Disusun Oleh:
PIPIT DWI FINA
(18.13.1279)
Kelas : 2A
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat rahmat, karunia serta hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan
rangkuman “Asuhan Kebidanan Nifas dan BBL”. Rangkuman ini ditulis
untuk memenuhi pemahaman khususnya untuk mata kuliah “Asuhan
Kebidanan Nifas dan BBL”. Sebagai penulis saya melakukan observasi
penerapan dasar manusia ini dengan baik, meskipun masih banyak
kekurangan didalam rangkuman ini. Dan juga saya berterima kasih kepada
ibu Indria Permatatiwi,SST.M.Kes Selaku Dosen mata kuliah “Asuhan
Kebidanan Nifas dan BBL” yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap rangkuman ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita terhadap materi“Asuhan
Kebidanan Nifas dan BBL”.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam rangkuman ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna .oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan yang membangun guna
memperbaiki rangkuman yang akansaya buat di masa mendatang.
Semoga rangkuman sederhana ini dapat dipahami bagi para
pelajar.Dan juga semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kedepannya
bagi kita semua.Sebelumnya saya mohon maaf sebesar-besarnya jika ada
kesalahan dalam penyusunan kami. Tak ada yang sempurna di dunia ini
terkecuali sang Pencipta.
Pontianak, 24September2019
i
DAFTAR ISI
ii
RESPON ORANGTUA TERHADAP BAYI BARU LAHIR
A. Bounding Attachment ..................................................................................
B. Respons Ayah dan Keluarga ........................................................................
C. Sibling Rivalry .............................................................................................
MATERI IV
PROSES PERUBAHAN FISIOLOGIS MASA NIFAS
A. Perubahan Sistem Reproduksi .....................................................................
B. Perubahan SistemPencernaan ......................................................................
C. Perubahan Sistem Perkemihan .....................................................................
D. Perubahan Sistem Muskuloskeletal ............................................................
E. Perubahan Sistem Endokrin .........................................................................
F. Perubahan Sistem Tanda-tanda Vital ...........................................................
G. Perubahan Sistem Hematologi dan Kardiovaskuler ....................................
MATERI V
PROSES ADAPTASI FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS IBU DALAM MASA
NIFAS
A. Adaptasi Fisiologis Ibu Pada Masa Nifas ...................................................
B. Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas .................................................................
MATERI VI
KEBUTUHAN DASAR IBU NIFAS
A. Nutrisi Dan Cairan ......................................................................................
B. Ambulasi Dini ..............................................................................................
C. Eliminasi ......................................................................................................
D. Kebersihan ...................................................................................................
E. Istirahat ........................................................................................................
F. Seksual .........................................................................................................
G. Senam Nifas .................................................................................................
MATERI VII
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS
A. Asuhan Ibu Masa Nifas Normal ..................................................................
B. Merumuskan Diagnosis/Masalah Potensial .................................................
iii
C. Merumuskan Diagnosis/Masalah Potensial .................................................
D. Merencanakan Asuhan Kebidanan ..............................................................
E. Pelaksanaan Asuhan Kebidanan ..................................................................
MATERI VIII
PROGRAM TINDAK LANJUT MASA NIFAS
A. Jadwal Kunjungan Rumah ...........................................................................
B. Asuhan Lanjutan Masa Nifas di Rumah ......................................................
C. Penyuluhan Masa Nifas ...............................................................................
MATERI IX
CARA DETEKSI DINI KOMPLIKASI PADA MASA NIFAS DAN
PENANGANANNYA
A. Pendarahan Per Vagina ................................................................................
B. Infeksi Masa Nifas .......................................................................................
C. Sakit Kepala, Nyeri Epigastrik, dan Penglihatan kabur ...............................
D. Pembengkakan Di Wajah atau Ekstrimitas ..................................................
E. Demam, Muntah, Rasa sakit Waktu Berkemih ............................................
F. Payudara berubah jadi Merah, Panas, dan sakit ...........................................
G. Kehilangan Nafsu Makan Untuk Jangka Waktu yang lama ........................
H. Rasa Sakit, Merah , dan Pembengkakan hati ...............................................
I. Merasa Sedih atau tidak mampu untuk merawat bayi dan diri sendiri ........
MATERI X
DOKUMENTASI HASIL ASUHAN MASA NIFAS DALAM BENTUK
LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN ......................................................................
