Anda di halaman 1dari 43

Psikologi Sosial

Persepsi Sosial dan Sikap

PERTEMUAN 4
Persepsi Sosial

Index

Materi
Persepsi Sosial
Fungsi Persepsi Sosial
Bagaimana Terjadinya Persepsi Sosial
Ragam Persepsi Sosial /Elemen Persepsi Sosial
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi sosial
GAMBAR APAKAH INI?
Persepsi Sosial

Persepsi Sosial

Persepsi sosial adalah proses (aktif) untuk memahami orang lain,


di mana mereka sebelumnya sudah memiliki dan mendapatkan
skema-skema atau informasi tentang keadaan sosial yang terekam
di dalam memori, yang kemudian diolah atau dibayangkan kepada
suatu objek.

Proses ini juga bisa mempengaruhi hasil jika ternyata nilai-nilai


yang ada sebelumnya (skema-skema yang ada sebelumnya)
ternyata berbeda dengan keadaan realitas yang mereka temukan
atau alami.
Persepsi Sosial
❖ Proses membuat penilaian (judgement) atau membangun kesan
(impression) mengenai berbagai macam hal yang terdapat dalam
lapangan penginderaan seseorang. Penilaian atau pembentukan kesan
ini adalah dalam upaya pemberian makna kepada hal-hal tersebut
(Harvey & Smith; Wrigthsman & Deaux)
❖ Suatu proses melekatkan atau memberikan makna kepada informasi
sensori yang diterima seseorang (Verderber & Verderber
❖ Persepsi : Suatu proses pengenalan atau identifikasi sesuatu dengan
menggunakan panca indera (Drever dalam Sasanti, 2003). Kesan yang
diterima individu sangat tergantung pada seluruh pengalaman yang
telah diperoleh melalui proses berpikir dan belajar, serta dipengaruhi
oleh faktor yang berasal dari dalam diri individu
❖ Persepsi : Suatu proses membuat penilaian (judgmennt) atau
membangun kesan (impression) mengenai berbagai macam hal yang
terdapat didalam lapangan penginderaan seseorang.
❖ Mar’at (1981) mengatakan bahwa persepsi adalah suatu proses
pengamatan seseorang yang berasal dari suatu kognisi secara terus
menerus dan dipengaruhi oleh informasi baru dari lingkungannya
❖ Persepsi bermula dari penginderaan, diolah kealam pikiran dan
berakhir dengan penafsiran
Persepsi Sosial

Persepsi Sosial

Bagaimana persepsi Anda melihat gambar berikut ini:


Persepsi Sosial

Fungsi Persepsi Sosial


Persepsi sosial dapat juga membantu kita
menghadapi berbagai macam orang dan
situasi yang kita temui sehari – hari.

Persepsi kita mengenai orang, situasi atau


peristiwa yang kita temui, terlepas dari tepat
tidaknya persepsi, setidaknya kita
manfaatkan sebagai pegangan sementara
waktu.
Persepsi Sosial

Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Sosial

Variable Object-Stimulus
Variable Suasana Pengiring Kehadiran Object-Stimulus
Variable Diri Persepsor
Persepsi Sosial

Variable Object Stimulus

Dalam persepsi ini apa yang muncul dalam


persep tergantung pada petunjuk-petunjuk yang
dapat tertangkap oleh penginderaan kita,
misalnya Gerakan, ekspresi wajah, cara duduk
dll.

Melalui berbagai petunjuk yang didapat, kita


mengkonstruksikan apa yang masuk dalam
penginderaan kita, sehingga kita dapat menarik
kesimpulan bahwa si A berwatak dingin, si B
mempunyai hati yang busuk dll.
Persepsi Sosial

Variable Suasana Pengiring Kehadiran Object-Stimulus

Latar dan suasana yang menyertai kehadiran suatu object-stimulus juga turut
menentukan corak persepsi yang dapat terbentuk pada diri seseorang

Latar dan suasana yang mengiringi kehadiran object-stimulus mempunyai


pengaruh tertentu terhadap persepsi sosial karena berhubungan erat dengan
norma dan nilai yang berlaku di suatu kelompok / masyarakat

Norma dan nilai adalah pengatur dan penuntun perilaku orang sebagai
anggota dari suatu kesatuan sosial, berfungsi sebagai pedoman dalam
mengukur tingkah laku mana yang dapat dilihat wajar-tidak wajar, boleh-tidak
boleh, harus-tidak harus, pantas-tidak pantas, untuk ditampilkan pada tempat2
tertentu

Selaras / tidaknya perilaku yang dipergunakan seseorang dengan hal-hal


tersebut, dengan cepat akan mempengaruhi corak persepsi kita terhadap
orang yang bersangkutan
Persepsi Sosial

Variable Diri Persepsor

Persepsi merupakan proes pengideraan ktif yang melibatkan diri


perseptornya.

Banyak sekali faktor pada diri perseptor yang dapat mempengaruhi


veridikalitas perspsinya, yaitu :

1. Pengalaman
2. Inteligensi
3. Kemampuan menghayati stimulus
4. Ingatan
5. Disposisi kepribadian
6. Sikap terhadap obyek stimulus
7. Kecemasan
8. Pengharapan
Persepsi Sosial
Tiga Elemen Persepsi Sosial
Persepsi sosial terdiri atas tiga elemen yang merupakan petunjuk tidak
langsung ketika seseorang menilai orang lain.

Tiga elemen tersebut bersumber pada:

Pribadi Situasi Perilaku

Proses pembentukan persepsi Kita memiliki konsep awal tentang Perilaku membutuhkan bukti-bukti
sosial berdasarkan penilaian beragam situasi berdasarkan yang dapat diamati untuk
pribadi, antara lain yang pengalaman. Ketika seseorang mengidentifikasikan aktivitas
dilakukan dengan cepat, ketika merasa sangat akrab dengan tipe seseorang. Orang mengandalkan
melihat penampilan fisik situasi tertentu, maka perilaku nonverbal untuk
seseorang. Termasuk di peristiwa-peristiwa akan terletak menguatkan penilaiannya, namun
dalamnya jenis kelamin, usia, tepat pada tempatnya. Hal ini sering kali hasilnya kurang akurat.
ras, latar belakang etnik, dan berarti, semakin kaya pengalaman Karena terlalu banyak perhatian
beberapa aspek demografi hidup seseorang, semakin bijak yang ditujukan pada kata-kata,
lain. persepsi sosial yang dibentuknya ekspresi wajah, isyarat bahasa tubuh
dari situasi. dan perubahan intonasi.
Persepsi Sosial

Radikal Dalam Persepsi Sosial

Dua perbedaan radikal dalam pembentukan persepsi sosial.

Proses yang cepat dan Proses yang dilalui dengan


otomatis penuh pertimbangan

Tanpa terlalu banyak berpikir, Mengamati orang lain secara


dengan cepat menilai orang lain seksama dan menunda penilaian,
berdasarkan penampilan fisik, sampai ia selesai menganalisis orang
situasi, dan hasil pengamatan tersebut berdasarkan ketiga elemen
perilaku yang terjadi seketika. persepsi sosial.
Persepsi Sosial

Bagaimana Terjadinya Persepsi Sosial

Persepsi sosial terjadi ketika kita menangkap stimulus sosial, baik melalui
pengindraan maupun komunikasi nonverbal (ekspresi wajah, kontak mata,
postur tubuh, gerakan atau sentuhan).

Wah, dia
Iya, setiap Gambar siswa pulang
pasti anak
hari diantar
orang kaya sekolah dijemput naik
jemput naik
mobil mewah mobil mewah.
Teman-temannya
melihat ke arahnya.
Persepsi Sosial

Bagaimana Terjadinya Persepsi Sosial

Persepsi sosial terjadi ketika kita menangkap stimulus sosial, baik melalui
pengindraan maupun komunikasi nonverbal (ekspresi wajah, kontak mata,
postur tubuh, gerakan atau sentuhan).

Kopinya harum
sekali, pasti
rasanya juga
enak

Gambar orang lagi


minum kopi
Persepsi Sosial

Bagaimana Terjadinya Persepsi Sosial

Persepsi sosial terjadi ketika kita menangkap stimulus sosial, baik melalui
pengindraan maupun komunikasi nonverbal (ekspresi wajah, kontak mata,
postur tubuh, gerakan atau sentuhan).

Parfumnya wangi
sekali, pasti
harganya mahal
Persepsi Sosial

Bagaimana Terjadinya Persepsi Sosial

Persepsi sosial terjadi ketika kita menangkap stimulus sosial, baik melalui
pengindraan maupun komunikasi nonverbal (ekspresi wajah, kontak mata,
postur tubuh, gerakan atau sentuhan).

Suaranya merdu,
pasti secantik
orangnya

Gambar orang lagi


dengar lagu
Persepsi Sosial

Bagaimana Terjadinya Persepsi Sosial

Persepsi sosial terjadi ketika kita menangkap stimulus sosial, baik melalui
pengindraan maupun komunikasi nonverbal (ekspresi wajah, kontak mata,
postur tubuh, gerakan atau sentuhan).

Wah,
kopinya
masih panas

Gambar orang pegang


cangkir kopi
Persepsi Sosial

Bagaimana Terjadinya Persepsi Sosial

Persepsi sosial terjadi ketika kita menangkap stimulus sosial, baik melalui
pengindraan maupun komunikasi nonverbal (ekspresi wajah, kontak mata,
postur tubuh, gerakan atau sentuhan).

Pasti dia
lagi galau. Ada 2 orang,
yang satunya mukanya
murung,
yang satu lagi saat melihat
muka temannya langsung
beranggapan kalau
temannya lagi galau.
Persepsi Sosial

Masalah-masalah yang sering dihubungkan


dengan kesalahan persepsi sosial
1. STEREOTIP
Menilai seorang atas dasar persepsi kita terhadap kelompok dari
seseorang tersebut
2. TAMPAK GEMA (HALLO EFFECT)
Menarik suatu kesan umum mengenai seorang individu berdasarkan
suatu karakteristik tunggal
Ex. mahasiswa menilai dosen mereka di ruang kuliah
3. PERSPEKTIF SELEKTIF
Kepentingan pribadi cukup banyak mempengaruhi masalah-masalah
yang kita lihat
4. EFEK KONTRAS
Efek kontras dapat memutarbalikkan persepsi
5. PROYEKSI
Kecenderungan untuk menghubungkan karakteristikk sendiri kepada
orang lain
SIKAP “ATTITUDES”
SIKAP “ATTITUDES”

Index

Materi

Pengertian sikap
Teori sikap
Pembentukan sikap
Fungsi sikap
Hubungan sikap dan
tingkah-laku
Pilih Apa?
Mau foto bareng dengan siapa?
SIKAP “ATTITUDES”

• Sikap adalah:
• “ …. An evaluation of objects, people or issues about which an individual
has some knowledge”
• (Wrightsman, 1993)

• “….a favorable or unfavorable evaluative reaction toward something or


someone, exhibited in one’s belief, feelings or intended behavior”
• (Myers, 1996)
SIKAP “ATTITUDES”

“ ….associations between attitude objects (virtually any


aspects of the social world) and evaluations of those
objects”
(Fazio & Roskos-Ewoldsen, 1994 dalam Baron & Byrne,
1997)

“ …evaluations of virtually any aspect of the social


world”
(Baron & Byrne, 2001)
SIKAP “ATTITUDES”

Sikap adalah keadaan mental & saraf dari kesiapan yang diatur melalui
pengalaman yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap respons
individu pada semua obyek & situasi yang berkaitan dengannya

(GW Allport)

Jadi, sikap adalah penilaian positif atau negatif terhadap isu, ide, orang,
kelompok sosial, benda dsbnya
SIKAP “ATTITUDES”

Apa bedanya sikap dengan opini?

Opini berhubungan dengan pengumpulan pendapat publik


yang merupakan sikap dan keyakinan sekelompok orang.
Opini merupakan sikap yang lebih spesifik
(Mc. Guire, 1985)

Apa bedanya sikap dengan nilai?


Nilai lebih luas dan abstrak. Melalui nilai seseorang akan
mengembangkan sikap
(Rokeach, 1973)
SIKAP “ATTITUDES”

Apa bedanya sikap dengan “trait?”


Trait tidak selalu merupakan penilaian, cenderung
konsisten ada pada berbagai situasi, tidak tergantung
penilaian sesaat dan cenderung sulit diubah
(Ajzen, 1988)
SIKAP “ATTITUDES”

Komponen sikap:

• kognitif

• afektif

• konatif

Beberapa tokoh menolak pemisahan ini karena masing-masing


komponen bisa menjadi obyek sikap itu sendiri.
(lihat Breckter & Wiggins 1989)
SIKAP “ATTITUDES”

teori sikap
1. Teori Belajar dan Penguatan

❖ Sikap merupakan respon yang dipelajari terhdap rangsang


tertentu.
❖ Prosedur Classical Conditioning : kita merasa senang dengan
orang atau tempat tertentu karena berasosiasi dengan
pengalaman yang menyenangkan atau sebaliknya.
❖ Individu memiliki sikap yang kuat terhadap objek tertentu melalui
classical conditioning. Misalnya anak tidak suka terhadap ras
tertentu krn orang tuanya demikian.
❖ Proses reward dan punishment : sikap secara verbal atau non verbal
dikuatkan oleh orang lain.
❖ Vicarious Learning : melalui observasi, bukan pengalaman langsung.
SIKAP “ATTITUDES”

2. Teori Konsistensi Kognitif


Teori Keseimbangan Fritz Heider (1958) : bagaimana sikap kita berkenaan dengan
orang lain atau objek yang konsisten.
Model teori melibatkan Perceiver (P), Orang lain (O), dan Objek lain atau
seseorang (X)
Ketiga elemen tersebut membentuk satu kesatuan, dimana elemen tersebut dapat
menghasilkan balance atau imbalance.
Imbalance akan menimbulkan tension dan timbulah tekanan yang mendorong
perubahan kognitif untuk mencapai balance.
Teori Disonansi Kognitif ( Leon Festinger, 1975) : jika seseorang mempunyai ide
dan pikiran secara simultan dan saling kontradiksi, maka ia akan mengalami
disonansi kognitif. Ex : perokok.
Disonansi menghasilkan ketegangan yang mendorong mengurangi disonansi
SIKAP “ATTITUDES”

Pembentukan sikap

• Pengalaman pribadi
• Kebudayaan
• Orang lain yg dianggap penting (role model)
• Media massa
• Institusi (pendidikan,agama,dll)
• Emosi
SIKAP “ATTITUDES”

Pengalaman Pribadi
1. Apa yang telah dan sedang
kita alami akan ikut
membentuk dan
mempengaruhi
penghayatan kita
terhadap stimulus sosial.
2. Tidak adanya pengalaman
sama sekali dengan suatu
objek psikologis
cenderung akan
membentuk sikap negatif
terhadap objek tersebut
3. Untuk dapat menjadi
dasar pembentukan sikap,
SIKAP “ATTITUDES”

Pengaruh Orang Lain yang Dianggap Penting

1. Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki


sikap yang konformis atau searah dengan sikap orang
yang dianggapnya Penting.
2. Sikap orang tua dan sikap anak cenderung untuk selalu
sama sepanjang hidup
3. Apabila terjadi kebimbangan dalam bersikap, maka
biasanya peniruan sikap orang yang dianggap penting
merupakan jalan yang dianggap terbaik
4. Peniruan sikap kadang-kadang terjadi tanpa disadari
oleh individu dan dibentuk oleh kharisma orang yang
ditiru tersebut.
SIKAP “ATTITUDES”

Kebudayaan
1. Kita memiliki pola sikap dan perilaku tertentu
dikarenakan kita mendapat reinforcement
(penguat, ganjaran) dari masyarakat untuk
sikap dan perilaku tersebut, bukan untuk sikap
dan perilaku yang lain.
2. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota
masyarakat
3. Hanya kepribadian individu yang telah mapan
dan kuatlah yang dapat memudarkan
dominansi kebudayaan dalam pembentukan
sikap individual.
SIKAP “ATTITUDES”

Media Massa

1. Media massa membawa pesan-pesan yang berisi


sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.
2. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal
memberikan landasan kognitif baru bagi
terbentuknya sikap terhadap hal tersebut.
3. Pesan-pesan sugestif yang dibawa oleh media massa,
apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam
menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap
ttt
SIKAP “ATTITUDES”

Institusi Pendidikan & Agama

Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu


sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap
dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan
konsep moral dalam diri individu.
Apabila terdapat suatu hal yang bersifat kontroversial,
ajaran moral yang diperoleh dari lembaga pendidikan
atau dari agama seringkali menjadi determinan tunggal yg
menentukan sikap
SIKAP “ATTITUDES”

Faktor Emosi

1. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan


yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam
penyaluran frustrasi atau pengalihan bentuk mekanisme
pertahanan ego.
2. Contoh bentuk sikap yang didasari oleh faktor emosional
adalah prasangka (prejudice). Prasangka didefinisikan
sebagai sikap yang tidak toleran, tidak “fair”, atau tidak
favorabel terhadap sekelompok orang (Wrighstman & Deaux,
1981).
SIKAP “ATTITUDES”

Fungsi sikap:

❖ Fungsi pengetahuan :
Membantu pemilik sikap untuk memahami dunia sekelilingnya dengan
mengorganisir dan menginterpretasikan informasi yang ada
❖ Fungsi identitas atau ekspresi diri :
Untuk mengekspresikan nilai-nilai sentral/Beliefs
❖ Fungsi harga diri
Untuk memelihara/menjaga harga diri dengan cara menghindari
kenyataan-kenyataan yang kurang menyenangkan sehubungan dengan
diri yang bersangkutan.
SIKAP “ATTITUDES”

SIKAP VS PERILAKU
• Sikap tidak secara langsung
berhubungan dengan perilaku
• Sikap dapat memprediksi perilaku
yang akan muncul
• Sikap dapat mempengaruhi perilaku
SIKAP “ATTITUDES”

KARAKTERISTIK SIKAP

• Sikap disimpulkan dari cara-cara


individu bertingkah laku
• Sikap ditujukan mengarah kepada
obyek psikologis.
• Sikap dipelajari
• Sikap mempengaruhi perilaku
(Brigham, 1991)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai