TINJAUAN KASUS
3.1.2. Resume
Pasien masuk ke Ruang Edelweis 2 pada tanggal 19 Februari 2021
pukul 01.58 WIB, kiriman dari ruang IGD diantar dengan
menggunakan kursi roda dengan diagnosa medis Appendicitis
perforasi. pasien datang dengan keluhan nyeri perut bagian kanan
bawah selama 1 minggu sebelum masuk RS, nyeri datang saat
beraktivitas, nyeri seperti tertusuk – tusuk dan merambat hingga ke
belakang punggung, nyeri hilang timbul dan dirasakan selama 10 –
15 menit, skala nyeri 8 (berat), pasien mengatakan mual tapi tidak
bisa muntah, pasien mengatakan tidak nafsu makan, ibu pasien
mengatakan pasien hanya makan habis 3 sendok dan perutnya
selalu kembung, pasien mengatakan tidak bisa melakukan aktivitas
secara mandiri. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, abdomen
tegang dan kembung nyeri pada kuadran kanan bawah perut.
Didapatkan diagnosa medis Appendicitis Akut. Keadaan umum
lemah, kesadaran compos mentis, GCS 15 (E: 4 M:6 V:5), hasil
observasi tanda – tanda vital tekanan darah 130/90 mmHg,
frekuensi pernafasan 23 x/menit, frekuensi nadi 112 x/menit, suhu
37,8°C. pemeriksaan penunjang laboratorium tanggal 19 Februari
2021 : Heumoglobin 14,2 g/dl (13 – 16 g/dl), Hematokrit 41% (40
– 48%), Trombosit 268.000/ul (150.000 – 400.000/ul), Leukosit
12.000u/l (5.000 – 10.000u/l), Eritrosit 4,91 (4 – 5), Neutrofit
absolut 9.450/ul (2.500 – 7.000/ul). Pemeriksaan Rontgen thorax
tanggal 19 Februari 2021 hasil : jantung kesan tidak membesar
aorta dan mediastinum superior tidak melebar, trakea ditengah
kedua hilus tidak menebal. Paru : coraka dan brankocauskuler
kedua paru baik. Tidak nampak nodul pada kedua lapang paru :
kedua hemidiafragma licin, kedua sinus kontofrenikus lancip,
tulang – tulang dan jaringan lunak dinding dada baik. Kesan : tidak
tampak kelainan radiologis pada cord an pulmo. Terapi yang sudah
diberikan di IGD : cairan infus IVFD RL 500 ml 20 tetes/menit
selama 8 jam, injeksi Ceftriaxone 1 x 2 mg (intravena), injeksi
Ketorolac 1 x 30 mg (intravena), injeksi Ranitidine 2 x 50 mg
(intravena), diit makan cair. Pasien dipindahkan ke ruang edelweis
2 pada tanggal 20 Februari 2021 pukul 20.00 WIB menggunakan
kursi roda.
Gambar Genogram :
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Pasien
Meninggal
Ikatan perkawinan
Keturunan
Tinggal serumah
3.1.6. Penatalaksanaan
Injeksi Ceftriaxone 2 x 2 gr (intravena), Ketorolac 3 x 30 mg
(intravena), Metronidazole 3 x 500 mg, Ranitidine 2 x 50 mg
(intravena), Transamin 3 x 500 mg (intravena), Sucralfat 3 x 1 cth,
terpasang infus IVFD RL 20 tpm/8jam, diit makan lunak (nasi
tim).
Pelaksanaan keperawatan :
Hari Kamis, 25 Februari 2021
Pukul 07.00 WIB melakukan operan shift, Pukul 07.10 WIB
mengidentifikasi kesadaran : compos mentis, keadan lemah, pasien
mengatakan masih lemas dan nyeri pada luka post op, Pukul 07.20 WIB
mengukur TTV, TD 110/80 mmHg, suhu 370C, frekuensi nadi
86x/menit, frekuensi pernafasan 21x/menit. Pukul 08.00 WIB
memonitor tanda dan gejala infeksi hasil : ada luka post operasi
laparatomi di midline abdomen, kondisi luka tertutup dan kassa steril
direkatkan oleh plester, Pukul 09.00 WIB Menganjurkan pasien untuk
istirahat hasil : pasien dapat istirahat dengan mudah, Pukul 10.00 WIB
memonitor hasil laboratorium leukosit hasil : hasil laboratorium
leukosit 8.800 u/l, Pukul 11.00 WIB mengajarkan pasien dan keluarga
untuk melakukan perawatan luka hasil : keluarga dan pasien tampak
paham melakukan perawatan luka yang benar, Pukul 11.30 WIB
mengidentifikasi keadaan umum dan kesadaran hasil : keadaan umum
sedang dan kesadaran composmnetis, Pukul 11. 45 mengukur TTV
hasil : TTV, TD 110/80 mmHg, suhu 37.70C, frekuensi nadi 86x/menit,
frekuensi pernafasan 21x/menit.
Evaluasi Keperawatan :
Hari Kamis, 25 Februari 2021 Pukul 08.00 WIB
Subjektif : Pasien mengatakan lemas dan nyeri dibagian luka
post op.
Objektif : Keadaan umum sedang dan kesadaran composmnetis,
TTV hasil : TTV, TD 110/80 mmHg, suhu 37.70C,
frekuensi nadi 86x/menit, frekuensi pernafasan
21x/menit, ada luka post operasi laparatomi di midline
abdomen, kondisi luka tertutup dan kassa steril
direkatkan oleh plester, hasil laboratorium leukosit
15.000 u/l.
Analisa : Masalah keperawatan gangguan integritas kulit belum
teratasi
Perencanaan : Identifikasi keadaan umum dan kesadaran, Monitor
tanda-tanda vital, Monitor tanda dan gejala infeksi,
Lakukan perawatan luka dengan teknik septik dan
aseptic, Pertahankan teknik aseptic pada pasien
beresiko tinggi, Anjurkan pasien untuk istirahat,
Jelaskan tanda dan gejala infeksi, Monitor hasil
laboratorium nilai darah lekosit, Ajarkan keluarga
perawatan luka
Evaluasi Keperawatan :
Hari Kamis, 25 Februari 2021 Pukul 12.00 WIB
Subjektif : Pasien mengatakan lemas dan nyeri dibagian luka
post op.
Objektif : Keadaan umum sedang dan kesadaran composmnetis,
TTV hasil : TTV, TD 110/80 mmHg, suhu 37,7°C,
frekuensi nadi 86x/menit, frekuensi pernafasan
21x/menit, ada luka post operasi laparatomi di midline
abdomen, kondisi luka tertutup dan kassa steril
direkatkan oleh plester, hasil laboratorium leukosit
15.000 u/l.
Analisa : Masalah keperawatan kerusakan integritas kulit belum
teratasi
Perencanaan : Identifikasi keadaan umum dan kesadaran, Monitor
tanda-tanda vital, Monitor tanda dan gejala infeksi,
Lakukan perawatan luka dengan teknik septik dan
aseptic, Pertahankan teknik aseptic pada pasien
beresiko tinggi, Anjurkan pasien untuk istirahat,
Jelaskan tanda dan gejala infeksi, Monitor hasil
laboratorium nilai darah lekosit, Ajarkan keluarga
perawatan luka
Pelaksanaan Keperawatan :
Hari Jum’at, 26 Februari 2021
Pukul 07.00 WIB melakukan operan shift, Pukul 07.10 WIB
mengidentifikasi kesadaran : compos mentis, keadan sedang, pasien
mengatakan masih lemas dan nyeri pada luka post op, Pukul 07.20 WIB
mengukur TTV, TD 110/80 mmHg, suhu 370C, frekuensi nadi
86x/menit, frekuensi pernafasan 21x/menit. Pukul 08.00 WIB
memonitor tanda dan gejala infeksi hasil : ada luka post operasi
laparatomi di midline abdomen, kondisi luka tertutup dan kassa steril
direkatkan oleh plester, Pukul 09.00 WIB Menganjurkan pasien untuk
istirahat hasil : pasien dapat istirahat dengan mudah, Pukul 09.30 WIB
menjelaskan tanda-dan gejala infeksi hasil : pasien tampak paham saat
dijelaskan tanda dan gejala dari infeksi pada luka, Pukul 10.00 WIB
memonitor hasil laboratorium leukosit hasil : hasil laboratorium
leukosit 8.800 u/l, Pukul 11.00 WIB mengajarkan pasien dan keluarga
untuk melakukan perawatan luka hasil : keluarga dan pasien tampak
paham melakukan perawatan luka yang benar, Pukul 11.30 WIB
mengidentifikasi keadaan umum dan kesadaran hasil : keadaan umum
sedang dan kesadaran composmnetis, Pukul 11. 45 mengukur TTV
hasil : TTV, TD 120/80 mmHg, suhu 37.50C, frekuensi nadi 85x/menit,
frekuensi pernafasan 20x/menit.
Evaluasi Keperawatan :
Hari Jum’at, 26 Februari 2021 Pukul 08.00 WIB
Subjektif : pasien mengatakan nyeri dibagian luka post op sudah
berkurang.
Objektif : keadaan umum sedang dan kesadaran composmnetis,
TTV hasil : TD 120/80 mmHg, suhu 37.50C,
frekuensi nadi 85x/menit, frekuensi pernafasan
20x/menit., ada luka post operasi laparatomi di
midline abdomen, kondisi luka tertutup dan kassa
steril direkatkan oleh plester, hasil laboratorium
leukosit 8.800 u/l.
Analisa : masalah keperawatan kerusakan integritas kulit belum
teratasi
Perencanaan : Identifikasi keadaan umum dan kesadaran, Monitor
tanda-tanda vital, Monitor tanda dan gejala infeksi,
Lakukan perawatan luka dengan teknik septik dan
aseptic, Pertahankan teknik aseptic pada pasien
beresiko tinggi, Anjurkan pasien untuk istirahat,
Jelaskan tanda dan gejala infeksi, Monitor hasil
laboratorium nilai darah lekosit, Ajarkan keluarga
perawatan luka.
Evaluasi Keperawatan :
Hari Jum’at, 26 Februari 2021 Pukul 12.00 WIB
Subjektif : Pasien mengatakan lemas dan nyeri dibagian luka
post op.
Objektif : Keadaan umum sedang dan kesadaran composmnetis,
TTV hasil : TD 120/80 mmHg, suhu 37.50C,
frekuensi nadi 85x/menit, frekuensi pernafasan
20x/menit., ada luka post operasi laparatomi di
midline abdomen, kondisi luka tertutup dan kassa
steril direkatkan oleh plester.
Analisa : Masalah keperawatan kerusakan integritas kulit belum
teratasi
Perencanaan : Identifikasi keadaan umum dan kesadaran, Monitor
tanda-tanda vital, Monitor tanda dan gejala infeksi,
Lakukan perawatan luka dengan teknik septik dan
aseptic, Pertahankan teknik aseptic pada pasien
beresiko tinggi, Anjurkan pasien untuk istirahat,
Jelaskan tanda dan gejala infeksi, Monitor hasil
laboratorium nilai darah lekosit, Ajarkan keluarga
perawatan luka.
Pelaksanaan Keperawatan:
Hari Sabtu, 27 Februari 2021
Pukul 07.00 WIB melakukan operan shift, Pukul 07.10 WIB
mengidentifikasi kesadaran : compos mentis, keadan sedang, pasien
mengatakan nyeri pada luka post op sudah berkurang, Pukul 07.20 WIB
mengukur TTV, TD 110/80 mmHg, suhu 370C, frekuensi nadi
86x/menit, frekuensi pernafasan 21x/menit. Pukul 08.00 WIB
memonitor tanda dan gejala infeksi hasil : ada luka post operasi
laparatomi di midline abdomen, kondisi luka tertutup dan kassa steril
direkatkan oleh plester dan tidak ada tanda-tanda gejala infeksi pada
luka post op, Pukul 09.00 WIB Menganjurkan pasien untuk istirahat
hasil : pasien dapat istirahat dengan mudah, Pukul 09.30 WIB
menjelaskan tanda-dan gejala infeksi hasil : pasien tampak paham saat
dijelaskan tanda dan gejala dari infeksi pada luka, Pukul 10.00 WIB
memonitor hasil laboratorium leukosit hasil : hasil laboratorium
leukosit 8.800 u/l, Pukul 11.00 WIB mengajarkan pasien dan keluarga
untuk melakukan perawatan luka hasil : keluarga dan pasien tampak
paham melakukan perawatan luka yang benar, Pukul 11.30 WIB
mengidentifikasi keadaan umum dan kesadaran hasil : keadaan umum
sedang dan kesadaran composmnetis, Pukul 11. 45 mengukur TTV
hasil : TTV, TD 110/80 mmHg, suhu 37.70C, frekuensi nadi 86x/menit,
frekuensi pernafasan 21x/menit.
Evaluasi Keperawatan :
Hari Sabtu, 27 Februari 2021 pukul 08.00 WIB
Subjektif : pasien mengatakan nyeri dibagian luka post op sudah
berkurang.
Objektif : keadaan umum sedang dan kesadaran composmnetis,
TTV hasil : TD 120/80 mmHg, suhu 37,5°C,
frekuensi nadi 85x/menit, frekuensi pernafasan
20x/menit, ada luka post operasi laparatomi di midline
abdomen, kondisi luka tertutup dan kassa steril
direkatkan oleh plester dan tidak ada tanda-tanda
gejala infeksi pada luka post op, hasil laboratorium
leukosit 15.000 u/l.
Analisa : masalah keperawatan kerusakan integritas kulit belum
teratasi
Perencanaan : Identifikasi keadaan umum dan kesadaran, Monitor
tanda-tanda vital, Monitor tanda dan gejala infeksi,
Lakukan perawatan luka dengan teknik septik dan
aseptic, Pertahankan teknik aseptic pada pasien
beresiko tinggi, Anjurkan pasien untuk istirahat,
Jelaskan tanda dan gejala infeksi, Monitor hasil
laboratorium nilai darah lekosit, Ajarkan keluarga
perawatan luka
Evaluasi Keperawatan :
Hari Sabtu, 27 Februari 2021 pukul 12.00 WIB
Subjektif : pasien mengatakan nyeri dibagian luka post op sudah
berkurang.
Objektif : keadaan umum sedang dan kesadaran composmnetis,
TTV hasil : TD 120/80 mmHg, suhu 37,5°C,
frekuensi nadi 85x/menit, frekuensi pernafasan
20x/menit, ada luka post operasi laparatomi di midline
abdomen, kondisi luka tertutup dan kassa steril
direkatkan oleh plester dan tidak ada tanda-tanda
gejala infeksi pada luka post op, hasil laboratorium
leukosit 15.000 u/l.
Analisa : masalah keperawatan kerusakan integritas kulit belum
teratasi
Perencanaan : Identifikasi keadaan umum dan kesadaran, Monitor
tanda-tanda vital, Monitor tanda dan gejala infeksi,
Lakukan perawatan luka dengan teknik septik dan
aseptic, Pertahankan teknik aseptic pada pasien
beresiko tinggi, Anjurkan pasien untuk istirahat,
Jelaskan tanda dan gejala infeksi, Monitor hasil
laboratorium nilai darah lekosit, Ajarkan keluarga
perawatan luka
Pelaksanaan keperawatan :
Evaluasi Keperawatan :
Pelaksanaan Keperawatan:
Evaluasi Keperawatan :
Hari Jum’at, 26 Februari pukul 08.00 WIB
Evaluasi Keperawatan :
Pelaksanaan Keperawatan :
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan :
Hari Sabtu, 27 Februari 2021 Pukul 12.00 WIB
Pelaksanaan keperawatan :
Evaluasi Keperawatan :
Data subjektif : pasien mengatakan nyeri saat bergerak kanan dan kiri,
mengatakan masih lemas dan nyeri pada luka post op
Pelaksanaan Keperawatan :
Evaluasi Keperawatan :
Evaluasi Keperawatan :
Pelaksanaan Keperawatan:
Evaluasi Keperawatan :
Evaluasi Keperawatan :
Rencana Tindakan :
a) Identfikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi (pukul
08.00 WIB)
b) Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan (pukul 10.00
WIB)
c) Jadwlakan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan (pukul 11.00
WIB)
d) Berikan kesempatan untuk bertanya (pukul 11.30 WIB)
e) Jelaskan faktor resiko yang dapat memperngaruhi kesehatan
f) Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat (pukul 11.45 WIB)
g) Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat (pukul 09.00 WIB)
Pelaksanaan Keperawatan:
Evaluasi Keperawatan :
Rencana Tindakan :
a) Identfifikasi kedaan umum dan kesadaran (pukul 08.00 WIB dan
11.30 WIB)
b) Monitor tanda-tanda vital (pukul 09.00 WIB dan 11.00 WIB)
c) Monitor asuhan dan keluaran makanan dan cairan serta kebutuhan
kalori (pukul 08.00 WIB)
d) Identifikasi status nutrisi (pukul 08.00 WIB)
e) Hitung BBI dan IMT (pukul 10.05 WIB)
f) Monitor hasil laboratorium darah lengkap (hemoglobin dan
hematocrit) (pukul 10.40 WIB)
g) Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrisi (pukul 09.30 WIB)
Pelaksanaan keperawatan :
Hari Kamis, 25 Februari 2021
Pukul 07.00 WIB melakukan operan shitf, Pukul 08.00 WIB
mengidentifikasi kesadaran : compos mentis, keadan umum lemah,
pasien mengatakan tidak boleh makan dan minum sampai belum ada
intruksi dari dokter atau perawat, Pukul 09.00 WIB mengukur TTV, TD
110/80 mmHg ,suhu 37.70C frekuensi nadi 86x/menit, frekuensi
pernafasan 21x/menit, pukul 09.35 WIB mendengarkan bising usus
pasien hasil : bising usus 5x/menit, Pukul 09.30 WIB memberikan obat
injeksi rantin 50 mg, hasil obat masuk kedalam pembuluh darah tidak
ada kebengkakan dan kemerahan didaerah penyuntikan, Pukul 10.05
WIB menghitng IMT, berat badan pasien 70kg, berat badan sebelum
sakit 71 kg, tinggi badan 165 cm, berat badan yang didapatkan yaitu
62,1 kg, indeks massa tubuh (IMT) yang didapatkan yaitu 24,5
(overweight), Pukul 10.40 WIB memonitor hasil laboratorium pada
tanggal 21 Agustus 2019 Hasil laboratorium: HB 14,4 gr/dl, pukul
11.00 WIB mengukur TTV hasil : TD 110/80 mmHg ,suhu 37.70C
frekuensi nadi 86x/menit, frekuensi pernafasan 21x/menit, pukul 11.30
WIB mengidentifikasi kesadaran : compos mentis, keadan umum
sedang.
Evaluasi Keperawatan :
Hari Kamis, 25 Februari 2021 Pukul 12.00 WIB
Subjektif : pasien mengatakan tidak boleh makan dan minum
sampai belum ada intruksi dari dokter atau perawat.
Objektif : Keadaan umum lemah, kesadaran compos mentis, hasil
TTV, TD 110/80 mmHg ,suhu 37.70C, frekuensi nadi
86x/menit, frekuensi pernafasan 21x/menit, bising usus
5x/menit, berat badan pasien 70kg, berat badan sebelum
sakit 71 kg, tinggi badan 165 cm, berat badan yang
didapatkan yaitu 62,1 kg, indeks massa tubuh (IMT)
yang didapatkan yaitu 24,5 (overweight), laboratorium
pada tanggal 21 Agustus 2019 Hasil laboratorium: HB
14,4 gr/dl.
Analisa : Masalah keperawatan resiko defisit tidak terjadi
Perencanan : Identfifikasi kedaan umum dan kesadaran, Monitor
tanda-tanda vital, Monitor asuhan dan keluaran makanan
dan cairan serta kebutuhan kalori, Identifikasi status
nutrisi, Hitung BBI dan IMT, Monitor hasil laboratorium
darah lengkap (hemoglobin dan hematocrit), Identifikasi
kebutuhan kalori dan jenis nutrisi
Pelaksanaan Keperawatan :
Hari Jum’at, 26 Februari 2021
Pukul 07.00 WIB melakukan operan shitf, Pukul 08.00 WIB
mengidentifikasi kesadaran : compos mentis, keadan umum sedang,
pasien mengatakan tidak boleh makan dan tetapi sudah boleh minum
sesuai kebutuhan, Pukul 09.00 WIB mengukur TTV, TD 110/80 mmHg
,suhu 37.70C frekuensi nadi 86x/menit, frekuensi pernafasan 21x/menit,
pukul 09. 20 WIB mendengarkan bising usus hasil : bising usus
7x.menit Pukul 09.30 WIB memberikan obat injeksi rantin 50 mg, hasil
obat masuk kedalam pembuluh darah tidak ada kebengkakan dan
kemerahan didaerah penyuntikan, Pukul 10.05 WIB menghitng IMT,
berat badan pasien 70kg, berat badan sebelum sakit 71 kg, tinggi badan
165 cm, berat badan yang didapatkan yaitu 62,1 kg, indeks massa tubuh
(IMT) yang didapatkan yaitu 24,5 (overweight), Pukul 10.40 WIB
memonitor hasil laboratorium pada tanggal 21 Agustus 2019 Hasil
laboratorium: HB 14,4 gr/dl, pukul 11.00 WIB mengukur TTV hasil :
TD 110/80 mmHg ,suhu 37.70C frekuensi nadi 86x/menit, frekuensi
pernafasan 21x/menit, pukul 11.30 WIB mengidentifikasi kesadaran :
compos mentis, keadan umum sedang.
Evaluasi Keperawatan :
Jum’at, 26 Februari 2021 pukul 08.00 WIB
Subjektif : pasien mengatakan tidak boleh makan dan minum
sampai belum ada intruksi dari dokter atau perawat
Objektif : Keadaan umum sedang, kesadaran compos mentis, hasil
TTV, TD 110/80 mmHg ,suhu 37.70C, frekuensi nadi
86x/menit, frekuensi pernafasan 21x/menit, bising usus
5x/menit, berat badan pasien 70kg, berat badan sebelum
sakit 71 kg, tinggi badan 165 cm, berat badan yang
didapatkan yaitu 62,1 kg, indeks massa tubuh (IMT)
yang didapatkan yaitu 24,5 (overweight), laboratorium
pada tanggal 21 Agustus 2019 Hasil laboratorium: HB
14,4 gr/dl.
Analisa : Masalah resiko defisit nutrisi tidak terjadi
Perencana : Identfifikasi kedaan umum dan kesadaran, Monitor
tanda-tanda vital, Monitor asuhan dan keluaran makanan
dan cairan serta kebutuhan kalori, Identifikasi status
nutrisi, Hitung BBI dan IMT, Monitor hasil laboratorium
darah lengkap (hemoglobin dan hematocrit), Identifikasi
kebutuhan kalori dan jenis nutrisi.
Evaluasi Keperawatan :
Hari Jum’at, 26 Februari 2021 Pukul 12.00 WIB
Subjektif : pasien mengatakan tidak boleh makan dan tetapi sudah
boleh minum sesuai kebutuhan
Objektif : Keadaan umum sedang, kesadaran compos mentis, hasil
TTV, TD 110/80 mmHg ,suhu 37.70C, frekuensi nadi
86x/menit, frekuensi pernafasan 21x/menit, bising usus
7x/menit, berat badan pasien 70kg, berat badan sebelum
sakit 71 kg, tinggi badan 165 cm, berat badan yang
didapatkan yaitu 62,1 kg, indeks massa tubuh (IMT)
yang didapatkan yaitu 24,5 (overweight), laboratorium
pada tanggal 21 Agustus 2019 Hasil laboratorium: HB
14,4 gr/dl.
Analisa : Masalah resiko defisit nutrisi tidak terjadi
Perencana : Identfifikasi kedaan umum dan kesadaran, Monitor
tanda-tanda vital, Monitor asuhan dan keluaran makanan
dan cairan serta kebutuhan kalori, Identifikasi status
nutrisi, Hitung BBI dan IMT, Monitor hasil laboratorium
darah lengkap (hemoglobin dan hematocrit), Identifikasi
kebutuhan kalori dan jenis nutrisi.
Pelaksanaan Keperawatan:
Hari Sabtu, 27 Februari 2021
Pukul 07.00 WIB melakukan operan shitf, Pukul 08.00 WIB
mengidentifikasi kesadaran : compos mentis, keadan umum sedang,
pasien mengatakan sudah boleh makan lunak dan minum, Pukul 09.00
WIB mengukur TTV, TD 110/80 mmHg ,suhu 37.70C frekuensi nadi
86x/menit, frekuensi pernafasan 21x/menit, pukul 09. 25 WIB
mendengarkan bising usus hasil: bising usus 10x/menit, Pukul 09.30
WIB memberikan obat injeksi rantin 50 mg, hasil obat masuk kedalam
pembuluh darah tidak ada kebengkakan dan kemerahan didaerah
penyuntikan, Pukul 10.05 WIB menghitng IMT, berat badan pasien
70kg, berat badan sebelum sakit 71 kg, tinggi badan 165 cm, berat
badan yang didapatkan yaitu 62,1 kg, indeks massa tubuh (IMT) yang
didapatkan yaitu 24,5 (overweight), Pukul 10.40 WIB memonitor hasil
laboratorium pada tanggal 21 Agustus 2019 Hasil laboratorium: HB
14,4 gr/dl, pukul 11.00 WIB mengukur TTV hasil : TD 110/80
mmHg ,suhu 37.70C frekuensi nadi 86x/menit, frekuensi pernafasan
21x/menit, pukul 11.30 WIB mengidentifikasi kesadaran : compos
mentis, keadan umum sedang.
Evaluasi Keperawatan :
Hari Sabtu, 27 Februari 2021 Pukul 08.00 WIB
Subjektif : pasien mengatakan tidak boleh makan dan tetapi sudah
boleh minum sesuai kebutuhan
Objektif : Keadaan umum sedang, kesadaran compos mentis, hasil
TTV, TD 110/80 mmHg ,suhu 37.70C, frekuensi nadi
86x/menit, frekuensi pernafasan 21x/menit, bising usus
7x/menit, berat badan pasien 70kg, berat badan sebelum
sakit 71 kg, tinggi badan 165 cm, berat badan yang
didapatkan yaitu 62,1 kg, indeks massa tubuh (IMT)
yang didapatkan yaitu 24,5 (overweight), laboratorium
pada tanggal 21 Agustus 2019 Hasil laboratorium: HB
14,4 gr/dl.
Analisa : Masalah resiko defisit nutrisi tidak terjadi
Perencana : Identfifikasi kedaan umum dan kesadaran, Monitor
tanda-tanda vital, Monitor asuhan dan keluaran makanan
dan cairan serta kebutuhan kalori, Identifikasi status
nutrisi, Hitung BBI dan IMT, Monitor hasil laboratorium
darah lengkap (hemoglobin dan hematocrit), Identifikasi
kebutuhan kalori dan jenis nutrisi.
Evaluasi Keperawatan :
Hari Sabtu, 27 Februari 2021 Pukul 12.00 WIB
Subjektif : pasien mengatakan sudah boleh makan lunak dan minum
sampai
Objektif : Keadaan umum sedang, kesadaran compos mentis, hasil
TTV, TD 110/80 mmHg ,suhu 37.70C, frekuensi nadi
86x/menit, frekuensi pernafasan 21x/menit, bising usus
10x/menit, berat badan pasien 70kg, berat badan sebelum
sakit 71 kg, tinggi badan 165 cm, berat badan yang
didapatkan yaitu 62,1 kg, indeks massa tubuh (IMT)
yang didapatkan yaitu 24,5 (overweight), laboratorium
pada tanggal 21 Agustus 2019 Hasil laboratorium: HB
14,4 gr/dl.
Analisa : Masalah resiko defisit nutrisi tidak terjadi.
Perencana : perencanaan dihentikan.