(PSI207)
MODUL SESI 2
PERSEPSI SOSIAL
DISUSUN OLEH
Regina Navira Pratiwi, S.Psi., MSc
Gaya Bahasa, Dialek, dan Suara Kita dapat menyimpukan beberapa hal
berdasarkan gaya bahasa dan dialek yang diucapkan seseorang, meskipun hasilnya
tidak begitu akurat. Kita dapat menyimpulkan asal usul seseorang berdasarkan logat
atau dialek mereka. Telepas dari semua itu, dialek daerah perkotaan cenderung
lepas, terbuka, cepat, dan keras. Sebaliknya, orang desa cenderung berbicara lambat
dan perlahan. Lebih jauh lagi tinggi rendahnya suara juga menentukan stereotype
seseorang terhadap diri anda.
Persepsi sosial sebagai proses : Proses persepsi sosial dimulai dari pengenalan
terhadap tanda-tanda nonverbal atau tingkah laku nonverbal yang ditampilkan
orang lain. Tanda-tanda nonverbal ini merupakan informasi yang dijadikan bahan
untuk mengenali dan mengerti orang lain secara lebih jauh. Dari informasi-
informasi nonverbal, kita membuat penyimpulan-penyimpulan tentang apa kira-
kira yang sedang dipikirkan dan dirasakan orang lain. Kemudian, ungkapan-
ungkapan verbal melengkapi penyimpulan-penyimpulan dari tanda-tanda
nonverbal.
Dengan menggunakan informasi-informasi dari tingkah laku nonverbal dan
verbal, kita membentuk kesan-kesan tentang orang lain. Kita bisa mendapatkan
kesan apakah orang lain yang kita temui ramah, baik hati, judes, pelit, pemarah,
pintar, dan sebagainya. Kesan-kesan itu tidak bisa kita kenali secara sendiri-sendiri,
melainkan kita perbandingkan satu sama lain untuk mendapatkan kesan yang lebih
menyeluruh tentang orang lain. Asch (1946) menunjukkan bahwa orang melakukan
persepsi terhadap sifat-sifat dalam hubungannya satu sama lain sehingga sifat-sifat
itu dipahami sebagai bagian yang terintegrasi dengan kepribadian orang-orang yang
memilikinya. Sekali kita membentuk kesan tentang orang lain, kita cenderung tidak
suka mengubahnya bahkan jika kita menenukan fakta yang bertentangan dengan
kesan itu.
Persepsi sosial merupakan proses yang berlangsung pada diri kita untuk
mengetahui dan mengevaluasi orang lain. Dengan proses ini, kita membentuk kesan
tentang orang lain. Kesan yang kita bentuk didasarkan pada informasi yang tersedia
di lingkungan, sikap kita terdahulu tentang rangsang-rangsang yang relevan dan
mood kita saat ini. Manusia cenderung beroperasi di bawah bias-bias tertentu keitka
Tingkah Laku dan Komunikasi Non Verbal: Persepsi sosial terjadi ketika kita
menangkap stimulus sosial, baik melalui pengindraan maupun komunikasi
nonverbal (ekspresi wajah, kontak mata, postur tubuh, gerakan atau sentuhan).
Ketika kita ingin mengetahui apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain, kita
berusaha menemukan informasi-informasi tentang orang lain. Bisa saja kita
bertanya kepada orang lain tentang apa yang dipikirkan dan dirasakannya. Akan
tetapi, cara initidak selalu memberikan hasil yang tepat. Orang bisa saja
mengatakan sesuatu yang berbeda, bahkan bertentangan dari yang dialaminya.
Apalagi jika orang lain itu adalah orang yang baru kita kenal.
Orang-oran cenderung tidak menyampaikan pikiran dan perasaannya kepada
orang lain yang baru dikenalnya. Mereka bahkan berusaha menutupi atau
membantah informasi tentang apa yang dipikirkan dan dirasakannya, terutama pada
saat mereka merasa emosi negatif. Usaha untuk menutupi dan menyembunyikan
perikiran dan perasaan juga dilakukan pada orang-orang yang melakukan kejahatan.
Usaha untuk menyembunyikan apa yang dipikirkan dan dirasakan hamper selalu
ditampilkan orang-orang yang sedang melakukan negosiasi, juga pada orang yang
sedang berjudi. Kita tidak dapat mengandalkan informasi verbal mereka untuk
mengetahui serta mengerti apa yang mereka pikirkan dan rasakan. Apa yang
C. Latihan
D. Kunci Jawaban
E. Daftar Pustaka
3. Taylor, Shelley E, dkk. 2009. Psikologi Sosial, Edisi Kedua Belas. Jakarta:
Kencana.