Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL CARE (ANC)

Disusun Oleh :
Nama : Ariska Sofyana
Nim : 2020207209181
Kelas : konversi Ners RSUD Pringsewu

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

TAHUN 2020
LAPORAN PENDAHULUAN
ANTENATAL CARE ( ANC )

A. Definisi Antenatal care


a. Antenatal care (ANC) merupakan suatu pelayanan yang diberikan oleh perawat
kepada wanita selama hamil, misalnya dengan pemantauan kesehatan secara fisik,
psikologis, termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta mempersiapkan
prosese persalinan dan kelahiran supaya ibu siap menghada piperan baru sebagai
orang tua ( Wagiyo & Purtono, 2016).
b. Menurut Depkes RI (2010), pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh
tenaga kesehatan terlatih untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai
dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan
Kebidanan. Pengertian antenatal care adalah perawatan kehamilan. Pelayanan
perawatan kehamilan merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu
selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal care yang
sudah ditetapkan. Sedangkan tujuan pelaksanaan pelayanan antenatal antara lain:

- Memantau kemajuan kehamilan serta memastikan kesehatan ibu dan tumbuh


kembang bayi
- Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu serta
janin
- Mengenali secara dini kelainan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil
- Mempersiapkan persalinan cukup bulan; melahirkan dengan selamat dan
mengurangi sekecil mungkin terjadinya trauma pada ibu dan bayi
- Mempersiapkan ibu untuk menjalani masa nifas dan mempersiapkan pemberian asi
eksklusif
- Mempersiapkan peran ibu dan keluarga untuk menerima kelahiran dan tumbuh
kembang bayi.
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang berawal dari terjadinya
pertemuan dan persenyawaan antara sperma dan ovum sehingga akan terbentuk zigot
yang pada akhirnya membentuk janin. Kehamilan terjadi pada saat pertemuan ovum dan
sperma hingga masa di mana janin siap lahir, dalam perhitungan medis ± 40 minggu
(Masriroh, 2013).
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim(Manuaba, 2010).

