Anda di halaman 1dari 8

KOMUNIKASI KESEHATAN

DALAM KEPERAWATAN
GANGGUAN JIWA

Di buat oleh
NAMA:BREMA NATANAEL GINTING
NIM:2211402003
KOMUNIKASI TERAPEUTIK

A. Pengertian

 Komunikasi yg dilakukan seorang perawat saat
melakukan intervensi keperawatan harus
mampu memberikan khasiat therapi bagi proses
penyembuhan pasien.
 Perawat harus meningkatkan pengetahuan,
kemampuan aplikatif komunikasi terapeutik
agar kebutuhan, kepuasan pasien dapat
dipenuhi.
C. Tujuan
a. Realisasi diri, penerimaan diri,

peningkatan penghormatan diri.
b. Kemampuan membina hubungan
interpersonal yg tidak superfisial, saling
bergantung dg orang lain.
c. Peningkatan fungsi, kemampuan untuk
memuaskan kebutuhan serta mencapai
tujuan yg realistis.
d. Rasa identitas personal yg jelas dan
peningkatan integritas diri.
D. Unsur-unsur Komunikasi Terapeutik


a. Penyampaian pesan oleh komunikator
kepada komunikan baik secara verbal
maupun non verbal,
b. Menggunakan media atau tidak.
c. Pesan yg diterima oleh komunikan
kemudian akan diproses oleh komunikan,
proses ini disebut dg decoding.
d. Proses encoding (transformasi informasi
menjadi sebuah bentuk pesan yg dapat
disampaikan kepada orang lain) dalam
dirinya
e. Menyampaikan umpan balik (feedback) thd
pesan yg diterimanya.
karakteristik seorang helper (perawat) yg dapat memfasilitasi
tumbuhnya hubungan yg terapeutik, :

1. Kejujuran

2. Tidak membingungkan dan cukup
ekspresif
3. Bersikap positif
4. Empati bukan simpati
5. Mampu melihat permasalahan dari
kacamata klien
6. Menerima klien apa adanya
7. Sensitif terhadap perasaan klien
8. Tidak mudah terpengaruh masa lalu
klien ataupun diri perawat sendiri
2. Tahap Perkenalan/Orientasi

• Tahap perkenalan dilaksanakan setiap kali pertemuan dg klien


dilakukan.

Tujuan tahap ini adalah memvalidasi keakuratan data, rencana
yg telah dibuat sesuai dg keadaan klien saat ini, serta
mengevaluasi hasil tindakan yg telah lalu.
 Tugas perawat dalam tahapan ini adalah:
a. Membina rasa saling percaya, menunjukkan
penerimaan,komunikasi terbuka.
b. Merumuskan kontrak (waktu, tempat pertemuan, topik
pembicaraan) bersama-sama dg klien, menjelaskan atau
mengklarifikasi kembali kontrak yg telah disepakati bersama.
c. Menggali pikiran, perasaan, mengidentifikasi masalah klien yg
umumnya dilakukan dg menggunakan teknik komunikasi
pertanyaan terbuka.
d. Merumuskan tujuan interaksi dg klien.
e. Sangat penting bagi perawat untuk melaksanakan tahapan ini
dg baik karena tahapan ini merupakan dasar bagi hubungan
terapeutik antara perawat dan klien.
3. Tahap Kerja
 Tahap kerja merupakan inti dari keseluruhan proses komunikasi
terapeutik

 Tahap yg terpanjang dalam komunikasi terapeutik karena
didalamnya perawat dituntut membantu, mendukung klien
menyampaikan perasaan, pikirannya, menganalisa respons ataupun
pesan komunikasi verbal dan non verbal yg disampaikan oleh klien.
 Perawat mendengarkan secara aktif, dg penuh perhatian sehingga
mampu membantu klien untuk mendefinisikan masalah yg sedang
dihadapi oleh klien, mencari penyelesaian masalah dan
mengevaluasinya.
 Akhir tahap ini, perawat diharapkan mampu menyimpulkan
percakapannya dg klien.
 Teknik menyimpulkan ini merupakan usaha untuk memadukan,
menegaskan hal-hal penting dalam percakapan, membantu perawat,
klien memiliki pikiran, ide yg sama
 Penarikan kesimpulan oleh perawat maka klien dapat merasakan
keseluruhan pesan atau perasaan yg telah disampaikannya diterima
dg baik, benar-benar dipahami perawat.

THANK YOU😊

Anda mungkin juga menyukai