BAB III PENUTUP ..................................................................................................
A. KESIMPULAN ............................................................................................
B. SARAN ........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
iv
BAB I
PEMBAHASAN
MATERI I
A. Pengertian
Nifas merupakan sebuah fase setelah ibu melahirkan dengan rentang waktu kira-
kira selama 6 minggu. Masa Nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta keluar sampai
alat-alat kandungan kembali normal seperti sebelum hamil.
B. Tujuan Asuhan Masa Nifas
1. Meningkatkan kesejahteraan fisik maupun psikologis ibu dan bayi
2. Mendukung dan mendampingi ibu dalam menjalankan peran barunya
1. Teman Terdekat
Pola hubungan yang terbentuk antara ibu dan bidan akan sangat ditentukan
oleh keterampilan bidan dalam menempatkan diri sebagai teman dan pendamping
bagi ibu.
2. Pendidik
Masa nifas merupakan masa paling efektif bagi bidan untuk menjalankan
perannya sebagai pendidik.
3. Pelaksana Asuhan
Dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya bidan dituntut untuk
mengikuti perkembangan ilmu dan pengetahuan yang paling up to date agar dapat
memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pasien
5
Tujuan kebijakan program nasional masa nifas tersebut, antara lain :
Untuk. Menilai kesehatan ibu dan bayi baru lahir
Pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan kesehatan ibu
dan bayinya
Mendeteksi adanya kejadian-kejadian pada masa nifas
Menangani berbagai masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu
maupun bayinya dalam masa nifas.
1. Kunjungan Pertama, waktu 6-8 jam setelah persalinan.
2. Kunjungan Kedua, waktu 6 hari setelah persalinan
3. Kunjungan Ketiga, waktu 2 minggu setah persalinan.
4. Kunjungan Keempat, waktu 6 minggu setelah persalinan.
MATERI II
B. Fisiologi Laktasi
1. Refleks Prolaktin
Jumlah prolaktin yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan
stimulus isapan, yaitu frekuensi, intensitas dan lamanya bayi mengisap.
2. Refleks Aliran ( Let Down Reflek)
Rangsangan yang ditimbulkan oleh bayi saat menyusui selain mempengaruhi hipofise
anterior mengeluarkan hormon prolaktin juga memengaruhi hopofise posterior
mengeluarkan hormon oksitosin.
6
C. Dukungan Bidan Dalam Pemberian Asi
1 Biarkan bayi bersama ibunya segera sesudah dilahirkan selama beberapa jam pertama
2. Ajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk mencegah masalah umum
yang timbul.
1. Bagi Bayi
a). Mengandung antibiotik.
b). Mengurangi kejadian karies dentis.
2. Bagi Ibu
3. Bagi Keluarga
4. Bagi negara
1. Kolostrum
3. Asi mature
7
F. Hal-Hal Yang Memengaruhi Produksi Asi
1. Makanan
4. Perawatan payudara
6. Fisiologi
7. Faktor istirahat
9. Faktor obat-obatan
H. Asi Eksklusif
Asi eksklusif adalah bayi hanya diberi asi saja selama 6 bulan, tanpa tambahan cairan lain
seperti susu formula jeruk, madu, air teh , dan air putih serta tanpa tambahan makanan padat
seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim.Setelah 6 bulan baru mulai diberikan
makanan pendamping asi.
a). Begitu lahir bayi diletakkan diatas perut ibu yang sudah dialasi kain kering.
8
b). Keringkan seluruh tubuh bayi termasuk kepala secepatnya
Makanan dengan kualitas dan kuantitas yang optimal agar kolostrum segera
keluar yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi.
3. jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat bayi dengan
lengan ibu bagian dalam.
9
b). Ibu sakit
MATERI III
A. Bounding Attacment
Bounding attachment / keterikatan awal / ikatan batin adalah suatu proses dimana sebagaihasil
dari suatu interaksi terus menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat salingmencintai, memberikan
keduanya pemenuhan emosiaonal dan saling membutuhkan.
Respon dari ayah dan ibu kepada bayinya berbeda-beda hal ini dapat disebabkanpengalaman mereka
dalam mengasuh anak dan meliputi keseluruhan reaksi emosi, mulaidari tingkatan kebahagiaan tapi
dapat juga berupa kesedihan yang mendalam.
10
Memberikan perhatian.
penghambat :
Merupakan suatu perasaan cemburu atau menjadi pesaing dengan bayi atau saudarakandung yang
baru dilahirkan. Perasaan cemburu inipun dapat timbul terhadap sang ayah.Sibling rivalry dapat diartikan
sebagai persaingan antara saudara kandung merupakanrespon yang normal seorang anak karena merasa
ada ancaman gsngguan kestabilanhubungan keluarganya dengan adanya saudara baru.
MATERI IV
Selama masa nifas alat-alat interna mupun eksterna berangsur-angsur kembali seperti keadaan
sebelum hamil.Perubahan keseluruhan alat genetalia disebut involusi. Perubahan-perubahan
yang terjadi sebagai berikut:
6 Minggu Normal 50 gr
11
.a.Lokia rubra (cruenta)
b. Lokia serosa
c. . Lokia alba adalah lokia yang terakhir. Dimulai dari hari ke-14 kemudian makin lama makin
sedikit hingga sama sekali berhenti sampai satu atau dua minggu berikutnya.
Perubahan pada endometrium adalah timbulnya thrombosis, degenerasi, dan nekrosis di tempat
implantasi plasenta.
Segera setelah berakhirnya kala TU, serviks menjadi sangat lembek, kendur, dan terkulai.Serviks
tersebut bisa melepuh dan lecet, terutama d bagian anterior. Serviks akan terlihat padat yang
mencerminkan vaskularitasnya yang tinggi, lubang serviks lambat laun mengecil, beberapa hari
setelah persalinan diri retak karena robekan dalam persalinan.
Vagina dan lubang vagina pada permulaan puerpurium merupakan suatusaluran yang luas
berdinding tipis.Secara berangsur-angsur luasnya berkurang, tetapi jarang sekali kembali seperti
ukuran seorang nulipara.Rugae timbul kembali pada minggu ke tiga.
ketika hormon yang dihasilkan plasenta tidak ada lagi untuk menghambatnya kelenjar pituitary
akan mengeluarkan proklatin (hormon laktogenik). Samapai hari ketiga setelah melahirkan. Pada
Pelvis ginjal dan ureter yang teregang dan berdilatasi selama kehamilan kembali normal pada
akhir minggu keempat setelah melahirkan.Pemerikasaan sistokopik segera setelah melahirkan
menunjukkan tidak saja edema dan hyperemia dinding kandung kemih, tetapi sering kali terdapat
ekstravasasi darah dan submukosa.
12
Higamen ligament fasia dan diafragma pelvis yang meregang sewaktu kehamilan dan persalinan
berangsur-angsur kembali seperti sediakala, tidak jarang ligament rotundum mengendur,
sehingga data diatasi dengan latihan-latihan tertententu.
Selama proses kehamilan dan persalinan terdapat perubahan pada sistem endokrin, terutama pada
hormon-hormon yang berperan dalam proses tersebut.
a. Oksitosin
b. Proklatin
a. Suhu
c. Tekanan Darah
Leukosit adalah meningkatnya jumlah sel-sel darah putih sampai sebanyak 15.000 selama masa
persalinan. Leukosit akan tetap tingi jumlahnya selama beberapa hai pertama masa postrpartum.
Jumlah sel-sel darah putih tersebut masih bisa naik lebih tinggi hingga 25.000-30.000 tanpa
adanya kondisi patologis jika wanita tersebut mengalami persalinan lama.
MATERI V
A. Adaptasi Fisiologis
1. Perubahan Pada Sistem Reproduksi
Perubahan yang terjadi pada organ reproduksi yaitu pada vagina, serviks uteri, dan
endometrium.
2. Perubahan pada Vagina dan Perineum
13
Kondisi vagina setelah persalinan akan tetap terbuka lebar, ada kecenderungan vagina
mengalami bengkak dan memar serta nampak ada celah antara introitus vagina. Tonus otot
vagina akan kembali pada keadaan semula dengan tidak ada pembengkakan dan celah vagina
tidak lebar pada minggu 1-2 hari pertama postpartum.