B. Tanda-Tanda Kehamilan
Tanda-tanda kehamilan sendiri dibagi menjadi 2, yaitu
a. Tanda Kehamilan tidak pasti
- Perubahan warna kulit menjadi lebih gelap dari sebelumnya yang kira-kira terjadi
diatas minggu ke-122 kehamilan
- Keputihan dan keluarnya cairan berlebihan dari vagina karena pengaruh
hormonal.
- Gusi bengkak terutama pada bulan-bulan pertama kehamilan.
- Perubahan payudara menjadi lebih tegang dan membesar.
- Tes kehamilan memberikan hasil positif.
(Manuaba, 2007).
b. Tanda Kehamilan Pasti
- Pada perabaan bagian perut dirasakan adanya janin serta gerak janin.
- Apabila didengarkan menggunakan alat Doppler maka akan terdengar detak
jantung janin.
- Pada pemeriksaan USG terlihat gambar janin.
- Pada pemeriksaan Rontgen terlihat gambaran rangka janin ( Manuaba,2007).
C. Adaptasi Fisiologi dan Psikologi Ibu Hamil
a. SISTEM REPRODUKSI
- SERVIX
Servix menjadi lunak/tanda Goodell’s.kanalis servikalis dipenuhi mucus
kental/Operkulumyang berfungsi menghambat bakteri masuk ke dalam uterus.
Konsistensi berubah selamakehamilan : sebelum hamil – seperti hidung, awal kehamilan–
seperti ujung daun telinga,kehamilan aterm –seperti bibir.
- VAGINA/liang senggama
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen
sehingga menjadi makin merah dana kebiruan/tanda Chadwick’s, pH 3,5-6, sekresi
meningkat berwarna putih/leucorrhea, bersifat asam. Sekresi vagina merupakan media yg
menyuburkan Basilus Doderlein’s yg menhambat Candida Albican’s pada media alkali.
Adanya Kongesti pada vagina pelvix menyebabkan sensitifitas meningat shg rangsangan
sexual meningkat.
- UTERUS
Pembesaran uterus karena pertumbuhan serabut otot dan jaringan yg berhubungan akibat
rangsangan estrogen shg uterus dapat diraba pada minggu ke-8/tanda
Hegar’s.Adanyakontraksi tidak teratur pada trimester II/tanda Braxton Hicks.
- OVARIUM DAN TUBA FALLOPII
Ovulasi tidak terjadi dan maturasi folikel baru tertunda. Jaringan otot tuba fallopii
mengalami hipertrofi.
b. SISTEM INTEGUMEN
- PAYUDARA
Akhir mgg I kehamilan seringkaliu mengalami perasaan nyeri dan sakit pada payudara.
Setelah bulan II payudara mengalami pembesaran dan noduler akibat hipertrofi alveolar
dan
Suplai darah, putting lebih besar, pigmen bertambah/hiperpigmentasi, lebih erektil.
Setelah
bulan I Colustrumkeluar (dengan pijatan ringan/dikeluarkan), areola mammae lebih
gelap/hiperpigmentasi dan luas, kelenjar Montgemery lebih menonjol dan payudara tersa
lebih berat sehingga muncul rasa tidak nyaman.
- KULIT
Striae Gravidarum terjadi karena adanya pembesaran abdomen menyebabkan regangan
serabut elastic lapisan kulit paling dalam menjadi terpisah dan terputus dan menyebabkan
pruritus/gatal dan tidak nyaman. Muncul pada 50-90% wanita hamil akibat kerja dari
adenokortikosteroid. Pigmentasi pada bagian tertentu misalnya Linea Nigra/Tian Biru
berada pada Midline abdomen. Pigmentasi karena adanya pengaruh dari estrogen dan
progesterone shg merangsang melanosit menyebabkan adanya Chloasma/Melasma
Gravidarum(topeng kehamilan pada wajah, leher)
Prespirasi dan sekresi kelenjar lemak menyebabkan kelenjar sebasea/keringat meningkat
dan
lebih aktif sehingga produksi keringat berlebihan dan menimbulkan bau badan yang tidak
enak, kulit berkeringat dan berminyak shg menjadi tidak nyaman.
c. SISTEM GASTROINTESTINAL
- Tonus dan gerakan traktus gastrointestinal berkurang sehingga pengosongan
lambung lebih
lama dan menyebabkan rasa penuh pada lambung. Sekresi saliva lebih asam dan lebih
banyak (Ptialismus)sehingga menyebabkan Pyrosis /Heartburn – rasa nyeri/terbakar pada
epigastrium. Epulis dan perdarahan pada gusi (gusi hiperemi, berongga dan
membengkak).
- Hemorrhoids terjadi karena adanya konstipasi dan peningkatan tekanan vena
daerah distaldari uterus yg membesar, adanya mual muntah pada awal kehamilan
karena adanyapeningkatan hormone kehamilan. Adanya respon thd steroid
plasenta pada akhir kehamilandapat menyebabkan timbulnya pruritus gravidarum
dengan atau tanpa ikterik.
d. SISTEM PERKEMIHAN
Pada trimester I adanya pembesaran uterus yang menekan kandung kemih/pembesaran
uterus sama dengan kandung kemih dan akhir/III kehamilan adanya penekanan bagian
terendah dari janin (kepala/bokong) menyebabkan frekuensi berkemih meningkat.
Gerakanurin ke kandung kemih menurun shg terjadi stasis urin shg dapat menyebabkan
terjadinyainfeksi saluran kemih (Pielonefritis). Patogenesis urinary stress incontinence
terjadi karenakelemahan sfingter urethra akibat kehamilan dan/persalinan.Kapasitas
ginjal untukmengeksresi air selama mgg-mgg awal kehamilan lebih efisien daripada
tahap kehamilanselanjutnya, akumulasi cairan/air di tungkai bawah pada tahap lanjut
kehamilan menurunkanaliran darah ginjal dan GFR. Respon diuretic thd akumulasi air
dipicu saat wanita berbaring,terutama baring miring dan akumulasi cairan kembali
memasuki sirkulasi umum.Akumulasi darah di tungkai bawah ini kadang-kadang disebut
Edema Fisiologisdan tidak memerlukanpengobatan.
e. SISTEM PERSARAFAN
Rasa tidak nyaman karena perubahan tulang dan sendi (postur tubuh). Tulang
belakangsemakin lama akan tertarik ke depan mengikuti pembesaran usia
kehamilan/hiperlordosisdan beban tubuh yang semakin meningkat menyebabkan
keseimbangan tubuh dapatterganggu. Perubahan fisiologis spesifik akibat kehamilan
dapat menyebabkan timbulnyagejala neurologist dan neuromuscular yaitu: Kompresi
saraf panggul → perubahan sensoritungkai bawah, Lordosis → nyeri/kompresi akar saraf,
Edema → Carpal Tunnel Syndromeselama trimester akhir kehamilan (parestesia: sensasi
abnormal missal rasa terbakar/gataldan nyeri menjalar ke siku serta yg terkena adalah
tangan yg dominant), Akroestesia (rasatebal/baal dan gatal di tangan) karena posisi bahu
yg membungkuk, Nyeri kepala (ringanberat), Hipokalsemia (kram otot atau tetani).
f. SISTEM MUSKULOSKELETAL
Lordosis/hiperlordosis akibat kompensasi posisi ke depan uterus yg membesar shg
meggeserdaya berat ke belakang kearah kedua tungkai dan menimbulkan rasa sakit,
pegal, lemah.Adanya kram tungkai karena adanya penimbunan kalsium dan fospor,
drainage sisametabolisme tidak seimbang.
g. SISTEM PERNAFASAN
Ukuran rongga dada berkurang karena adanya pembesaran uterus sehingga
seringmenyebabkan sesak napas.
h. SISTEM KARDIOVASKULER DAN SIRKULASI
Pembesaran uterus dapat menekan vena-vena besar yg mengaliri pelvix dan ekstermitas
bawah sehingga terjadi vena varicose pada tungkai, paha, vulva, rectum.
SupineHypotensive Syndrome terjadi jika posisi ibu terlentang shg uterus menekan V.
KavaInferior. Volume darah meningkat sampai 30-50% diatas kondisi tidak hamil, hal ini
terjadikarena serum jumlahnya lebih banyak dari pertumbuhan sel darah/hemodelusi shg
menyebabkan terjadi Pseudoanemia/anemia fisiologis kehamilan.
i. SISTEM ENDOKRIN
- OVARIUM DAN PLASENTA
Estrogen dan progesterone diproduksi oleh korpus luteum sampai terbentuk plasenta dan
fungsi ovarium digantikan oleh plasenta.
- KELENJAR TIROID
BMR meningkat hamper 20% karena olsigen yg digunakan lebih banyak. Kelj. Tiroid
membesar karena sel-sel acinar membesar ukurannya tetapi jumlah hormonnya tetap.
BMRkembali seperti sebelum hamil pada hari ke-5 atau ke-6 pasca persalinan.
Peningkatan tsb
menunjukan adanya peningkatan kebutuhan oksigen pada unit janin-plasenta-uterus serta
peningkatan konsumsi oksigen akibat peningkatan kerja jantung ibu.
- KELENJAR PARATIROID
Ukuran meningkat terutama mgg 15-30 karena kebutuhan kalsium lebih besar shg
metabolisme tulang dan otot baik.
- PANKREAS
Insulin diproduksi lebih banyak untuk mengimbangi kebutuhan yg meningkat juga.
Penggunaan insulin yg tidak adekuat menyebabkan glukosa/glikogen dikeluarkan lewat
urine.
- KELENJAR PITUITARY
Lobus anterior kelenjar pituitary sedikit membesar sehingga
a. FSH ditekan oleh HCG sehingga ovulasi tidak terjadi
b. Hormon pertumbuhan berkurang, hormone melanotropik meningkat sehingga terjadi
hiperpegmentasi
c. Pembentukan prolaktin meningkat sehingga ASI terbentuk
Setelah janin matur, pembentukan prolaktin oleh lobus posterior meningkat untuk
menstimulir kontraksi otot uterus pada proses persalinan.
- KELENJAR ADRENAL
Ukuran meningkat terutama bagian kortikal yg membentuk kortin (mengatur jumlah
natriumdan kalium dalam darah)
j. PERUBAHAN PSIKOLOGIS
Kehamilan merupakan saat-saat krisis sehingga menyebabkan terjadinya:
b. Gangguan
c. Perubahan identitas
d. Perubahan peran anggota keluarga.
D. Kebutuhan Ibu Hamil Trimester I-III
a. Kebutuhan Ibu Hamil Trimester I
- Kalori
Di Indonesia kebutuhan kalori untuk orang tidak hamil adalah 2000 Kkal, sedang untuk orang
hamil dan menyusui masing-masing adalah 2300dan 2800 Kkal.Penambahan yang dibutuhkan
wanita hamil 150 kal/hari pada trimester I dan 300 kal/hari untuk trimester II dan III.Kalori
dipergunakan untuk produksi energi, untuk menunjang meningkatnya metabolisme, pertumbuhan
janin dan plasenta. Bila kurang energi akan diambil dari pembakaran protein yang mestinya
dipakai untuk pertumbuhan. Asupan makanan ibu hamil pada triwulan 1 sering mengalami
penurunan karena menurunnya nafsu makan dan sering timbul mual dan muntah.Meskipun ibu
hamil mengalami keadaan tersebut tetapi asupan makanan harus tetap diberikan seperti biasa.
National natality survey (dalam Walsh,2002) menemukan bahwa berat normal wanita yang
melahirkan bayi 3-4 kg adalah mengalami kenaikan 16 kg.

- Kebutuhan energi
Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional menganjurkan pada ibu hamil untuk meningkatkan
asupan energinya sebesar 285 kkal per hari.Tambahan energi ini bertujuan untuk memasok
kebutuhan ibu dalam memenuhi kebutuhan janin.Pada trimester I kebutuhan energi meningkat
untuk organogenesis atau pembentukan organ-organ penting janin, dan jumlah tambahan energi
ini terus meningkat pada trimester II dan III untuk pertumbuhan janin. (Sulistyawati, Ari. 2009 :
108)
Ada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi bermutu tinggi meskipun
tidak berarti makanan yang mahal harganya.Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga
300 kalori perhari, ibu hamil seharusnya mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat
besi, dan minum cukup cairan (menu seimbang).
- Protein
Protein sangat dibutuhkan untuk perkembangan buah kehamilan yaitu untuk pertumbuhan janin,
uterus, plasenta, selain itu untuk ibu penting untuk pertumbuhan perkembangan sel, sekresi
esensial tubuh (enzim, hormone, antibody, hemoglobin), mengatur keseimbangan asam basa,
mengontrol tekanan osmotik dan  pertumbuhan payudara. Bila wanita tidak hamil, konsumsi
protein yang ideal adalah 0,9 gram/kg BB/hari.  (Kusmiyati, Yuni dkk. 2009 :100)
- Mineral
Pada prinsipnya semua mineral dapat terpenuhi dengan makan-makanan sehari-hari yaitu buah-
buahan, sayur-sayuran dan susu. Hanya zat besi yang tidak bisa terpenuhi dengan makan sehari-
hari. (Kusmiyati, Yuni dkk. 2009 :100)
-   Vitamin
Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makan sayur dan buah-buahan, tetapi dapat pula
diberikan ekstra vitamin.Pemberian asam folat terbukti mencegah kecacatan bayi. (Kusmiyati,
Yuni dkk. 2009 :100)
- Zat Besi
Anemia sebagian besar disebabkan oleh defisiensi zat besi, oleh karena itu perlu ditentukan
kepada ibu hamil untuk mengonsumsi zat besi selama hamil dan setelah melahirkan. Kebutuhan
zat besi selama hamil meningkat sebesar 300% ( 1.040 mg selama hamil ) dan peningkatan ini
tidak dapat tercukupi hanya dari asupan makanan ibu selama hamil melainkan perlu ditunjang
dengan suplemen zat besi. Pemberian suplemen zat besi dapat diberikan sejak minggu ke-12
kehamilan sebesar 30-60 gram setiap hari selama kehamilan dan enam minggu setelah kelahiran
untuk mencegah anemia postpartum. (Sulistyawati, Ari. 2009 : 108)
- Kalsium
Metabolisme kalsium selama hamil mengalami perubahan yang sangat berarti.Kadar kalsium
dalam darah ibu hamil turun drastis sebanyak 5%.Oleh karena itu, asupan yang optimal perlu
dipertimbangan. Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya, udang, sarang burung,
sarden dalam kaleng, dan beberapa bahan makanan nabati, seperti sayuran warna hijau tua dan
lain-lain. (Sulistyawati, Ari. 2009 : 109)
Selain beberapa zat gizi yang yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil, ada beberapa
makanan yang harus dihindari karena kemungkinan akan dapat membahayakan ibu dan
pertumbuhan janin. Makanan yang tidak sehat atau berbahaya bagi janin antaranya adalah
sebagai berikut. (Sulistyawati, Ari. 2009 : 109)
Hati dan produk hati. Mengandung vitamin A dosis tinggi yang bersifat teratogenik
( menyebabkan cacat pada janin ).
Makanan mentah atau setengah matang karena risiko toksoplasma.
Ikan yang mengandung metil merkuri dalam kadar tinggi seperti hiu, marlin, yang dapat
mengganggu sistem sarat janin.
Kafein yang terkandung dalam kopi, teh, cokelat, kola dibatasi 300 mg per hari. Efek yang dapat
terjadi di antaranya adalah insomnia ( sulit tidur ), refluks, dan frekuensi berkemih yang
meningkat.
vitamin A dalam dosis >20.000-50.000 IU/hari dapat menyebabkan kelainan bawaan.
(Sulistyawati, Ari. 2009 : 109)
- Asam Folat
Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya meningkat dua kali lipat selama
hamil.Asam folat sangat berperan dalam metabolisme normal makanan nmenjadi energi,
pematangan sel darah merah, sintesis DNA, pertumbuhan sel, dan pembentukan heme.Jika
kekurangan asam folat maka ibu dapat menderita anemia megaloblastik dengan gejala diare,
depresi, lelah berat, dan selalu mengantuk. Jika kondisi ini terus berlanjut dan tidak segera
ditangani maka pada ibu hamil akan terjadi BBLR, ablasio plasenta, dan kelainan bentuk tulang
belakang janin ( spina bifida ). (Sulistyawati, Ari. 2009 : 109)
Jenis makanan yang banyak mengandung asam folat adalah ragi, hati, brokoli, sayur berdaun
hijau ( bayam, asparagus ), dan kacang-kacangan (kacang kering, kacang kedelai). Sumber lain
adalah ikan, daging, buah jeruk, dan telur. Oleh karena asam folat tidak stabil dalam pemanasan,
maka dianjurkan untuk memakan sayuran dalam keadaan mentah dengan dicuci sebelumnya agar
sisa pestisida dan cacing hilang. (Sulistyawati, Ari. 2009 : 109)
Oleh karena ada kekhawatiran asam folat tidak dapat terpenuhi hanya dari asupan makanan,
maka Widya Karya Pangan Nasional menganjurkan untuk pemberian suplemen asam folat
dengan besaran 280, 660, dan 470 mikrogram untuk trimester I, II, III. Asam folat sebaiknya
diberikan 28 hari setelah ovulasi atau 28 hari pertama setelah kehamilan karena sumsum tulang
belakang dan otak dibentuk pada minggu pertama kehamilan. (Sulistyawati, Ari. 2009 : 109)
Metode Pemberian Nutrisi
Dalam trimester I kehamilan biasanya nafsu makan berkurang lebih-lebih jika ada mual dan
muntah. Makanan harus diatur sedemikian rupa sehingga makanan mudah dicerna tidak berbau
merangsang, diberikan dalam porsi kecil tetapi sering, cukup cairan, tinggi karbohidrat, rendah
lemak, makanan diberikan dalam bentuk kering, secara berangsur angsur diberikan makanan
yang memenuhi syarat gizi, buah-buahan, sari buah, roti panggang dan biskuit.
- Personal Higiene
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil.Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu
hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat karena kelenjar sebasea menjadi lebih
aktif. Menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia)
dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan. Kebersihan gigi dan mulut tidak kalah
penting, perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada
ibu yang kekurangan kalsium. Selama kehamilan adanya peningkatan kadar estrogen
menyebabkan gusi bengkak dan sensitif. Rasa mual selama masa hamil dapat mengakibatkan
perburukan hygiene mulut dan dapat menimbulkan karies gigi. (Kusmiyati,Yuni dkk. 2009 : 101)
Bagian tubuh lain yang sangat membutuhkan perawatan kebersihan adalah daerah vital, karena
saat hamil terjadi pengeluaran sekret vagina yang berlebihan. Selain dengan mandi, mengganti
celana dalam secara rutin minimal dua kali sehari sangat dianjurkan.

b. Kebutuhan Nutrisi Saat Trimester II

Memenuhi nutrisi yang sehat dan seimbang sangat penting untuk dilakukan selama kehamilan,
karena dapat membantu perkembangan bayi serta menjaga kesehatan ibu hamil.Itulah mengapa
ibu hamil dianjurkan memasak makanan sendiri di rumah agar terjamin kualitas dan kebersihan
makanan.

Beberapa asupan makanan yang penting untuk dipenuhi selama kehamilan adalah makanan yang
mengandung tinggi serat seperti yang ditemukan pada buah atau sayuran, protein, dan rendah
lemak.Selain makanan berserat, ibu perlu memenuhi asupan cairan untuk menghindari risiko
sembelit.Ibu hamil juga dianjurkan untuk berolahraga secara teratur.Ibu dapat melakukan latihan
kegel, yaitu latihan dasar panggung.Hal yang perlu diperhatikan lainnya adalah menjaga
kesehatan gigi dan gusi.Kebersihan gigi yang buruk dapat meningkatkan risiko persalinan
prematur.

c. Kebutuhan Ibu Hamil Trimester III

Kebutuhan dasar ibu hamil trimester III yaitu sebagai berikut.


Kebutuhan Fisologis:
- Oksigen
Ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek napas, hal ini disebabkan karena
diafragma tertekan akibat membesarnya Rahim (Nugroho,dkk, 2014).
- Nutrisi
Kebutuhan nutrisi ibu meningkat hingga 300 kalori/hari dari menu seibang. Contoh: nasi
tim dari empat sendok makan beras, ½ hati ayam, satu potong tahu, wortel parut, bayam, satu
sendok teh minyak goreng dan 400 ml air (Nugroho,dkk, 2014).
- Vitamin (B1, B2, dan B3)
Vitamin ini akan membantu enzim untuk mengatur metabolisme sistem pernafasan dan energi.
Ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi vitamin B1 sekitar 1,2 mg per hari, vitamin B2
1,2 mg per hari dan vitamin B3 11 mg per hari. Sumber vitamin tersebut yaitu: keju, susu,
kacang – kacangan, hati, dan telur (Nugroho,dkk, 2014).
- Personal hygiene
Kebersihan diri selama kehamilan penting untuk dijaga oleh setiap ibu hamil. Kebersihan
diri yang buruk dapat berdampak pada kesehatan ibu dan janin. Sebaiknya ibu hamil
mandi, gosok gigi dan ganti pakaian dua kali sehari (Nugroho,dkk, 2014).
- Pakaian
Ibu hamil sebaiknya menggunakan pakaian yang longgar, mudah dikenakan dan nyaman.
Gunakan kutang dengan ukuran sesuai ukuran payudara dan mampu menyangga seluruh
payudara, tidak menggunakan sepatu tumit tinggi (Nugroho,dkk, 2014).
- Eliminasi
Ibu hamil sering buang air kecil terutama pada kehamilan trimester III dengan frekuensi
buang air besar menurun akibat adanya konstipasi. Ibu hamil akan sering ke kamar mandi
terutama saat malam sehingga menganggu tidur, sebaiknya intake cairan sebelum tidur
dikurangi (Nugroho,dkk, 2014).
- Seksual
Ibu hamil tetap dapat melakukan hubungan seksual dengan suaminya sepanjang hubungan
tersebut tidak menganggu kehamilan. Pilihlah posisi yang nyaman dan tidak menyebabkan
nyeri bagi wanita hamil dan usahakan gunakan kondom karena prostaglandin yang
terdapat pada semen dapat menyebabkan kontraksi (Nugroho,dkk, 2014).
- Senam hamil
Suatu program latihan fisik yang sangat penting bagi calon ibu untuk mempersiapkan
persalinan baik secara fisik atau mental (Nugroho,dkk, 2014).
- Istirahat atau tidur
Ibu hamil sebaiknya memiliki jam istirahat atau tidur yang cukup. Kurang istirahat atau tidur
dapat menyebabkan ibu hamil terlihat pucat, lesu dan kurang gairah. Usahakan tidur malam
kurang lebih 8 jam dan tidur siang kurang lebih 1 jam (Nugroho,dkk, 2014).

E. Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil


a. Pengkajian

Pengkajian ibu pada masa kehamilan terdiri dari pengkajian riwayat menstruasi, riwayat
obstetri, riwayat kontrasepsi, riwayat penyakit dan operasi, dan riwayat kesehatan (Ratnawati,
2017). Adapun pengkajian yang dilakukanberdasarkan diagnosa defisit pengetahuan yaitu
(PPNI, 2016) :
Gejala dan tanda mayor
Subjektif : Menanyakan masalah yang dihadapi.
Objektif : Menunjukan perilaku tidak sesuai anjuran, menunjukan persepsi yang keliru terhadap
masalah
Gejala dan tanda minor
Subjektif : (tidak tersedia)
Objektif : Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat, menunjukkan perilaku berlebihan (mis.
Apatis, bermusuhan, agitasi, histeria)Biodata klien : nama klien dan suami, umur, pendidikan
terakhir, pekerjaan, suku bangsa, agama, alamat (Manurung et al., 2011).
Keluhan utama : anamnesa yang perlu diarahkan untuk menggali keluhan utama ibu hamil,
keluhan yang dirasakan oleh ibu tentang kehamilannya (Manurung et al., 2011)

Riwayat kesehatan keluarga : data ini meliputi penyakit keluarga yang bersifat penyakit
keturunan (asma, diabetes mellitus, haemophili, keturunan kembar) dan penyakit kronis
(Manurung et al, 2011)
Riwayat menstruasi : menarche, lama haid, siklus, jumlah darah haid, dismenorrhae,
keluhan haid (Manurung et al., 2011), hari pertama haid terakhir (HPHT) guna menentukan
taksiran persalinan (TP) (Ratnawati, 2017).

Riwayat obstetri : memberikan informasi mengenai kehamilan sebelumnya agar perawat dapat
menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan saat ini.

Riwayat obstetri pada kehamilan dan persalinan sebelumnya antara lain, gravida, para-
abortus, dan anak hidup (GPAH), berat badan bayi saat lahir dan usia gestasi, pengalaman
persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan penolong persalinan, jenis anastesi dan
kesulitan persalinan, komplikasi maternal, komplikasi pada bayi, riwayat nifas sebelumnya
(Ratnawati, 2017).

Riwayat kontrasepsi : penggunaan KB yang lalu, beberapa kontrasepsi dapat berakibat buruk
pada janin, ibu atau keduanya. Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahilan dan berlanjut
saat kehamilan yang tidak diketahui dapat berakibat buruk pada pembentukan organ janin
(Ratnawati, 2017).

Riwayat pola hidup sehari-hari : data yang perlu dikaji pemenuhan kebutuhan fisiologis dalam
kehidupan sehari-hari selama periode kehamilan meliputi : kebutuhan nutrisi, eliminasi,
seksualitas, aktivitas dan istirahat tidur, imunisasi dan pola gaya hidup (penggunaan zat adiktif,
alkohol dan merokok) (Manurung et al, 2011).

Riwayat psikososial : pengaruh praktik budaya yang dijalankan oleh keluarga/klien selama
periode kehamilan, penerimaan keluarga terhadap kehamilan, penerimaan keluarga terhadap
kehamilan saat ini, perubahan gambaran diri sehubungan dengan perubahan postur tubuh
selama kehamilan (Manurung et al, 2011).

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan umum

Keadaan umum, kelainan bentuk badan serta kesadaran, keadaan vital sign.

Pemeriksaan kebidanan
Muka: pigmentasi muka (kloasma grafidarum), conjunctiva (adakah anemis), sclera (adakah
ikterik), kelopak mata (apakah cekung?) Leher: pigmentasi (apakah ada peningkatan), kelenjar
tiroid dan paratiroid, vena jugularis (apakah ada pembesaran?). Dada: Keadaan paru-paru
(inspeksi, palpasi pecusi, auskultasi), dypsnea, payudara (apakah ada hiperpigmentasi,
pembesaran?).

Perut: pigmentasi (linea nigra/ alba, strie, pemeriksaan leopold Mc Donald)

a) Leopold I : Menentukan TFU dan bagian janin dalam fundus

b) Leopold II : Menentukan batas samping rahim kanan kiri. Menentukan

c) Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin

d) Leopold IV : Menentukan seberapa bagian bawah janin masuk PAP,

Pemeriksaan penunjang : Urine, Darah : Hb, Ht, golongan darah, faeses, USG, pap smear dan
kultur getah serviks

b. Diagnosa keperawatan

Diagnosis keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai respons klien terhadap
masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang berlangsung aktual maupun
potensial. Diagnosis keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi respons klien individu,
keluarga, dan komunitas, terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan (PPNI, 2016).
Diagnosis keperawatan yang ditegakkan dalam masalah ini adalah defisit pengetahuan.

c. Intervensi keperawatan

Intervensi keperawatan merupakan segala bentuk terapi yang dikerjakan

oleh perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai
peningkatan, pencegahan, dan pemulihan kesehatan klien individu, keluarga, dan komunitas
(PPNI, 2018).

Implementasi keperawatan
Implementasi keperawatan merupakan komponen dari proses keperawatandimana tindakan
yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan
keperawatan dilakukan dan diselesaikan (Potter & Perry, 2006). Tahap pelaksaanaan terdiri
atas tindakan mandiri dan kolaborasi yang mencangkup peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, pemulihan kesehatan, dan memfasilitasi koping.

d. Evaluasi keperawatan

Evaluasi keperawatan merupakan tahapan terakhir dari proses keperawatan, penetapan suatu
keberhasilan suatu asuhan keperawatan didasarkan

pada perubahan perilaku dan kriteria hasil yang telah ditetapkan, yaitu terjadinya adaptasi pada
individu (Nursalam, 2008).
Daftar Pustaka

1. Nurwahyuni, M .( 2017). Antenatal Care. Diunduh dari https://repository.unimus.ac.id


pada tanggal 26 September 2020.
2. Asuhan Keperawatan antenatalcare pada Ny.S diunduh dari
https://poltekkeskupang.ac.idpada tanggal 26 September 2020.
3. https://Perpustakaan poltekkes Malang.ac.id
4. Masriroh, Siti. 2013. Keperawatan Obstetri & Ginekologi. Imperium: Yogyakarta.
5. Manuaba. (2010). Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri ginekologi dan kb.
Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai