Anda di halaman 1dari 11

Makalah Maternitas

Pemeriksaan Antenatal Care


Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas keperawatan maternitas
Dosen Pembimbing : Sri Sat Titi Hamrani.S.Kep.,Ns.,M.Kep

Di Susun Oleh Kelompok 1 :


Adi Wardana

(1502089)

Febriana Endar Pangestu

(1502103)

Putri Nur Melani

(1502119)

PRODI D-III KEPERAWATAN IIC


STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
DESEMBER 2016

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang
Pemeriksaan Antenatal Care ini dengan baik. Makalah ini disusun sebagai tugas Mata
Kuliah Keperawatan Maternitas.
Adapun makalah ini kami susun berdasarkan pengamatan kami dari beberapa
sumber yang ada kaitannnya dengan makalah yang kami buat. Dalam penyusunan
makalah ini tentunya tidak lepas dari adanya bantuan dari pihak tertentu, oleh karena itu
kami tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih, kepada dosen pembimbing kami,
dan teman-teman kami yang telah membantu hingga selesainya makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi untuk para pembaca.

Klaten, 08 Desember 2016

Kelompok 1

Daftar Isi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care (ANC) merupakan asuhan
yang diberikan saat hamil sampai sebelum melahirkan. ANC penting untuk
menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal dan mendeteksi ibu hamil
yang tidak normal sehingga komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan
dapat terdeteksi secara dini serta ditangani secara memadai. Apabila ibu hamil
tidak melakukan pemeriksaan kehamilan, maka tidak akan diketahui apakah
kehamilannya berjalan dengan baik atau mengalami keadaan risiko tinggi dan
komplikasi obstetrik yang dapat membahayakan
kehidupan ibu atau janinnya. Pemeriksaan ANC dilakukan oleh tenaga
kesehatan, secara professional akan memberikan pelayanan sebaik mungkin agar
ibu hamil merasa puas atas pelayanan yang diberikan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan simulasi tentang pemeriksaan kehamilan
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian pemeriksaan kehamilan
b. Mengetahui perlunya pemeriksaan kehamilan secara berkala
c. Mengetahui tanda-tanda kehamilan
d. Megetahui perubahan psikologis dan fisiologis kehamilan
e. Mengetahui faktor-faktor yang mengalami kehamilan
f. Macam-macam pemeriksaan kehamilan

BAB II
KONSEP DASAR
A. Pengertian
Pemeriksaan antenatal atau pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan
yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu
dan janinnya dalam mencapai beberapa sasaran utama yaitu untuk mencegah
dan mengatasi masalah kehamilan, untuk membantu masalah gizi, masalah

social dan untuk memberikan pendidikan penyuluhan dalam masalah


persalinan dan nifas, cara menjaga diri agar tetap sehat dalam masa hamil,
membantu wanita hamil dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran
bayi dan juga penyuluhan tentang KB serta meningkatkan kesadaran mereka
tentang kemungkinan adanya resti atau komplikasi dalam kehamilan dan
persalinan. Cara mengenalinya harus sedini mungkin sehingga dapat
dilakukan upaya penanggulangannya sedini mungkin juga.
B. Pemeriksaan kehamilan Secara Berkala
Periksa kehamilan dilakukan paling sedikit empat kali, yaitu
1. pada umur kehamilan 1-3 bulan sebanyak 1 kali
2. pada umur kehamilan 4-6 bulan sebanyak 1 kali
3. pada umur kehamilan 7-9 bulan sebanyak 2 kali
Tempat pemeriksaan ibu hamil di posyandu, puskesmas, bidan dan
rumah bersalin.Selama kehamilan ada hal-hal yang perlu dipantau, agar bila
ada penyimpangan dari keadaan normal dapat segera diberikan penanganan
yang memadai. Karena itu selama kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan
kehamilan secara berkala, yang dimulai sejak kehamilan muda. Makin tinggi
resiko kehamilan yang dipunyai oleh ibu maka makin tinggi pula kebutuhan
untuk memeriksaan kehamilan lebih sering.
Pada saat kehamilan, ibu dapat memperoleh pengetahuan mengenai
kehamilannya, serta menyampaikan keluhan yang dirasakan ibu kepada
petugas tenaga kesehatan. Selain itu pada saat ibu memeriksakan kehamilan
ibu juga mendapat tablet Zat besi, imunisasi TT dua kali selama kehamilan
dan pemberian multivitamin.
C. Tanda-tanda Kehamilan

1. Tanda-tanda presumptif
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Amenorea (tidak dapat haid)


Mual dan muntah (nausea and vomiting)
Mengidam (ingin makan sesuatu)
Tidak tahan suatu bau-bauan
Pingsan
Tidak ada selera makan (anoreksia)
Lelah (fetique)
Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh
estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli
payudara.

i. Miksi sering karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang


membesar.
j. Konstipasi karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh
hormon steroid.
k. Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta,
dijumpai di muka (chloasma gravidarum), areola payudara, leher dan
dinding perut (linea nigra = grisea).
l. Epulis: hipertrofi dari papil gusi.
m. Pemekaran vena-vena (varices) dapat terjadi pada kaki, betis dan
vulva biasanya dijumpai pada triwulan akhir.

2. Tanda-tanda kemungkinan hamil


a. Perut membesar
b. Uterus membesar: terjadi perubahan dalam bentuk, besar dan
c.
d.
e.
f.
g.
h.

konsistensi dari rahim.


Tanda Hegar
Tanda Chadwick
Tanda Piscaseck
Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila dirangsang = Braxton-Hiks
Teraba Ballotement
Reaksi kehamilan positif

3. Tanda pasti (tanda positif)


a. Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagianbagian janin.
b. Denyut jantung janin
1) Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec
2) Dicatat dan didengar dengan alat Doppler
3) Dicatat dengan feto-elektro kardiogram
4) Dilihat pada ultrasonografi
c. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen

D. Perubahan Fisiologis Kehamilan


1. Perubahan pada sistem reproduksi
a. Uterus
1) Ukuran: untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar
akibat hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut
kolagennya menjadi higrokopik. Endometrium menjadi desidua,
ukuran pada kehamilan cukup bulan 30 x 25 x 20 cm dengan
kapasitas lebih dari 4000 cc.
2) Berat: berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi
1000 gram pada akhir kehamilan (40 pekan).

3) Bentuk dan konsistensi: pada bulan-bulan pertama kehamilan,


bentuk rahim seperti alpukat, pada kehamilan 4 bulan berbentuk
bulat dan akhir kehamilan seperti bujur telur. Rahim yang tidak
hamil kira-kira sebesar telur ayam, pada kehamilan 2 bulan
sebesar telur bebek dan kehamilan 3 bulan sebesar telur angsa.
Pada minggu pertama, isthmus rahim mengadakan hipertrofi dan
bertambah panjang sehingga bila diraba terasa lebih lunak (soft)
disebut Tanda Hegar.
4) Posisi rahim dalam kehamilan
Pada permulaan kehamilan dalam letak antefleksi atau
retrofleksi, pada 4 bula kehamilan rahim tetap berada dalam
rongga pelvis, setelah itu mulai memasuki rongga perut yang
dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati dan rahim yang
hamil biasanya mobil, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau
kiri.
5) Vaskularisasi
Aa. Uterina dan aa.ovarika bertambah dalam diameter,
panjang dan anak-anak cabangnya. Pembuluh darah balik (vena)
mengembang dan bertambah.
6) Serviks uteri
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak
(soft) disebut tanda goodel. Kelenjar endoservikal membesar dan
mengeluarkan banyak cairan mukus. Karena pertambahan dan
pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livid dan ini
disebut tanda Chadwick.
7) Indung telur (ovarium)
Ovulasi terhenti. Masih terdapat korpus luteum graviditas
sampai terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran
estrogen dan progesteron.
8) Vagina dan vulva
Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina
dan vulva. Akibat hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat
lebih merah atau kebiruan. Warna livid pada vagina dan portio
serviks disebut tanda Chadwick.
9) Dinding perut (abdominal wall)

Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan


menyebabkan robeknya serabut elastis dibawah kulit sehingga
timbul striae gravidarum. Bila terjadi peregangan yang hebat,
misalnya pada hidroamnion dan kehamilan ganda, dapat terjadi
diatasis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba
bertambah pigmentasinya dan disebut linea nigra.
10) Payudara
Selama kehamilan, payudara bertambah besar, tegang dan
berat. Dapat teraba noduli-noduli akibat hipertrofi kelenjar
alveoli, bayangan vena-vena lebih membiru. Hiperpigmentasi
pada puting susu dan areola payudara, kalau diperas keluar air
susu jolong (kolostrum) berwarna kuning.
2. Perubahan pada organ dan sistem lainnya
a. Volume darah
Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak
akhir trimester pertama. Volume darah akan bertambah banyak kirakira 25% dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu diikuti curah
jantung yang meningkat sebanyak 30%. Akibat hemodilusi yang
mulai jelas kelihatan pada kehamilan 4 bulan, ibu menderita penyakit
jantung dapat jatuh dalam keadaan dekompensasi kordis.
b. Protein darah
Gambaran protein dalam serum berubah, jumlah protein albumin
dan gamaglobin menurun dalam triwulan pertama dan meningkat
secara bertahap pada akhir kehamilan. Beta-globin dan fibrinogen
terus meningkat.
c. Hitung jenis dan hemoglobin
Hematokrit cenderung menurun karena kenaikan relatif volume
plasma darah. Jumlah eritrosit cenderung meningkat untuk
memenuhi kebutuhan transpor o2 yang sangat diperlukan selama
kehamilan.
d. Nadi dan tekanan darah
Tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama
trimester kedua dan kemudian akan naik lagi seperti pada pra
hamil.tekanan vena dalam batas-batas normal pada ekstremitas atas
dan bawah, cenderung naik setelah akhir trimester pertama. Nadi
biasanya naik, nilai rata-ratanya 84 permenit.

e. Jantung
Pompa jantung mulai naik kira-kira 30% setelah kehamilan 3
bbulan dan menurun lagi pada minggu-minggu terakhir kehamilan.
3. Sistem pernapasan
Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak napas. Hal ini
disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah diafragma akibat
pembesaran rahim. Kapasitas vital paru meningkat sedikit selama
hamil. Seorang wanita hamil selalu bernapas lebih dalam.
4. Saluran pencernaan
Salivasi meningkat dan pada trimester pertama mengeluh mual
dan muntah. Tonus otot-otot saluran pencernaan melemah sehingga
motilitas dan makanan akan lebih lama berada dalam saluran
makanan. Resorbsi makanan baik namun akan menimbulkan
obstipasi. Gejala muntah (emesis gravidarum) sering terjadi, biasanya
pada pagi hari, disebut sakit pagi (morning sickness).
5. Tulang dan gigi
Persendian panggul akan terasa lebih longgar karena ligamenligamen melunak (softening). Juga terjadi sedikit pelebaran pada
ruang persendian. Bila konsumsi kalsium cukup, gigi tidak akan
kekurangan kalsium. Apa yang disebut dengan gingivitis kehamilan
adalah gangguan yang disebabkan oleh faktor lain, misalnya hygiene
6.

yang buruk disekitar mulut.


Kulit
Pada daerah kulit tertentu terjadi hiperpigmentasi:
Muka: disebut masker kehamilan (chloasma gravida).
Payudara: puting susu dan areola payudara.
Perut: linea nigra striae.
vulva
Kelenjar endokrin
Kelenjar tiroid dapat membesar sedikit.
Kelenjar hipofise dapat membesar terutama lobus anterior.
Kelenjar adrenal tidak begitu terpengaruh.

a.
b.
c.
d.
7.
a.
b.
c.

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan


Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan diantaranya faktor
fisik, faktor psikologis dan faktor social budaya ekonomi :
1. Faktor Fisik
Wanita hamil akan mengalami perubahan fisik selama
kehamilannya, dimana perubahan ini terjadi karena adanya adaptasi
terhadap pertumbuhan janin dalam rahim dan dapat juga dipengaruhi

oleh hal-hal yang berhubungan dengan fisik ibu sebelum dan selama
hamil.
a. Status Kesehatan
Status kesehatan wanita hamil akan berpengaruh pada kehamilan.
Kesehatan ibu selama hamil akan memengaruhi kehamilannya dan
memengaruhi tumbuh kembang zigot, embrio dan janin termasuk
kenormalan letak janin
b. Faktor Usia
1) Segi negatif kehamilan di usia tua
a) Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan
sangat menentukan proses kelahirannya. Hal ini turut
memengaruhi kondisi janin.
b) Pada proses pembuahan, kualitas sel telur perempuan pada
usia ini telah menurun jika dibandingkan dengan sel telur pada
perempuan dengan usia reproduksi sehat (25-30 tahun)
Jika pada proses pembuahan, ibu mengalami gangguan sehingga
menyebabkan terjadinya gangguan perkemihan dan
perkembangan buah kehamilan, maka kemungkinan akan
menyebabkan terjadinya Inta Uterine Growth Retardation
(IUGR) yang berakibat bayi berat lahir rendah (BBLR).
c) Kontraksi uterus juga sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik
ibu. Jika ibu mengalami penurunan kondisi, terlebih pada
primitua (hamil pertama dengan usia lebih dari 40 tahun),
keadaan ini harus benar-benar diwaspadai.
c. Status Gizi
Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat sangat mutlak
dibutuhkan oleh ibu hamil agar dapat memenuhi kebutuhan
nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang
dikandungnya dan persiapan fisik ibu untuk menghadapi
persalinan dengan aman.
Selama proses kehamilan bayi sangat membutuhkan zatzat penting yang hanya dapat dipenuhi dari ibu. Penting bagi
bidan untuk memberikan informasi ini kepada ibu karena
terkadang pasien kurang memperhatikan kualitas makanan yang
dikonsumsinya. Biasanya masyarakat di era sekarang ini lebih

mementingkan selera dengan mengabaikan kualitas makanan


yang dikonsumsi.
Pemenuhan

gizi

seimbang

selama

hamil

akan

meningkatkan kondisi kesehatan bayi dan ibu, terutama dalam


d.

menghadapi masa nifas sebagai modal awal untuk menyusui.


Gaya hidup
Selain pola makan yang dihubungkan dengan gaya hidup
masyarakat sekarang ternyata ada beberapa gaya hidup lain yang
cukup merugikan kesehatan seorang wanita hamil, misalnya
kebiasaan begadang, bepergian jauh dengan berkendara motor
dan lain-lain.
Gaya hidup ini akan mengganggu kesejahteraan bayi yang
dikandungnya karena kebutuhan istirahat mutlak harus dipenuhi.

Anda mungkin juga menyukai