Anda di halaman 1dari 38

PERAN MUHAMMADIYAH DALAM PENDIDIKAN DI

INDONESIA

oleh
Marzuki Noor

Disampaikan dalam
Masa Pengenalan Kehidupan Kampus,
11 September 2021

UMPRI 2021
HAKEKAT MUHAMMADIYAH
1. Muhammadiyah adalah Geraka Islam, dan dakwah amar
ma’ruf nahi munkar, beraqidah islam bersumber pada Al
Qur’an dan Sunnah (Psl 1, ayt 1, AD).

2. Muhammadiyah (MKCH):
• Muhammadiyah adalah Gerakan berasas Islam,
• Bercita-cita dan bekerja mewujudkan masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya,
• Untuk melaksanakan missi, fungsi dan peran manusia
sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
MAKSUD DAN TUJUAN MUHAMMADIYAH

• Maksud dan Tujuannya: Menegakkan dan


menjunjung Tinggi Agama Islam sehingga
terwujud masyarakat islam yang sebenar-
benarnya).
• Untuk mencapai tujuan itu persyarikatan
menyelenggarakan berbagai Usaha, yaang
meliputi segala bidang (13 bidang Usaha).
PERAN MUHAMMADIYAH
• Terhadap Dasar Negara Indonesia, Muhammadiyah melalui 4 tokok BPUPKi,
menginfaqkan 7 kata di sila pertama (Piagam Jakarta) menjadi Sila Pertama
Sekarang (UUD 1945).
• Terhadap Tujuan besar bangsa Muhammadiyah berperan untuk:
1. Melindungi segenap bangsa indonesia, dan seluruh tumpah darah Indonesia,
2. memajukan kesejahteraan umumm,
3. mencerdaskan kehidupan bangsa,
4. dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan
yang abadi dan keadilan sosial.
• Muhammadiyah mendirikan sekolah jauh sebelum indonesia merdeka, untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa.
• Melalui berbagai Amal Usahanya Muhammadiyah memainkan perannya
terhadap Bangsa dan Negara RI.
Tujuan/Arah Program

1. Terciptanya transformasi (perubahan cepat ke arah kemajuan) sistem


organisas dan jaringan yang maju, profesional, dan modern.
2. Berkembangnya sistem gerakan dan amal usaha yang berkualitas utama
dan mandiri bagi terciptanya kondisi dan faktor-faktor pendukung
terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
3. Berkembangnya peran strategis Muhammadiyah dalam kehidupan
umat, bangsa, dan dinamika global.
USAHA YANG DILAKUKAN
• Untuk mencapai tujuan itu persyarikatan memiliki 13 Usaha,
diantaranya bidang pendidikan (pasal 4. c, AD).
• Memajukan dan memperbaharui pendidikan dan kebudayaan
serta memperluas ilmu pengetahuan dan teknologi dan
penelitian menurut tuntunan Islam.
• Untuk merealisasikan usaha itu Persyarikatan membentuk majlis
yang berwenang menyelenggarakan bidang pendidikan.
• Majlis Pendidikan Dasar dan Menengah menyelenggarakan
Pendidikan Dasar dan Menengah, ditingkat Pusat hingga Tingkat
Cabang.
• Majlis Pendidikan Tinggi Litbang menyelenggarakan Pendidikan
Tinggi (Universitas, Institus, Sekolah Tinggi maupun Akademi), di
Tingkat Pusat.
DI BIDANG PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH
MENYELENGGARAKAN
• Pendidikan TK dan PAUD: 260
• Pendidikan dasar dan menengah : 251 sekolah.
1. Pendidikan SD/MI :
2. Pendidikan SMP/MTS.
3. Pendidikan Menengah Atas (SMU,SMK,MA): 80
• Pendidikan Tinggi (PTMA):
1. Universitas : 4
2. Institut : 2 (calon)
3. Sekoah Tinggi : 2
4. Akademi/D3: 2.
5. Siber University:-
• Pondok Pesantren: 21
• Kejuruan/Kursus: Pertanian Organis, Sayuran Organik.
NILAI DITERMINASI PERAN
• Berapa Tenaga2 profesional profetis dilahirkan di Lembaga
Pendidikan Muhammadoyah,
• Berapa teknokratik dilahirkan di Muhammadiyah.
• Berapa Tokoh2 Nasional hingga Pahlawan Nasional dari
Muhammadiyah yang dilahirkan di Pendidikan Muhammadiyah.
• Presiden Pertama kita adalah mantan Majlis Pendidikan
Muhammadiyah Bengkulu.
• Berapa tenaga kerja terserap, berapa pedagang berusaha di
lingkungan sekolah Muhammadiyah,
• Berapa jasa abunemen2 anak sekolah yang terserap.
• Multy Player Effec sangat tinggi.
GERAKAN PROFETIKA PENDIDIKAN
• Ada tiga arena gerakannya:
1. Intelektualika, Emansipasi.
2. Humanika, Liberasi, dan
3. Profetika, transendensi.
• Gerakan profetika, gerakan kenabian/ kerasulan, gerakan khalifah fil
ardh.
1. Siddiq : Benar : Integritas,
2. Amanah : Amanah : Tras Worty.
3. Tablegh : Menyampaikan: Communikative.
4. Fathonah : Cerdas : Competency.
• Gerakan yang berbasis visi (Vision Orented) yang berlandaskan
Agama/Islam, Pendidikan Berkemajuan.
SIMPUL
• Begitu besar Peran Muhammadiyah, dan bermulty player effec tinggi, namun hingga
kini Muhamamdiyah tetap Tawadhu’ (rendah hati), istiqomah sudah lebih satu abad.
• Begitu besar saham dalam mendidik generasi bangsa dengan kemadiriannya, tapi
minim dalam devidennya, bahkan devidennya dikembalikan lagi untuk pengabdian
(walaupun kadang sengaja tidak dibagi/ tidak kebagian deviden).
• Memajukan dan memperbarui peran dibidang pendidikan terus diupayakan oleh
Muhammadiyah, sekolah unggul (kualitas), jumlah yang banyak (kuantitas).
• Sejak Berdirinya Pendidikan Muhamamdiyah Unggul, Inovatif (Memadukan
Pesantren/Pribumi dan Pendidikan Sekuler/ Penjajah) jadi sekolah Muhammadiyah,
Protetis Profesional).
• Peran tidak terbatas lagi nasional bahkan Trans nasional sudah di 23 negara, (dari TK
sampai Perguruan Tinggi).
• Tidak hanya di dunia konvensional, bahkan di tingkat cyber university
Muhamamdiyah Memelopori.
• Muhammadiyah punya pendidikan Sain Murni, Pesantren murni, punya Tresain, dan
punya Saintren, Punya sekolah Taruna (muntilan), Punya Madrasah AntiKortupsi.
Matan KCH
1. Muhammadiyah:
• Muhammadiyah adalah Gerakan berasas
Islam,
• Bercita-cita dan bekerja mewujudkan
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,
• Untuk melaksanakan fungsi dan missi
manusia sebagai hamba dan khalifah Allah
di muka bumi.
2. Muhamamdiyah berkeyakinan bahwa islam adalah Agama Allah
yang diwahyukan kepada para RasulNya, sejak nabi Adam sampai
nabi Muhammad SAW, sebagai hidyah dan rahmat Allah kepada
ummat manusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan
hidup materiil dan spirituil danduniawi dan ukhrawi.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan: Al
Qur’an dan Sunnah Rosul.
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran2 islam yang
meliputi bidang2 : Aqidah, Akhlak, Ibadah dan Muamalah
duniawiyah.
5.Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Inonesia yang
telah mendapatkan karunia Allah berupa tanah air yang
mempunyai sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara
RI yang berfilsafat Pancasila, untuk berusaha bersama-sama
menjadi satu negara yang adi makmur, yang diridhoi Alla SWT.
(Baldatun Toyyibtun wa Robbun Ghofur).
Pengelompokan MKCH
1. Persoalan Idiologi : Butir 1, dan 2.
2. Faham Agama Menurut Muhammadiyah:
Butir no 3, dan 4.
3. Fungsi dan Missi Muhamamdiyah dalam
masyarakat dan negara RI : Butir no 5.
PJPM 2005-2025
• Program Jangka Panjang Muhamamdiyah (2005-
2025), terbagi dalam empat tahapan program:
1. Pertama tahap Penataan dan Pembinaan,
(2005-2010).
2. Kedua tahap Peningkatan dan
Pengembangan, (2010-2015).

3. Transformasi, (2015-2020).
4. Keunggulan. (2020-2025).
Hirarkhi Tantangan
• Ketika idiologi Islam tidak transenden lagi. Idiologi

• Ketika semua organisasi islam berpolitik praktis. organisasi


• Ketika politik tidak berhikmah lagi,

• Ketika semua pelaku ekonomi kapitalis, Perilaku


• Ketika ekonomi tidak berbasis zakat.
• Ketika lembaga pertanian tidak memproduk lagi,
• Ketika kesengsaraan umat jadi komoditas.

• Ketika semua ilmuwan sekularis, Subyek


• Ketika guru/lembaga pendidikan tidak mendidik lagi,
• Ketika Pemimpin Tidak amanah lagi.
• Ketika hakim/peradilan tidak adil lagi,

• Ketika Masjid tidak ada/ sedikit jama’ahnya. Obyek


• Ketika Pasar sarang riba.
Ketika Idiologi tidak
Transenden lagi.
• Agama sebagai Fakta sosial (Rusia/ Moskow dg
Kristen Bizantium).
• Idiologi terjual sebagai fakta sosial, komoditas.
• Idiologi unsistem believe, sudah sistem
pragmatis.
Ketika semua organisasi islam berpolitik
praktis.
• Menggandakan makna simbul ormas islam/
ambigu bias .
• Makna politik tidak diturunkan dari nilai islam.
• Islam jadi alatnya politik, mestinya politik
alatnya islam.
• Masuk partai dulu baru belajar islam,
mestinya orang yang kafah istiqomah trus
berpolitik.
Ketika politik tidak berhikmah lagi
• Kebijaksanaan yang tidak berhikmah,
• Permusyawaratannya yg belum berhikmah
• Perwakilan yang tidak berhikmah.
• Politik lebih pada kekuasaan dp kehikmahan.
Ketika semua pelaku ekonomi kapitalis,

• Kesenjangan antar ummat makin tinggi


(pemodal-buruh),
• Keribaan/ pendholiman makin tinggi,
• Industri padat modal/ tenologi,
• Manusia budak alat dan uang.
• Uang akan beredar antara pemodal saja.
Ketika ekonomi tidak berbasis zakat.
• Ekonomi akan dibimbing oleh produksi,
konsumsi, distribusi dan sirkulasi.
• Responsibility lebih pada efek kelebihan,
bukan karena kwajiban, ketundukan.
• Nisab zakat standar kesejahteraan umat
(mestinya). Faktanya 360 kg/kapita/th tidak
miskin (3,6 jt/th/kapita).
Ketika lembaga pertanian tidak memproduk
pangan lagi,
• Lahan pertanian lebih produksi horisontal,
• Pangan cenderung menjadi komoditas politis
(karbohidrat, protein, mineral dsb).
• Tujuh puluh persen lahan tidak diminati
penduduk yang 80 persen petani.
• Kedelai (73 %) dari Amarika, tapioka
pengimport terbesar indonesia, bahkan
gandum sudah mencapai 5 jt ton.
Ketika kesengsaraan umat jadi komoditas.

• Kesengsaraan menjadi komoditas kampanye,


politis, kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan.
• Kesengsaraan efek manusia sendiri.
• Kesengsaraan membawa nikmat orang lain.
Ketika semua ilmuwan sekularis,
• Otak sudah menjadi didewakan,
• Agama didikhotomikan dengan IPTEKS,
• Kebenaran didasarkan pada probability,
Ketika lembaga pendidikan tidak mendidik
lagi,
• Lembaga pendidikan menjadi pengajaran dan
pelatihan yang dominan.
• Lembaga pendidikan menjadi tumpuhan
pendidikan anak.
• Lembaga pendidikan kehilangan filsafat
pendidikan.
Ketika Pemimpin Tidak amanah lagi.
• Pemimpin hanya menjawab need for power,
• Pemimpin tdak lagi berpihak pada yang
dipimpin,.
• Pemimpin/raja kehilangan mahkotanya.
• Pemimpin sesaat, tidak “abadi”.lagi.
Ketika Peradilan tidak adil lagi
• Yang lazim dianggap benar
• Adil dalam permainan bahasa,
• Peradilan lebih penyelesai/ pemutus perkarah
perkara.
`PRAKSIS GERAKAN PROFETIK MENUJU
MASYARAKAT MADANI
Causalitas Gerakan (MARZUKI, 2007).
WAHYU ALLAH

TANZILIYAHA KAUNIYAH

VISI
FENOMENA

MISI PROBELM

GERAKAN
SIKLUS GERAKAN PRAKSIS (MARZUKI 2007)
GERAKAN

KATA KARYA PRAKSIS

TANPA TANPA
TINDAKA REFLEKSI/
AKSI

VERBALISME AKTIVISME DITERMINAN


GERAKAN PROFETIK
• Ada tiga arena gerakan:
1. Intelektualika,
2. Humanika, dan
3. Profetika.
• Gerakan profetika, gerakan kenabian/
kerasulan, gerakan khalifah fil ardh.
• Gerakan yang berbasis visi (Vision Oren ted)
yang berlandaskan Agama/Islam.
MASYARAKAT MADANI

MASYARAKAT WARGA><STATE
MASYARAKAT SIPIL><NATURAL
MASYARAKAT BERADAB><JAHILIYAH
MASYARAKAT BERBUDAY A ><L IAR.
MASYARAKAT KOTA><DESA.
Masyarakat Madani di Berbagai Tempat

• Masyarakat madani sebagai kritik dan syarat


Demokrasi,
• Perkembangan wacana Masyarakat Madani,
• Masyarakat Madani dan Relevansinya
terhadap Politik Indonesia.
• Masyarakt Madani dan cita-cita Reformasi.
Persyaratan Demokrasi
• Mainstream politik cenderung ke arah pe ran dominan negara, dan
sebagai entitas otonom menunjukkan keperkasaannya mengekang
masyarakat (serbanegara).
• Efeknya adalah:
1. Respon masyarakat banyak nuntut pada penguasa.
2. Negara kurang perhatian pada dinamika yang
terjadi di masyarakat.
3. Terjadi masifasi masyarakat (pemandulan rasa
berdemokrasi).
4. Serba negara dalam politik merambah dalam ekonomi, sosial
bahkan dalam militer jadi dominan.
• Munculnya gagasan masyarakat madani menandai adanya ledakan
keasadaran masyarakat untuk menjalankan hak dan kewajiban secara
indipenden, suara masyarakat ingin lebih di dengar oleh pemerintah.
Problem Masyarakat Madani (Gellner)
• Masih ada problem dasar tentang konsep masyarakat
madani,
• Banyak model masyarakat lain yang berbeda bahkan
menjadi rival (masyarakat segementer/ pluralis di
tengah masarakat tradisional, komunis, islam).
• Dimata komunis masyarakat madani di identikkan
dengan kaum borjuasi.
• Di mata pluralist masy madani dipandang melintasi
batas kelas-kelas sosial dan batas-batas negara.
Masyarakat Madani dalam Pandangan Islam.
• Dimata Islam, konsep masyarakat madani konsep barat sbg
kegagalan barat membangun negara berdasarkan pusat
keagamaan kristiani.
• Pembrontakan akan kekuasaan kreisten, munculnya era
Enlightment/ pencerahan dalam bentuk sekularisasi,
individualisme dan rasionalisme.
• Islam bisa menjadi negara industri tanpa harus menjadi barat
(westernisasi), dan menggarap masyarakat bercorak islam
yang dikenal dengan “Ummah”
• Masyarakat madani menurut islam yang diteladankan
Muhammad membangun Yatsrib dengan menjadi “Madinah”,
dengan landasan hukum “Madinah Charter”
assalam

Anda mungkin juga menyukai