Anda di halaman 1dari 2

PERSEPSI DAN KOGNISI SOSIAL

how people form impressions of and make inferences about other people

Persepsi merupakan tanggapan atau sudut pandang yang terbentuk setelah individu
melakukan pengamatan terhadap suatu objek. Persepsi tidak pernah bersifat netral, selalu
subjektif dan memiliki makna evaluatif (sikap). Persepsi juga selalu dipengaruhi oleh faktor
internal (pengetahuan, pengalaman, motivasi, kesan pertama) si subjek pengamat dan
faktor eksternal dari (karakteristik) objek.
Sebagai contoh, ada poster seorang laki-laki muda dan tampan mengenakan jas
hitam dalam posisi membelakangi kamera dan wajah menoleh ke arah kamera. Di bibirnya
terselip sebatang bunga mawar. Apa persepsi Anda? Apa persepsi Anda melihat seorang
perempuan berpenampilan sederhana, tidak terlalu muda masuk ke hotel dengan seorang
muda yang bukan suaminya?
Persepsi sosial dimaknai sebagai proses pengidentifikasian dan penggunaan tanda-
tanda sosial yang digunakan untuk menarik kesimpulan tentang, misalnya peran sosial,
aturan, hubungan sosial, konteks, dan karakteristik orang lain. Tanda-tanda sosial
merupakan seting yang melatar belakangi objek persepsi; misalnya baju seragam, pasar
dan mall, wajah dan ekspresi seseorang dan sebagainya yang berguna sebagai penanda
yang digunakan untuk mengindentifikasi objek sosial. Tanda-tanda sosial juga berguna
untuk menarik kesimpulan mengenai apa, mengapa dan bagaimana mengenai objek sikap.
Satu hal yang penting untuk diperhatikan, persepsi sosial dibentuk oleh motivasi, emosi dan
cognitive load capacity saat persepsi tersebut dilakukan/terjadi/dibentuk* kapasitas muatan
kognitif merupakan jumlah total usaha mental yang dikeluarkan dalam ingatan saat itu (saat
persepsi dilakukan). Semua hal di atas akan menentukan bagaimana seseorang
mengatribusi sifat-sifat dan bagaimana sifat-sifat tersebut dimaknai/diinterpretasikan.
Pembentukan kesan (impression) dan kesimpulan (inferension) terbentuk melalui 4
tahapan:
- Observasi
Observasi atau pengamatan dilakukan terhadap “data mentah” yang melibatkan 3
unsur: orang, situasi dan perilaku (lihat foto David Beckham dan Victoria Adam). Tiga
unsur ini digunakan sebagai bukti pendukung kesan atau kesimpulan (impression or
inferention) terhadap objek persepsi.
@unsur orang: pengaruh fisik
@unsur situasi: konteks dari pengalaman sebelumnya
@perilaku: komunikasi non verbal (ekspresi wajah, kontak mata, gerak tubuh, postur
dan sentuhan

With the observations drawn from persons, situations, and behavior, the next step is
to make inferences that identify an individual's inner dispositions.

- Atribusi
Atribusi menjelaskan aspek disposisi pribadi sebagai sumber atau penyebab perilaku
selama kejadian atau dalam situasi tertentu. Apakah tindakan seseorang disebabkan
oleh faktor disposisi atau faktor situasional.
Untuk memahami secara penuh (atribusi personal atau situasional), maka
pemersepsi harus mengintegrasikan semua informasi yang tersedia menjadi impresi
yang menyeluruh. Individu/pemersepsi berusaha memahami, menemukan,
menemukan dan menciptakan informasi dari berbagai bias yang selalu menyertai.
- Integrasi
- Konfirmasi

*hal ini menjadi alasan mengapa kesan pertama menjadi sangat penting.

Anda mungkin juga menyukai