Anda di halaman 1dari 14

a WSSD, Johannesburg

Sepuluh tahun setelah konferensi Rio, pada tahun 2002 diselenggarakan

World Summit on Sustainable Development (WSSD) di Johannesburg. Para

emimpin dunia berkumpul untuk mengkaji perjalanan Earth Summit,

mendesain alat ukur dan menetapkan target dalam implementasi Agenda 21 dan

Millenium Development Goals atau tujuan pembangunan Millenium

Tujuan Pembangunan Milenium

Deklarasi poltilb

Menanggulangi Kemiskinan dan mengadopsi WSSD menyatakan

bahwa pembangunan berkelanjutan

ditegakkan berdasarkan tiga pilar

yang saling memperkuat satu

3. Mendorong Kesetaraan Gender dengan yang lain. Ketiga pilar

dan Pemberdayaan Perempuan tersebut adalah pembangunan

4. Menurunkan angka Kematian ekonomi, perkembangan sosial dan

perlindungan lingkungan. Ketiga

an Kesehatan bu pilar tersebut harus dibangun di

6. Memerangi HIV/AIDS, Malaria tingkat lokal, nasional, regional dan

dan Penyakit Menular Lainnya tingkat global. Paradigma ini juga

memberikan perhatian pada

Mencapai Pendidikan Dasar

untuk Semua

2.

Meningkatkan Kesehatan Ibu

5.
Memastikan Kelestarian

7.

kompleksitas dan hubungan antar

Lingkungan Hidup

berbagai isu isu kritis seperti

kemiskinan, pertumbuhan populasi

8. Mengembangkan Kemitraan

Global untuk Pembangunan

http://www.undp.org/mdg/basics.shtm

ketidaksetaraan gender, kesehatan,

konflik, pelanggaran hak azazi

manusia, konsumsi makanan tidak bergizi, dan penurunan kualitas hidup

masyarakat perkotaan.

Konferensi besar dunia yang diikuti oleh berbagai konferensi lainnya

kemudian menetapkan periode 2005-2014 sebagai dekade Pendidikan unfuk

Pembangunan Berkelanjutan. . Visi utama dari dekade pendidikan untuk

pembangunan berkelanjutan adalah memberikan kesempatan kepada semua

orang untuk mendapatkan kesempatan menikmati pendidikan dan belajar

tentang pengetahuan, isu, nilai-nilai, perspektif dan keterampilan yang

dibutuhkan untuk mewujudkan masa depan berkelanjutan

Salah satu kunci utama dari dekade tersebut adalah mengintegrasikan

Konsep pembangunan berkelanjutan dalam sistem pendidikan di semua level,

dan mereorientasi program pendidikan, kebijakan dan praktik-praktiknya

sehingga pendidıkan akan memainkan perananny a dalam membangun kapasitas

anggota masyarakat untuk bekerja sama


2. Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

In this land there is enough for everyone's need, but there is not enough for some

people s

greed

Banyak kalangan -pemerintah maupun individu- yang bertanya tentan

sesungguhnya dari definisi kata Pembangunan Berkelanjutan

menjembataninya, Deklarasi Rio tentang Lingkungan dan Pembangunan telah

menyusun 17 prinsip keberlanjutan (McKeown, 2002)

a. Manusia hidup sehat dan hidup produktif serta memiliki hubungany

harmonis dengan alanm

b. Pembangunan hari ini tidak boleh mengabaikan pembangunan dan

lingkungan yang dibutuhkan oleh generasi saat ini dan generasi masa yang

akan datang

c. Setiap negara berhak untuk memanfaatkan sumber daya alarmnya, lanpa

menyebabkan kerusakan lingkungan di luar wilayah negaranya,

d. Setiap negara hendaknya mclakukan pendekatan pencegahan untuk

melindungi lingkungan. Bila tindakan yang dilakukan mengakibatkan

kerusakan yang serius, maka pertimbangan ilmiah yang tidak pasti

hendaknya tidak digunakan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

e. Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, perlindungan alam

hendaknya menjadi bagian integral dan tidak dapat dipisahkan dari proses

pembangunan. Mengurangi kemiskinan dan penurunan standar hidup di

berbagai belahan dunia adalah hal yang harus diperhatikan untuk mencapai

pembangunan berkelanjutan yang sesuai dengan kebutuhan sebagian besar

umat manusia
f.

Negara-negara hendaknya bekerja sama untuk melindungi, menjaga dan

memperbaiki kesehatan dan in

tegritas ekosistem dunia. Negara maju

mengakui tanggung jawab yang dipikulnya di tingkat internasional dalam

kaitannya dengan keterlibatan masyarakatnya dalam lingkungan global,

penggunaan teknologi dan sumber keuangan,

6.7

cetiap negara hendaknya mengurangi dan meminimalisir pola produksi dan

&pola konsumsi yang tidak berkelaa

demografi yang baik dan benar

mempromosikan kebijakan

Masalah lingkungan akan dapat diatasi dengan baik melalui partisipasi dan

erhatian seluruh warga ncgara. Negara hendaknya memfasilitasi dan

mendorong kepedulian masyarakat dan partisipasi masyarakat dengan cara

menyediakan dan menyebarkan informasi secara luas

Neara hendaknya menegakkan hukum lingkungan dan mengembangkan

kum tentang perlindungan terhadap korban polusi dan korban kerusakan

lingkungan. Negara hendaknya mengkaji dampak lingkungan yang

kemungkinan akan terjadi dari berbagai kegiatan pembangunan yang

dilakukan.

Negara-negara

r endaknya bekerja sama untuk mempromosikan sistem

ekonomi internasional yang terbuka yang akan membawa pertumbuhan

ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia. Kebijakarn


lingkungan hendaknya tidak digunakan secara tidak bijaksana dalam

kerangka pembatasan perdagangan internasional.

k. Pelaku tindak pencemaran hendaknya menanggung biaya polusi yang

dihasilkan

L Negara-negara hendaknya saling memberikan peringatan satu sama lain

mengenai bencana alam atau kegiatan yang mungkin membahayakan antar

negara

m. Pembangunan berkelanjutan membutuhkan pemahaman ilmiah akan

permasalahan yang dihadapi. Negara-negara hendaknya saling berbagi

pengetahuan dan inovasi teknologi untuk mencapai tujuan pembangunan

berkelanjutan

n. Partisipasi penuh kaum wanita sangat diperlukan untuk mencapai

pembangunan berkelanjutan. Kreativitas, idealisme kaum muda dan

pengetahuan masyarakat tradisional juga sangat diperlukan. Negara

hendaknya mengakui dan mendukung identitas, budaya dan ketertarikan

masyarakat lokal

Peperangan akan merusak pembangunan berkelanjutan, dan negara-negara

hendaknya menghargai aturan hukum internasional yang melindungi alam

pada saat terjadi pertikaian, dan hendaknya bekerja sama untuk

0.

edamaian, pembangunan dan perlindungan alam adalah hal yang saling

berkaitan. Prinsip pertemuan di Rio de Jeneiro memberikan kepada kita

memperbaikinya.

PcMBAHARUAN DALAM PEMBELAJ

AN
paramete

keb

r tentang pembangunan berkelanjutan yang relevan den

utuhan dan budaya lokal dari negara, wilayah dan masyarakat

rinsip-prinsip

Rio menolong kita untuk memahami konsep abstrak dari

pembangunan berkelanjutan dan membantu kita untuk mul

mengimplementasikannya

Keberlanjutan

Berikut ini adalah arti pembangunan berkelanjutan yang didefinisikan

untuk berbagai kelompok masyarakat

Pembangunan berkelanjutan memiliki tiga komponen: lingkungan,

masyarakat dan ekonomi. Bila kita menggambarkannya dalam bentuk tiga

lingkaran yang saling beririsan maka irisan di tengah ketiga lingkaran

tersebut adalah kesejahteraan manusia. Karena lingkungan, masyarakal, dan

ekonomi saling berhubungan maka bila areal irisan makin membesar mak

kesejahteraan manusia juga makin meningkat.

Pertemuan nasional mengenai keberlanjutan yang diadakan di Detroit,

Michigan pada bulan Mei 1999 mendefinisikan pembangunan berkelanjutan

sebagai teknologi dan cara baru dalam melakukan bisnis, yang akan

memberikan kesempatan pada kita untuk memperbaiki kualitas hidup hari ini

dalam dimensi ekonomi, lingkungan dan sosial, tanpa mengabaikan

kemampuan generasi mendatang untuk menikmati hidup yang berkualitas

dan mendapatkan kesempatan paling tidak sebaik yang kita dapatkan saat ini

, keberlanjutan adalah
Menurut masyarakat pemerhati hak asasi manusia

pembangunan yang didukung oleh kedamaian, keadilan dan demokrasi

We need people who think broadly and who understand systems, connections, patterms, and

root causes.

David Or, Earth in Mind-

6.9

Sosial

Ekonom

Lingkung an

Gambar 6.1

Tiga Pilar Pembangunan Berkelanjutarn

t is worth noting thel this is not the work of ignorant people It is, rather, largely the result of

wok ty people with BAs, BSs, LLBs, MBAs, and PhDs

David Or The Learning Revolutions-

3. Prioritas Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan

Pendidikan merupakan pusat dari pembangunan berkelanjutan karena

melibatkan proses pembelajaran yang bertujuan untuk menciptakan individu

yang mampu bertanggung jawab dalam menciptakan sebuah masa depan yang

berkelanjutan. Pada Abad ke-21 ini, tantangan ini akan semakin kompleks, oleh

karenanya, setiap individu harus dipersiapkan untuk menjadi bagian masyarakat

yang sadar dan kooperatif dalam menjalankan peranannya masing-masing

Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan (PPB) dinisiasi pada Agenda 21,

Bab 36 dan menurut Mc Keown (2002) memiliki empat prioritas utama, yaitu:

Peningkatan Pendidikan Dasar

a
Prioritas utama yang disebutkan u. am Bab 36 adalah meningkatkan

pendidikan dasar. Setiap negara memiliki standar tersendiri dalam mengatur

Pendidikan Dasar. Jumlah tahun dan konten pembelajaran pun berbeda di

setiap negara. Di beberapa negara, Sekolah Dasar selama 6 tahun sudah

dikategorikan sebagai pendidikan dasar, namun di negara yang lain 9 atau

I2 tahun baru bisa disebut sebagai Pendidikan Dasar

Pada umumnya, pendidikan dasar di beberapa negara fokus terhadap

membaca, menulis, dan memecahkan masalah. Siswa belajar membaca

buku, menulis surat, dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan

PEMBAHARUAN DALAM PEMBELA

AN

dalam tatanan masyarakat sebagi individu. Siswa perempuan belaiar

tentang tugas-tugas yang pada umumnya dilakukan oleh se

perempuan seperti memasak. Siswa juga belajar mengenai sistem

kepemerintahan dan bagaimana kaitannya dengan masyarakat sosial

Jika, peningkatan Pendidikan dasar hanya mengajarkan agar siswa bisa

membaca dan menulis, hal ini tidak akan mendorong terciptanya nila

keberlanjutan. Siswa harus diajarkan keterampilan, nilai, dan sudut pandar

yang mendorong mereka uatuk berpartisipasi dalam mengambil keput

dalam hidup bermasyarakat Untuk mencapai pembangunan berkelanjuta

pendidikan dasar perlu mengajarkan siswa untuk berpikir kritis, mampu

mengatur dan mengolah informasi, dan mampu untuk menganalisis isu

yang sedang berkembang di masyarakat

Pendidikan dasar di bebcrapa negara mempunyai kualitas yang rendah. Hal

ini menyebabkan rencana untuk mencapai pembangunan berkelanjutan agak


terhambat. Masalah yang dihadapi pada umumnya terjadi di dacrah miskin.

Di daerah miskin, hanya terdapat sedikit anak perempuan yang mengenyam

pendidikan di Pendidikan dasar. Meskipun,di beberapa negara, jumlah anak

perempuan yang belajar di Pendidikan dasar mulai meningkat. Namun,

masih butuh perhatian lebih agar pembangunan berkelanjutan dapat

tercapai

orang

b. Reorientasi pendidikan

Pendidikan merupakan sektor yang mampu mendorong terciptanya

pembangunan berkelanjutan. Reorientasi pendidikan akan mampu

membantu menghadapi tantangan dalam menciptakan pembangunan

berkelanjutan. Reorientasi pendidikan yang sesuai dan relevan

menggabungkan prinsip, keterampilan, perspektif, dan nilai yang

berhubungan dengan keberlanjutan yang tidak ditemukan dalam sistem

pendidikan saat ini. Reorientasi pendidikan akan membantu dalam

memotivasi masyarakat dalam mencapai masyarakat yang partisipatif untuk

menjaga keberlanjutan alam. Pembangunan berkelanjutan meliputi visi

yang menggabungkan lingkungan, ekonomi, dan sosial.

Peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat umum

Pembangunan berkelanjutan membutuhkan masyarakat yang sadar dan tahu

akan tujuan dari pembangunan berkelanjutan. Di samping itu, masyarakat

c.

umum juga diharapkan untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan agat

IDİK4D 17/MODUL
berkontribusi dalam mencapai tujuan bersama. Pemerintah tidak

ampu melaksanakan pembangunan berkelanjutan jika masyarakat

anak ikut berpartisipasi dalam mendukung inisiatif dan kebijakan untuk

njutan. Masyarakat harus kritis terhadap

mencapai permbangunan berkela

edia pemberitaan sehingga dapat menyaring informasi dengan baik

d. Pelatihan

n juga perlu dilakukan dalam menciptakan pembangunan

herkelanjutan Pelatihan dilakukan untuk mendorong implementasi rencana

nembangunan berkelanjutan dalam berbagai bidang, seperti. bisnis, industri

pendidikan tinggi, kepemerintahan, organisasi nonkepemerintahan, dan

organisasi komunitas Masyarakat yang bekerja dalam sektor-sektor

tersebut diharapkan mendapatkan pelatihan dalam manajemen lingkungan

Pelatihan yang dilakukan mengenai pekerjaan terientu seperti menggunakan

peralatan dengan aman dan efisien, mematuhi peraturan dalam hal

lingkungan, kesehatan, dan keamanan. Pelatihan akan meningkatkan

kemampuan pekerja dalam menjalankan pekerjaannya. Sehingga, kontribusi

pekerja akan lebih maksimal dalam mencapai tujuan pembangunan

berkelanjutan

4. Reorientasi Pendidikan

Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan tidak hanya sekedar fokus

terhadap tiga pilar utama yaitu, lingkungan, ekonomi, dan sosial tapi juga fokus

terhadap keterampilan pembelajaran, perspektif, dan nilai. Pendidikan untuk

pembangunan berkelanjutan tidak hanya mempelajari isu lokal tetapi juga isu

global yang relevan. Menurut (McKeown, 2012, p. 16) terdapat lima hal yang
seharusnya ditekankan dalam kurikulum formal, yaitu pengetahuan

keterampilan, perspektif, nilai dan isu Sebagian sekolah sudah memiliki

kurikulum masing-masing. Oleh karena iu, penambahan materi pembelajaran

tidak semudah implementasinya karena harus sesuai dengan aspek

keberlangsungan. Berikut adalah penjelasan mengenai lima hal tersebut.

a. Pengetahuan

Pendidikan pembangunan berkelanjutan meliputi lingkungan, ekonomi, dan

sosial, namun manusia membutuhkan ilmu dasar untuk memahami tiga hal

tersebut. Ilmu dasar dari ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial,

dan kemanusiaan akan membantu pemahaman mengenai prinsip dasar

PEMBAHARUAN DALAM PEMBELAARAN

6.12

pembangunan berkelanjutan, bagaimana cara pelaksanaannya, apa saja nila

yang terkandung dan sebagainya.

a nilai

Keterampilan sangat dibufuhkan dalam menciptakan pembar

berkelanjutan. Pendidikan pembangunan berkelanjutan lebih dari seke

pengajaran tentang isu global Intinya, pendidikan harus membelk

pembelajar untuk menguasai keterampilan yang dibutuhkan setelah kel

dari sekolah. Pembelajar diharapkan mampu menerapkan apa yang

dipelajari selama belajar di sekolah.

Berikut adalah keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkar

keberlanjutan

l) Keterampilan berkomunikasi yang efektif (lisan & tulisan).

2) Keterampilan berpikir tentang sistem (pengetahuan sosial & alam).


3) Keterampilan berpikir ke depan, merencanakan sesuatu

dalamanjhauslah keluar

Keterampilan berpikir kritis tentang isu nilai.

4)

Keterampilan memisahkan nomor, jumlah, kualitas, dan nilai.

5)

6) Kecakapan untuk menjalankan ide ke dalam aksi.

7) Keterampilan untuk bekerja sama dengan orang lain.

Kemampuan menggunakan proses ini: mengetahui, menanyakan,

melakukan, mengevaluasi, membayangkan, menghubungkan, menilai,

dan memilih

9) Kecakapan mengembangkan tanggapan estetis terhadap lingkungan

(McClaren, 1989).

c. Perspektif

Pendidikan pembangunan berkelanjutan mempertimbangkan perspektif

sebagai hal yang penting dalam memahami isu lokal dan global dalam

konteks global. Setiap isu memiliki sejarah dan masa depan. Sedangkan,

pendidikan pembangunan berkelanjutan juga melibatkan prediksi tentang

suatu skenario. Sebagai contoh, konsumsi kertas yang berlebihan akan

mengakibatkan penggundulan hutan, sehingga di masa depan hal ini akan

dikaitkan dengan pemanasan global.

d. Nilai

Nilai merupakan bagian penting dalam pendidikan pembangunan

berkelanjutan. Di beberapa budaya, nilai diajarkan secara terbuka di sekolah

6.13
un ada pula yang diajarkan melalui teladan, diskusi, penjelasan, dan

ain. Memahami nilai merupakan hal yang penting sebagai bagian dari

ahaman nilai pribadi dan nilai-nilai yang ada dalam konteks global. Hal

lain-lain, M

diharapkan mampu menciptakan masa depan yang berkelanjutan.

e endidikan pembangunan berkelanjutan fokus terhadap isu lingkungan,

onomi, dan sosial yang mengancam keberlangsungan bumi Banyak isu

nci yang didiskusikan dalam Earth Summi di Rio de Janeiro dan

ukan dalam Agenda 21. Pemahaman isu-isu ini merupakan kunci

dalam pendidikan pembangunan berkelanjutan. Isu lokal yang relevan

harusnya dimasukkan dalam program pendidikan yang mengarah dalam

keberlangsungan. Di samping itu, isu global juga perlu dibahas sehingga

ahaman pembelajar akan lebih luas dan ha itu akan mendorong

ditemuk

se

pem

tercapainya tujuan pendidikan pembangunan berkelanjutan

Implementasi pendidikan pembangunan berkelanjutan membutuhkan keterlibatan siswa dalam


proses pembelajaran. Sehingga, pendidikan akan lebih terfokus pada siswa daripada guru (UNESCO,
2012). UNESCO juga menyebutkan bahwa proses pembelajaran seharusnya mampu mendorong siswa
untuk berpikir kritis, bertanya, menganalisa, dan ikut serta dalam menentukan keputusan.

Implementasi pendidikan pembangunan berkelanjutan dapat dilakukan dengan menggunakan


beberapa teknik mengajar (UNESCO, 2012) seperti:

1. Simulasi

Simulasi adalah skenario pembelajaran di mana guru mengatur konteks siswa dalam berinteraksi. Siswa
berpartisipasi dalam simulasi dan diharapkan mampu mengambil pelajaran dalam melakukan simulasi

tersebut.
 Diskusi kelas

Diskusi kelas merupakan salah safu cara untuk merangsang siswa bertukar informasi. Selain itu,
siswa juga datang dari beragam latar belakang dan pengalaman, sehingga masing masing siswa
berkontribusi terhadap proses diskusi. Siswa akan mampu berkontribusi dalam proses diskusi dengan
pengamatan di lingkungan sekitar mengenai apa yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Guru
menjadi fasilitator dan menghubungkan pengalaman siswa dengan pelajaran melalui diskusi kelas
sehingga proses diskusi akan lebih kaya dan bermakna.

 Analisis isu

Analisis isu merupakan suatu teknik yang mengeksplorasi masalah lingkungan, sosial, ekonomi, dan
politik yang dihadapi masyarakat. Analisis isu mampu membantu siswa dalam mengidentifikasi pendapat
yang berhubungan dengan masalah-masalah, perspektif, tujuan, dan asumsi. Dengan menganalisis isu,
siswa akan menemukan sebuah solusi yang tepal terhadap permasalahan yang dihadapi sehingga hal ini
akan mendukung pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan

 Bercerita

Bercerita mampu mengilustrasikan ide keberlanjutan. Cerita dapat diambil dari kisah dalam masa
kini, kisah masa lalu, program televisi, drama, dan pengalaman pribadi. Bercerita juga merupakan bentuk
budaya yang sudah dipraktikkan dari generasi ke generasi sehingga keefektivitasan bercerita sudah teruji.
Bercerita mampu menjadi teknik yang efektif karena di samping menjadi cara untuk menghibur dan
menjaga kebudayaan juga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran. Bercerita merupakan cara efektif
untuk mendorong pendidikan pembangunan berkelanjutan

Anda mungkin juga menyukai