Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE
 
 
 

 
Disusun Oleh :
HASAN MUAFFA
NIM :2021207209093
 
 
 
 
 
 
 
 
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROFESI (NERS)
2021/ 2022
LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN MATERNITAS
ANTENATAL CARE

1. ANTENATAL CARE

A. Pengertian
Antenatal Care (ANC) adalah pelayanan yang diberikan oleh
perawat kepada wanita selama hamil untuk melakukan pemantauan
kesehatan secara fisik, psikologis, termasuk pertumbuhan dan
perkembangan janin serta untuk mempersiapkan proses persalinan dan
kelahiran supaya ibu siap menghadapi peran baru sebagai orang tua.
(Wagiyo & Putranto, 2016)

Antenatal Care adalah suatu program yang terencana berupa


observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan
memuaskan. ( Mardjono, M , 2007)

Perawatan kehamilan (antenatal care/ANC) adalah perawatan


selama kehamilan. (Reeder, Martin, Griffin, 2011)

B. Tanda-tanda Kehamilan
Beberapa perubahan fisiologis yang terjadi selama kehamilan
disebut tanda kehamilan. Menurut Wagiyo & Putranto (2016), tanda dan
gejala kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Tanda dugaan hamil


a. Amenore (terlambat datang bulan)
b. Mual dan muntah pengaruh esterogen dan progesteron terjadi
pengeluaran asam lambung yang berlebih
c. Ngidam
d. Sinkope atau pingsan karena terjadi gangguan sirkulasi ke daerah
kepala
e. Payudara tegang
f. Sering miksi obstipasi
g. Epulis
h. Pigmentasi kulit
i. Varises atau penampakan pembuluh darah.

2. Tanda tidak pasti kehamilan.


- Rahim membesar sesuai dengan usia kehamilan
- Pada pemeriksaan dalam dijumpai:
1) Tanda Hegar: melunaknya segmen bawah uterus.
2) Tanda Chadwicks: warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi
ungu.
3) Tanda Piscaseck: uterus membesar ke salah satu arah sehingga
menonjol jelas ke arah pembesaran tersebut.
4) Kontraksi Broxton Hicks: bila uterus dirangsang mudah
berkontraksi.
5) Tanda Ballotement: terjadi pantulan saat uterus diketuk dengan
jari.
- Perut membesar.
- Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif.
3. Tanda pasti kehamilan.
a. Gerakan janin dalam rahim: teraba gerakan janin, teraba bagian-bagian
janin;
a. Denyut jantung janin: didengar dengan stetoskop laenec, alat
kardiotokografi, alat doppler, USG.

C. Adaptasi fisiologi dan psikologis ibu hamil;

1. Konsep Dasar Kehamilan


Konsepsi atau biasa disebut fertilisasi terjadi ketika inti sel sperma
dari laki–laki memasuki inti sel ovum dari perempuan (Chapman &
Durham, 2010). Ovum yang sudah dibuahi (dinamakan zigot)
memerlukan waktu 6–8 hari untuk berjalan ke dalam uterus.
Perjalanannya di sepanjang tuba falopi dibantu oleh kerja peristaltik
tuba, gerakan mendorong zigot yang dilakukan oleh silia pada dinding
tuba dan cairan yang dihasilkan oleh epitelium bersilia. Sekitar 10 hari
setelah terjadi fertilisasi, zigot berkembang menjadi blastokist dan
akan menanamkan dirinya dalam endometrium.
Implantasi/penanaman/ nidasi biasanya terjadi pada pars superior
korpus uteri (bagian atas badan uterus).

2. Kehamilan Trimester I, II, III


Pasti Anda sudah mengenal pengertian trimester I, II, dan III.
Status obstetrik atau status kehamilan seorang ibu dapat dituliskan
dengan G .... P .... A ..... G menunjukkan berapa
banyak ibu pernah mengalami hamil. P menunjukkan berapa kali ibu
pernah melahirkan baik per vaginam (melalui jalan lahir) maupun per
abdominal (melalui operasi), baik premature, matur, ataupun post–
matur/serotinus. A menunjukkan bahwa berapa kali ibu mengalami
abortus (keguguran)/curettage (kuret).
Ibu hamil harus mengetahui kapan Hari Pertama Haid Terakhir
(HPHT). Hal ini dimaksudkan agar petugas kesehatan dapat
mengetahui kapan taksiran persalinan (TP) ibu hamil tersebut.
Tujuannya adalah petugas kesehatan dapat mengetahui apakah ibu
hamil tersebut memiliki usia kehamilan yang sesuai dengan
persalinannya atau tidak. Usia kehamilan yang matur/normal atau
fisiologis adalah antara 37–41 minggu. Jika usia kehamilan antara 32–
36 minggu, maka kehamilannya adalah kehamilan premature. Jika usia
kehamilan lebih dari 42 minggu, maka kehamilannya adalah
kehamilan postmatur/ serotinus.

Rumus Naegle merupakan rumus standar yang digunakan untuk


mengetahui taksiran persalinan (TP). Caranya adalah :

(HPHT + 7 hari) (bulan – 3 bulan) (tahun + 1 tahun) atau


(HPHT + 7 hari) (bulan + 9
Adaptasi Fisiologis Pada Ibu Hamil
a. Sistem reproduksi payudara
Kehamilan akan menyebabkan peningkatan jumlah
estrogen dan progesteron, mulanya diproduksi oleh korpus luteum
dan kemudian plasenta, meningkatnya aliran darah ke payudara,
prolaktin meningkat, yang diproduksi oleh pituitary anterior. Tanda
klinis dan gejala yang dapat muncul pada payudara antara lain
ketegangan, perasaan penuh, dan peningkatan berat payudara
sampai 400 gram. Selain itu ibu juga dapat merasakan pembesaran
payudara, puting susu, areola, dan folikel Montgomery (kelenjar
kecil yang mengelilingi puting susu). Ibu akan memiliki striae,
karena penegangan kulit payudara untuk mengakomodasi
pembesaran jaringan payudara. Padapermukaan payudara akan
tampak vena karena meningkatnya aliran darah. Memproduksi
kolostrum, sekresi airan yang berwarna kuning yang kaya akan
antibodi, yang mulai diproduksi pada akhir minggu 16 kehamilan
(Chapman & Durham, 2010).

b. Sistem reproduksi uterus


Uterus dibagi menjadi 3 bagian yaitu fundus (bagian atas),
isthmus (bagian bawah), serviks (bagian paling bawah), sering
disebut sebagai leher rahim. Peningkatan jumlah estrogen dan
progesteron, sehingga menyebabkan pembesaran uterus untuk
mengakomodasi perkembangan janin dan plasenta. Keadaan pH
vagina berubah menjadi asam, dan terjadi hipertropi (pembesaran)
pada dinding uterus (Chapman & Durham, 2010). Pertumbuhan
uterus, dapat dipalpasi di atas simpisis pubis pada kehamilan 12–14
minggu. Setelah 4 bulan kehamilan, kontraksi uterus dirasakan
pada dinding abdomen (Braxton Hicks sign) dengan ciri:
kontraksi/mulas ireguler/tidak teratur, kontraksi tidak terasa sakit
yang terjadi berselang seling selama kehamilan. Ujung servix
lembut (goodell sign), tanda ini terjadi karena peningkatan
vaskularisasi, hiperplasi, hipertropi. Gerakan pasif fetus yang tidak
terikat (ballotement). Gerakan bayi (quickening) biasanya sulit
dibedakan dari peristaltik.

c. Vagina dan vulva


Pada vagina dan vulva terjadi peningkatan vaskularisasi
menghasilkan warna ungu kebiru–biruan pada mukosa vagina dan
cervix (chadwick sign). Leukorrhea adalah lendir putih kental,
cairan yang kental dan banyak ini terjadi karena respon rangsangan
serviks oleh progesteron & estrogen. Kondisi pH sekresi vagina
berkisar 3,5–6 selama kehamilan. pH vagina yang asam dapat
menghambat pertumbuhan bakteri namun candida albicans dapat
tumbuh pada pH asam ini. Hal ini yang menyebabkan ibu hamil
berisiko terjadi kandidiasis.

d. Sistem kardiovaskuler
Hemodelusi (volume darah meningkat 40–50%, volume
plasma meningkat, hemoglobin menurun) atau anemia fisiologis
kehamilan. Peningkatan volume darah mengakibatkan peningkatan
curah jantung sehingga jantung memompa dengan kuat dan terjadi
sedikit dilatasi. Progesteron menimbulkan relaksasi otot polos dan
dilatasi pembuluh darah yang akan mengimbangi peningkatan
kekuatan jantung sehingga tekanan darah mendekati normal dan
mudah terjadi hipotensi supinasio karena vena cava inferior
tertekan oleh isi uterus. Tekanan pada vena iliaka dan vena cava
inferior oleh uterus menyebabkan peningkatan tekanan vena dan
mengurangi aliran darah ke kaki terutama pada posisi lateral
sehingga menyebabkan edema, varises vena dan vulva, hemoroid.

e. Sistem respirasi
Peningkatan konsumsi oksigen 15–20 %, gejala dan tanda
klinis yang timbul berupa peningkatan tidal volume 30–40 %, dan
dispnea.

f. Sistem perkemihan
Peningkatan level progesteron menyebabkan relaksasi otot
polos. Gejala dan tanda klinis yang timbul berupa dilatasi renal
pelvis dan ureter sehingga meningkatkan risiko infeksi
saluran kemih (ISK), penurunan tonus bladder disertai peningkatan
kapasitas bladder sehingga frekuensi berkemih meningkat dan
terjadi inkontinensia. Edema sering terjadi
karena penurunan aliran renal (aliran darah ke ginjal) pada
trimester ketiga.
Perubahan pada saluran perkemihan tejadi karena faktor
hormonal dan mekanis. Progesteron memiliki efek relaksan pada
serabut otot polos, terjadi dilatasi, pemanjangan dan penekukan
ureter; penumpukan urin (terjadi pada ureter bawah), penurunan
tonus kandung kemih sehingga pengosongan kandung kemih tidak
tuntas. Frekuensi berkemih meningkat akibat pembesaran
kehamilan terutama pada akhir kehamilan. Penurunan tonus otot
dasar panggul dan penurunan tekanan akibat penambahan berat isi
uterus sehingga mengakibatkan stres inkontinensia akibat desakan
yang ditimbulkan peningkatan tekanan intrabdomen yang
mendadak

g. Sistem gastrointestinal/ pencernaan


Peningkatan Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dan
perubahan metabolisme karbohidrat dapat menyebabkan mual
muntah pada trimester I. Peningkatan progesteron menyebabkan
penurunan tonus otot dan memperlambat proses digestif sehingga
menyebabkan konstipasi dan pengosongan lambung menjadi
lambat. Perubahan mengecap dan membaui sehingga menyebabkan
mual.

h. Sistem musculoskeletal
Peningkatan estrogen menyebabkan peningkatan elastisitas
dan relaksasi ligament sehingga menimbulkan gejala nyeri sendi.
Sedangkan peregangan otot abdomen karena
pembesaran uterus menyebabkan diastasis recti.

i. Sistem integument
Peningkatan estrogen dan progesterone merangsang
peningkatan penyimpanan melanin sehingga menyebabkan linea
nigra, cloasma gravidarum, warna areola, putting susu,
vulva menjadi lebih gelap. Striae gravidarum/ stretch marks
terjadiakibat kulit perut, payudara, pantat teregang sehingga
serabut kolagen mengalami rupture.

j. Sistem endokrin
Peningkatan prolaktin dan oksitosin memfasilitasi laktasi,
menstimulasi kontraksi uterus.

