Siti Sarah
Prodi Pendidikan Fisika, FITK Universitas Sains Al Quran
e-mail: siti.sarah@unsiq.ac.id
ABSTRAK
John Dewey merupakan salah satu tokoh filsafat pragamatis, yaitu paham yang berusaha menengahi
tradisi empiris dan tradisi idealis, dan menghubungkan hal yang sangat berarti dalam keduanya.
Khusus dalam hal pendidikan, pandangan pragmatis John Dewey menyatakan bahwa pendidikan
diarahkan untuk menyelesaikan masalah yang saat ini muncul sehingga metode yang disarankan
digunakan dalam pembelajaran adalah problem solving dan learning by doing. Melalui penggunaan
metode problem solving dan learning by doing mengisyaratkan bahwa pendidikan adalah sebuah
proses yang tidak memiliki akhir dan berlakunya rekonstruksi pengalaman. Secara khusus,
implikasifilsafat pragmatisme John Dewey dalam bidang pendidikan fisikadi Indonesia berdasarkan
kurikulum yang berlaku adalah penggunaan metode problem solving dan learning by doing yang
digunakan untuk menghadapi kehidupan mendatang. Hal ini sangat sesuai dengan pola
pembelajaran fisika berdasarkan kurikukum pendidikan yang saat ini berlaku di Indonesia.
1
H. Titus, dkk, Persoalan-persoalan Filsafat, 2
G. L. Gutek, Philosophical Alternatives in
Dialihbahasakan oleh H.M. Rasjidi, (Jakarta: Education. (Ohio: Charles E. Merill
Penerbit Bulan Bintang, 1984), hal. 349-350 Publishing Company, 1974)
demokratis. Dewey menekankan pentingnya kasar.Tidak ada pelajaran sekolah dan bahkan
pertemuan masyarakat di mana orang berbagi perabotan sekolah yang terkenal menyolok itu
keprihatinan dan masalah secara umum. Visi jelas tidak ada. Para pengeritik pendidikan
demokrasi Dewey terbentuk melalui yang datang untuk mengamati itupun
pertemuan kota New England, di mana orang- meninggalkan dan menggelengkan kepala
orang datang untuk memecahkan masalah mereka serta memprediksi bahwa inovasi
bersama mereka sendiri melalui proses tersebut tidak akan bertahan. Tapi sekolah
diskusi, debat, dan membuat keputusan secara terus, tumbuh perlahan di antara sebuah
damai. Di kemudian hari, konsep filsafat campuran kesulitan, dan sedang
sosial dan pendidikan Dewey tentang kontrol dikembangkan.
sosial menggunakan kedua semangat tersebut Tahun 1904, Dewey berkarya sebagai
yaitu partisipasi masyarakat dan penerapan seorang guru besar filsafat sampai pensiun
metode ilmiah. pada tahun 1930 di Universitas Colombia.
Deweypertama kali mengenyam Pada periode ini, Dewey memiliki reputasi
pendidikan tinggi di Universitas Vermont pada internasional, banyak memberikan kuliah ke
tahun 1875 dan mendapatkan gelar B.A. Ia negara-negara Eropa serta Jepang, Cina, dan
kemudian melanjutkan kuliahnya di Meksiko. Tak jarang Dewey mengunjungi
Universitas Jons Hopkins, dan meraih gelar sekolah-sekolah di Turki dan Uni Soviet.
doktor dalam bidang filsafat paa tahun 1884. Dewey merupakan seorang penulis produktif.
Tahun 1884-1894, Dewey mengajar filsafat Ia menulis lebih dari 1000 buku dan artikel
dan psikologi di Universitas Michigan. Tahun yang mempengaruhi jalannya pendidikan
1894, ia pindah ke Universitas Chicago yang Amerika dan filsafat sosial.
membawa banyak pengaruh pada pandangan- Pada tahun 1910 dalam “How We
pandangannya tentang pendidikan sekolah di Think”, Dewey mendalilkan tesis bahwa
kemudian hari. Di Universitas Chicago ini berpikiradalahtahapan dari episode pemecahan
Dewey menjabat sebagai kepala departemen masalah yang terjadi sebagai upaya manusia
filsafat, psikologi, dan pendidikan. Mulai untuk bertahan dan tumbuh dalam konteks
tahun 1902 hingga 1904, ia adalah direktur lingkungan. Dalam “Democracy and
University School of Education. Disinilah Ia Education”(1916)Dewey menuangkan
kemudian mendirikan Sekolah Laboratorium pernyataannya paling lengkap mengenai
yang kelak dikenal dengan nama The Dewey filsafat pendidikan. Ia juga berpendapat bahwa
School. pendidikan yang paling efektif berlangsung
Sekolah laboratorium yang didirikan dalam keterbukaan atau lingkungan yang
Dewey diperuntukkan bagi anak-anak usia demokratis, di mana orang bebas dalam
empat tahun hingga empat belas tahun dengan melakukan penyelidikan.
tujuan memberikan pengalaman dalam Dewey dalam Experience and
kerjasama dan hidup yang saling bermanfaat. Education(1938) mengkritik pendidik
Tujuan tersebut dicapai melalui metode progresif yang gagal menguraikan sebuah
aktivitas meliputi bermain, konstruksi, studi pilosofi pendidikan positif berdasarkan
alam, dan ekspresi diri. Metode aktivitas pengalaman. Dia menantang sekolah
dirancang untuk menghasilkan peserta didik tradisional dan mendesak mereka untuk
yang aktif merekonstruksi pengalamannya mengembangkan postur pendidikan positif dan
sendiri. Melalui kegiatan tersebut, afirmatif.
spiritsekolah diperbarui yang nantinya menjadi Di antara buku-buku lain Dewey yang
sebuah miniatur komunitas dan embrio utama adalah Interest and Effort in Education
masyarakat. Di sekolah laboratorium, (1913), Human Nature and Conduct(1922),
individual anak diorganisasi dan diarahkan dan Freedom and Culture. (1939). Melalui
untuk hidup bekerjasama dalam komunitas tulisan, ceramah, dan kehadiran di Amerika
sekolah. Kerja Dewey di sekolah laboratorium dan berbagai tempat di dunia, Dewev
lebih mengarahkan perhatiannya pada berkontribusi terhadap jenis politik dan sosial
persoalan pendidikan dan ia kemudian liberalisme yang mendesak pembaruan sosial
mengungkapkan pandangan pendidikannya berdasarkan kehati-hatian, perencanaan
dalam karya “The School and Society”. Dewey pragmatis. Karyanya merangsang munculnya
dibantu istrinya Alice mengemudikan sekolah sebuah filsafat eksperimentalis yang sangat
melalui perairan yang terkadang sangat
kuat diberi prioritas lebih di atas yang praktis. publikasi “The Origins of Spesies” Darwin
Selanjutnya,kurikulum tradisional mewajibkan yang bergema di abad kesembilan belas dan
pelajar terlebih dahulu harus menguasai awal abad keduapuluh. Teori Darwin
simbolik dan keterampilan sastra seperti menekankan pada persaingan individu untuk
membaca, menulisdan aritmatika. bertahan hidup dalam situasi bermusuhan dan
Pembelajaran tentang alat ketrampilan lingkungan yang menantang.Pada titik ini,
menyiapkan siswa untuk belajar sistematis Dewey menegaskan filsafat
mengenai materi sejarah, geografi, pendidikanmenentang apa yang disampaikan
matematika, dan sains di level kedua dan lebih Darwin. Berikut filsafat pendidikan yang
tinggi. Di dalam subyek kurikulum tradisional, disampaikan John Dewey mengenai organisme
disiplin diselenggarakan secara deduktif dan lingkungan.
sebagai tubuh dari prinsip, teori, konteks a. Pelajar adalah organisme hidup, sebuah
faktual, dan contoh. Pendidikan formal sering fenomena biologi dan sosiologi yang
menjadi hal yang bersifat teoritis dan memiliki gerakan atau dorongan hati
membosankan karena kurang memiliki yang dirancang untuk menjaga
hubungan antara pribadi siswa dan kehidupannya.
pengalaman sosial.
b. Pelajar tinggal di lingkungan yang yang statis melainkan dinamis dan berorientasi
alami dan sosial. proses.
c. Pelajar bergerak dengan gerakannya, Pendidikan formal mencakup
aktif dan konstan berinteraksi dengan pengalaman total umat manusia. Pewarisan
lingkunannya. budaya meliputi elemen yang bermanfaat dan
d. Interaksi dengan lingkungan yang tidak bermanfaat secara terus-menerus.
menghasilkan masalah-masalah yang Dengan demikian, pendidikan formal
terjadi dan individu mencoba berupaya merupakan salah satu cara masyarakat
memenuhi kebutuhannya. memurnikan dan memilih aspek-aspek warisan
e. Pembelajaran merupakan proses budaya yang layak dilestarikan. Menurut
pemecahan masalah yang timbul dalam Dewey, sekolah adalah lingkungan khusus
lingkungan hidup. yang didirikan untuk membudayakan pemuda
Menurut Dewey hidup meliputi kemampuan dengan sengaja dan membawa mereka ke
memecahkan masalah dan memfasiltasi untuk budaya partisipasi. Sebagai lembaga sosial,
bertahan hidup. Jika hidup dijelaskan secara sekolah adalah lembaga selektif yang
luas sebagai pemecahan masalah, maka memancarkan bagian dari budaya dan
pendidikan adalah metodologi pembelajaran berusaha merekonstruksi aspek lain dari
untuk memecahkan masalah. warisan budaya. Jadi, tiga fungsi utama
sekolah yaitu: menyederhanakan,
2. Aspek Konservatif dan Rekonstruktif memurnikan, dan menyeimbangkan warisan
Pendidikan budaya.
Pendidikan adalah proses yang disengaja
untuk membawa orang dewasa pada partisipasi 3. Pengalaman dan Pikiran
budaya dengan menyediakan keperluan Pengalaman (experiment) adalah salah
simbolis dan peralatan bahasa yang satu kata kunci dalam filsafat
dibutuhkan untuk berinteraksi dan instrumentalisme. Filsafat Dewey adalah
berkomunikasi secara kelompok. Pendidikan ‘mengenai’ dan ‘untuk’ pengalaman sehari-
bersifat konservatif ketika mempertahankan hari. Pengalaman adalah keseluruhan drama
kelangsungan budaya dengan memancarkan manusia dan mencakup segala proses (saling
warisan dari orang dewasa untuk anak. Dalam mempengaruhi) antara organisme yang hidup
kedua aspek formal dan informal, pendidikan dalam lingkungan sosial dan fisik. Dewey
adalah proses yang selalu memuat nilai, yang mengatakan bahwa pengalaman bukanlah
melibatkan pengenalan kultural, adat istiadat, suatu tabir yang menutupi manusia sehingga
folkways, dan bahasa, dalam konteks dari tidak melihat alam; pengalaman adalah satu-
budaya tertentu. satunya jalan bagi manusia untuk memasuki
Sebagai transmisi warisan budaya, rahasia-rahasia alam.6
pendidikan merupakan sarana mereproduksi Dalam perjalanan pengalaman
budaya dan mengekalkannya. Bagi Dewey, seseorang, pikiran selalu muncul untuk
pendidikan adalah instrumen dimana memberikan arti dari sejumlah situasi-situasi
kelompok menyalurkan keterampilan budaya, yang terganggu oleh pekerjaan di luar
pengetahuan, dan nilai-nilai yang diperlukan hipotesis atau membimbing kepada perbuaatan
untuk mereproduksi tipe budaya yang yang akan dilakukan. Kegunaan kerja pikiran
diinginkan. Dengan cara demikian warisan kata Dewey tidak lain hanya merupakan cara
diabadikan. untuk melayani kehidupan. Makanya, ia
Meskipun Dewey mengakui aspek dengan kerasnya menuntut untuk
konservatifpendidikan yang menyediakan menggunakan metode ilmiah alam (scientific
kontinuitas budaya, Dewey tidak membatasi method) bagi semua lapangan pikiran,
pendidikan untuk pelestarian status quo. terutama dalam menilai persoalan akhlak
Pendidikan adalah proses yang dinamis. (etika), estetika, politik, dan lain-lain. Dengan
Dewey melihat dunia sebagai alam semesta demikian, cara penilaian bisa berubah dan bisa
dalam perubahan yang konstan. Melalui disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan
metode ilmiah manusia memiliki kesempatan
besar dalam mengarahkan jalannya perubahan. 6
Ali Maksum, Pengantar Filsafat: Dari
Budaya tidak dipahami sebagai sebuah entitas Masa Klasik Hingga Postmodernisme.
(Yogyakarta: Az-zurmedia, 2009)
hidup. Menurut Dewey, scientific method sumber, bahkan kedudukan seorang guru
adalah cara yang dipakai oleh seseorang hanya membantu siswa dalam memecahkan
sehingga bisa melampaui segi pemikiran kesulitan yang dihadapinya.
semata-mata pada segi amalan. Dengan Menurut Dewey, metode problem
demikian, suatu pikiran bisa diajukan sebagai solving terdiri dari lima langkah.
pemecahan suatu kesulitan, dan kalau berhasil a. Situasi problematic, artinya orang
maka pikiran itu benar.7 tersebut memiliki masalah yang pastinya
menyimpang dari pengalaman masa
4. Pendidikan Progesif laludan unik.
Meskipun ia sering disebut bapak b. Penjelasan masalah, artinya individu
pendidikan progresif, namun ia sangat berhati- mengamati masalah tersebut dengan cara
hati dalam berhubungan dengan gerakan mencari penjelasan atas masalah tersebut
pendidikan progresif.Sebagai sebuah gerakan; secara kontinyu.
Asosiasi Pendidikan Progresifadalah sebuah c. Clarification of the problem, artinya
organisasi payung yang mencakup sebuah orang melakukan survei secara hati-hati,
variasi dari orang-orang dan kelompok, mulai pemeriksaan, inspeksi, eksplorasi, dan
dari anak berpusat guru sampai neo-Freudian. analisis terhadap elemen-elemen yang
Publikasi yang banyak dari tulisan Dewey terkait dalam situasi problematic. Pada
bertepatan dengan gerakan pendidikan tahap ketiga ini, individu berusaha
progresif dan memiliki kesamaan kuat antara mencari dan menemukan ide-ide dan
Dewey dan reformis progresif yang menentang bahan-bahan yang bisa menyelesaikan
konsepsi statis tentang pembelajaran dan kesulitan.
sekolah. Meskipun Dewey dan banyak d. Constructing tentative hypotheses, artinya
pendidik progresif sepakat pada pentingnya individu menetapkan sejumlah
pengalaman, kontinuitas, dan penanaman generalisasi, kemudian pernyataan “jika-
kebutuhan dan kepentingan anak, Dewey maka”, yang memungkinkan untuk
menantang yang sentimental, progresif memecahkan masalah. Proses ini
romantik yang dogmatis yang memaksakan melibatkan mental guna memproyeksikan
doktrin pembelajaran berpusat pada anak. diri ke masa depan dan memproyeksikan
Dewey memandang bahwa tipe kemungkinan konsekuensi dari tindakan.
pragmatisme diasumsikan sebagai sesuatu Sebagai hasil hipotesis dan dugaan,
yang mempunyai jangkauan aplikasi dalam kerangka solusi sementara individu bisa
masyarakat. Pendidikan dipandang sebagai mengatasi kesulitan dan memiliki
wahana yang strategis dan sentral dalam upaya kemungkinan terbesar untuk
kelangsungan hidup di masa depan. Dalam mengamankan konsekuensi yang
bukunya Democracy and Education (1916), diinginkan.
Dewey menawarkan suatu konsep pendidikan e. Crucial step, melibatkan pengujian
yang adaptif dan progresif bagi perkembangan hipotesis ke dalam rencana tindakan
masa depan. Pendidikan harus mampu untuk mengantisipasi hasil.
membekali anak didik sesuai dengan Menurut Dewey, pemikiran asli terjadi ketika
kebutuhan yang ada pada lingkungan manusia menghadapidan memecahkan
sosialnya. Sehingga, ia bisa beradaptasi masalah sesuai metode ilmiah.
dengan masyarakat. Untuk merealisasikan Konsep learning by doing diperlukan
konsep tersebut, Dewey menawarkan dua untuk menjembatani kesenjangan antara dunia
metode pendekatan dalam pengajaran, yaitu pendidikan dengan kebutuhan dalam
metode problem solvingdan learning by doing. masyarakat. Supaya anak didik bisa eksis
Melalui metode problem solving, anak dalam masyarakat bila telah menyelesaikan
dihadapkan pada berbagai situasi dan masalah- pendidikannya, maka anak dibekali
masalah yang menantang, dan anak diberi keterampilan-keterampilan praktis sesuai
kebebasan sepenuhnya untuk memecahkan dengan kebutuhan masyarakat sosialnya.
masalah-masalah tersebut sesuai dengan
perkembangan kemampuannya. Dalam proses 5. Masyarakat, Demokratis, dan
belajar mengajar guru bukannya satu-satunya Pendidikan
Dewey menempatkan pentingnyaperan
7
Ibid
edukasi dengan kelompok manusia.
Partisipasi dalam kegiatan kelompok, dan memperhatikan satu sama lain; berpikir
memberikan kontribusi untuk kreatif menemukan solusi atas masalah yang
mengembangkan kecerdasan sosial. Sekolah dihadapi bersama, dan bekerjasama untuk
Dewey dan kelasnya adalah embrio merencanakan dan melaksanakan solusi.
masyarakat di mana peserta didik bekerja Secara implisit hal ini berarti sekolah yang
bersama-sama, untuk memecahkan masalah, demokratis harus mendorong dan memberikan
mereka saling berbagi masalah. Sebagai mana kesempatan kepada semua siswa untuk aktif
mereka membahas tujuan bersama, aspirasi, berpartisipasi dalam pengambilan keputusan,
dan proyek, siswa dipindah dari kelompok merencanakan kegiatan dan melaksanakan
secara terpisah, membagi individu ke dalam rencana tersebut.
komunitas pendidikan harus mampu
membekali anak didik sesuai sengan 6. Ketertarikan dan Usaha dalam
kebutuhan yang ada pada lingkungan Pendidikan
sosialnya. Sehingga, apabila anak didik Tujuan pendidikan ada dua macam yaitu
tersebut telah lulus dari lembaga sekolah, ia secara intrinsik dan ekstrinsik. Tujuan intrinsik
bisa beradaptasi dengan masyarakatnya. adalah tujuan yang timbul dalam pengalaman
Bagi Dewey, kehidupan masyarakat dan bersifat internal untuk orang. Sebaliknya,
yang demokrtatis dapat terwujud bila dalam tujuan ekstrinsik adalah tujuan yang berasal
dunia pendidikan pola demokratis sudah dari luar diri individu untuk kepentingan
terlatih menjadi suatu kebiasaan yang baik. Ia mengatasi masalah atau tugas. Menurut
menyatakan bahwa ide pokok demokrasi Dewey, tujuan intrinsik selalu lebih unggul
adalah pandangan hidup yang dicerminkan daripada ekstrinsik. Hal ini dikarenakan tujuan
dengan perlunya partisipasi dari setiap warga intrinsik bersifat pribadi dan terkait dengan
yang sudah dewasa dalam membentuk nilai- arah diri pembelajar individu itu sendiri untuk
nilai yang mengatur kehidupan bersama. Ia melakukan kontrol diri dan disiplin diri.
menekankan bahwa demokrasi merupakan Tujuan intrinsik mengarahkan aktivitas.
suatu keyakinan, suatu prinsip utama yang Tujuan pendidikan dalam filsafat Dewey
harus dijabarkan dan dilaksanakan secara muncul dari pengalaman pelajar sendiri.
sistematis dalam bentuk aturan sosial politik. Tujuantersebut bersifat fleksibel, dapat
Dari pernyataan ini, demokrasi bagi Dewey berubah, dan menyebabkan aktivitas.Tujuan
bukan sekedar menyangkut suatu bentuk pendidikan adalah untuk menjadi pembelajar
kehidupan bersama dalam kehidupan daripada guru.
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Guru yang menggunakan metode
Demokrasi berarti setiap orang mengalami problem solving harus bersabar dengan murid-
kebebasannya untuk berkreasi dan murid mereka. Melakukan pemaksaan pada
mengungkapkan pengalaman humanitasnya siswa untuk memperoleh hasil segera dapat
dalam partisipasi bersama. Untuk tujuan ini, menghambat kecukupan respon masa depan.
maka sekolah menjadi medium yang Kontrol guru dalam situasi belajar idealnya
mengungkapkan bagaimana hidup dalam suatu tidak langsung daripada langsung. Kontrol
komunitas yang demokratis. langsung melalui pemaksaan atau disiplin
Dewey selalu mengatakan bahwa eksternal tidak mengubah kecenderungan
sekolah merupakan suatu kelompok sosial seseorang karena tidak membantu pelajar
yang kecil (minoritas); yang menggambarkan menjadi orang yang mandiri. Banyak guru
atau menjadi cerminan dari kelompok sosial keliru bahwa siswa dapat pertanyaan dengan
yang lebih besar (mayoritas). Ia menegaskan jawaban yang benar untuk waktu sesingkat
bahwa sosialisasi nilai-nilai demokratis harus mungkin. Sebaiknya, guru memungkinkan
dilaksanakan oleh sekolah yang demokratis. siswa untuk membuat kesalahan dan
Dan ini diusahakan antara lain dengan mengalami konsekuensi dari tindakan mereka.
menekankan pentingnya kebebasan akademik Melalui cara tersebut, siswa dapat mengoreksi
dalam lingkungan pendidikan. Ia dengan diri.Dewey mengartikan bahwa keinginan
secara tidak langsung menyatakan bahwa kekanak-kanakan atau khayalan harus
kebebasan akademik diperlukan guna diijinkan untuk mendikte kurikulum
mengembangkan prinsip demokrasi di sekolah (pembelajaran). Adapun guru sebagai orang
yang bertumpu pada interaksi dan kerjasama, dewasa melakukan penilaian secara
berdasarkan pada sikap saling menghormati