Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 3

Aktivitas kehumasan, baik yang internal maupun yang eksternal menuntut seorang petugas
humas untuk dapat menggunakan teknik persuasi secara proporsional dan profesional. Saat
berperan sebagai penghubung antara pimpinan dengan para karyawan, humas harus mampu
menggunakan teknik persuasi dengan baik. Saat berhubungan dengan media massa atau pers,
dengan pemerintah, dengan klien, atau melakukan kampanye komunikasi dan lain sebagainya
menuntut seorang petugas humas handal  dalam persuasi.

a.     Persuasi sebagai salah satu teknik komunikasi dalam humas memiliki komponen yang
tidak jauh berbeda dengan teknik komunikasi lain. Sebutkan dan jelaskan komponen-komponen
tersebut !

Menurut Antar Venus (2004:43), dalam praktik kehumasan ada 7 strategi persuasi yang dapat
digunakan. Jelaskan 7 strategi tersebut !

Jawaban :

a. Persuasi sebagai salah satu teknik komunikasi dalam humas memiliki komponen yang
tidak jauh berbeda dengan teknik komunikasi lain. Komponen-komponen tersebut
yakni :
1. Komunikator, dalam hal ini seorang komunikator dituntut untuk memiliki kredibilitas
dan daya tarik, baik secara fisik maupun secara psikologis. Kredibilitas tersebut
memengaruhi tingkat kepercayaan komunikan kepada pesan yang disampaikan oleh
komunikator. Sehingga daya tarik fisik seorang komunikator turut berperan dalam
proses persuasi.
2. Pesan, suatu pesan dalam hal ini dirancang secara kreatif sehingga akan
menjadikan komunikasi persuasif lebih efektif. Adapun unsur pesan yang meliputi isi
pesan (dari materi pendukung, visualisasi pesan, pendekatan emosional,
pendekatan rasa takut, kreativitas dan humor, serta pendekatan kelompok rujukan),
struktur pesan, yang merujuk terhadap bagaimana unsur-unsur pesan
diorganisasikan.
3. Saluran, dianggap sebagai perantara dalam menyampaikan pesan terhadap
komunikan. Media massa cenderung digunakan sebagai saluran komunikasi dalam
komunikasi persuasif dengan kemampuannya untuk memengaruhi sikap, pendapat
dan perilaku khalayak.
4. Komunikan, ialah sasaran yang akan menerima pesan-pesan persuasif. Dalam
komunikasi persuasif komunikan adalah sejumlah orang yang pengetahuan, sikap
dan perilakunya akan diubah. Dalam hal ini keyakinan, sikap dan nilai-nilai yang
dimiliki oleh komunikan menjadi penentu komunikan merespons pesan-pesan
persuasif.
5. Efek, adalah hal yang ingin dicapai meliputi adanya perubahan, baik secara kognitif,
afektif, ataupun behavioral pada komunikan.
- Efek kognitif berkenaan dengan pendapat, pandangan, serta opini komunikan.
- Efek afekti yang berhubungan dengan emosi dan kondisi psikologis komunikan.
- Sedangkan efek behavioral pada komunikan berkenaan dengan sikap dan
perilaku yang timbul sebagai akibat dari penerimaan pesan.
Menurut Antar Venus (2004:43), dalam praktik kehumasan ada 7 strategi persuasi yang dapat
digunakan. 7 strategi tersebut yakni :
1. Pilih atau jadilah komunikator yang kredibel. Artinya, pesan yang diorganisasikan dan
disampaikan dengan baik belum tentu cukup untuk memengaruhi komunikan. Oleh
karena itu, diperlukan juga sosok komunikator yang kredibel dan terpercaya untuk
menyampaikan pesan tersebut karena pesan yang dirancang sedemikian rupa
sempurnanya belum tentu atau bahkan bisa jadi tidak dapat membawa perubahan
perilaku jika khalayak atau komunikan tidak memercayai komunikatornya. Kredibilitas
komunikator merupakan hal yang harus diperhatikan agar dapat menjadi pembawa dan
penyampai pesan yang terpercaya, presepsi yang dimiliki khalayak (komunikan) tentang
komunikator dan bukan merupakan karakteristik komunikator itu sendiri; karenanya
kredibilitas yang dimiliki komunikator harus disesuaikan dengan khalayak yang akan
dituju.
2. Kemaslah pesan sesuai dengan keyakinan khalayak. Maksudnya, adalah pesan akan
berpengaruh besar untuk mengubah sesuai dengan keyakinan serta kepercayaan yang
terdapat pada diri khalayak.
3. Munculkan kekuatan pada diri khalayak. Artinya, hal tersebut dapat membuat perubahan
yang sifatnya permanen pada diri khalayak sehingga salah satu hal yang harus untuk
dilakukan yakni meyakinkan bahwasanya mereka secara personal memiliki kemampuan
untuk mengubah perilaku yang direkomendasikan, disebut dengan persepsi
kemampuan diri (self efficacy preception)
4. Ajak khalayak untuk berpikir, maksudnya adalah sebuah pesan dapat membawa
perubahan jika dapat menimbulkan pemikiran positif dalam diri khalayak dengan
menyampaikan keuntungan-keuntungan dan menunjukkan bahwasanya berbagai
pemikiran negatif tidak benar adanya.
5. Gunakan strategi penelitian emosional. Dengan maksud dapat mempengaruhi khalayak
(komunikannya) sehingga pesan komunikasi hendaknya juga disampaikan dengan
melibatkan emosinya.
6. Gunakan strategi pembangunan inkonsistensi, artinya yakni berdasarkan teori disonansi
kognitif, muncul suatu pesan yang akan disonan karena tidak sesuai dengan apa yang
selama ini mereka percayai.
7. Bangun resistensi khalayak terhadap pesan negatif. Maksudnya yakni salah satu cara
yang bisa ditempuh agar khalayak mengikuti keinginan komunikator dengan
memunculkan resistensi atau kekebalan khalayak terhadap pesan negatif yang
berlawanan dengan pesan komunikasi yang sedang disampaikan. Strategi ini berguna
untuk membuat khalayak memiliki kekebalan terhadap tindakan yang ingin dihindari atau
ditanggulangi melalui komunikasi tersebut.

Sumber : BMP SKOM4103

Anda mungkin juga menyukai