Adaptasi Psikologis pada Ibu Hamil


kehamilan ibu akan merasakan berbagai perubahan yang terkait dengan
dirinya termasuk perubahan psikologis. Kehamilan akan memberi waktu pada
seorang perempuan untuk mempersiapkan persalinan, melengkapi tugas
kehamilan kemudian akan berperan menjadi seorang ibu. Perubahan psikososial
yang sering terjadi pada kehamilan antara lain pada trimester I, menerima
kehamilan; trimester II menerima bayi, dan trimester III menyiapkan kelahiran
bayi sebagai akhir dari kehamilan (Pilliteri, 2003).
Ibu hamil akan menunjukkan respon yang ambivalen, yaitu respon
terhadap kehamilannya dirasakan ada 2 yakni senang dan sedih (Pilliteri, 2003).
Perasaan ibu hamil yang senang dan sedih sering dapat merusak hubungan suami
istri karena ibu biasanya mengalami emosi yang labil. Hal ini disebabkan karena
masa menjadi orang tua dianggap sebagai suatu transisi peran dan didasarkan pada
tahapan tugas perkembangan. Selain ibu, ayah pun memerlukan persiapan sosial
untuk menjadi orang tua walaupun perannya lebih sedikit dibandingkan dengan
ibu, dan hanya ada sedikit hal yang dapat disiapkan dalam menghadapi kehamilan
istrinya, kecuali bila pasangan suami istri mengikuti kelas pendidikan melahirkan
yang dapat mereka hadiri bersama dengan pasangannya. Ibu hamil diperbolehkan
melakukan hubungan seksual dengan pasangannya (Pilliteri, 2003). Namun
prinsip terpenting adalah tidak menekan perut ibu hamil/janin dalam kandungan.
Hal yang harus Anda waspadai adalah peran Anda dalam memberikan pendidikan
kesehatan tentang hubungan seksual selama kehamilan. Terutama jika ibu hamil
memiliki riwayat abortus spontan, persalinan prematur, ketuban pecah dini, maka
hubungan seksual tidak boleh dilakukan pada awal kehamilan atau sebelum akhir
trimester 3.

Menurut literasi lain adaptasi psikologis dapat dinyatakan sebagai berikut :


1. Trimester I
Trimester pertama merupakan masa penentuan bagi seorang ibu hamil.
Penentuan untuk membuktikan bahwa wanita dalam keadaan hamil. Pada
saat inilah tugas psikologis pertama sebagai calon ibu untuk menerima
kenyataan akan kehamilannya (Rahmawati L dan Ningsih PM, 2016).
Berikut beberapa reaksi/ perubahan psikologi ibu hamil trimester I:
1. Rasa cemas bercampus bahagia
2. Sikap Ambivalen
Gambaran sikap ambivalen
- Selama beberapa minggu awal kehamilan ibu ragu, apakah ia hamil
atau tidak.
- Menghabiskan banyak waktu untuk membuktikan kehamilan
- Fokus pada diri sendiri
- Perubahan seksual
- Perubahan emosional

2. Trimester II
Trimester II sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik
yakni periode wanita merasa nyaman dan bebas dari segala
ketidaknyamanan yang normal dialami saat hamil, triester II juga
merupakan fase ketika wanita menelusur kedalam dan paling banyak
mengalami kemunduran. Trimester II terbagi dalam dua fase yaitu : Pra
Quickening (sebelum ada gerakan janin yang dirasakan ibu) dan pasca
Quickening (setelah ada gerakan janin) yang dirasakan ibu. Quickening
menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang terpisah yang menjadi
dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas psikologis utama yaitu:
mengembangkan identitas sebagai ibu bagi dirinya sendiri yang berbeda
dari ibunya. Menjelang pada akhir timerster pertama dan selama fase pra
Quickening berlangsung wanita tersebut akan mengalami sekaligus
sekalian mengevaluasi kembali semua aspek hubungan yang ia jalani
dengan ibunya sendiri. Semua masalahinterpersonal yang dahulu pernah
dialami hingga kini dianalisis. (Pieter ZH dan Lubis LN, 2013)
Trimester II relatif terbebas dari segala ketidaknyamanan fisik, dan
ukuran perut belum menjadi masalah besar, lubrikasi vagina semakin
banyak, kecemasan kekhawatiran dan masalah-masalah yang sebelumnya
menimbulkan ambivalensi mulai mereda dan ia telah mengalami
perubahan dari seorang yang menuntut kash sayang dari ibunya menjadi
seorang yang mencari kasih sayang dari pasangan dan semua faktor ini
mempengaruhi peningkatan libido dan kepuasan seksual.

3. Trimester III
Trimester etiga sering disebut periode menunggu dan waspada,
sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kelahiran anaknya. Gerakan
bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang meningatkan ibu
akan bayinya.
Berikut secara garis besar masalahpsikologis yang dialami oleh ibu hamil
menurut Pusdiknakes (2003)
1. Kadang-kadang merasa khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu
2. Meningkatnya kewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala
persalinan
3. Khawatir bayinya lahir dalam keadaan tidak normal
4. Takut akan rasa sakit yang timbul pada saat persalinan
5. Rasa tidak nyaman
6. Penurunan Libido seksual
7. Kehilangan perhatian khusus yang diterima selama kehamilan
sehingga memerlukan dukungan baik dari suami, keluarga maupun
tenaga kesehatan
8. Persiapan aktif untuk bayi dan menjadi orang tua keluarga mulai
menduga-duga tentang jenis kelamin dan akan mirip siapa. Bahkan
mereka juga memilih sebuah nama untuk bayinya.
D. Kebutuhan Ibu Hamil Trimester I-III

1. Trimester I
- Perawatan ANC
- Pemenuhan kebutuhan nutrisi karena adanya gejala mual dan
muntah
- Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman Pusing saat akan bangun tidur.
Terjadi karena gangguan keseimbangan atau karena perut kosong.
- Pemenuhan kebutuhan eliminasi karena sering kencing: disebabkan
uterus yang membesar menekan kandung kemih.
- Tablet fe karena adanya perdarahan per vaginam: perlu diwaspadai
adanya abortus.
- Pemeriksaan penununjang diperlukan apabila terdapat kasus perut
membesar lebih besar dari usia kehamilan: bila
pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan perlu
diwaspadai adanya molahidatidosa.
- Dukungan keluarga

2. Trimester II
- Perawatan ANC
- Kebutuhan nutrisi
- Istirahat dan tidur
- Pola aktivitas
- Dukungan keluarga

3. Trimester III
- Perawatan ANC
- Kebutuhan nutrisi
- Istirahat dan tidur
- Pola aktivitas
- Dukungan keluarga
- Persiapan persalinan
E. Asuhan Keperawatan pada Ibu hamil

A. PENGKAJIAN
Perawatan kehamilan (antenatal care/ANC) adalah perawatan
selama kehamilan. Ibu yang datang ke Puskesmas atau ke pelayanan
kesehatan, maka Anda harus melakukan pengkajian pada ibu hamil
tersebut. Beberapa tujuan dari perawatan ibu hamil antara lain (Reeder,
Martin, Griffin, 2011) adalah:
1. Pemeliharaan kesehatan janin
2. Penentuan akurat usia kehamilan.
3. Penilaian berkelanjutan status risiko dan penerapan manajemen
risiko intervensi yang tepat.
4. Rujukan ke sumber daya yang tepat

Pengkajian pada kehamilan terdiri atas, pengkajian riwayat


kehamilan secara menyeluruh, pemeriksaan fisik, dan, pemeriksaan
laboratorium (Reeder, Martin, Griffin, 2011). Berikut penjelasannya
satu per satu.

1. Riwayat kehamilan secara menyeluruh


Kaji riwayat klien meliputi (Reeder, Martin, Griffin, 2011):
a. Karakteristik pribadi (usia, pekerjaan, suku, agama,
anggota keluarga di rumah, Berat badan, tinggi
badan).
b. Riwayat keluarga yang dapat mempengaruhi
kehamilan (seperti penyakit yang dapat diturunkan
secara genetik).
c. Riwayat menstruasi/haid terkait penentuan Hari
pertama haid terakhir (HPHT).
d. Riwayat kehamilan sebelumnya termasuk komplikasi
kehamilan, persalinan,
neonatal, dan post partum/nifas.
e. Riwayat kehamilan saat ini (apakah ada penyakit
sejak awal kehamilan).
f. Kebiasaan penggunaan penggunaan obat–obatan,
merokok dan kafein (minum kopi dan teh).
g. Sikap terhadap kehamilan ini (apakah positif atau
negatif).
h. Rencana persalinan.

2. Pemeriksaan fisik
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik, Anda sebagai
perawat dianjurkan untuk mengukur tanda - tanda vital
(TTV) meliputi tekanan darah, nadi, respirasi, dan suhu.
Pemeriksaan fisik pada ibu hamil yang dilakukan meliputi
(Reeder, Martin, Griffin, 2011) pemeriksaan :
a. Kepala dan leher
Lakukan inspeksi (observasi) daerah
konjungtiva dan mulut. Lalu palpasi apakah
terjadi pembesaran tiroid atau tidak?
b. Dada dan jantung
Lakukan auskultasi (dengarkan) menggunakan
stetoskop daerah jantung dan paru–paru.
c. Payudara
Inspeksi puting susu apakah menonjol keluar
atau tidak, palpasi area payudara dan axilla di seluruh
kuadran.
d. Kulit
adanya linea nigra, striae gravidarum.
e. Ekstremitas
Lakukan pemeriksaan reflex patella dengan
menggunakan reflex hammer.
f. Abdomen
Lakukan pengukuran tinggi fundus uterus
(TFU), lakukan palpasi abdomen, auskultasi denyut
jantung janin. Denyut jantung janin yang diauskultasi
dengan USG Doppler dalam trimester pertama,
biasanya antara kehamilan sekitar 10 dan 12 minggu.
Denyut jantung janin normal berada antara 120
x/menit sampai 160 x/menit.
Untuk menentukan usia kehamilan dilakukan
manuver Leopold (Manuaba (2010). :

1. Leopold I:
Untuk menemukan presentasi dengan cara
mengidentifikasi bagian tubuh fetus apa yang berada
di fundus dan daerah pelvik. Caranya: Menghadap ke
kepala pasien, gunakan jari-jari kedua tangan
mempalpasi fundus uteri. Jika kepala yang berada di
fundus maka akan terassa keras, bulat dan melenting.
Jika bokong teraba difundus, maka akan terasa
lembut, tidak bulat dan gerakan kurang.

2. Leopold II
Untuk menemukan posisi janin (punggung
janin). Caranya: Menghadap pada kepala pasien,
letakkan kedua tangan pada kedua sisi abdomen.
Letakkan tangan pada satu sisi dan tangan lain
mempalpasi sisi yang berbeda untuk menemukan
bagian punggung janin. Jika punggung akan teraba
cembung dan resisten.

3. Leopold III:
Untuk mengidentifikasi bagian apa dari
janinyang dekat dengan daerah pelvik.
Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang
dominan pada sisi abdomen di atas simpisis pubis dan
minta pasien menarik napas panjang dan
menghembuskannya. Pada saat mengeluarkan napas,
gerakkan tangan turun perlahan dan menekan sekitar
daerah tersebut. Jika kepala akan teraba keras, bulat,
dan bergerak jika disentuh. Jika bokong akan teraba
lembut dan tidak beraturan.

4. Leopold IV
Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol
dari bagian terendah janin masuk ke pintu atas
panggul. Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan
lembut gerakan tangan turun ke sisi abdomen
mendekati pelvis sampai salah satu tangan
merasakan bagian tulang yang timbul. Ada 3 keadaan
yaitu: Konvergen yaitu jika bagian yang masuk baru
sebagian kecil, sejajar yaitu jika bagian yang masuk
baru setengah, divergen yaitu jika hampir sebagian
besar dari tubuh janin masuk ke dalam rongga
panggul. Perkiraan persalinan menggunakan rumus
Naegele:

a. Hari +7, Bulan -3, Tahun +1 jika bulan


HPHT bulan April s/d Desember
b. Hari +7, Bulan+9, Tahun Tetap jika bulan
HPHT bulan Januari s/d Maret
Pemeriksaan panggul luar, dengan tujuan :
o Mengetahui panggul seseorang
normal atau tidak
o Memudahkan dalam mengambil
tindakan selanjutnya
o Mengetahui bentuk atau keadaan
panggul seseorang.
g. Pemeriksaan panggul dilakukan:
o Pada pemeriksaan pertama kali bagi
ibu hamil.
o Pada ibu yang pernah melahirkan
bila ada kelainan pada persalinan
yang lalu.
o Ibu yang akan bersalin bila
sebelumnya belum pernah
memeriksakan diri terutama pada
primipara.

Ukuran-ukuran luar yang terpenting:


o Distansia spinarum : jarak antara
spina illiaka anterior superior
kanan dan kiri ( normal: 23-26 cm).
o Distansia cristarum : jarak yang
terpanjang antara crista illiaca
kanan dan kiri (normal: 26-29).
o Conjugata eksterna : (Boudelocque) :
jarak antara pinggir atas
simpisis dan ujung prosessus
spinosus (ruas tulang lumbal ke lima)
(normal: 10-20 cm).
o Lingkar panggul : jarak dari pinggir
atas simpisis melalui spina
illiaca anterior superior kanan ke
pertengahan trochanter mayor
kanan ke pertengahan trochanter
mayor kiri ke pertengahan
spina illiaca anterior superior kiri
kemudian kembali ke atas
simpisis (normal : 80-90 cm).

h. Vagina vulva
Lakukan pemeriksaan area vulva apakah tampak
warna kebiruan pada mukosa vagina, terjadi
peningkatan leukorhea/ keputihan..
3. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dilakukan di awal kehamilan
untuk memberikan data tentang perubahan fisiologis dalam
kehamilan dan untuk mengidentifikasi risiko yang dapat terjadi
(Reeder, Martin, Griffin, 2011).

Pemeriksaan laboratorium yang sering dilakukan antara lain


pemeriksaan golongan darah, ultrasonografi (USG), pemeriksaan
urin (apakah terdapat proteinuri atau glukosuria). Ada beberapa
hasil pengkajian yang perlu Anda perhatikan jika menemukan hasil
seperti berikut (Chapman & Durham, 2010):

Tabel 1.1. Komponen Kritis atau Tanda Bahaya pada Kehamilan

Trimester I Trimester II Trimester III


- Kram perut atau - Nyeri perut atau - Nyeri perut atau
nyeri: panggul menunjukkan panggul (ISK,
Kemungkinan kemungkinan ISK, pielonefritis,
terancam pielonefritis (gangguan apendisitis).
aborsi, Infeksi ginjal), apendisitis - Penurunan atau tidak
Saluran (usus buntu).
Kemih/ISK, usus - Tidak adanya gerakan ada gerakan janin.
buntu/ janin setelah ibu - Mual
apendisitis. merasakan gerakan berkepanjangan
- Bercak atau setiap hari dan muntah
perdarahan vagina: menunjukkan (dehidrasi,
kemungkinan kemungkinan kematian Hiperemesis
terancam aborsi. janin. gravidarum).
- Tidak adanya denyut - Mual berkepanjangan - Demam, menggigil
dan muntah (infeksi)
jantung janin (DJJ): menunjukkan - Disuria, frekuensi,
Kemungkinan aborsi kemungkinan urgensi (ISK).
- Disuria (nyeri hyperemesis - Perdarahan vagina
berkemih), gravidarum, berisiko (infeksi), leher rahim
frekuensi berkemih untuk dehidrasi. gembur akibat
meningkat, urgensi - Demam dan menggigil kehamilan perubahan
(tidak bisa menahan menunjukkan atau patologi,
berkemih): kemungkinan infeksi. plasenta previa,
Kemungkinan ISK - Disuria, frekuensi, dan abruptio
- Demam, menggigil: urgensi plasenta: terjadi
infeksi mengindikasikan ketika
- Mual kemungkinan ISK. plasenta telah mulai
berkepanjangan - Perdarahan vagina terpisah dari dinding
dan muntah: mengindikasikan rahim sebelum bayi
Hiperemesis kemungkinan infeksi, lahir
gravidarum serviks tidak kuat (kamuskesehatan.co
karena perubahan m).
kehamilan, plasenta - Vagina bercak atau
previa, solusio pendarahan.
plasenta, - Tanda/gejala
peningkatan risiko gangguan
dehidrasi. hipertensi: sakit
kepala
parah, langkah–
langkah
perubahan visual,
edema wajah atau
umum.
- Mual dan muntah.
- Tidak adanya
gerakan
janin.
- Tidak adanya denyut
jantung janin (DJJ).

Konsep Keperawatan Ante Natal Care (Manuaba (2010).


1. Pengkajian Prenatal Aktivitas dan Istirahat
Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8 – 12 minggu) kembali pada
tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan terakhir. Denyut nadi dapat
meningkat 10 – 15 DPM. Murmur sistolik pendek dapat terjadi sampai dengan
peningkatan volume episode singkope.
2. Varises
Sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada
trisemester akhir)
3. Integritas Ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
4. Eliminasi
Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan
frekuensi perkemihan dan peningkatan berat jenis serta hemoroid
5. Makanan/Cairan
a. Mual dan muntah, terutama trisemester pertama; nyeri ulu hati
umum terjadi
b. Penambahan berat badan : 2 sampai 4 lb trisemester pertama,
trisemester kedua dan ketiga masing-masing 11 – 12 lb.
c. Membran mukosa kering: hipertropi jaringan gusi dapat terjadi
mudah berdarah
d. Hb dan Ht rendah mungkin ditemui (anemia fisiologis)
e. Sedikit edema dependen
f. Sedikit glikosuria mungkin ada
g. Diastasis recti (separasi otot rektus) dapat terjadi pada akhir
kehamilan.
6. Nyeri dan Kenyamanan
Kram kaki; nyeri tekan dan bengkak pada payudara; kontraksi Braxton
Hicks terlihat setelah 28 minggu; nyeri punggung
7. Pernapasan
Hidung tersumbat; mukosa lebih merah daripada normal Frekuensi
pernapasan dapat meningkat terhadap ukuran/tinggi; pernapasan torakal.
8. Keamanan
a. Suhu tubuh 98 – 99,5 ºF (36,1 – 37,6 ºC),
b. Irama Jantung Janin (IJJ) terdengar dengan Doptone (mulai 10
– 12 minggu) atau fetoskop (17 - 20 minggu)
c. Gerakan janin terasa pada pemeriksaan setelah 20 minggu.
d. Sensasi gerakan janin pada abdomen diantara 16 dan 20
minggu.
e. Ballottement ada pada bulan keempat dan kelima.
9. Seksualitas
a. Penghentian menstruasi.
b. Perubahan respon /aktivitas seksual
c. Leukosa mungkin ada.
d. Peningkatan progresif pada uterus mis: Fundus ada di atas
simfisis pubis (pada 10 – 12 minggu) pada umbilikolis (pada 20
– 30 minggu) agak ke bawah kartilago ensiform (pada 36
minggu).
e. Perubahan payudara: pembesaran jaringan adiposa,
peningkatan vaskularitas lunak bila dipalpasi, peningkatan
diameter dan pigmentasi jaringan arcolar, hipertrofi tberkel
montgemery, sensasi kesemutan (trisemester pertama dan
ketiga); kemungkinan strial gravidarum kolostrum dapat
tampak setelah 12 minggu
f. Perubahan pigmentasi: kloasma, linea nigra, palmar eritema,
spicler nevi, strial gravidarum.
g. Tanda-tanda Goodell, Hegar Scodwick positif.
10. Integritas Sosial
a. Bingung/meragukan perubahan peran yang dintisipasi.
b. Tahap maturasi/perkembangan bervariasi dan dapat mundur
dengan stressor kehamilan
c. Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan
mendukung sampai disfungsional.
11. Penyuluhan/Pembelajaran
12. Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan
tergantung pada usia, tingkat pengetahuan, pengalaman paritas,
keinginan terhadap anak, stabilitas ekonomik.
13. Pemeriksaan Diagnostik
a. DL menunjukkan anemia, hemoglobinipatis (mis: sel sabit).
b. Golongan darah: ABO DAN Rh untuk mengidentifikasi resiko
terhadap inkompatibilitas
c. Usap vagina/rectal: tes untuk Neisseria gonorrhea, Chlamydia
d. Tes serologi: menentukan adanya sefilis (RPR: Rapid Plasma
Reagen)
e. Penyakit Hubungan Kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan
oleh kutil vagina, lesi, rabas abnormal.
f. Skrining: terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
g. Papanicolaow Smear: mengidentifikasi neoplasia, herpes
simpleks tipe 2
h. Urinalisis: skin untuk kondisi media (mis: pemastian kehamilan
infeksi, diabetes penyakit ginjal)
i. Ter serum/urin untuk gadadotropin karionik manusia (HCG)
positif
j. Titer rubella > a : a O menunjukkan imunitas
k. Tes sonografi: ada janin setelah gestasi 8 minggu
l. Skin glukosa serum / 1 jam tes glukosa: < 140 jam mg/dl
(biasanya dilakukan antara 24 sampai 28 minggu. Evaluasi selanjutnya
dari folus pengkajian dilakukan pada setiap kunjungan prenatal.
B. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul

Diagnosa Keperawatan (NANDA, 2015).


Trisemester I
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan kurang asupan makan, ketidakmampuan
makan dan factor biologis.
2. Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan
cairan melalui rute normal, kehilangan volume cairan aktif,
penyimpangan yang mempengaruhi asupan cairan.
3. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi
kurang sumber pengetahuan terhadap kehamilan.
4. Resiko cedera (janin) berhubungan dengan malnutrisi dan profil darah
yang abnormal.

Trisemester II
1. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh
(kehamilan)
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan posisi tubuh
yang menghambat ekspansi paru.
3. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi
kurang sumber pengetahuan terhadap kehamilan.

Trisemester III
1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait
penyakit
2. Resiko cedera (ibu) berhubungan dengan malnutrisi dan profil
darah yang abnormal
3. Gangguan pola eliminasi urine berhubungan dengan penekanan
pada vesika urinaria.
C. Rencana Keperawatan (NOC dan NIC, 2015)

Trisemester I
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Ketidakseimbanga Setalah Timbang dan Untuk
n nutrisi kurang dilakukan catat berat badan mendapaykan
dari kebutuhan asuhan pasien pada jam pembacaan yang
tubuh keperawatan yang sama paling
berhubungan diharapkan setiap hari akurat
dengan kurang kebutuhan
asupan makan, tubuh akan Pantau asupan Berat badan
ketidakmampuan nutrisi dan haluaran dapat meningkat
makan dan factor terpenuhi. pasien sebagai akibat
biologis dari
Kriteria hasil : retensi cairan
- Pasien tidak
lagi Hidangkan makan tidak terjadi
menunjukan dalam porsi kecil distensi
bukti tapi seringm lambung
penurunan (dibagi menjadi 6
berat badan porsi untuk 6 kali
- Pasien dapat makan
menghabiska
n stengah Hidangkan Meningkatkan
atau seluruh makanan dalam nafsu makan
porsi bentuk menarik
makan yang dan masih
disediakan hangat
- Pasien
mengatakan Semua benda Rasional :
tidak mual yang mencegah mual
dan muntah menimbulkan
lagi bila mual dan muntah
makan disingkirkan
.
Sebelum makan Mencegah mual
anjurkan pasien
untuk berkumur-
kumur.

Beri posisi duduk Melonggarkan


atatu setengah abdomen dari
duduk saat penekanan
makan. diagfragma bila
posisi
terlentang.

Auskultasi bising Mengkaji


usus, kaji turgor. efektifitas
tindakan
2 Risiko Tujuan : Setelah Auskultrasi Adanya denyut
kekurangan dilakukan denyut jantung jantung
volume cairan asuhan janin memastikan
berhubungan keperawatan adanya janin
dengan diharapkan bukan mola
kehilangan cairan pasien tidak hidatidosa
melalui rute mengalami
normal, kekurangan
kehilangan volume cairan Tentukan Memberikan
volume frekuensi/beratny data berkenaan
cairan aktif, Kriteria hasil : a mual atau dengan semua
penyimpangan Pasien dapat muntah kondisi.
yang mengkonsumsi Peningkatan
mempengaruhi volume cairan kadar Hormon
asupan cairan. dengan jumlah Gonadotropin
yang sesuai Korionik
setiap hari (HCG),
perubahan
matabolisme
karbohidrat dan
penurunan
motilitas gastric
memperberat
mual dan
muntah
pada trisemester
pertama.

Tinjau ulang Membantu


riwayat dalam
kemungkinan mengenyamping
masalah medis kan penyebab
lain. ain. Untuk
(Misalnya uklus, mengatasi
peptikum, masalah khusus
gastritis, dalam
kolesistisis) mengidentifikasi
intervensi

Kaji suhu dan Indikator dalam


turgor kulit, membantu untuk
membran mengevaluasi
mukosa, TD, tingkat/
suhu, kebutuhan
masukan haluaran hidrasi
dan berat jenis
urine.

Anjurkan Membantu
peningkatan dalam
masukan meminimalkan
minuman mual/muntah
bikarbonat dengan
makan enam kali menurunkan
sehari dengan keasaman
jumlah yang lambung.
sedikit dan
makanan tinggi
karbohidrat

3 Defisiensi Berhubungan Bangun hubungan Memberikan


pengetahuan dengan kurang saling percaya informasi dan
Tujuan : Setelah informasi dan perhatian meningkatkan
dilakukan asuhan kurang sumber hubungan saling
keperawatan pengetahuan percaya
diharapkan terhadap
pengetahuan kehamilan. Jelaskan proses Menurunkan
pasien meningkat. penyakit, dorong ansietas dan
- Kriteria hasil pasien dan dapat
: keluarga untuk menimbulkan
Pasien bertanya perbaikan
mengkomuni partisipasi pada
kaskan rencana
semua pengobatan.
keperluan
yang Ajarkan Membantu
diketahui ketrampilan yang mendapatkan
- Pasien pasien masukan rasa percaya.
menyatakan ke dalam gaya
atau hidup sehari hari.
mendemonstr Biarkan pasien
asikan mendemonstrasik
pemahaman an
tentang apa kembali setiap
yang telah ketrampilan yang
diajarkan baru.
- Pasien
menyatakan Klarifikasi Ketakutan
maksud kesalah pahaman biasanya timbul
untuk . dari
melakukan kesalahpahaman
perubahan
yang informasi dan
diperlukan dapat
dari mengganggu
profesional pembelajaran
kesehatan selanjutnya
bila Perrtahankan
diperlukan. sikap terbuka Penerimaan
terhadap penting untuk
keyakinan mengembangka
pasangan n dan
mempertahanka
n hubungan.

Trisemester II
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
O
1 Gangguan citra Setelah Kaji sikap Pada trisemester
tubuh berhubungan dilakukan terhadap II perubahan
dengan asuhan kehamilan bentuk tubuh
perubahan fungsi keperawatan telah
tubuh (kehamilan) diharapkan citra tampak efekefek
tubuh pasien yang tampak,
tetap kloasma, strial,
dipertahankan. jerawat,
perubahan
emosi
Kriteria hasil :
Pasien Berikan informasi Informasi dapat
mengungkapkan tentang membantu klien
penerimaan/ada kenormalan memahami/men
ptasi perubahan erima apa yang
bertahap untuk terjadi
mengubah
konsep diri. Situasi
Anjurkan gaya menandakan
dan sumber- kebutuhan akan
sumber yang pakaian yang
tersedia dari akan
pakaian saat meningkatkan
hamil penampilan
klien untuk kerja
dan melakukan
aktivitas yang
menyenangkan.
2 Ketidakefektifan Setelah Kaji status Menentukan
pola napas dilakukan pernapasan luas/beratnya
berhubungan asuhan masalah yang
dengan keperawatan terjadi pada
posisi tubuh yang diharapkan pola kira-kira 60 %
menghambat napas pasien klien prenatal,
ekspansi paru. efektif. meskipun
Ketidakefektifan kapasitas vital
pola napas meningkat.
berhubungan Kriteria hasil : Fungsi
dengan - Irama dan pernapasan
posisi tubuh yang frekuensi diubah saat
menghambat napas dalam kemampuan
ekspansi paru. batas normal diafragma untuk
Tujuan : Setelah - Tidak ada turun pada
dilakukan asuhan retraksi inspirasi.
keperawatan dinding dada Berkurang oleh
diharapkan pola - Pasien pembesaran
napas pasien mengatakan ulkus.
efektif. rasa nyaman
Kriteria hasil : setelah pola Anjurkan sering Menurunkan
a. Irama dan sesak istirahat kemungkinan
frekuensi napas berkurang gejala-gejala
dalam batas normal atau hilang pernapasan
yang disebabkan
kelebihan
aktivitas.

Anjurkan Rasional:
menggunakan Pengubahan
posisi semi fowler posisi tegak
untuk duduk meningkatkan
. ekspansi
paru
Kaji Hemoglobin Peningkatan
kadar plasma
pada gestas
minggu ke 24-
32
mengencerkan
kadar Hb.
Mengakibatkan
kemungkinan
anemia dan
menurunkan
kapasitas
pembawa O2

3 Defisiensi Setelah Tinjau ulang Rasional:


pengetahuan dilakukan perubahan yang Pertanyaan
berhubungan asuhan diharapkan timbul sesuai
dengan kurang keperawatan selama perubahan baru
informasi kurang diharapkan trisemester yang
sumber pengetahuan II terjadi tanpa
pengetahuan pasien memperhatikan
terhadap meningkat. apakah
kehamilan. perubahan
diharapkan
atau tidak.
Kriteria hasil :
- Pasien Lakukan/ Pengulangan
mengkomunik lanjutkan program menguatkan
asikan semua penyuluhan penyuluhan dan
keperluan bila
yang klien
diketahui belummelihat
- Pasien sebelumnya,
menyatakan informasi
atau bermanfaat pada
mendemonstra
sikan saat ini.
pemahaman Identifikasi
tentang apa kemungkinan Membantu
yang telah resiko kesehatan mengingatkan /
diajarkan individu informasi untuk
- Pasien klien
menyatakan tentangpotensial
maksud untuk situasi resiko
melakukan tinggi.
perubahan Diskusikan
yang adanya obat- Membantu
diperlukan obatan yang dalam memilih
dari mungkin tindakan karena
professional diperlukan kebutuhan harus
kesehatan bila untuk mengontrol ditekankan pada
diperlukan. atau mengatasi kemungkinan
- Klien masalah medis efek
mendemonstra berbahaya pada
sikan perilaku janin
perawatan diri
yang
mengakibatka
n
kesejahteraan.

Trisemester III
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
O
1 Gangguan rasa Tujuan : Setelah Kaji secara terus- Data dasar terbaru
nyaman dilakukan asuhan menerus untuk
berhubungan keperawatan ketidaknyamanan merencanakan
dengan gejala diharapkan rasa pasien dan perawatan
terkait penyakit nyaman pasien metode
terpenuhi untuk
mengatasinya

Kriteria hasil ; Kaji status Penurunan


- Pasien pernapasan klien kapasitas
menyatakan pernapasan saat
rasa nyaman uterus
dan segar menekan
- pasien diafragma,
melakukan mengakibatkan
aktivitas dispnea.
perawatan diri Khususnya pada
dengan tepat multigravida yang
untuk tidak mengalami
mengurangi kelegaan dengan
ketidaknyaman ikatan
an antara ibu dan bayi
dalam kandungan

Perhatikan Lordososis dan


adanya keluhan regangan otot
ketegangan pada disebabkan oleh
punggung dan pengaruh hormone
perubahan cara pada sambungan
jalan, anjurkan pelvis dan
memakai sepatu perpindahan
hak rendah pusat gravitasi
sesuai dengan
pembesaran uterus.

d. Perhatikan
keluhan frekuensi
BAK dan tekanan
pada daerah
kandung kemih
Rasional:
Pemberian uterus
trisemester III
menurunkan
kapasitas kandung
kemih,
mengakibatkan
sering berkemih

Resiko cedera Setelah Pantau tanda- Berbagai derajat


(ibu) dilakukan asuhan tanda vital dan masalah
berhubungan keperawatan periksa hipertensi kardiovaskular
dengan diharapkan ibu terjadi
malnutrisi tidak mengalami pada detensi
dan profil darah cedera. natrium/air secara
yang abnormal negative
mempengaruhi
ginjal
Kriteria hasil : sirkulasi uterus,
Pasien dan fungsi ssp
mengungkapkan
pemahaman Infeksi vaginal atau
tentang Dapatkan kultur PHS yang tidak
faktor resiko vagina diobati
individu yang menciptakan
potensial ketidaknyamanan
berat pada klien

Mencegah infeksi
Tinjau ulang neonatus selama
kebutuhan proses kelahiran
terhadap
kelahiran
Mendeteksi anemia
Dapatkan Hb/Ht dengan
pada gestasi hipoksemia/anoksia
minggu ke 28
potensial pada
klien dan janin

Berikan Wanita paling


pengawasan ketat cenderung terhadap
dan terus- terhadap masalah
menerus terhadap trisemester III yang
klien berhubungan
diabetic dengan asupsi
plasenta, ISK,
lahir mati, penuaan
plasenta dan
ketoasidosis
3 Gangguan pola Setelah Berikan info Membantu klien
eliminasi urine dilakukan asuhan tentang memahami
berhubungan keperawatan perubahan perubahan fisiologi
dengan diharapkan berkemih dari
penekanan pada pasien frekuensi
vesika urinaria mengungkapkan berkemih.
pemahamannya
tentang Anjurkan pada Meningkatkan
perubahan yang klien untuk perfusi ginjal
terjadi dalam melakukan posisi memobilisasi
pola eliminasi miring kiri saat bagian
urine. tidur yang mengalami
oedema.

Kriteria hasil : Anjurkan klien Posisi ini


- Pasien untuk memungkinkan
mengungkapk menghindari terjadinya sindrom
an posisi tegak atau vena kava dan
pemahaman supine menurunkan aliran
tentang ke vena
perubahan
pola Berikan info Kehilangan/
eliminasi tentang bahaya pembatasan
BAK yang menggunakan natrimn dapat
terjadi diuretic sangat menurunkan
- Pasien bisa regulator ennin-
menyesuaikan angiotensin-
dengan aklosteron dari
perubahan kadar
yang terjadi cairan,
mengakibatkan
dehidrasi
Daftar Pustaka

Chapman, L., Durham, R. (2010). Maternal-Newborn Nursing. The Critical


Components of Nursing Care. Philadelphia: Davis Company.
Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta.
Mardjono, M. 2007. Farmakologi dan Terapi edisi kelima. Jakarta: UI
Pieter, Z.H. & Lubis, B. (2013). Psikologi untuk Bidan Suatu Teori dan
Penerapannya. Yogyakarta: Rapha Publishing.
Pusdiknakes. 2003. Konsep Asuhan Kebidanan. Jakarta : PUSDIKNAKES-WHO-
JHPIEGO. H. 31-35, 42.
Rahmawati, L., & Ningsih, M. P. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan
Kejadian Asfiksia pada Bayi Baru Lahir di Ruang Medical Record RSUD
Pariaman. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 7. 2016; 29-40.
Reeder, S.J; Martin, L. L; Koniak-Griffin, D .(2011). Keperawatan maternitas:
Kesehatan wanita, bayi dan keluarga.Volume 1 Edisi 18. (Yati Afriyati,
Imami Nur Rachmawati, Sri Djuwitaningsih, penerjemah). Jakarta: EGC
T. Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru, 2015-2017. Diagnosis Keperawatan
(NANDA). Defenisi dan Klasifikasi, Edisi 10. Penerbit
Buku Kedokteran. Jakarta:EGC
Wagiyo, Ns, Putranto.2016. Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal & Bayi
Baru Lahir Fisiologis dan Patologis. Yogyakata :CV.Andi

Anda mungkin juga menyukai