ANTENATAL CARE
Disusun Oleh :
HASAN MUAFFA
NIM :2021207209093
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROFESI (NERS)
2021/ 2022
LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN MATERNITAS
ANTENATAL CARE
1. ANTENATAL CARE
A. Pengertian
Antenatal Care (ANC) adalah pelayanan yang diberikan oleh
perawat kepada wanita selama hamil untuk melakukan pemantauan
kesehatan secara fisik, psikologis, termasuk pertumbuhan dan
perkembangan janin serta untuk mempersiapkan proses persalinan dan
kelahiran supaya ibu siap menghadapi peran baru sebagai orang tua.
(Wagiyo & Putranto, 2016)
B. Tanda-tanda Kehamilan
Beberapa perubahan fisiologis yang terjadi selama kehamilan
disebut tanda kehamilan. Menurut Wagiyo & Putranto (2016), tanda dan
gejala kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu:
d. Sistem kardiovaskuler
Hemodelusi (volume darah meningkat 40–50%, volume
plasma meningkat, hemoglobin menurun) atau anemia fisiologis
kehamilan. Peningkatan volume darah mengakibatkan peningkatan
curah jantung sehingga jantung memompa dengan kuat dan terjadi
sedikit dilatasi. Progesteron menimbulkan relaksasi otot polos dan
dilatasi pembuluh darah yang akan mengimbangi peningkatan
kekuatan jantung sehingga tekanan darah mendekati normal dan
mudah terjadi hipotensi supinasio karena vena cava inferior
tertekan oleh isi uterus. Tekanan pada vena iliaka dan vena cava
inferior oleh uterus menyebabkan peningkatan tekanan vena dan
mengurangi aliran darah ke kaki terutama pada posisi lateral
sehingga menyebabkan edema, varises vena dan vulva, hemoroid.
e. Sistem respirasi
Peningkatan konsumsi oksigen 15–20 %, gejala dan tanda
klinis yang timbul berupa peningkatan tidal volume 30–40 %, dan
dispnea.
f. Sistem perkemihan
Peningkatan level progesteron menyebabkan relaksasi otot
polos. Gejala dan tanda klinis yang timbul berupa dilatasi renal
pelvis dan ureter sehingga meningkatkan risiko infeksi
saluran kemih (ISK), penurunan tonus bladder disertai peningkatan
kapasitas bladder sehingga frekuensi berkemih meningkat dan
terjadi inkontinensia. Edema sering terjadi
karena penurunan aliran renal (aliran darah ke ginjal) pada
trimester ketiga.
Perubahan pada saluran perkemihan tejadi karena faktor
hormonal dan mekanis. Progesteron memiliki efek relaksan pada
serabut otot polos, terjadi dilatasi, pemanjangan dan penekukan
ureter; penumpukan urin (terjadi pada ureter bawah), penurunan
tonus kandung kemih sehingga pengosongan kandung kemih tidak
tuntas. Frekuensi berkemih meningkat akibat pembesaran
kehamilan terutama pada akhir kehamilan. Penurunan tonus otot
dasar panggul dan penurunan tekanan akibat penambahan berat isi
uterus sehingga mengakibatkan stres inkontinensia akibat desakan
yang ditimbulkan peningkatan tekanan intrabdomen yang
mendadak
h. Sistem musculoskeletal
Peningkatan estrogen menyebabkan peningkatan elastisitas
dan relaksasi ligament sehingga menimbulkan gejala nyeri sendi.
Sedangkan peregangan otot abdomen karena
pembesaran uterus menyebabkan diastasis recti.
i. Sistem integument
Peningkatan estrogen dan progesterone merangsang
peningkatan penyimpanan melanin sehingga menyebabkan linea
nigra, cloasma gravidarum, warna areola, putting susu,
vulva menjadi lebih gelap. Striae gravidarum/ stretch marks
terjadiakibat kulit perut, payudara, pantat teregang sehingga
serabut kolagen mengalami rupture.
j. Sistem endokrin
Peningkatan prolaktin dan oksitosin memfasilitasi laktasi,
menstimulasi kontraksi uterus.
2. Trimester II
Trimester II sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik
yakni periode wanita merasa nyaman dan bebas dari segala
ketidaknyamanan yang normal dialami saat hamil, triester II juga
merupakan fase ketika wanita menelusur kedalam dan paling banyak
mengalami kemunduran. Trimester II terbagi dalam dua fase yaitu : Pra
Quickening (sebelum ada gerakan janin yang dirasakan ibu) dan pasca
Quickening (setelah ada gerakan janin) yang dirasakan ibu. Quickening
menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang terpisah yang menjadi
dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas psikologis utama yaitu:
mengembangkan identitas sebagai ibu bagi dirinya sendiri yang berbeda
dari ibunya. Menjelang pada akhir timerster pertama dan selama fase pra
Quickening berlangsung wanita tersebut akan mengalami sekaligus
sekalian mengevaluasi kembali semua aspek hubungan yang ia jalani
dengan ibunya sendiri. Semua masalahinterpersonal yang dahulu pernah
dialami hingga kini dianalisis. (Pieter ZH dan Lubis LN, 2013)
Trimester II relatif terbebas dari segala ketidaknyamanan fisik, dan
ukuran perut belum menjadi masalah besar, lubrikasi vagina semakin
banyak, kecemasan kekhawatiran dan masalah-masalah yang sebelumnya
menimbulkan ambivalensi mulai mereda dan ia telah mengalami
perubahan dari seorang yang menuntut kash sayang dari ibunya menjadi
seorang yang mencari kasih sayang dari pasangan dan semua faktor ini
mempengaruhi peningkatan libido dan kepuasan seksual.
3. Trimester III
Trimester etiga sering disebut periode menunggu dan waspada,
sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kelahiran anaknya. Gerakan
bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang meningatkan ibu
akan bayinya.
Berikut secara garis besar masalahpsikologis yang dialami oleh ibu hamil
menurut Pusdiknakes (2003)
1. Kadang-kadang merasa khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu
2. Meningkatnya kewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala
persalinan
3. Khawatir bayinya lahir dalam keadaan tidak normal
4. Takut akan rasa sakit yang timbul pada saat persalinan
5. Rasa tidak nyaman
6. Penurunan Libido seksual
7. Kehilangan perhatian khusus yang diterima selama kehamilan
sehingga memerlukan dukungan baik dari suami, keluarga maupun
tenaga kesehatan
8. Persiapan aktif untuk bayi dan menjadi orang tua keluarga mulai
menduga-duga tentang jenis kelamin dan akan mirip siapa. Bahkan
mereka juga memilih sebuah nama untuk bayinya.
D. Kebutuhan Ibu Hamil Trimester I-III
1. Trimester I
- Perawatan ANC
- Pemenuhan kebutuhan nutrisi karena adanya gejala mual dan
muntah
- Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman Pusing saat akan bangun tidur.
Terjadi karena gangguan keseimbangan atau karena perut kosong.
- Pemenuhan kebutuhan eliminasi karena sering kencing: disebabkan
uterus yang membesar menekan kandung kemih.
- Tablet fe karena adanya perdarahan per vaginam: perlu diwaspadai
adanya abortus.
- Pemeriksaan penununjang diperlukan apabila terdapat kasus perut
membesar lebih besar dari usia kehamilan: bila
pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan perlu
diwaspadai adanya molahidatidosa.
- Dukungan keluarga
2. Trimester II
- Perawatan ANC
- Kebutuhan nutrisi
- Istirahat dan tidur
- Pola aktivitas
- Dukungan keluarga
3. Trimester III
- Perawatan ANC
- Kebutuhan nutrisi
- Istirahat dan tidur
- Pola aktivitas
- Dukungan keluarga
- Persiapan persalinan
E. Asuhan Keperawatan pada Ibu hamil
A. PENGKAJIAN
Perawatan kehamilan (antenatal care/ANC) adalah perawatan
selama kehamilan. Ibu yang datang ke Puskesmas atau ke pelayanan
kesehatan, maka Anda harus melakukan pengkajian pada ibu hamil
tersebut. Beberapa tujuan dari perawatan ibu hamil antara lain (Reeder,
Martin, Griffin, 2011) adalah:
1. Pemeliharaan kesehatan janin
2. Penentuan akurat usia kehamilan.
3. Penilaian berkelanjutan status risiko dan penerapan manajemen
risiko intervensi yang tepat.
4. Rujukan ke sumber daya yang tepat
2. Pemeriksaan fisik
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik, Anda sebagai
perawat dianjurkan untuk mengukur tanda - tanda vital
(TTV) meliputi tekanan darah, nadi, respirasi, dan suhu.
Pemeriksaan fisik pada ibu hamil yang dilakukan meliputi
(Reeder, Martin, Griffin, 2011) pemeriksaan :
a. Kepala dan leher
Lakukan inspeksi (observasi) daerah
konjungtiva dan mulut. Lalu palpasi apakah
terjadi pembesaran tiroid atau tidak?
b. Dada dan jantung
Lakukan auskultasi (dengarkan) menggunakan
stetoskop daerah jantung dan paru–paru.
c. Payudara
Inspeksi puting susu apakah menonjol keluar
atau tidak, palpasi area payudara dan axilla di seluruh
kuadran.
d. Kulit
adanya linea nigra, striae gravidarum.
e. Ekstremitas
Lakukan pemeriksaan reflex patella dengan
menggunakan reflex hammer.
f. Abdomen
Lakukan pengukuran tinggi fundus uterus
(TFU), lakukan palpasi abdomen, auskultasi denyut
jantung janin. Denyut jantung janin yang diauskultasi
dengan USG Doppler dalam trimester pertama,
biasanya antara kehamilan sekitar 10 dan 12 minggu.
Denyut jantung janin normal berada antara 120
x/menit sampai 160 x/menit.
Untuk menentukan usia kehamilan dilakukan
manuver Leopold (Manuaba (2010). :
1. Leopold I:
Untuk menemukan presentasi dengan cara
mengidentifikasi bagian tubuh fetus apa yang berada
di fundus dan daerah pelvik. Caranya: Menghadap ke
kepala pasien, gunakan jari-jari kedua tangan
mempalpasi fundus uteri. Jika kepala yang berada di
fundus maka akan terassa keras, bulat dan melenting.
Jika bokong teraba difundus, maka akan terasa
lembut, tidak bulat dan gerakan kurang.
2. Leopold II
Untuk menemukan posisi janin (punggung
janin). Caranya: Menghadap pada kepala pasien,
letakkan kedua tangan pada kedua sisi abdomen.
Letakkan tangan pada satu sisi dan tangan lain
mempalpasi sisi yang berbeda untuk menemukan
bagian punggung janin. Jika punggung akan teraba
cembung dan resisten.
3. Leopold III:
Untuk mengidentifikasi bagian apa dari
janinyang dekat dengan daerah pelvik.
Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang
dominan pada sisi abdomen di atas simpisis pubis dan
minta pasien menarik napas panjang dan
menghembuskannya. Pada saat mengeluarkan napas,
gerakkan tangan turun perlahan dan menekan sekitar
daerah tersebut. Jika kepala akan teraba keras, bulat,
dan bergerak jika disentuh. Jika bokong akan teraba
lembut dan tidak beraturan.
4. Leopold IV
Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol
dari bagian terendah janin masuk ke pintu atas
panggul. Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan
lembut gerakan tangan turun ke sisi abdomen
mendekati pelvis sampai salah satu tangan
merasakan bagian tulang yang timbul. Ada 3 keadaan
yaitu: Konvergen yaitu jika bagian yang masuk baru
sebagian kecil, sejajar yaitu jika bagian yang masuk
baru setengah, divergen yaitu jika hampir sebagian
besar dari tubuh janin masuk ke dalam rongga
panggul. Perkiraan persalinan menggunakan rumus
Naegele:
h. Vagina vulva
Lakukan pemeriksaan area vulva apakah tampak
warna kebiruan pada mukosa vagina, terjadi
peningkatan leukorhea/ keputihan..
3. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dilakukan di awal kehamilan
untuk memberikan data tentang perubahan fisiologis dalam
kehamilan dan untuk mengidentifikasi risiko yang dapat terjadi
(Reeder, Martin, Griffin, 2011).
Trisemester II
1. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh
(kehamilan)
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan posisi tubuh
yang menghambat ekspansi paru.
3. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi
kurang sumber pengetahuan terhadap kehamilan.
Trisemester III
1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait
penyakit
2. Resiko cedera (ibu) berhubungan dengan malnutrisi dan profil
darah yang abnormal
3. Gangguan pola eliminasi urine berhubungan dengan penekanan
pada vesika urinaria.
C. Rencana Keperawatan (NOC dan NIC, 2015)
Trisemester I
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Ketidakseimbanga Setalah Timbang dan Untuk
n nutrisi kurang dilakukan catat berat badan mendapaykan
dari kebutuhan asuhan pasien pada jam pembacaan yang
tubuh keperawatan yang sama paling
berhubungan diharapkan setiap hari akurat
dengan kurang kebutuhan
asupan makan, tubuh akan Pantau asupan Berat badan
ketidakmampuan nutrisi dan haluaran dapat meningkat
makan dan factor terpenuhi. pasien sebagai akibat
biologis dari
Kriteria hasil : retensi cairan
- Pasien tidak
lagi Hidangkan makan tidak terjadi
menunjukan dalam porsi kecil distensi
bukti tapi seringm lambung
penurunan (dibagi menjadi 6
berat badan porsi untuk 6 kali
- Pasien dapat makan
menghabiska
n stengah Hidangkan Meningkatkan
atau seluruh makanan dalam nafsu makan
porsi bentuk menarik
makan yang dan masih
disediakan hangat
- Pasien
mengatakan Semua benda Rasional :
tidak mual yang mencegah mual
dan muntah menimbulkan
lagi bila mual dan muntah
makan disingkirkan
.
Sebelum makan Mencegah mual
anjurkan pasien
untuk berkumur-
kumur.
Anjurkan Membantu
peningkatan dalam
masukan meminimalkan
minuman mual/muntah
bikarbonat dengan
makan enam kali menurunkan
sehari dengan keasaman
jumlah yang lambung.
sedikit dan
makanan tinggi
karbohidrat
Trisemester II
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
O
1 Gangguan citra Setelah Kaji sikap Pada trisemester
tubuh berhubungan dilakukan terhadap II perubahan
dengan asuhan kehamilan bentuk tubuh
perubahan fungsi keperawatan telah
tubuh (kehamilan) diharapkan citra tampak efekefek
tubuh pasien yang tampak,
tetap kloasma, strial,
dipertahankan. jerawat,
perubahan
emosi
Kriteria hasil :
Pasien Berikan informasi Informasi dapat
mengungkapkan tentang membantu klien
penerimaan/ada kenormalan memahami/men
ptasi perubahan erima apa yang
bertahap untuk terjadi
mengubah
konsep diri. Situasi
Anjurkan gaya menandakan
dan sumber- kebutuhan akan
sumber yang pakaian yang
tersedia dari akan
pakaian saat meningkatkan
hamil penampilan
klien untuk kerja
dan melakukan
aktivitas yang
menyenangkan.
2 Ketidakefektifan Setelah Kaji status Menentukan
pola napas dilakukan pernapasan luas/beratnya
berhubungan asuhan masalah yang
dengan keperawatan terjadi pada
posisi tubuh yang diharapkan pola kira-kira 60 %
menghambat napas pasien klien prenatal,
ekspansi paru. efektif. meskipun
Ketidakefektifan kapasitas vital
pola napas meningkat.
berhubungan Kriteria hasil : Fungsi
dengan - Irama dan pernapasan
posisi tubuh yang frekuensi diubah saat
menghambat napas dalam kemampuan
ekspansi paru. batas normal diafragma untuk
Tujuan : Setelah - Tidak ada turun pada
dilakukan asuhan retraksi inspirasi.
keperawatan dinding dada Berkurang oleh
diharapkan pola - Pasien pembesaran
napas pasien mengatakan ulkus.
efektif. rasa nyaman
Kriteria hasil : setelah pola Anjurkan sering Menurunkan
a. Irama dan sesak istirahat kemungkinan
frekuensi napas berkurang gejala-gejala
dalam batas normal atau hilang pernapasan
yang disebabkan
kelebihan
aktivitas.
Anjurkan Rasional:
menggunakan Pengubahan
posisi semi fowler posisi tegak
untuk duduk meningkatkan
. ekspansi
paru
Kaji Hemoglobin Peningkatan
kadar plasma
pada gestas
minggu ke 24-
32
mengencerkan
kadar Hb.
Mengakibatkan
kemungkinan
anemia dan
menurunkan
kapasitas
pembawa O2
Trisemester III
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
O
1 Gangguan rasa Tujuan : Setelah Kaji secara terus- Data dasar terbaru
nyaman dilakukan asuhan menerus untuk
berhubungan keperawatan ketidaknyamanan merencanakan
dengan gejala diharapkan rasa pasien dan perawatan
terkait penyakit nyaman pasien metode
terpenuhi untuk
mengatasinya
d. Perhatikan
keluhan frekuensi
BAK dan tekanan
pada daerah
kandung kemih
Rasional:
Pemberian uterus
trisemester III
menurunkan
kapasitas kandung
kemih,
mengakibatkan
sering berkemih
Mencegah infeksi
Tinjau ulang neonatus selama
kebutuhan proses kelahiran
terhadap
kelahiran
Mendeteksi anemia
Dapatkan Hb/Ht dengan
pada gestasi hipoksemia/anoksia
minggu ke 28
potensial pada
klien dan janin