3. Perubahan pada Serviks Uteri
Perubahan yang terjadi pada serviks uteri setelah persalinan adalah menjadi sangat lunak,
kendur dan terbuka seperti corong.Korpus uteri berkontraksi, sedangkan serviks uteri tidak
berkontraksi sehingga seolah-olah terbentuk seperti cincin pada perbatasan antara korpus uteri
dan serviks uteri.
4. Perubahan pada Uterus
Perubahan fisiologi pada uterus yaitu terjadi proses involusio uteri yaitu kembalinya uterus
pada keadaan sebelum hamil baik ukuran, tonus dan posisinya.1Proses involusio juga dijelaskan
sebagai proses pengecilan ukuran uterus untuk kembali ke rongga pelvis, sebagai tahapan
berikutnya dari proses recovery pada masa nifas.
14
Sistem muskuloskelatal kembali secara bertahap pada keadaan sebelum hamil dalam periode
waktu selama 3 bulan setelah persalinan.
9. Perubahan sistem endokrin
Perubahan sistem endokrin yang terjadi pada masa nifas adalah perubahan kadar hormon dalam
tubuh. Adapaun kadar hormon yang mengalami perubahan pada ibu nifas adalah hormone
estrogen dan progesterone, hormone oksitosin dan prolactin.
10. Perubahan tanda-tanda vital
Suhu
Nadi
Pernapasan
Tekanan darah
11. Perubahan sistem kardiovaskuler
Terjadi kehilangan darah sebanyak 200-500ml selama proses persalinan normal, sedangkan pada
persalinan seksio sesarea bisa mencapai 700-1000 cc, dan histerektomi 1000-1500 cc (a/i atonia
uteri)
12. Perubahan sistem hemotologi
Terjadinya hemodilusi pada masa hamil, peningkatan volume cairan pada saat persalinan
mempengaruhi kadar hemoglobin (Hb), hematocrit (HT), dan kadar erisrosit pada awal
postpartum.
B. Adaptasi Psikologis
Reva Rubin (1963) membagi fase-fase adaptasi psikologis pasca persalinan menjadi 3 tahapan antara lain:
MATERI VI
15
A. Nutrisi dan Cairan
Kualitas dan jumlah makanan yang akan dikonsumsi akan sangat mempengaruhi
produksi ASI. Selama menyusui, ibu dengan status gizi baik rata-rata memproduksi ASI
sekitar 800cc yang mengandung 600 kkal, sedangkan ibu yang status ggizinya kurang
biasnya akn sedikit menghasilkan ASI.
1. Energy
Penambahan kalori sepanjang 3 bulan pertama pasca post partum mencapai 500
kkal. Rata-rata produksi ASI sehari 800 cc yang mengandung 600 kkal.
2. Protein
Selama menyusui ibu membutuhkan tambahan protein di atas normal sebesar 20
gram/hari. Maka dari itu ibu dianjurkan makan makanan mengandung asam lemak omega
3 yang banyak terdapat di ikan kakap, tongkol, dan lemuru.
B. Ambulasi Dini
Ambulasi dini adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing pasien
keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya untuk berjalan.
C. Eliminasi : Buang Air Kecil dan Besar
Biasanya dalam 6 jam pertama post partum, pasien sudah dapat buang air kecil.
Semakin lama urine ditahan, maka dapat mengakibatkan infeksi. Dalam 24 jam pertama
, pasien juga sudah harus dapat buang air besar. Buang air besar tidak akan memperparah
luka jalan lahir, maka dari itu buang air besar tidak boleh ditahan-tahan.
D. Kebersihan Diri
Ada beberapa langkah dalam perawatan diri ibu post partum, antara lain :
1. Jaga kebersihan seluruh tubuh ibu untuk mencegah infeksi dan alergi kulit pada bayi.
2. Membersihakan daerah kelamin dengan sabun dan air, yaitu dari daerah depan ke
belakang, baru setelah itu anus.
3. Mengganti pembalut minimal 2 kali dalam sehari.
E. Istirahat
Ibu post partum sangat membutuhkan istirahat yang cukup untuk memulihkan
kembali kekeadaan fisik.
F. Seksual
16
Secara fisik, aman untuk melakukan hubungan seksual begitu darah merah
berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa
nyeri.
G. Latihan / Senam Nifas
Agar pemulihan organ-organ ibu cepat dan maksimal, hendaknya ibu melakukan
senam nifas sejak awal (ibu yang menjalani persalinan normal).
MATERI VII
17
3. Mengatasi Nyeri
4. Mengatasi Cemas
5. Menjelaskan Pendidikan Kesehatan
6. Membantu Ibu untuk Menyusui Bayi
7. Memfasilitasi Menjadi Orangtua
8. Persiapan pasien pulang
9. Petunjuk Antisipasi
MATERI VIII
b. Bentuk Asuhan:
a. Evaluasi:
18
1) Pemeriksaan pada ibu:
Vital sign.
Pemeriksaan tanda-tanda dehidrasi (turgor kulit, cekungan fontanel/ubun-ubun besar)
Auskultasi jantung dan paru-paru
Observasi responsivitasi
Pengkajian kesejahteraan fisik dan kekuatan pernapasan.
Bagaimana asupan ASI, apakah ada kesulitan?
Pola berkemih dan buang air besar.
Warna kulit bayi sianosis, ikterik.
Keadaan tali pusat, tanda-tanda infeksi.
Keadaan genetalia
Bagaimana reaksi bayi terhadap lingkungan sekitarnya.
b. Bentuk Asuhan:
19
3. Enam Minggu postpartum
c. Keadaan payudara.
d. Fungsi perkemihan.
e. Pengkajian Abdomen.
g Fungsi pencernaan.
MATERI IX
b. Data objektif
- Mulai masa kehamilan
20
Keadaan umum
Kesadaran vital sign
Status gizi ibu hamil
Kenaikan berat badan
DJJ
Untuk komplikasi ini, biasanya kejadiannya tidak terduga.Dalam waktu yang cepat,
bidan harus dapat melakukan tindakan pemyelamatan sebelum ibu mengalami syok
hypovolemik.
a. Data subjektif
- Masa hamil
Umur pasien
Paritas
b. Data objektif
- Mulai masa hamil
Tinggi badan pasien
Taksiran berat janin
Elastisitas otot perenium melalui pemeriksan ginekologik.
Presentasi.
3. Retensio plasenta
a. Data subjektif
Paritas
Umur
Riwayat persalinan sebelumnya.
b. Data objektif
Hasil pemeriksaan ANC
21
Pengkajian dilakukan pada saat in partu.Bidan menentukan adanya retensio sisa
plasenta jika menemukan adanya kotiledon yang tidak lengkap dan masih adanya
perdarahan per vagina, padahal plasenta sudah lahir.
1. Inversio uteri
Inversio uteri pada waktu persalinan biasanya disebabkan oleh kesalahan dalam
memberi pertolongan pada kala III.Kejadian inversion uteri sering disertai dengan
adanya syok.
Untuk melakukan pelaksanaan infeksi masa nifas dengan tepat, perlu dikaji lokasi
dan gejala infeksi.
22
Ini merupakan infeksi umum yang disebabkan oleh kuman-kuman yang sangat
pathogen, biasanya streptococcus baemolyticus golongan A.
a. Septikimia
Pada infeksi ini, kuman-kuman dari uterus langsung masuk kedalam peredaran
darah umum dan menyebabkan infeksi umum.
b. Pyema
Pada pyema, terdapat trombopblebitis dahulu pada vena-vena di uterus dan sinus-
sinus pada bekas implantasi plasenta.
4. Peritonitis,salpingitis,dan ooforitis
a. Peritonitis
Infeksi nifas dapat menyebar melalui pembuluh limfe didalam uterus, langsung
mencapai peritoneum dan menyebabkan peritonitis atau melalui jaringan diantara
kedua lembar ligamentu latum yang menyebabkan parametritis.
b. Salpingitis dan ooforitis
Kadang-kadang walau pun jarang infeksi menjalar sampai ke tuba falofii, bahkan
sampai ke ovarium.Disini, terjadi salpingitis dan/atau ooforitis yang sukar
dipisahkan dari pelvio peritonitis.
1. Data subjektif
a. Ibu mengatakan kepalanya terasa sakit.
b. Ibu mengatakan nyeri didaerah perut atas samping.
c. Ibu mengatakan penglihatan kabur.
2. Data objektif
a. Ekspresi wajah ibu kelihatan menahan sakit.
b. Mata dikerjap-kerjapkan supaya pandangan lebih jelas,
3. Pemeriksaan penunjang /laboraterium( Terhadap proteinuria)
Penanganan:
1. Pre eklamsia ringan.
a. Rawat jalan .
- Banyak istirahat.
23
- Diet TKTP.
- Diet rendah garam, lemak, dan KH.
- Cek lab urine.
- Control tiap minggu.
b. Rawat inap
Dalam 2 minggu rawat jalan tidak menunjukkan perubahan.
Bb bertambah.
Timbul salah satu pre eklamsi berat.
2. Pre eklamsia berat.
Penderita dirawat diruang yang tenang.
Diet cukup
Infus
4. Pembengkakak di Wajah atau Ekstremitas
1. Deteksi melalui:
a. Data subjektif
Ibu mengatakan wajah dan kakinya membengkak.
Ibu mengatakan sesak nafas dan gampang capek.
Ibu mengatkan badan terasa lemas.
b. Data objektif
KU kelihatan menurun.
Terdapat odema pada wajah dan ekstremitas.
Pasien kelihatan pucat.
Berkeringat.
Aktivitas berkurang.
c. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan EKG
5. Demam, Muntah, Rasa Sakit waktu Berkemih
1. Deteksi dini melalui:
a. Data subjektif
Ibu mengatakan
24
Suhu badan naik dan mengigil.
Ibu mengatakan tidak enak badan.
b. Data objektif
Suhu badan meningkat.
Denyut nadi cepat.
6. Payudara Berubah Menjadi Merah, Panas,dan Sakit.
1. Pembendungan air susu.
Sesudah bayi lahir dan plasenta keluar,kadar estrogen dan progesterone turun
dalam 2-3 hari. Dengan demikian,faktor dari hypotbalamus yang menghalangi
proklaktin waktu hamil sangat dipengaruhi oleh esterogen tidak dikeluarkan lagi dan
terjadi sekresi prolaktin oleh hipofisis.
2. Mastitis.
Pada masa nifas dapat terjadi infeksi pada payudara, terutama pada
primipara.infeksi tejadi melalui luka pada putting susu, tetapi mumgkin juga melalui
peredaran darah.
25
a. Suhu badan subfebis selama 7 hari meningkat mulai hari ke-10 sampai hari ke-20,
yang disertai dengan menggigil dan nyeri sekali.
b. Pada kaki yang terkena akan menunjukan tanda-tanda:
Kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi keluar, serta sukar bergerak,
lebih panas dibandingkan dengan kaki satunya.
9. Merasa Sedih atau Tidak Mampu untuk Merawat Bayi dan Diri Sendiri
1. Data subjektif
Riwayat persalinan(spontan/operasi)
Respon terhadap kelahiran bayinya.
Kualitas pelayanan penolong persalinan.
Riwayat perkawinan.
Ibu anak ke…..
Riwayat pola pendidik ibu oleh orang tuanya.
Karakter suami(bentuk dukungan psikologisnya)
Umur ibu.
Status perkerjaan dan pendidikan.
Tingkat sosial ekonomi.
Bagaimana dukungan keluarga.
Respon masyarakat sekitar.
2. Data objektif
a. Ekspresi wajah saat menceritakan tentang responnya terhadap kalahiran bayinya.
b. Cara menyentuh bayinya.
c. Kebersihan dirinya.
d. Cara menyusui.
e. Cara melakukan perawatan bayinya.
f. Posisi tidur(bersebelahan dengan bayinya/tidak).
Penanganan:
26
MATERI X
Job sheet
a. Nama pekerjaan
b. Unit
c. Referensi
Huliana,Mellyna, Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Jakarta: Puspa Swara. 2003. Hal. 38-39.
Setelah mengikuti kegiatan dilaboratorium mahasiswa mampu mengajarkan ibu menyusui untuk
melakukan perawatan payudara.
f. Keselamatan kerja
Sebagai catatan dalam melakukan perawatan payudara, maka hindarilah hal-hal berikut ini.
3. Penggesekan diatas payudara, karena dapat menimbulkan rasa panas pada kulit payudara.
g. Dasar teori
Perawatan payudara tidak hanya dilakukan sebelum melahirkan, tetapi juga dilakukan setelah
melahirkan.
27
Agar tujuan perawatan ini dapat tercapai, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut.
3. Pemasukan gizi ibu harus lebih baik dan lebih banyak untuk mencukupi produksi ASI.
h. Prosedur laboratorium
1. Peralatan
5. Penerapan
i. Evaluasi
Tanggal pengkajian:
I. DATA SUBJEKTIF
A. Biodata
Umur : Umur :
28
Agama : Agama :
Suku/bangsa : Suku/bangsa :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat : Alamat :
B. Riwayat Persalinan
(spontan/buatan)*
- Jenis kelamin :
BBL :
PBL :
- Keadaan anak :
- Ketuban pecah :
(spontan/amniotomi)*
- Kala I : Lamanya :
- Kala II : Lamanya :
- Kala IV :
- Jumlah perdarahan :
29
Kala I : cc
Kala II : cc
Kala III : cc
Kala IV : cc
Total : cc
- Penyulit/komplikasi :
A. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum :
Kesadaran :
RR : x/mnt
Nadi : x/mnt
o
Suhu : C
BB : Kg
Tinggi badan : Cm
B. Pemeriksaan Kebidanan
1. Inspeksi
· Kepala :
· Rambut :
· Mata :
Scklera :
30
Konjungtiva :
· Hidung :
· Mulut :
Caries :
Stomatitis :
· Muka :
· Leher :
· Payudara :
Bentuk/ukuran :
Areola mamae :
Putting susu :
Colostrum :
ASI :
· Abdomen :
· Genetalia eksterna :
Pendarahan :
Jenis lochea :
Warna :
· Ekstremitas bawah :
Oedema :
Varices :
2. Palpasi
· TFU :
31
· Kontraksi uterus :
· Involusi uteri :
3. Inspekulo :
Diagnosa :
Masalah :
Kebutuhan :
IV. PENATALAKSANAAN
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Ada beberapa pengertian tentang masa nifas itu sendiri :
Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6
minggu setelah melahirkan.
Masa nifas adalah setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk
memulihkan kesehatannya kembali yang umumnya memerlukan waktu 6-12
minggu.
Dalam masa nifas ada hal-hal penting yang harus diketahui bukan hanya tau tentang “apa itu
nifas?” saja, seperti: proses laktasi dan menyusui, respon orang tua terhadap bayi baru lahir,
perubahan fisiologis masa nifas, proses adaptasi psikologis ibu dalam masa nifas, kebutuhan
32
dasar ibu masa nifas, asuhan masa nifas normal, program tindak lanjut asuhan nifas dirumah,
bahkan deteksi dini komplikasi pada masa nifas dan penanganannya.
DAFTAR PUSTAKA
Maryunani, Anik.2015. Asuhan Ibu Nifas dan Asuhan Ibu Menyusui.Bogor:IN MEDIA
Purwati, Eni.2012. Asuhan Kebidanan Untuk Ibu Nifas.Yogyakarta: Cakrawala Ilmu
Ambarwati, Retna Eny dan Diah Wulandari.2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta:
Nuha Medika
https://www.academia.edu/9005320/RESPON_ORANG_TUA_TERHADAP_BAYI_BARU_LA
HIR
Jannah, Nurul.2011. Asuhan Kebidanan ibu nifas. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Saleha, Sitti.2019. asuhan kebidanan pada masa nifas.Yogyakarta. Salemba Medika
https://id.scribd.com/doc/200780383/makalah-tentang-proses-adaptasi-fisiologis-dan-
psikologis-ibu-dalam-masa-nifas-PDF
http://www.lusa.web.id/konsep-dasar-masa-nifas
http://www.academia.edu/13446918/asuhan
33
Rosalana, Fiva.2009.Buku Ajaran Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta: C.V
ANDI OFFSET
34