Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 2

TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS

KEPERAWATAN JIWA

Disusun Oleh :

1. Jovi Haesar Prakoso (18074)


2. Kenanga Fatmariza Mahestia (18075)
3. Letfia Delianti Oktavira (18076)
4. Merin Auria Sekar Arum Daluh (18077)
5. Muhammad Fadly Subagja (18078)
6. Mukhtaroh Azizah (18079)
7. Nabella Khofifah (18080)
8. Nadia Yuliyani (18082)
9. Nawang Wulandari (18083)

Tingkat :

2B

Dosen Pembimbing :

Ns. Yefta Primasari S.Kep

AKADEMI KEPERAWATAN POLRI JAKARTA

2020

Pertemuan ke 2
Proses Keperawatan

Kondisi Klien

Data Subyektif :
a. Klien mengatakan takut jika klien berada dirumah
b. Klien mengatakan dulu pernah dijahati oleh tetangganya
c. Klien mengatakan sulit tidur
d. Klien mengatakan tidak nafsu makan

Data Obyektif :

Klien terlihat seperti orang bingung

Diagnosa Keperawatan

Ansietas

Tujuan Tindakan Keperawatan

a. Tujuan Umum
Mengatasi gangguan ansietas klien
b. Tujuan Khusus
- Klien mampu memperagakan dan menggunakan teknik
distraksi untuk mengatasi ansietas
- Klien mampu mengatasi ansietas melalui teknik distraksi
- Klien mampu memperagakan dan menggunakan teknik
distraksi untuk mengatasi ansietas
1. Tindakan keperawatan
Ajarkan pasien teknik distraksi untuk meningkatkan kontrol diri dan
mengurangi ansietas, seperti :
- Melakukan hal yang disukai
- Menonton TV
- Mendengarkan musik yang disukai
- Membaca koran, buku atau majalah
- Memotivasi pasien untuk melakukan teknik distraksi setiap kali
ansietas muncul
2. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat pagi ibu! Saya perawat yang bertugas pada
pagi ini, saya perawat nawang. Saya adalah mahasiswi dari akper polri.
Boleh saya tau nama ibu siapa? Biasanya dipanggil apa bu?”
Kontrak :
Topik
“Baiklah ibu sesuai janji kita kemarin, hari ini saya datang kembali untuk
mendiskusikan tentang latihan distraksi dengan teknik pengalihan”
Tempat
“Dimana kita akan berdiskusi? “bagaimana jika dihalaman disamping
bu?”
Tujuan
“Tujuan dari latihan ini adalah agar ibu dapat meningkatkan kontrol
kecemasan pada diri ibu dan ibu dapat mempraktekkannya dalam
kehidupan sehari – hari ibu”
2. Fase Kerja
“Ibu, kemarin waktu kita berdiskusi ibu mengatakan bahwa saat cemas
rasanya seluruh badan ibu tegang ya, baik pikiran maupun fisik. Nah,
latihan distraksi ini bermanfaat untuk mengalihkan rasa cemas ibu
sehingga membuat pikiran dan fisik ibu lebih nyaman dan lebih santai.
Dalam teknik ini ibu harus melakukan hal-hal yang dapat membuat ibu
lebih nyaman, semisal seperti dengan menonton acara televise kesukaan
ibu, membaca buku atau majalah yang ibu suka, atau dengan mendengar
music yang ibu sukai. Nah, sekarang ibu sudah tau kan hal-hal apa saja
yang dapat ibu lakukan untuk mengurangi rasa cemas ibu nanti apabila
ibu merasa cemas lagi, ibu bisa melakukan salah satu teknik distraksi atau
pengalihan yang saya beritahu tadi.”
3. Fase Terminasi
- Evaluasi
Subjektif :
“Bagaimana bu, apakah ada yang ingin ditanyakan dari penjelasan
saya tadi?”
Objektif :
“Kita ulangi lagi ya bu cara yang sudah kita pelajari tadi. Wah,
bagus sekali, nanti jika ibu merasakan cemas lagi, ibu dapat
melakukan teknik distraksi yang tadi saya jelaskan dan yang sudah
kita pelajari tadi ya”
- Rencana Tindak lanjut (RTL)
“Kapan ibu akan mulai mencoba melakukan cara ini? Baiklah
setiap ibu merasa cemas, ibu bisa langsung mempraktikkan cara ini
ya bu”
- Kontrak yang akan datang
Topik
“Nah, ibu masih ada cara yang bisa digunakan untuk mengatasi
kecemasan ibu. Yaitu dengan teknik hipnotis diri sendirinatu
dengan hipnotis dengan cara 5 jari”
Waktu
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang ketiga ini besok dengan
jam yang sama seperti hari ini bu?”
Tempat
“Mau latihan dimana kita bu? Bagaimana jika disini lagi? Apakah
masih ada yang ingin ibu tanyakan? Baiklah jika sudah tidak ada
yang ingin ditanyakan saya pamit ya bu. Selamat siang”

Anda mungkin juga menyukai