815 0.1276 0.0781 0.2384 R-squared 0.279317 <-- =RSQ(B15:G15,B16:G16)
7 1977 -0.2034 -0.4271 -0.0490 -0.0938 0.0712 -0.2721 -0.0718
8 1978 0.1663 -0.0452 -0.0573 0.2751 0.1372 -0.1346 0.0656
9 1979 -0.2659 0.0158 0.0898 0.0793 0.0215 0.2254 0.1844 Mean Beta
10 1980 0.0124 0.4751 0.3350 -0.1894 0.2002 0.3657 0.3242 0.203227 1.482038
11 1981 -0.0264 -0.2042 -0.0275 -0.7427 0.0913 0.0479 -0.0491 0.053134 1.083976
12 1982 1.0642 -0.1493 0.6968 -0.2615 0.2243 0.0456 0.2141 0.150107 1.310673
13 1983 0.1942 0.3680 0.3110 1.8682 0.2066 0.2640 0.2251 0.152874 1.299112
14 0.102546 0.262246
15 Mean 0.2032 0.0531 0.1501 0.1529 0.1025 0.1210 0.1238 0.120996 0.493903
16 Beta 1.4820 1.0840 1.3107 1.2991 0.2622 0.4939 1.0000
17
18 =SLOPE(B4:B13,$H$4:$H$13)
19 =COVAR(B4:B13,$H$4:$H$13)/VARP($H$4:$H$13)
20
21
8
Dengan menggunakan MODEL CAPM

• Rit = Rbr + αi .( rmt – rbr )+ eit

intercept Rbr dipindah ke kiri, sehingga menjadi :


Rit - Rbr = αi ( rmt – rbr )+ eit
Karena intercept Rbr dijadikan sebagai pengurang disebelah kiri ,maka
diperlukan intercept baru γ0, sehingga persamaan menjadi :

R’it = γ0 + γ1 i + eit

di mana:
R’it : Rit - Rbr
Bi : ( rmt – rbr )
γ0 : intersep
γ1 : Beta sekuritas i (i = Covim/ 2m = im . i/m) atau sering disebut sebagai
risiko sistematis/risiko pasar.
rmt : Return pasar pada periode t
rbr : Return aktiva /asset bebas resiko pada periode t
eit : Random error term ( asumsi eit = 0 )
Return Return Market
saham i(Ri) (RM) RBR (Ri-RBR) (RM-RBR)

7,50% 4,00% 2,00% 5,50% 2,00%

8,00% 4,50% 2,00% 6,00% 2,50%

9,00% 4,50% 2,10% 6,90% 2,40%

10,00% 5,50% 2,05% 7,95% 3,45%

10,50% 6,00% 2,00% 8,50% 4,00%

11,50% 7,00% 2,20% 9,30% 4,80%

11,00% 6,00% 2,50% 8,50% 3,50%

12,00% 6,50% 4,00% 8,00% 2,50%

12,00% 7,50% 5,00% 7,00% 2,50%

14,00% 8,00% 5,50% 8,50% 2,50%

Mengestimasi beta dapat dilakukan dengan meregres kolom 4 dan kolom 5


Coefficients
a Dependent Variable: Saham i

Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients
Model B Beta
1 (Constant) 4,39259 4,550 .0019
Intercept 1,068792 3,465 .0085

Persamaan Regresi :
Ri = 4,39259 + 1,068792 rmt

beta untuk Saham i : 1,068792


Estimasi Beta
Beta Pasar
• Dihitung dengan menggunakan Data Historis
• Menggunakan cara manual (Contoh 10.1):
– Buat diagram yang menunjukkan titik-titik sebaran
yang menghubungkan return sekuritas dg return
pasar
– Tarik garis lurus di tengah-tengah titik-titik sebaran
(disebut OLS)
– Beta dihitung berdasarkan slope garis lurus
• Menggunakan Teknik regresi (Contoh 10.2)
• Menggunakan CAPM (Contoh 10.3)
Contoh: Manual
..
..
.. .
Return Saham A

.. . . a

.
.. . .
. β Beta = (a-b)/(c-d)

d c
Return Pasar
Estimasi Beta
Beta Akuntansi (Contoh 10.5)

Cov (labai,LabaM)
1. Beta akuntansi =
Var (LabaM)

2. hi = ai + b.hM + ei
Notasi:
hi = laba sekuritas
hM=laba pasar
Estimasi Beta
Beta Fundamental
• Beaver, Kettler dan Scholes (1970) meneliti hubungan risiko pasar
dengan risiko yang bersumber dari dalam perusahaan
(fundamental), yaitu dengan 7 variabel: dividend payout, asset
growth, leverage, liquidity, asset size, earning variability, accounting
beta dengan rumus:
bi= a0 + a1X1i + a2X2i +…anXni + ei (rumus 10.5)
Notasi:
bi = Beta Pasar
a1..an = beta fundamental
• Hasil yang signifikan ada 4: dividend payout, leverage,, earning
variability, dan accounting beta.
Beta Portfolio
- Rata-rata tertimbang masing-masing beta sekuritas individual.
BETA AKUNTANSI

