Oleh:
Firman Budiman
2018410029
FAKULTAS PSIKOLOGI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) YAPATA AL-JAWAMI
2019
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi,
baik antarindividu maupun dengan kelompok. Selama proses
komunikasi, komunikator memiliki peranan yang sangat penting dalam
menyampaikan pesan. Seorang komunikator dituntut untuk dapat
menyampaikan pesan dengan baik, diterima oleh komunikan,
menghasilkan umpan balik, dan memiliki efek persuasif.
Artinya, dalam komunikasi yang efektif, dibutuhkan komunikator
yang kompeten. Misalnya saja, saat ada seseorang yang mengajarkan
sekumpulan anak-anak membaca. Orang lain dapat berasumsi bahwa
orang tersebut adalah guru. Anak-anak yang diajari membaca juga akan
menganggap orang tersebut adalah guru karena telah mengajari mereka
membaca.
Itulah yang disebut dengan psikologi komunikator. Untuk dapat
dipercayai orang lain diperlukan, bukan saja, bias/dapat berbicara,
melainkan memerlukan penampilan yang meyakinkan. Dalam makalah
ini akan menjelaskan sedikit tentang karakteristik dari komunikator serta
faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi dari psikologi
komunikator.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Psikologi Komunikator ?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi psikologi komunikator?
3. Apa saja pengaruh psikologi komunikatior?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Psikologi Komunikator.
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi psikologi
komunikator.
3. Untuk mengetahui pengaruh psikologi komunikatior.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikator
Komunikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan
kepada komunikan (penerima pesan) dalam sebuah proses komunikasi.
Dengan kata lain komunikator merupakan seseorang atau kelompok
orang yang berinisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan.
Seorang komunikator tidak hanya berperan dalam menyampaikan pesan
kepada penerima, tetapi juga memberikan respon dan tanggapan, serta
menjawab pertanyaan dan masukan yang di sampaikan oleh penerima, dan
publik yang terkena dampak dari proses komunikasi yang berlangsung, baik
langsung maupun tidak langsung.
2. Atraksi
Atraksi merupakan daya tarik dari komunikator sehingga menimbulkan
efek persuasif terhadap komunikate. Everett M. Rogers membedakan antara
kondisi atraksi homophily dengan heterophily. Pada kondisi homophily,
komunikator dan komunikate merasakan adanya kesamaan dalam status
sosial ekonomi, pendidikan, sikap, dan kepercayaan. Sedangkan pada kondisi
heterophily, terdapat perbedaan status sosial ekonomi, pendidikan, dan
kepercayaan antara komunikate dan komunikator.
4
1. Internalisasi
Internalisasi terjadi saat seseorang menerima pengaruh karena
perilaku yang dianjurkan sesuai dengan sistem nilai yang dimilikinya.
Seseorang menerima gagasan, pikiran, atau anjuran orang lain karena
gagasan, pikiran, atau anjuran orang lain karena dianggap berguna untuk
memecahkan masalah, penting dalam menunjukkan arah, atau dituntut
oleh sistem nilai individu tersebut. Seseorang melakukan internalisasi
karena alasan yang rasional, misalnya saja mengikuti anjuran untuk tidak
membuang sampah sembarangan ke saluran air, karena tidak ingin terjadi
musibah banjir karena menumpuknya sampah yang menyebabkan
terhambatnya aliran air. Dimensi ethos komunikator yang paling relevan
adalah kredibilitas. Keahlian komunikator dalam menyampaikan pesan
menjadi sangat penting hingga dapat terjadi proses internalisasi oleh
komunikate.
2. Identifikasi
Identifikasi terjadi ketika individu membailk perilaku yang berasal dari
orang atau kelompok lain karena perilaku tersebut berkaitan dengan
hubungan yang mendefinisikan diri secara memuaskan (satisfying self-
defining relationship) dengan orang atau kelompok tersebut atau dapat
dikatakan juga sebagai upaya memperjelas konsep diri. Dalam identifikasi,
individu mendefinisikan perannya sesuai dengan peranan orang lain atau
beruasaha untuk menjadi orang lain. Contohnya saja kaum remaja yang
menggemari K-Pop cenderung mengikuti gaya berpakaian atau penampilan
artis K-Pop idola mereka. Dimensi ethos komunikator yang relevan dalam
hal ini adalah atraksi atau daya tarik.
3. Ketundukan (Compliance)
Ketundukan terjadi bila individu menerima pengaruh dari orang atau
kelompok lain karena berharap memperoleh reaksi yang menyenangkan dari
orang atau kelompok lain tersebut. Ia ingin memperoleh ganjaran atau
menghindari hukuman dari pihak yang mempengaruhinya. Dalam
ketundukan, seseorang menerima perilaku yang dianjurkan bukan karena
mempercayainya, melainkan karena perilaku tersebut membantunya untuk
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan mengenai psikologi komunikator pada
bab sebelumnya, berikut ini analisis mengenai psikologi komunikator
berdasarkan pendekatan ilmu psikologi dan komunikasi. Komunikator
membutuhkan karakater tertentu agar pesan yang ingin disampaikan
dapat diterima oleh sasaran komunikasinya. Kredibilitas misalnya,
komunikator perlu meyakinkan komunikate agar dapat menerima
pesannya dengan meyakini kemampuan atau keahlian sang komunikator.
Seorang komunikator perlu membuat sasaran komunikasi atau
komunikate merasa nyaman untuk bertukar informasi.
Komunikator juga dapat menggunakan daya tariknya untuk
membuat orang lain merasa nyaman dan tertarik untuk berkomunikasi
dan saling bertukar pikiran atau informasi. Sehingga komunikasi yang
terjadi dengan komunikan dapat berjalan dengan efektif. Karena
komunikasi yang efektif menimbulkan efek kognitif, afektif, dan konatif.
Komunikator dalam komunikasi, merupakan unsur komunikasi
dan dapat pula menjadi hambatan dalam komunikasi. Apabila
komunikator tidak dapat menguasai komunikan dan isi pesan yang
disampaikan, maka komunikasi yang terjadi dapat dipastikan tidak
berjalan efektif. Maka dari itu cara berkomunikasi dan gaya
berkomunikasi komunikator sangat mempengaruhi proses komunikasi
yang berlangsung.
B. Saran
Dengan mempelajari psikolologi komunikator seorang dapat
melakukan komunikasi dengan baik dengan komunikan, selain intu
manfaat dari mempelajari psikologi komunikator dapat dijadikan sebagai
modal utama dalam beberapa bidang seperti marketing, wartawan dan lain
sebagainya.
8
DAFTAR PUSTAKA
Rahmat, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2017.
https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikator