APPENDISITIS
Disusun Oleh :
HASAN MUAFFA
NIM : 2021207209093
2021/ 2022
1. KONSEP PENYAKIT
a. Definisi
b. Penyebab
c. Klasifikasi
1. Appendisitis akut.
somatik setempat.
2. Appendisitis kronik.
1-5%.
d. Manifestasi klinis
2. Mual, muntah
3. Anoreksia, malaise
5. Spasme otot
6. Konstipasi, diare
e. Patofisiologi
disebabkan oleh feses yang terlibat atau fekalit. Penjelasan ini sesuai
Pathway
f. Pemeriksaan Penunjang
kelainan non spesifik seperti fekalit dan pola gas dan cairan
pembedahan.
4. Pemeriksaan Laboratorium.
g. Komplikasi
1. Abses
minggu.
2. Perforasi
terpengaruh .
3. Peritonitis
appendisitis meliputi :
a) Sebelum operasi
1) Observasi
keluhan.
2) Antibiotik
(IV)
b) Operasi
ditegakkan
c) Pasca operasi
normal.
A. Pengkajian
a. Data demografi
register.
b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama
colon.
secara lancer.
sianosis, pucat.
3) Pola Eliminasi.
4) Pola aktifitas.
8) Pola hubungan.
9) Pemeriksaan diagnostic.
akut.
pembedahan.
infeksi.
d) Pemeriksaan Laboratorium.
eritrosit.
B. Diagnosa Keperawatan
2017).
(inflamasi appendicitis).(D.0077)
oprasi). (D.0077)
(D.0034)
(D.0080)
(D.0142).
C. RENCANA KEPERAWATAN
Kusuma, 2016).
Tujuan dan
NO Diagnosa Intervensi
kriteria hasil
1. Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri
menurun. nyeri
4. Gelisah yang
memperingan
nyeri.
Terapeutik :
nonfarmakologis
untuk
mengurangi rasa
nyeri.
dan tidur.
1.6. Kontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri.
Edukasi :
meredakan
nyeri
non
farmakologis
untuk
mengurangi rasa
nyeri .
Kolaborasi :
1.9. Kolaborasi
pemberian
analgetik jika
perlu
menurun. urine.
2. Takikardi Terapeutik :
membaik. dingin.
membaik. lepaskan
pakaian.
oral
Edukasi :
baring
Kolaborasi :
2.8. Kolaborasi
pemberian cairan
dan elektrolit
intravena, jika
perlu
3. Risiko Setelah dilakukan 3.1. Manajemen
Hipovolemia tindakan hypovolemia
2. Membrane cairan.
mukosa Terapeutik :
membaik. Edukasi :
membaik. memperbanyak
membaik. oral.
3.5. Anjurkan
menghindari
perubahan posisi
mendadak.
Kolaborasi :
3.6. Kolaborasi
peberian cairan
IV.
menurun. verbal.
khawatir untuk
menurun. perlu.
perhatian.
4.5. Gunakan
pendekatan yang
tenang dan
meyakinkan.
4.6. Jelaskan
prosedur,
termasuk
sensasi yang
mungkin dialami.
4.7. Anjurkan
keluarga untuk
tetap
bersama klien,
jika perlu.
4.8. Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan
persepsi.
relaksasi.
4.10. Kolaborasi
pemberian
obat antiansietas
jika perlu.
4. Gelisah yang
membaik. nyeri.
Terapeutik :
non
farmakologis
untuk
mengurangi rasa
nyeri.
1.5. Kontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri.
1.6. Pertimbangkan
jenis dan
sumber nyeri
dalam
pemilihan strategi
meredakan
nyeri.
Edukasi :
1.7. Jelaskan
penyebab,
periode,
meredakan
nyeri
non
farmakologis
untuk
mengurangi rasa
nyeri.
1.10.Kolaborasi
pemberian
analgetik bila
perlu.
meningkat. Terapeutik :
lembap. Edukasi :
mendadak.
Kolaborasi :
2.6. Kolaborasi
peberian cairan
IV.
Kebersihan pengunjung
menurun. klien.
tinggi.
Edukasi :
gejala
infeksi.
mencuci tangan
dengan benar.
Daftar Pustaka
Burkitt, H. G., Quick, C. R. G., and Reed, J. B., 2007. Appendicitis. In:
Elsevier
Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS MAHASISWA
B. IDENTITAS KLIEN
USIA : 18 th
NO REGISTER : 030021
klien mengatakan nyeri sejak tadi malam, nyeri yang dirasakan seperti
nyeri muncul secara tiba-tiba dan nyeri terasa berkurang apabila untuk
istirahat.
D. PENGKAJIAN PRIMER
AIRWAY
Sumbatan :
Tidak terdapat sumbatan jalan nafas dan tidak ada tanda cidera servikal
BREATHING
Sesak, dengan :
Frekuensi : 20 x/menit
Irama : teratur
Kedalaman : Dalam
CIRCULATION
Kesadaran : Composmentis
Sirkulasi perifer : normal, tidak ada nyeri pada telapak kaki saat
berjalan
Nadi : 90 x/menit
Irama : Teratur
Denyut : Kuat
Ekstremitas : Hangat
- Alert/perhatian :-
- Unresponsive/tidak berespon : -
E. PENGKAJIAN SEKUNDER
keluhan nyeri perut sejak tadi malam, Klien juga mengatakan badan
terasa demam.
- Medikasi : ada
- Nyeri : ada
- Kepala
Wajah simetris
Sensori : ada
- Mata
- Telinga
Letak simetris, bentuk normal tidak ada kelainan bentuk daun
paten
lidah normal dan bersih, bau mulut tidak tercium bau keton
LEHER
DADA
tampak
P : taktil fremitus teraba getaran, tidak ada masa, ictus cordis teraba
- Elastic : iya
- Kembung : tidak
- Lembek : tidak
- Asites : tidak
Ekstremitas /musculoskeletal
- Rentang gerak :
5 5
5 5
- Kekuata notot :5
- Deformitas : tidak ada
Kulit / integumen :
Turgor : Baik
Mukosa : Lembab
Akral teraaba panas suhu 38,3oC, Tidak ada lesi, tidak ada bintik-bintik
merah
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan radiologi :-
Pemeriksaan EKG :-
a. Medis
- IVFD RL 20 tetes/memit
- Ranitidin 2 x 50 mg/ iv
- Omeprazole 1 x 40 mg/ iv
b. Keperawatan
- Memberikan edukasi
- Klien mengatakan
ditusuk tusuk
- Klien mengatakan
nyeri tidak
menyebar
- Klien mengatakan
skala nyeri 7
- Klien mengatakan
istirahat
Data objektif
- Pasien tampak
gelisah
- Pasien tampak
mengerang
menahan nyeri
- Pasien tampak
memegangi
perutnya
- Skala nyeri 7
2 Data subjektif Hipertermia Proses inflamasi
- Klien mengatakan
badan terasa
demam
Data objektif
- Akral teraba
panas
- Suhu 38,3o C
DIAGNOSA KEPERAWATAN
09.30 WIB
09.30 WIB
TUJUAN
NO DX RENCANA INTERVENSI
(SMART)
1 I Setelah silakukan 1. Identifikasi lokasi ,
: farmakologis untuk
- Klien lebih
tenang atau
rileks
- Skala nyeri
berkurang atau
hilang
- Rentang skla
nyeri 3-0
2 II Setelah silakukan 1. Monitor suhu tubuh.
- Akral hangat
- Rentang suhu
tubuh 36-37o C
IV. IMPLEMENTASI
N
TGL/JAM IMPLEMENTASI TTD/NAMA
O
1 17/11/2021 mengdentifikasi lokasi ,
R (respon) :
H (hasil) :
- Skala nyeri 7
nyeri
R (respon) :
diberikan
H (hasil) :
farmakologis untuk
R (respon) :
- Klien mengatakan masih nyeri
H (hasil) :
KOLABORASI
Memberikan
R (respon) :
berkurang
H (hasil) :
- Skala nyeri 4
RSUD Mesuji
R (respon) :
- Suhu 38,3oC
- Akral panas
R (respon) :
yang dingin
H (hasil) :
R (respon) :
H (hasil) :
perawat
Kolaborasi
oral
R (respon) :
diminum
H (hasil) :
perlu
R (respon) :
mulai reda
H (hasil) :
RSUD Mesuji