• Diperoleh dengan me-Regress variable


perubahan laba akuntansi dengan
variable independen indeks perubahan
laba pasar akuntansi portofolio
Laba Perush A Laba Market Perubh .A Perubn Market
234 5676
267 6789 0,1410 0,1961
345 5798 0,2921 -0,1460
234 5567 -0,3217 -0,0398
345 5678 0,4744 0,0199
223 5909 -0,3536 0,0407
256 6011 0,1480 0,0173
234 6211 -0,0859 0,0333
267 6000 0,1410 -0,0340
287 6100 0,0749 0,0167
Hasil Regress

Coefficients(a)

Standardized
Unstandardized Coefficien
Coefficients ts t Sig.
Std.
Model B Std. Error Beta B Error
1 (Constan
,060 ,097 ,616 ,557
t)
PerLabaM -,260 1,129 -,087 -,230 ,825

beta= -0,26
Utilities companies can be considered less risky because of their lower
betas.
FIN3000, Liuren Wu 19
13-20
Beta

21
Beta

22
BETA (risiko) FUNDAMENTAL
Beta Fundamental :Perhitungan Beta dengan menggunakan variabel
fundamental.
Variabel yang dipilih merupakan variabel yang berhubungan dengan risiko.
Berikut varibael 2 beta (risiko) Fundamental (Beaver, Kettler dan Scholes,
1970)

1. Deviden Payout
2. Asset Growth
3. Leverage
4. Liquidity
5. Asset Size
6. Earning Variabillity
7. Accounting Beta
Beta Fundamental
1. Deviden Payout

• Deviden payout : Laba yang tersedia u pemegang saham


• Lintner (1956) : Perusahaan enggan menurunkan deviden; karena dianggap
sebagai sinyal negative sehingga dianggap perusahaan membutuhkan
dana
• Perusahaan resiko tinggi punya probabilitas tinggi mengalami penurunan
laba,sehingga mereka menurunkan deviden payout.
• Sehinggga terdapat hubungan negative antara resiko dan deviden payout
• Dari sisi investor : Bird in the Hand Theory (Lintner;1956; Gordon (1963)
dan Batthacharya;1979) menjelaskan : Investor lebih menyukai deviden
tinggi, karena deviden diterima skr seperti burung ditangan yang resikonya
lebih kecil dibanding deviden yang tidak dibagikan.
Beta Fundamental ...(lanjutan)

• Asset Growth

Asset growth : perubahan Pertumbuhan Aktiva total


Variabel ini dianggap punya hubungan positif dengan resiko (beta). == tidak
didukung teori.

• Leverage

Leverage = Total nilai buku hutang jangka panjang dibagi total aktiva
Diprediksi mempunyai hubungan positif dengan beta
Berhubungan dengan cost of capital, resiko kebangkrutan
Beta Fundamental ....(lanjutan)

• Asset Size

• Asset Size : Log Total Aktiva


• Dipredikisi : Hubungan negative dengan resiko (beta)
• Perusahaan besar dianggap punya akses mudah ke pasar modal
• Positive accounting theory : Perusahaan besar merupakan subjek dari
tekanan politik. Perusahaan besar yang melaporkan laba berlebihan akan
menarik perhatian public dan diinvestigasi karena dicurigai melakukan
monopli (Na’im dan Hartono ;1996)
• Watts dan Zimmerman ,menghipotesisikan : perusahaan besar cenderung
menginvestasikan dananya ke proyek yang mempunyai varian rendah
dengan beta yang rendah untuk menghindari laba yang berlebihan.
Beta Fundamental ...(lanjutan)

• Earning variability

Variabilitas laba : deviasi standar PER


Dipredikis berhubungan positif.

• Accounting Beta
Diperoleh dengan me-Regress variable perubahan laba akuntansi
dengan variable independen indeks pasar laba akuntansi
portofolio
Diperdiksi berhubungan positif dengan beta.
1. Deviden Payout

• Deviden payout : Laba yang tersedia u pemegang saham


• Lintner (1956) : Perusahaan enggan menurunkan deviden; karena dianggap
sebagai sinyal negative sehingga dianggap perusahaan membutuhkan
dana
• Perusahaan resiko tinggi punya probabilitas tinggi mengalami penurunan
laba,sehingga mereka menurunkan deviden payout.
• Sehinggga terdapat hubungan negative antara resiko dan deviden payout
• Dari sisi investor : Bird in the Hand Theory (Lintner;1956; Gordon (1963)
dan Batthacharya;1979) menjelaskan : Investor lebih menyukai deviden
tinggi, karena deviden diterima skr seperti burung ditangan yang resikonya
lebih kecil dibanding deviden yang tidak dibagikan.
Beta Disesuaikan dan Beta
untuk Pasar Modal Berkembang
• Beta akan semakin stabil dengan portfolio dengan
sekuritas yang semakin banyak (Levy, 1971 dan Blume,
1975)
• Beta mengarah ke nilai satu (tabel 11.2)
• Beta bisa bias untuk perdagangan yang tidak singkron
(terjadi untuk pasar berkembang (emerging market)
(tabel 11.3, 11.4, 11.5, 11.6
• Koreksi Bias: Schole & Williams (11.3), Dimson (11.7),
Fowler and Rorke (11.9a-119d)
• Perbandingan antar metode penghitungan koreksi beta
(lihat tabel hal. 325)

Anda mungkin juga menyukai