Anda di halaman 1dari 3

Nama : Iwan Heryanto

Nim : 043928533

Tugas 1 Komunikasi Persuasi

1. Dalam komunikasi persuasif seorang persuader harus jeli dalam melihat persuadee
baik secara individu maupun secara masyarakat. Ada beberapa perspektif dalam
memahami hal tersebut. Harap Anda jelaskan perspektif tersebut dalam kaitan
komunikasi pesuasif!

 Perspektif mekanistik: berfokus pada penyampaian dan penerimaan arah


pesan pada pelaku komunikasi. Hubungan antara persuader dan
persuade bersifat linear, dan dihubungkan oleh saluran yang arahnya
sudah jelas.
 Perspektif psikologis: diorientasikan pada kajian komunikasi yang terpusat
pada penerima pesan. Persuadee mempunyai kebebasan dalam
memperoleh stimulus, berubah karena stimulus, dan memilih setiap
stimulus yang datang dan menentukan respon.
 Perspektif interaksional: memperlihatkan keagungan dan nilai individu
diatas segala pengaruh aspek lain.
 Perspektif pragmatis memfokuskan diri pada perilaku persuader sebagai
komponen yang mendasar.

2. Jelaskan keterkaitan antara teori-teori persuasi dengan praktik


komunikasi persuasif!

Teori dan konsep sikap dalam kajian komunikasi persuasif menempati posisi
yang sangat penting. West dan Turner (2008) mengemukakan bahwa teori sikap
telah menjadi populer di kalangan peneliti komunikasi karena teori sikap dapat
mengedepankan hubungan yang timbal balik antara perilaku komunikasi dan
sikap. Komunikasi bertanggungjawab dalam membentuk sikap individu sehingga
dengan mempelajari sikap tersebut berarti kita sebenarnya mempelajari posisi
kita di dalam masyarakat, melalui interaksi dengan orang lain.

Sikap merupakan produk proses sosialisasi ketika seseorang bereaksi sesuai


dengan rangsangan yang diterimanya. Jika sikap mengarah pada objek tertentu,
berarti penyesuaian diri terhadap objek tersebut, dipengaruhi oleh lingkungan
sosial dan kesediaan untuk bereaksi dari orang tersebut terhadap objek.
Sikap meliputi rasa suka dan tidak suka, penilaian dan reaksi menyenangkan
atau tidak menyenangkan terhadap objek, orang, situasi, serta aspek-aspek
yang terkait dengan kehidupan seperti ide yang sifatnya abstrak dan
kebijaksanaan sosial. Sikap itu merupakan gabungan dari komponen kognitif,
afektif, dan perilaku. Komponen kognitif mengacu pada kepercayaan yang
dimiliki seseorang yaitu pemikiran dan pengetahuannya mengenai sebuah objek
atau permasalahan. Komponen afektif merupakan perasaan individu terhadap
objek sikap, dan menyangkut masalah emosi. Komponen konatif
merepresentasikan tendensi perilaku seseorang atau kecenderungan untuk
melakukan tindakan atas sebuah objek. Komponen konatif berkaitan dengan
kecenderungan seseorang untuk bertingkah laku.
Sebuah sikap terbentuk dari alur berpikir (kognitif), merasa (afektif) dan
berperilaku (konatif). Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi harus
ditafsirkan terlebih dahulu sebagai tingkah laku yang masih tertutup.

3. Seorang persuader yang memiliki kredibilitas rendah dapat


diminimalisir melalui pemilihan saluran yang kredibel.” Bagaimana
pendapat Saudara terhadap pernyataan tersebut? Harap jelaskan
dengan baik!

Seorang persuder yang memiliki kredibilitas yang rendah bisa menjadi


komunikator yang efektif dengan memiliki kemampuan berbicara didepan
orang banyak. Menurut James Mc-Croskey dalam Rohim (2009: 74)
kredibilitas seorang komunikator dapat bersumber dari:
 Kompetensi (competence) adalah penguasaan yang disukai oleh
komunikator adalah pada masalah yang dibahasnya.
 Sikap (character), memperlihatkan kepribadian komunikator apakah ia
tegar atau toleran dalam menyampaikan pesan.
 Kepribadian (personality), menunjukan apakah komunikator memiliki
pribadi yang baik dan bersahabat.
 Dinamika (dynamics), memperlihatkan apakah pesan yang
disampaikan komunikator menarik atau sebaliknya justru membuat
komunikan bosan.
Dalam komunikasi persuasif, kredibilitas rendah dapat diminimalisir melalui
pemilihan saluran yang kredibel, persuader sebagai komunikator yang
menyampaikan pesan persuasif dan memiliki keahlian dalam berbicara
didepan orang banyak. Kredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikan
terhadap komunikator. Maka dari itu, Soemirat, dkk (2008: 4) menyatakan
bahwa karakteristik dari kredibilitas sangatlah kompleks, tidak hanya
menyangkut pada aspek usia muda atau tua, jenis kelamin laki-laki atau
perempuan, dan sosial-ekonomi saja seperti kedudukanya dimasyarakat atau
seberapa besar kekayaan yang dimiliki, tetapi juga berkaitan dengan posisi,
pengetahuan tentang topik atau pesan yang disampaikan, dan lain-lain. Jadi,
kredibilitas merupakan persepsi komunikan/persuadee terhadap
komunikator/ persuader yang berkaitan dengan tingginya keahlian, dapat
dipercaya, kompeten, dinamis, dan kharismatik.

Anda mungkin juga menyukai