Anda di halaman 1dari 13

1

MODUL PERKULIAHAN

F04210000F
Human Relations

Faktor-Faktor Dalam Human


Relations : Gaya Perilaku dan
Masalah Interpersonal

Abstrak Sub CPMK 3.4

DePorter, Bobbi dkk. Quantum Mahasiswa dapat memahami mengetahui


Teaching: Mempraktikan faktor-faktor manusia dalam human relations
Quantum Learning di Ruang
Kelas. Penerbit: PT Mizan
Pustaka: Bandung. 2010

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

04
Rifky Anan Kurniawan S.Ikom.M.Ikom
Fakultas Ilmu Komunikasi
0 Ilmu Komunikasi
Pendahuluan
Gaya Perilaku

Manusia merupakan mahluk yang unik, dimana manusia yang satu dengan yang lainnya
memiliki perbedaan. Perbedaan yang ada pada setiap orang merupakan hal yang penting
sekali dalam kehidupan manusia. Oleh karena kita harus peka dan dapat beradaptasi
dengan perbedaan-perbedaan tersebut. Perbedaan jangan dipandang sebagai sesuatu
yang menyulitkan atau potensi masalah, tetapi dipandang sebagai potensi yang positif
dalam kehidupan ini. Hasil penelitian Carl Jung 1924 terhadap tipe-tipe psikologis
manusia, memberikan pandangan baru kepada kita. Penelitian ini menggungkap bahwa
tipe-tipe manusia dapat diklasifikasikan menjadi 4 yaitu:

1. Pemikir (thinker): terorganisir, akurat, berorientasi pada riset


2. Sensor: orientasi pada tujuan (goal), aktif, sangat memperhatikan hasil
3. Intuitor: imajinatif, bertindak dengan cepat dan sering kali kurang hati-hati
(impetous), menstimulasi
4. Feeler (perasa): emosional, spontan, dan introspektif.

Penerimaan konsep dan gaya perilaku tergantung pada pengalaman bahwa manusia
tidak secara total tidak dapat diprediksikan. Kenyataannya, manusia mengembangkan
kebiasaan dalam berhubungan dengan lingkungan. Ketika kita masih kanak-kanak, kita
memilih perilaku yang acak untuk memuaskan kita. Perilaku tersebut yang bekerja
menjadi penguat kebiasaan. Jadi, manusia agak dapat diperkirakan karena mereka
berprilaku secara kebiasaan.

Ketika manusia berinteraksi dan bereaksi dalam situasi sosial, mereka mempertunjukan
perilaku yang dapat diamati yang dapat membantu menentukan gaya sosial dan perilaku.
Gaya perilaku tadi dapat diidentfikasikan menurut dua karakteristik utama yaitu sikap
assertif (assertiveness) dan responsif (responsiveness). Perilaku yang
mengidentifikasikan karakteristik-karakteristik ini mudah dikenali dalam konteks perilaku
verbal, vokal, dan visual.

1. Sikap assertif (assertiveness). Yaitu didefinisikan sebagai kontrol yang


dilakukan oleh seseorang untuk lebih percaya diri dalam berinteraksi dengan
orang lain dan situasi. Ini adalah kekuatan seorang gunakan untuk
mengekspresikan pikiran, perasaan, dan emosi kepada orang lain. Perilaku

2023 Nama Mata Kuliah dari Modul


2 Rifky Anan Kurniawan
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
assertif dibagi menjadi dua: assertif tinggi dan assertif rendah. Penjelasan dapat
dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1.1 Perbandingan Perilaku Asertif Rendah dan Tinggi

Low Assertiveness (asertif rendah) High Assertiveness (asertif tinggi)

Diam Suka bercakap lebih dari yang

diperlukan (verbose)

Pendapatnya moderat Pendapatnya kuat

Menghindari resiko Mengambil resiko

Keputusan yang bersifat mediatif Keputusannya cepat

Mengedepankan kesan yang kuat Kesan pertama yang kuat

Pemalu Aktif

Lambat dalam memberikan respon Percaya diri

Suportif Menghadapi (confronting)

Mudah bergaul (easygoing) Tidak sabaran

2. Responsif (responsiveness). Yaitu mengacu pada kesiapan dimana seseorang


mengekspresikan semosi dan mengembangkan hubungan. Perilaku responsif
dibagi menjadi dua yaitu: responsif inggi (high responsiveness) dan responsif
rendah (low responsiveness). Penjelasan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1.2 Perbandingan Perilaku Responsif Tinggi dan Rendah

Low esponsiveness (responsif rendah) High esponsiveness (responsif tinggi)

Dingin, Tak acuh Memperhatikan orang (personable)

Formal dan santun Relaks dan hangat

Orientasi pada fakta Orientasi pada pendapat

Membentangi Terbuka

Terkontrol Dramatis

Disiplin Fleksibel

2023 Nama Mata Kuliah dari Modul


3 Rifky Anan Kurniawan
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Orientasi pada pekerjaan Orientasi pada hubungan

Menyembunyikan perasaan pribadi Membagi perasaan pribadi

Orientasi pada pemikiran Orientasi pada perasaan

Jika kita tampakan dua gaya asertif dalam garis horizontal axis dan dua gaya responsif
dalam garis vertikal, kita akan mendapatkan empat kuadran yang membagi asertif dan
responsif menjadi empat pola yang berbeda yang dalam hal ini disebut sebagai gaya
perilaku (behavioral style). Empat pola tersebut adalah amiable (bersahabat), expressive
(ekspresif), analytical (analitis), dan driving (mengarahkan). Penjelasan dapat dilihat pada
tabel berikut ini:

Tabel 1.3 Empat Gaya Perilaku

High Responsiveness

The Amiable Style The Expressive Style


(bersahabat), (ekspresif)

High
Low Assertiveness
Assertiveness

The Analytical Style The Driving Style


(analitis) (mengarahkan).

Low Responsiveness

2023 Nama Mata Kuliah dari Modul


4 Rifky Anan Kurniawan
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Tiap gaya dari empat gaya diatas mempunyai perilaku yang unik ketika berhubungan
dengan orang lain dalam hubungan interpersonal. Tiap kuadran mewakili kombinasi yang
unik antara level asertif dan responsif yang menghasilkan cara-cara unik dalam
berprilaku. Karakter yang dominan pada setiap gaya perilaku sebagaimana matriks di
atas dapat dicermati pada tabel berikut ini:

Tabel 1.4 Perbandingan Karakter Pada Setiap Gaya Perilaku

Amiable Style Ekspresive style

Lambat dalam beraksi dan membuat Aksi dan keputusan yang spontan
keputusan

Menyukai hubungan yang dekat dan pribadi Menyukai keterlibatan

Tidak menyukai konflik interpersonal Tidak suka sendiri

Mendukung dan dengan aktif Melebih-lebihkan dan menjenelarisir


mendengarkan orang lain

Lemah dalam menentukan sasaran dan Cenderung bermimpi dan membuat orang
mengarahkan diri sendiri terperangkap dalam mimpinya

Mempunyai kemampuan yang luar biasa Melompat dari satu pekerjaan ke pekerjaan
untuk mendapat dukungan dari orang lain lain

Bekerja dengan lambat dan sangat kohesi Bekerja dengan cepat dan gembira dengan
dengan yang orang lain orang lain

Mencari keamanan dan “belongingness” Mencari “kehormatan” dan “memiliki”

Keterampilan konseling yang baik Keterampilan persuasi yang baik

Analytical Style Driving Style

Aksi dan keputusan yang berhati-hati Aksi dan keputusan yang tegas

Menyukai organisasi dan struktur Menyukai kontrol

Tidak menyukai keterlibatan dengan orang Tidak menyukai berdiam diri


lain

Banyak bertanya pertanyaan yang detail Lebih menyukai kebebasan maksimum


untuk mengatur diri sendiri dan orang lain

Suka lingkungan kerja yang objektif, Dingin dan independen; kompetitif dengan
orientasi pada tugas dan intelektual orang lain

2023 Nama Mata Kuliah dari Modul


5 Rifky Anan Kurniawan
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Ingin bertindak benar dan karena itu terlalu Toleransi rendah untuk perasaan, sikap,
berpegang pada koleksi data dan nasihat orang lain

Bekerja dengan lambat dan teliti sendirian Bekerja dengan cepat dan impresif

Mencari keamanan dan aktualisasi diri Mencari “kehormatan” dan aktualisasi diri

Keterampilan pemecahan masalah yang Keterampilan administrasi yang baik


baik

Gaya perilaku seseorang bukanlah profil lengkap personalitas atau karakter, tetapi ini
sangat membantu mengembangkan bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain
dalam situasi sosial maupun kerja dimana mereka mempunyai kemampuan
melakukannya. Pengetahuan tentang empat gaya perilaku tersebut dapat membantu kita
untuk memahami dengan baik mengapa mereka berperilaku seperti itu, disamping itu kita
dapat berinteraksi lebih efektif lagi dengan mereka untuk membangun hubungan yang
lebih produktif.

Sesungguhnya tidak ada gaya berperilaku yang terbaik. Ditiap perilaku mempunyai
kekuatan dan kelemahan masing-masing. Di dalam tiap-tiap tipe ada orang yang berhasil
dan ada orang yang gagal. Tiap tipe-tipe mempunyai nilai positif dan negatif. Penjelasan
dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1.5 Perbandingan Positif dan Negatif Dari Tiap Gaya

AMIABLE

Suportif Penurut

Dapat dipercaya Menghindar

Menyenangkan Berhati Lembut

EXPRESIVE

Bersemangat hidup Mudah gembira

Optimis Tidak sabaran

Ceria Manipulatif

2023 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 Rifky Anan Kurniawan
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
ANALYTICAL

Pandai Pemilih

Gigih Moralitas tinggi

Sistematis Kaku

DRIVER

Kukuh Tidak kompromi

Komprehensif Dominasi

Produktif Menekan

Gaya Perilaku dan masalah interpersonal


Meskipun penting untuk menyadari karakteristik tiap perilaku, tetapi lebih berguna untuk
memahami orang dengan berbagai gaya tadi berhubungan dengan masing-masing. Jika
seseorang berhubungan dengan orang lain biasanya mereka berprilaku sesuai dengan
karakteristik gayanya. Karena perbedaan irama (pace) dan prioritas (priority), mungkin
timbul ketegangan sebagai akibat dari interaksi mereka. Ketegangan ini mengarah
kepada ketidakpercayaan, kredibilitas rendah dan bisa menimbulkan hubungan yang tidak
produktif.

Apa yang akan terjadi jika seorang manajer tidak melakukan perubahan perilaku untuk
menemukan perbedaan kebutuhan tersebut? Hubungan tidak produktif hanya akan
membawa ketidakpercayaan dan ketegangan. Setiap gaya perilaku mempunyai cara
pelampiasan stres dalam perilaku yang tidak produktif. Berikut beberapa contoh karekter
tidak produktif tersebut:

1. Expressive--- Menyerang. Ekspresif yang suka menyerang orang secara verbal


menimbulkan stress. Banyak orang yang bereaksi ketika menghadapi orang yang
memiliki karakter ini dengan meningkatkan ketegangan yang pada gilirannya akan
menimbulkan stress. Hal ini akan berimplikasi merusak hubungan secara serius.

2. Driver---Mendikte. Karakter Driver ini selalu bersifat mendikte, cederung untuk


mengontrol. Ketika driver ini berprilaku tidak produktif, dia akan berusaha
mengontrol setiap orang atau sesuatu yang menghalanginya, sehingga orang lain
sering bergeser ke arah perilaku yang tidak produktif.

2023 Nama Mata Kuliah dari Modul


7 Rifky Anan Kurniawan
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
3. Analytical--- menarik diri. Lebih senang lari dari hubungan yang tidak
menyenangkan daripada mengatasinya secara langsung. Analytical mencari
informasi dan menginginkan untuk memikirkan kembali cara-cara untuk
menghindari orang lain atau situasi yang tidak menyenangkan.

4. Amiable--- menyerah. Lebih suka menghindari konflik dan menyerah.


Dipermukaan tampaknya menunjukan perilaku yang positif, tetapi tidak
sebenarnya. Kejengkelan berkembang dan menumpuk. Interaksi selanjutnya
penuh dengan ketidakpercayaan dan ketegangan

Untuk mengatasi maslah-masalah ini kita harus fleksibel dalam menyesuaikan diri dan
juga mampu mengidentifikasi gaya perilaku tersebut.

Mengidentifikasi Gaya Perilaku


Beberapa penjelasan terkait empat gaya perilaku tersebut, penting bagi kita untuk
melakukan bagaimana mengidentifikasi dengan cermat dan akurat gaya perilaku tadi. Hal
ini bisa dilakukan melalui observasi dan konfirmasi. Observasi dapat dilakukan melalui
perilaku verbal dan nonverbal, dibutuhkan pengetahuan dalam bertanya dan
mendengarkan. Penjelasan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1.6 Perbandingan Responsif yang dapat diamati

Responsif Tinggi Responsif Rendah

Ekspresi wajah yang hidup Kurang berekspresi

Banyak gerakan badan dan tangan Gerakan tangan dan badan terbatas
serta terkontrol

Waktu fleksibel Disiplin dengan waktu

Mengatakan cerita dan lelucon Percakapan fokus pada isu dan tugas
di tangan

Sedikit menekankan pada fakta dan Menekankan pada fakta dan detail
detail

Membagai perasaan pribadi Kurang membagi perasaan pribadi

Mencari kontak Menghindari kontak

Umpan balik nonverbal yang segera Lambat dalam memberikan umpan


balik nonverbal

2023 Nama Mata Kuliah dari Modul


8 Rifky Anan Kurniawan
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Tabel 1.6 Perbandingan Asertif yang dapat diamati

Asertif Tinggi Asertif Rendah

Berjabat tangan dengan kuat Berjabat tangan lemah

Kontak mata terus terjaga Kontak mata terputus-putus

Komunikasi verbal banyak Komunikasi verbal sedirit

Pertanyaan cenderung retorik, Pertanyaan cenderung untuk


menekankan point, dan menantang mengklarifikasi, mendukung dan
informasi menginformasikan

Membuat pernyataan yang empatis Membuat pertanyaan tentatif

Gerakan untuk menekankan point Beberapa gerakan untuk mendukung


percakapan

Volume suara tinggi Volume suara rendah

Kecepatan suara tinggi Kecepatan suara rendah

Menekankan point dengan merubah Variasi intonasi sedikit


intonasi suara

Siap berkomunikasi Ragu-ragu berkomunikasi

Bergerak cepat Bergerak lambat

Konfirmasi ini dilakukan untuk melihat tipe gaya perilaku seseorang. Obsevasi yang
dilakukan menghasilkan “label” buat seseorang apakah expresive, driver, analytical, atau
amiable.

Fleksibilitas Perilaku

Kemampuan beradaptasi dalam situasi interpersonal yang heterogen dinamakan


fleksibilitas perilaku (behavioral flexibility). Tentu keterampilan ini sangat dibutuhkan
setiap orang, khususnya mereka yang memimpin banyak orang. Para harus manajer
fleksibel dan berusaha untuk mempertemukan kebutuhan gaya bawahannya dengan
dirinya. Maka para manajer harus merubah aksi naturalnya, menjadi lebih fleksibel (fleksibel
perilaku). Berikut adalah pedoman implementasi fleksibilitas perilaku jika kita berkomunikasi
dengan empat gaya perilaku. Penjelasan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Berbicara dengan Expressive

2023 Nama Mata Kuliah dari Modul


9 Rifky Anan Kurniawan
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
- Usahakan berkata tentang pendapat, ide, mimpi dan coba mendukungnya
- Jangan tergesah-gesah saat berdiskusi
- Tidak suka kalah dalam berargumentasi, sebaiknya jelajahi solusi dimana berdua
dapat membagi antusiasme
- Jika mencapai kesepakatan, maka katakan jalan detail dan spesifik tantang apa,
kapan, siapa, dan bagaimana
- Yakinkan bahwa anda berdua setuju dengan yang spesifik
- Simpulkan dengan tulisan, apa yang telah disepakati
- Menghibur dan bergerak cepat
- Yakinkan anda berdua telah sepakat kapan aksi dilaksanakan
- Keputusan ekspresif berpengaruh positif jika anda menggunakan testimoni dari
orang yang penting

Berbicara dengan Drivers

- Coba dukung tujuan dan sasarannya


- Tanyakan pertanyaan yang memungkinkan dia menemukan sesuatu daripada
dikatakan
- Jaga hubungan anda seperti bisnis, dan jangan berusaha membangun hubungan
personal jika itu merupakan tujuan spesifik dia
- Jika tidak setuju terhadapnya, maka argumentasikan fakta, bukan perasaan
pribadi
- Berikan penghargaan pada idenya, bukan pada personalitinya
- Untuk mempengaruhi keputusannya, anda harus menyediakan aksi alternatif
dengan didukung fakta dan data jika ada
- Harus persis, efisien, disiplin waktu dan terorganisir dengan baik
Berbicara dengan Analytical

- Usahakan mendukung pendekatan Analytical yang terorganisasi, penuh


pertimbangan
- Setiap kontribusi yang kita lakukan harus didukung dengan demonstrasi/aksi
(kirimkan literatur, brosur, tabel, data dsb)
- Sistematis, nyata, terorganisasi, siapkan analisa
- Buat daftar keuntungan dan kerugian, dan solusi untuk mengatasi hal tersebut
- Berikan dia waktu untuk memverifikasi ucapan dan aksi anda
- Menyukai sesuatu hal yang berbentuk tulisan

2023 Nama Mata Kuliah dari Modul


10 Rifky Anan Kurniawan
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
- Sediakan bukti yang solid dan faktual, bahwa yang anda katakan adalah akurat
- Jangan terburu-buru dalam proses pengambilan keputusan
- Suka jaminan bahwa aksinya dapat bereaksi balik
- Hindari reklame yang berlebih yang menurut pandangan anda dapat membantu
mendapatkan keputusan yang cepat (Analytical akan berpikir ada sesuatu yang
salah dalam rencana anda)
Berbicara dengan Amiable

- Usahakan mendukung perasaannya


- Perlihatkan bahwa anda tertarik dengannya sebagai pribadi (personal)
- Membutuhkan waktu lama baginya untuk mengatakan tujuan pribadi
- Yakinkan anda mendapatkannya untuk membedakan apa yang dia inginkan dari apa
yang dia pikirkan tentang apa yang anda inginkan untuk di dengar
- Jika anda tidak setuju dengannya, jangan berdebat, jangan mendebatkan fakta yang
logis, tetapi diskusikan pendapat anda dengan perasaan pribadi
- Jika anda dengannya dengan cepat menetapkan sasaran dan mencapai keputusan
dengan cepat, jelajahi area potensial untuk ketidaksepahaman datau ketidakpuasan
- Bersetuju dengannya dengan bergerak dalam cara yang lambat dan informal
- Tunjukan padanya bahwa anda mendengarkan secara aktif dan anda terbuka dalam
diskusi
- Amiable menyukai jaminan dimana aksi yang dilakukan mempunyai resiko rendah
- Tawarkan dukungan keyakinan personal. Tetapi, jangan terlalu berlebihan atau anda
akan kehilangan kepercayaannya

Gaya perilaku dan Manajemen Interaktif


Dalam human relations dipelajari bagaimana sebaiknya menajemen berinteraksi dengan
para karyawannya, sehingga terciptanya hubungan yang harmonis, positif, dan
konstruktif. Yang terpenting dalam menciptakan komunikasi yang epektif disini adalah
membangun kepercayaan, hubungan yang simpatik, kredibilitas dan harmonis dengan
orang lain. Hal ini dapat dilakukan dengan mengedepankan hubungan yang terbuka, jujur,
dan bebas dari berbagai tekanan dan ketegangan. Ketika kita memperlakukan orang lain
dengan tidak layak, ini akan membuat seseorang tidak nyaman dengan kita dan akan
meningkatkan ketidaknyamanan. Hal ini justru sangat kontraproduktif dalam membangun
hubungan.

2023 Nama Mata Kuliah dari Modul


11 Rifky Anan Kurniawan
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Untuk itu, maka penting bagi kita untuk terlatih dalam manajemen interaktif dan
memahami seluruh prinsip-prinsipnya. Orientasi manajemen interaktif sendiri yaitu
sebagai upaya menggali dan memaksimalkan potensi yang ada pada diri orang lain,
dalam rangka meningkatkan kualitas hubungan yang baik, sehingga meningkatkan
kerjasama yang lebih produktif. Dalam realita sosial, kita dihadapkan dengan orang yang
berbeda dan memiliki karakter yang unik. Menerima dan memahami kenyataan berbeda
bahwa manusia itu berbeda dan memerlukan perlakuan yang berbeda seperti bagian
integral dalam konsep gaya perilaku dan manajemen interaktif. Jika kita mampu
mengidentifikasi perbedaan pada orang tersebut, maka kita dapat memperlakukan
mereka seperti yang mereka inginkan.

Penelitian kepribadian manusia mengisaratkan bahwa individu yang sehat membutuhkan


penghormatan dan pemberian kesempatan untuk menunjukan kemampuan (kompetensi)
dan kemandiriannya, ketika mereka secara aktif mengejar tujuan-tujuan yang menjadi
komitmen mereka. Namun sejauh ini masih banyak perlakuan yang kurang apresiatif dan
tidak memperhatikan kepentingan sesama. Misalnya saja, para atasan hanya fokus
menggenjot produktifitas para karyawan melalui berbagai mekanisme yang direktif dan
tidak memberikan ruang bagi karyawan untuk lebih menunjukan kompetensinya.

2023 Nama Mata Kuliah dari Modul


12 Rifky Anan Kurniawan
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka

DeVito J. A. (2011). Komunikasi Antar Manusia Edisi Kelima. Pamulang: Karisma


Publishing Group.

Effendy, Onong Uchjana. 2019. Human Relations & Public Relations. Bandung: Mandar
Maju

Erozkan, A. (2013). The Effect of Communiction Skills and Interpersonal Problem Solving
Skills on Social Self-Efficacy. Educational Sciences: Theory & Practice 13. (2). 739-745

2023 Nama Mata Kuliah dari Modul


13 Rifky Anan Kurniawan
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai