MODUL PERKULIAHAN
F04210000F
Human Relations
04
Rifky Anan Kurniawan S.Ikom.M.Ikom
Fakultas Ilmu Komunikasi
0 Ilmu Komunikasi
Pendahuluan
Gaya Perilaku
Manusia merupakan mahluk yang unik, dimana manusia yang satu dengan yang lainnya
memiliki perbedaan. Perbedaan yang ada pada setiap orang merupakan hal yang penting
sekali dalam kehidupan manusia. Oleh karena kita harus peka dan dapat beradaptasi
dengan perbedaan-perbedaan tersebut. Perbedaan jangan dipandang sebagai sesuatu
yang menyulitkan atau potensi masalah, tetapi dipandang sebagai potensi yang positif
dalam kehidupan ini. Hasil penelitian Carl Jung 1924 terhadap tipe-tipe psikologis
manusia, memberikan pandangan baru kepada kita. Penelitian ini menggungkap bahwa
tipe-tipe manusia dapat diklasifikasikan menjadi 4 yaitu:
Penerimaan konsep dan gaya perilaku tergantung pada pengalaman bahwa manusia
tidak secara total tidak dapat diprediksikan. Kenyataannya, manusia mengembangkan
kebiasaan dalam berhubungan dengan lingkungan. Ketika kita masih kanak-kanak, kita
memilih perilaku yang acak untuk memuaskan kita. Perilaku tersebut yang bekerja
menjadi penguat kebiasaan. Jadi, manusia agak dapat diperkirakan karena mereka
berprilaku secara kebiasaan.
Ketika manusia berinteraksi dan bereaksi dalam situasi sosial, mereka mempertunjukan
perilaku yang dapat diamati yang dapat membantu menentukan gaya sosial dan perilaku.
Gaya perilaku tadi dapat diidentfikasikan menurut dua karakteristik utama yaitu sikap
assertif (assertiveness) dan responsif (responsiveness). Perilaku yang
mengidentifikasikan karakteristik-karakteristik ini mudah dikenali dalam konteks perilaku
verbal, vokal, dan visual.
diperlukan (verbose)
Pemalu Aktif
Membentangi Terbuka
Terkontrol Dramatis
Disiplin Fleksibel
Jika kita tampakan dua gaya asertif dalam garis horizontal axis dan dua gaya responsif
dalam garis vertikal, kita akan mendapatkan empat kuadran yang membagi asertif dan
responsif menjadi empat pola yang berbeda yang dalam hal ini disebut sebagai gaya
perilaku (behavioral style). Empat pola tersebut adalah amiable (bersahabat), expressive
(ekspresif), analytical (analitis), dan driving (mengarahkan). Penjelasan dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
High Responsiveness
High
Low Assertiveness
Assertiveness
Low Responsiveness
Lambat dalam beraksi dan membuat Aksi dan keputusan yang spontan
keputusan
Lemah dalam menentukan sasaran dan Cenderung bermimpi dan membuat orang
mengarahkan diri sendiri terperangkap dalam mimpinya
Mempunyai kemampuan yang luar biasa Melompat dari satu pekerjaan ke pekerjaan
untuk mendapat dukungan dari orang lain lain
Bekerja dengan lambat dan sangat kohesi Bekerja dengan cepat dan gembira dengan
dengan yang orang lain orang lain
Aksi dan keputusan yang berhati-hati Aksi dan keputusan yang tegas
Suka lingkungan kerja yang objektif, Dingin dan independen; kompetitif dengan
orientasi pada tugas dan intelektual orang lain
Bekerja dengan lambat dan teliti sendirian Bekerja dengan cepat dan impresif
Mencari keamanan dan aktualisasi diri Mencari “kehormatan” dan aktualisasi diri
Gaya perilaku seseorang bukanlah profil lengkap personalitas atau karakter, tetapi ini
sangat membantu mengembangkan bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain
dalam situasi sosial maupun kerja dimana mereka mempunyai kemampuan
melakukannya. Pengetahuan tentang empat gaya perilaku tersebut dapat membantu kita
untuk memahami dengan baik mengapa mereka berperilaku seperti itu, disamping itu kita
dapat berinteraksi lebih efektif lagi dengan mereka untuk membangun hubungan yang
lebih produktif.
Sesungguhnya tidak ada gaya berperilaku yang terbaik. Ditiap perilaku mempunyai
kekuatan dan kelemahan masing-masing. Di dalam tiap-tiap tipe ada orang yang berhasil
dan ada orang yang gagal. Tiap tipe-tipe mempunyai nilai positif dan negatif. Penjelasan
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
AMIABLE
Suportif Penurut
EXPRESIVE
Ceria Manipulatif
Pandai Pemilih
Sistematis Kaku
DRIVER
Komprehensif Dominasi
Produktif Menekan
Apa yang akan terjadi jika seorang manajer tidak melakukan perubahan perilaku untuk
menemukan perbedaan kebutuhan tersebut? Hubungan tidak produktif hanya akan
membawa ketidakpercayaan dan ketegangan. Setiap gaya perilaku mempunyai cara
pelampiasan stres dalam perilaku yang tidak produktif. Berikut beberapa contoh karekter
tidak produktif tersebut:
Untuk mengatasi maslah-masalah ini kita harus fleksibel dalam menyesuaikan diri dan
juga mampu mengidentifikasi gaya perilaku tersebut.
Banyak gerakan badan dan tangan Gerakan tangan dan badan terbatas
serta terkontrol
Mengatakan cerita dan lelucon Percakapan fokus pada isu dan tugas
di tangan
Sedikit menekankan pada fakta dan Menekankan pada fakta dan detail
detail
Konfirmasi ini dilakukan untuk melihat tipe gaya perilaku seseorang. Obsevasi yang
dilakukan menghasilkan “label” buat seseorang apakah expresive, driver, analytical, atau
amiable.
Fleksibilitas Perilaku
Effendy, Onong Uchjana. 2019. Human Relations & Public Relations. Bandung: Mandar
Maju
Erozkan, A. (2013). The Effect of Communiction Skills and Interpersonal Problem Solving
Skills on Social Self-Efficacy. Educational Sciences: Theory & Practice 13. (2). 739-745