Kabupaten Lebak
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Disampaikan pada:
1. Kejujuran
Kejujuran sangat penting, karena
tanpa adanya kejujuran mustahil
bisa terbina hubungan saling
percaya.
2.Tidak membingungkan dan cukup ekspresif
Dalam berkomunikasi dengan klien, perawat sebaiknya
menggunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh klien dan
tidak menggunakan kalimat yang berbelit-belit.
3.Bersikap positif
Bersikap positif terhadap apa saja yang dikatakan dan
disampaikan lewat komunikasi nonverbal sangat penting baik
dalam membina hubungan saling percaya maupun dalam
membuat rencana tindakan bersama klien
4.Empati bukan simpati
Sikap empati sangat diperlukan dalam asuhan
keperawatan, karena dengan sikap ini perawat akan
mampu merasakan dan memikirkan permasalahan
klien seperti yang dirasakan dan dipikirkan klien
(Brammer, 1990 dalam Suryani, 2005).
2.Tahap Perkenalan/Orientasi
a. Membina rasa saling percaya, menunjukkan penerimaan dan
komunikasi terbuka.
b. Merumuskan kontrak (waktu, tempat pertemuan, dan topik
pembicaraan) bersama-sama dengan klien dan menjelaskan atau
mengklarifikasi kembali kontrak yang telah disepakati bersama.
c. Menggali pikiran dan perasaan serta mengidentifikasi masalah klien
yang umumnya dilakukan dengan menggunakan teknik
komunikasi pertanyaan terbuka.
d. Merumuskan tujuan interaksi dengan klien.
e. Sangat penting bagi perawat untuk melaksanakan tahapan ini
dengan baik karena tahapan ini merupakan dasar bagi
hubungan terapeutik antara perawat dan klien.
3. Tahap Kerja
1. Penerimaan
Penting untuk membuat pasien merasa didengarkan
untuk mempermudah menerima perawatan. Perlu
diingat bahwa penerimaan tidak selalu sama dengan
kesepakatan. Bentuk penerimaan bisa dengan
melakukan kontak mata dan berkata, “ya, saya paham
maksud Anda.”
2. Diam atau hening
Keheningan dapat memberikan waktu dan ruang bagi
pasien untuk mengutarakan pikiran dan perasaan ke
dalam kalimat.
3. Menawarkan diri
Menyediakan waktu dan perhatian untuk menemani
pasien tanpa diminta. Hal ini dapat membantu
meningkatkan suasana hati pasien.
TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
4. Memberi penghargaan
Memberi penghargaan tanpa memberi pujian
berlebihan. Misalnya dengan mengatakan, “Saya
perhatikan Anda selalu semangat menjalani terapi.” Hal
ini akan mendorong pasien tetap melakukan tindakan
tanpa memerlukan pujian.
5. Aktif mendengarkan
Perawat yang aktif mendengarkan akan menunjukkan
minat dan memberikan reaksi secara verbal atau
nonverbal yang dapat mendorong pasien membuka
dirinya. Pasien dapat merasakan bahwa perawat tertarik,
mendengarkan, dan memahami pembicaraannya.
6. Membuka komunikasi
Mengawali percakapan dengan topik terbuka seperti,
“Apa yang sedang Anda pikirkan?” teknik komunikasi
terapeutik ini akan memberikan kesempatan bagi pasien
untuk memilih topik pembicaraan.
TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK