: : . ( )
::.()
Selain niat secara khusus puasa Asyura, ada juga niat puasa mutlak
Muharram yang lebih umum yakni
Sumber: https://mediaindonesia.com/humaniora/512809/tata-cara-dan-niat-doa-puasa-tasua-dan-puasa-
asyura-di-bulan-muharramapan Puasa Tasua dan Asyura Puasa Tasua dilaksanakan pada 9 Muharram
1444 H pada tahun 2022 bertepatan dengan tanggal 7 Agustus 2022. Sedangkan puasa Asyura pada 10
Muharram. Puasa Tasua ini dikerjakan satu hari saat sebelum Puasa Asyura 10 Muharram. Untuk tahun
ini, 10 Muharram 1444 H bertepatan dengan tanggal 8 Agustus 2022. Baca juga: Bacaan Niat Puasa
Senin-Kamis Lengkap dengan Terjemahan dan Keutamaannya Tata Cara Puasa Tasua dan Asyura Buat
memenuhi ibadah puasa berikut tata cara lengkap Puasa Tasu’ a serta Asyura: Makan sahur Makan sahur
lebih utama dicoba menjelang masuk waktu subuh, saat sebelum imsak. Menahan diri Sama seperti
ibadah puasa lainnya, baik wajib maupun sunnah, kita harus bisa menahan diri dari segala hal yang
membatalkan, seperti makan, minum, dan perbuatan lain yang dapat merusak maupun membatalkan
puasa. Menjaga diri Selain menahan, penting juga untuk diingat adalah menjaga diri dari hal-hal yang
membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa. Niat
doa puasa Tasua dan Asyura
Sumber: https://mediaindonesia.com/humaniora/512809/tata-cara-dan-niat-doa-puasa-tasua-dan-puasa-
asyura-di-bulan-muharram
Niat Puasa Tasua (9 Muharram) ْت صَ ْو َم غَ ٍد عَ نْ َأدَ ا ِء ُس َّن ِة ال َتا سُوعَ اء هلِل ِ َتعَ ا َلى
ُ “ َن َويNawaitu shauma ghadin ‘an ada’i
sunnati taasuu’aa sunnatan lillahi ta’ala.”
Sumber: https://mediaindonesia.com/humaniora/512809/tata-cara-dan-niat-doa-puasa-tasua-dan-puasa-
asyura-di-bulan-muharram
Keutamaan Puasa Muharram 1. Pelebur dosa setahun Puasa Muharram pada hari kesepuluh atau Puasa
Asyura dapat menjadi pelebur dosa selama setahun. Seperti diriwayatkan HR Muslim: “Diriwayatkan dari
Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura,
lalu beliau menjawab: ‘Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat’.” (HR Muslim)”. 2.
Pahalanya berlipat ganda Puasa sehari di bulan Muharram pahalanya sama dengan puasa 30 hari. 3.
Pembeda dengan kaum Yahudi Puasa Tasu’a pada 9 Muharram dan puasa 11 Muharram yang dijadikan
pelengkap puasa Asyura pada 10 Muharram, menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang
sama-sama berpuasa di hari Asyura. Diriwayatkan: “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu
(Rasulullâh bersabda): ‘Puasalah kalian pada hari Asyura dan berbedalah dengan kaum Yahudi, puasalah
kalian sehari sebelum atau sesudahnya’.” (X-10)
Sumber: https://mediaindonesia.com/humaniora/512809/tata-cara-dan-niat-doa-puasa-tasua-dan-puasa-
asyura-di-bulan-muharram
ُ )عَ اmerupakan hari yang istimewa bagi umat Islam. Keistimewaan Hari Asyura ternyata tidak lepas dari sejarah dan
Hari Asyura (شورَ اء
peristiwa agung yang terjadi di dalamnya. Hari Asyura adalah hari ke-10 dalam bulan Muharram. Kata Asyura berasal dari kata ٌعَ ْشرَ ة
('asyratun) yang artinya sepuluh. Ada juga yang menyebut berasal dari kata Al-'Asyr ()العَ شر. Bagi kalangan Syiah, Hari Asyura
merupakan hari berkabung atas kesyahidan Husain bin Ali radhiyallahu 'anhu, cucu Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam pada
pertempuran Karbala Tahun 61 Hijriyah (680 Masehi). Sejarah Puasa Asyura Sejarah disyariatkannya puasa pada Hari Asyura perlu
diketahui umat Islam. Hal ini bermula saat kedatangan Rasulullah SAW ke Madinah, beliau menyaksikan tradisi orang-orang Yahudi
yang tengah berpuasa pada hari ke-10 bulan Muharram. Kemudian Rasulullah bertanya tentang alasan mereka berpuasa pada hari itu.
Orang-orang Yahudi di Madinah menjawab: "Hari itu hari dimana Allah menyelamatkan Nabi Musa dan Bani Israel dari kejaran Fir'aun
di laut merah." Lalu Rasulullah SAW bersabda: "Kami (umat muslim) lebih berhak mencintai Musa!" Sejak saat itulah, Rasulullah
mensunnahkan berpuasa pada 10 Muharram (Hari Asyura). Sebagian ulama mensunnahkan puasa dimulai pada hari ke-9 hingga hari
ke-11 Muharram. Rahasia Keistimewaan Hari Asyura Ulama Ahli Fiqih Imam Abu Laits As-Samarqandi (wafat 373 H) dalam Kitab
Tanbihul Ghafilin menjelaskan, disebut Asyura karena ia jatuh pada hari ke-10 bulan Muharram. Pendapat lain dinamakan Asyura
karena Allah telah memuliakan kepada para Nabi dengan sepuluh kehormatan. Rahasia keistimewaan Hari Asyura ini sangat erat
kaitannya dengan peristiwa yang dialami para Nabi. Hari Asyura menjadi istimewa karena Allah melebihkan hari Asyura dari hari-hari
lainnya. Beberapa peristiwa agung pada Hari Asyura di antaranya, Allah menjadikan langit dan bumi pada hari Asyura. Menjadikan
bukit-bukit dan laut pada hari Asyura. Kemudian menjadikan Lauh, Qalam dan Surga pada Hari Asyura. Selain itu, Allah memasukkan
Adam di surga dan menerima taubatnya. Pada hari Asyura, Nabi Ibrahim lahir dan diselamatkan dari api. Allah menenggelamkan
Fir'aun, menyembuhkan penyakit Nabi Ayyub, mengampuni dosa Nabi Daud, mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman dan Kiamat
akan terjadi pada hari Asyura. 15 Peristiwa Agung Dialami Para Nabi Berikut 15 peristiwa agung dialami para Nabi sebagaimana
disebutkan Imam Abu Laits dalam Kitab Tanbihul Ghafilin dan Imam Al-Ghazali dalam Kitab Mukasyafat al-Qulub. 1. Allah menciptakan
Nabi Adam 'alaihissalam. 2. Allah menerima taubat Nabi Adam 'alaihissalam dan dimasukkan ke dalam surga-Nya. 3. Allah menaikkan
derajat Nabi Idris 'alaihissalam. 4. Hari berlabuhnya perahu Nabi Nuh 'alaihissalam. 5. Nabi Ibrahim 'alaihissalam dilahirkan. 6. Nabi
Ibrahim diangkat sebagai Khalilullah (kekasih/kesayangan Allah) dan diselamatkan dari api. 7. Allah menerima taubat Nabi Dawud
'alaihissalam. 8. Nabi Isa 'alaihissalam dilahirkan dan diangkat ke langit. 9. Allah menyelamatkan Nabi Musa 'alaihissalam (terbelahnya
Laut Merah). 10. Allah menenggelamkan Fir'aun dan pengikutnya. 11. Nabi Yunus 'alaihissalam dikeluarkan dari perut ikan. 12. Allah
mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman 'alaihissalam. 13. Penglihatan Nabi Ya'qub 'alahissalam dikembalikan. 14. Hari dikeluarkannya
Nabi Yusuf 'alaihissalam dari sumur kosong. 15. Nabi Ayyub 'alaihissalam disembuhkan dari penyakitnya. Amalan yang Dianjurkan 1.
Berpuasa Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam memerintahkan umatnya berpuasa pada Hari Asyura. Beliau bersabda: "Dan
puasa di Hari Asyura saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu." (HR Muslim) Imam Abu Laits
mengetengahkan fadhilah puasa Asyura. "Siapa yang puasa pada hari Asyura' maka Allah akan memberi kepadanya pahala sepuluh
ribu Malaikat. Diberi pahala sepuluh ribu orang berhaji dan umrah dan sepuluh ribu orang mati syahid, dan siapa yang mengusap
kepala anak yatim pada hari asyura maka seolah-olah memberi buka semua ummat Muhammad SAW dan mengenyangkan perut
mereka." (Kitab Tanbihul Ghafilin) 2. Melapangkan Belanja kepada Keluarga Imam Abu Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari
Muhammad bin Maisarah berkata: "Siapa yang melapangkan (belanja) pada keluarganya pada hari Asyura maka Allah akan meluaskan
rezekinya sepanjang tahun itu." Sufyan berkata: "Telah kami coba maka kami rasakan kebenarannya." Keterangan serupa diriwayatkan
dari hadis Abi Said Al-Khudhri bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang meluaskan belanja kepada keluarganya pada hari
Asyura, maka Allah akan meluaskan atasnya belanja selama setahun." 3. Menyantuni dan Mengusap Kepala Anak Yatim Imam Abu
Laits juga mengetengahkan amalan memuliakan anak yatim pada Hari Asyura. "Barang siapa mengusap kepala anak yatim pada hari
Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya." (Tanbihul Ghafilin) Hadis ini dihukumi dhaif (lemah)
oleh para ulama. Namun ulama jumhur membolehkan mengamalkan hadis dhaif dengan beberapa syarat. Demikian keistimewaan Hari
Asyura dan peristiwa-peristiwa agung yang dialami para Nabi. Semoga kita memuliakan hari tersebut dengan berpuasa dan amal
saleh.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Minggu, 31 Juli 2022 - 08:45 WIB oleh Rusman H Siregar dengan judul
"Rahasia Hari Asyura dan 15 Peristiwa Agung Dialami Para Nabi". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://kalam.sindonews.com/read/841841/70/rahasia-hari-asyura-dan-15-peristiwa-agung-dialami-para-nabi-1659208056
Untuk membaca berita lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silahkan download aplikasi SINDOnews.
- Android: https://sin.do/u/android
Dalam sejarah Islam awal, diketahui konflik terjadi setelah kematian Nabi tentang
siapa yang akan menggantikannya. Beberapa mendukung Ali bin Abi Thalib karena
ia adalah sepupu serta menantu Nabi Muhammad SAW. Mereka percaya
kekhalifahan harus tetap berada dalam keluarga Nabi. Pendukung ini yang nantinya
dikenal sebagai umat Syiah.
Namun, suatu hari Ali dibunuh oleh lawannya yang diduga diperintahkan oleh
Muawiyah bin Abi Sufiyan. Muawiyah juga menyerahkan posisi Khalifah kepada
putranya Yazid yang ditolak oleh Husain.
Penolakan ini yang berujung tewasnya Husain dan pengikutnya dalam pertempuran
Karbala. Peristiwa Karbala ini yang dijadikan umat Syiah sebagai hari berkabung
dengan berbagai ritualnya.
“… Dan puasa di hari ‘Asyura’ saya berharap kepada Allah agar dapat
menghapuskan (dosa) setahun yang lalu.” (HR. Muslim)
Selain sejarah Karbala di hari ini, Asyura juga merupakan hari ketika Nabi Nuh
meninggalkan Bahteranya diselamatkan oleh Allah SWT. Pada hari ini juga Nabi
Musa AS diselamatkan Allah SWT dari kekejaman Firaun di Mesir.
Bersandar dari hadist tersebut, diketahui bahwa puasa Asyura adalah sunnah
Rasulullah yang juga patut dilakukan umat Islam.
• Bersedekah
Amalan lain yang juga besar keutamaannya adalah sedekah di hari Asyura . Nabi
Muhammad SAW bahkan mengatakan orang-orang yang bersedekah di hari ini akan
dilapangkan rezekinya selama satu tahun.
Amalan ini diriwayatkan dari jalur Jabir bin Abdullah. Ibn ‘Abd al Barr dalam kitab al-
Istidzkar meriwayatkan dari jalur Syu’bah, dari Abu Zubair, dari Jabir bin Abdullah RA
Jabir berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW berkata:
َ ورا َء َوس ََّع هللاُ َعلَ ْي ِه َس
اِئر َس َن ِت ِه َ شُ “ َمنْ َوس ََّع َعلَى َن ْفسِ ِه َوَأهْ لِ ِه َي ْو َم َعاSiapa yang bersedekah untuk dirinya dan
keluarganya di hari Asyura, Allah SWT akan meluaskan rezekinya di sepanjang tahun.”
Kemudian, Jabir RA berkata: “Kami lalu mencobanya, dan kami dapati memang
demikian !” Abu Zubair, dan Syu’bah juga mengatakan hal yang sama."
Ulama empat mazhab juga menegeskan kesunnahan bersedekah di hari Asyura. Berikut
pendapat-pendapat mereka, Ibn ‘Abidin Al Hanafi dalam kitab “Radd al-Muhtar ‘ala al-
Durr al-Mukhtar” berkata, “Betul, hadits tentang sedekah itu sahih seperti kata As
Suyuthi dalam kitab Al-Durar al-Mutanatsirah fi al-Ahadith al-Musytahirah.
Bagi umat yang tidak mampu bersedekah dengan hartanya, para ulama menyebut boleh
besedekah dengan akhlak yang baik kepada sesama. Bisa juga dilakuakn dengan
menahan diri dari berbuat zalim.
• Memperbanyak doa
Di antara amalan yang banyak dilakukan umat Islam pada hari Asyura adalah
memperbanyak permohonan kepada Allah SWT. Di antara doa-doa Asyura yang dapat
dapat dipanjatkan adalah sebagai berikut:
السْ اَل ِمِ اك َيااَرْ َح َم الرَّ ِح ِمي َْن َواَحْ ِينِيْ َح َيا ًة َط ِّي َب ًة وَّ َت َو َّفنِيْ َعلَى ْا َ ضَ ِك َو ِر َ ارحْ ٰم َن ال ُّد ْن َي َاو ْا ٰالخ َِر ِة َواَطِ ْل عُمْ ِريْ فِيْ َطاعِ ت
َ ِك َوم َُح َّبت َ َو َي
صحْ ِب ِه َو َسلَّ َم َو ْال َحمْ ُدهّٰلِل ِ َربِّ ْا َلعا لَ ِمي َْن
َ صلَّى هللاُ َع ٰلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َع ٰلى ٰالِ ِه َو َ َو ان َيااَرْ َح َم الرَّ ِح ِمي َْن ِ َو ْا
ِ ال ْي َم
“Allaaamumma yaa mufarrija kulli karbin, wa yaa mukhrija zhi-nuuni yauma 'asyuuraa',
wa yaa jaami'a syamli Ya'quuba yauma 'asyuuraa', wa yaa gafiira dzambi Daawuuda
yauma 'asyuuraa', wa yaa kaasyifa dzhurri Ayyuuba yauma 'asyuuraa', wa yaa saami'a
da'wati Muusaa wa Haaruuna yauma 'asyuuraa', wa yaa khaaliqa ruuhi Muhammadin
shallallaahu 'alaihi wa sallama yauma 'asyuuraa'.
"Ya Allah, wahai Yang memberikan jalan keluar dari segala kesusahan, wahai Yang
mengeluarkan Zun Nun pada hari Asyura, wahai Yang menghimpun semua keturunan
Ya’qub pada hari Asyura, wahai Yang mengampuni dosa Daud pada hari Asyura, wahai
Yang melengkapkan penyakit Ayyub pada hari Asyura, wahai Yang mendengar seruan
Musa dan Harun pada hari Asyura, wahai Yang menciptakan ruh Muhammad SAW
pada hari Asyura.”
“Wahai Yang Mahapemurah di dunia dan di akhirat, panjangkanlah usiaku dalam taat
kepada-Mu, mencintai-Mu dan mendapat ridha-Mu wahai Yang Mahapenyayang di
antara para penyayang. Hidupkanlah pula aku dalam kehidupan yang baik dan
wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan iman. Wahai Yang Mahapenyayang di antara
para penyayang.”
Secara gamblang Allah memerintahkan hambanya untuk tawasul dalam firmannya yang berbunyi: ٰ َٓيَأ ُّيهَا
َسَبيلِهِۦ َلعَ لَّ ُك ْم ُت ْفلِحُون ۟ ا ِإلَ ْي ِه ْٱل َوسِ يلَ َة َو ٰجَ ِهدw۟وا ٱهَّلل َ َوٱ ْب َت ُغ ٓو
ِ ُوا فِى ۟ ُوا ٱ َّتق
۟ ٱلَّذِينَ ءَا َم ُن
ِّرwض ُ َفwاش ِ ا َكww ْورَ ٓا َء َو َيwاش ُ َو َم عwْ wب دَاوُ دَ َي ِ افِرَ َذ ْنwَش ْورَ ٓا َء َو َياغ ُ ب ي َْو َم عَ ا wَ ش ْورَ ٓا َء َويَاجَ امِعَ َشمْ ِل َيعْ قُ ْو ُ ج ذِى ال ُّن ْو ِن ي َْو َم عَ اwَ ب َويَام ُْخ ِر ٍ ْاَل ٰلّ ُه َّم يَا ُم َفرِّ جَ ُك ِّل َكر
ْورَ ٓا َءwwwاش ُ َو َم عwwwَ ْ لَّ َم يwww ِه َو َسwwwْلَّى هللا ُ عَ لَيwwwص َ َّ َِ ُحد
ٍ م م ح ْ
ُو ر َق ل
ِ ا wwwَ
َاخ ي و ء
َ َ َر ٓا وْ ُ
wwwاش ََ ع م ْ
وwwwَي َن ْ
ُو ر اwwwَ ه وَ ى wwwس ٰ ْ
ُو م ة و
ِ َ wwwْع َد َ ْورَ ٓا َ َ َ ِعwwwاش
م ا wwwَاسي و ء ُ َو َم عwwwَْ اَي ُّْوبَ ي
ااَرْ حَ َمwwان َيw ِ wم
َ ْ
ي ال
ِ ْ
ا و َ م اَل w ْ
س ال
ِ ْ
ا ى َ ل َع ِْي
ن َّ
ف وw
َ wَ
ت َّو ً
ةww ب
َ ي
ِّ َ
ط ً
ة اw
wيَ َح ِْي
ن ي
ِ ْح َ ا و
َ َن ْ
ي م
ِ حِ َّرw w ال م
َ َح ْرَ ا اw
wيَ َاك َض ر و َ ِك
w
َ تبَّ َُح م و
َ َِكت ِاع طَ ِْي ف ْي ر ُْم
ع ْ
ل ِط َ ا و
َ ة
ِ خ
َِر ٰ
الاْ َاو
َ ينْ ُّ
د ال ََويَارَ حْ ٰمن
ِ هّٰلِل ِ ِ
َعَلى ٰالِ ِه َوصَ حْ ِب ِه َوسَ لَّ َم َو ْالحَ مْ ُد ِ رَ بِّ ْالعَ ا لَ ِم ْين ٰ الرَّ ِح ِم ْينَ َوصَ لَّى هللا ُ عَ ٰلى سَ ِّي ِد َنا مُحَ َّم ٍد َو
Allaaamumma yaa mufarrija kulli karbin, wa yaa mukhrija zhi-nuuni yauma ‘asyuuraa’, wa yaa
jaami’a syamsil Ya’quuba yauma ‘asyuuraa’, wa yaa gafiira zhambi Daawuuda yauma
‘asyuuraa’, wa yaa kaasyifa dzhurri Ayyuuba yauma ‘asyuuraa’, wa yaa saami’a da’wati
Muusaa wa Haaruuna yauma ‘asyuuraa’, wa yaa khaaliqa ruuhi Muhammadin shallallaahu
‘alaihi wa sallama yauma ‘asyuuraa’.
ْحَ سْ ُب َنا هللاُ َونِعْ َم ْا َلو ِك ْي ُل نِعْ َم ْالم َْولَى َونِعْ َم ال َّنصِ يHasbunallâhu wa ni’mal wakîl ni’mal maulâ wa ni’man nashîr
Artinya:
Allah yang mencukupi kami, sebaik-baik Pelindung, sebaik-baik kekasih, dan sebaik-baik Penolong.
Dalam kitab I’anatu al-Tholibin, al-Allamah al-Dairobi dan Sayid Muhammad al-Amir menukil
keterangan Imam al-Ajhuri.
Dalam penjelasannya dikatakan, barangsiapa yang pada malam 10 Muharram atau hari Asyura
membaca wirid tersebut, maka sepanjang tahun akan dilindungi oleh Allah dari musibah dan hal yang
buruk. Adapun bacaan doa hari Asyura yang dibaca sebanyak 7 kali sebagai berikut.
Artinya:
Maha suci Allah sepenuh timbangan, sesempurna pengetahuan, sepenuh keridloaan dan sepenuh
arasy, segala puji milik Allah sepenuh timbangan, sesempurna pengetahuan, sepenuh keridloaan dan
sepenuh arasy, Maha Besar Allah sepenuh timbangan, sesempurna pengetahuan, sepenuh
keridloaan dan sepenuh arasy, tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari Allah kecuali
pada-Nya. Maha suci Allah sejumlah bilangan genap dan ganjil dan sebanyak kalimat Allah yang
sempurna, segala puji milik Allah sejumlah bilangan genap dan ganjil dan sebanyak kalimat Allah
yang sempurna, Maha Besar Allah sejumlah bilangan genap dan ganjil dan sebanyak kalimat Allah
yang sempurna, hamba mohon keselamatan pada-Mu dengan kasih sayang-Mu wahai Dzat paling
Penyayang dari penyayang, dan tidak ada daya dan upaya kecuali pada Allah Dzat Maha Mulia dan
Maha Agung. Semoga tambahan rahmat dan salam teruntuk Nabi Muhammad Saw., keluarga,
sahabatnya.
Amalan shalat malam Fi Jaufillail adalah ibadah yang disunnahkan pada malam Asyura 10
Muharram.
Shalat malam Fi Jaufillail yang biasa dikerjakan umat Islam pada malam Asyura 10
Muharram disandarkan pada hadits,
Dengan demikian, jika dilakukan empat rakaat maka jumlah tasbih yang dibaca sebanyak 300 kali.
Adapun bacaan tasbihnya adalah sebagai berikut:
ِ هللا َو ْالحَ مْ ُد هَّلِل ِ َوالَ ِإلَ َه ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َأ ْك َب ُر َوالَ حَ ْو َل َوالَ قُوَّ َة ِإالَّ ِبا
هلل ْالعَ لِيِّ ْالعَظِ يْم ِ َ ُس ْبحَ ان.
“Maha suci Allah dan segala puji adalah milik-Nya. Tiada tuhan selain Allah, Dia-lah Dzat Yang Maha
Besar. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Dzat Yang Maha Tinggi lagi Maha
Agung”.