mendesain alat ukur dan menetapkan target dalam implementasi Agenda 21 dan
Deklarasi poltilb
untuk Semua
2.
5.
Memastikan Kelestarian
7.
Lingkungan Hidup
8. Mengembangkan Kemitraan
http://www.undp.org/mdg/basics.shtm
masyarakat perkotaan.
In this land there is enough for everyone's need, but there is not enough for some
people s
greed
lingkungan yang dibutuhkan oleh generasi saat ini dan generasi masa yang
akan datang
hendaknya menjadi bagian integral dan tidak dapat dipisahkan dari proses
berbagai belahan dunia adalah hal yang harus diperhatikan untuk mencapai
umat manusia
f.
6.7
mempromosikan kebijakan
Masalah lingkungan akan dapat diatasi dengan baik melalui partisipasi dan
dilakukan.
Negara-negara
dihasilkan
negara
berkelanjutan
masyarakat lokal
0.
memperbaikinya.
AN
paramete
keb
rinsip-prinsip
mengimplementasikannya
Keberlanjutan
ekonomi saling berhubungan maka bila areal irisan makin membesar mak
sebagai teknologi dan cara baru dalam melakukan bisnis, yang akan
memberikan kesempatan pada kita untuk memperbaiki kualitas hidup hari ini
dan mendapatkan kesempatan paling tidak sebaik yang kita dapatkan saat ini
, keberlanjutan adalah
Menurut masyarakat pemerhati hak asasi manusia
We need people who think broadly and who understand systems, connections, patterms, and
root causes.
6.9
Sosial
Ekonom
Lingkung an
Gambar 6.1
t is worth noting thel this is not the work of ignorant people It is, rather, largely the result of
yang mampu bertanggung jawab dalam menciptakan sebuah masa depan yang
berkelanjutan. Pada Abad ke-21 ini, tantangan ini akan semakin kompleks, oleh
Bab 36 dan menurut Mc Keown (2002) memiliki empat prioritas utama, yaitu:
a
Prioritas utama yang disebutkan u. am Bab 36 adalah meningkatkan
AN
membaca dan menulis, hal ini tidak akan mendorong terciptanya nila
tercapai
orang
b. Reorientasi pendidikan
c.
IDİK4D 17/MODUL
berkontribusi dalam mencapai tujuan bersama. Pemerintah tidak
d. Pelatihan
berkelanjutan
4. Reorientasi Pendidikan
terhadap tiga pilar utama yaitu, lingkungan, ekonomi, dan sosial tapi juga fokus
pembangunan berkelanjutan tidak hanya mempelajari isu lokal tetapi juga isu
global yang relevan. Menurut (McKeown, 2012, p. 16) terdapat lima hal yang
seharusnya ditekankan dalam kurikulum formal, yaitu pengetahuan
a. Pengetahuan
sosial, namun manusia membutuhkan ilmu dasar untuk memahami tiga hal
tersebut. Ilmu dasar dari ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial,
6.12
a nilai
keberlanjutan
dalamanjhauslah keluar
4)
5)
dan memilih
(McClaren, 1989).
c. Perspektif
sebagai hal yang penting dalam memahami isu lokal dan global dalam
konteks global. Setiap isu memiliki sejarah dan masa depan. Sedangkan,
d. Nilai
6.13
un ada pula yang diajarkan melalui teladan, diskusi, penjelasan, dan
ain. Memahami nilai merupakan hal yang penting sebagai bagian dari
ahaman nilai pribadi dan nilai-nilai yang ada dalam konteks global. Hal
lain-lain, M
ditemuk
se
pem
1. Simulasi
Simulasi adalah skenario pembelajaran di mana guru mengatur konteks siswa dalam berinteraksi. Siswa
berpartisipasi dalam simulasi dan diharapkan mampu mengambil pelajaran dalam melakukan simulasi
tersebut.
Diskusi kelas
Diskusi kelas merupakan salah safu cara untuk merangsang siswa bertukar informasi. Selain itu,
siswa juga datang dari beragam latar belakang dan pengalaman, sehingga masing masing siswa
berkontribusi terhadap proses diskusi. Siswa akan mampu berkontribusi dalam proses diskusi dengan
pengamatan di lingkungan sekitar mengenai apa yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Guru
menjadi fasilitator dan menghubungkan pengalaman siswa dengan pelajaran melalui diskusi kelas
sehingga proses diskusi akan lebih kaya dan bermakna.
Analisis isu
Analisis isu merupakan suatu teknik yang mengeksplorasi masalah lingkungan, sosial, ekonomi, dan
politik yang dihadapi masyarakat. Analisis isu mampu membantu siswa dalam mengidentifikasi pendapat
yang berhubungan dengan masalah-masalah, perspektif, tujuan, dan asumsi. Dengan menganalisis isu,
siswa akan menemukan sebuah solusi yang tepal terhadap permasalahan yang dihadapi sehingga hal ini
akan mendukung pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan
Bercerita
Bercerita mampu mengilustrasikan ide keberlanjutan. Cerita dapat diambil dari kisah dalam masa
kini, kisah masa lalu, program televisi, drama, dan pengalaman pribadi. Bercerita juga merupakan bentuk
budaya yang sudah dipraktikkan dari generasi ke generasi sehingga keefektivitasan bercerita sudah teruji.
Bercerita mampu menjadi teknik yang efektif karena di samping menjadi cara untuk menghibur dan
menjaga kebudayaan juga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran. Bercerita merupakan cara efektif
untuk mendorong pendidikan pembangunan berkelanjutan