DISUSUN OLEH :
NADIA YULIYANI
214201446182
2. Isolasi Sosial
No Diagnosa Kriteria hasil Intervensi
1. SDKI SLKI Isolasi Sosial SIKI Promosi Sosialisasi
Isolasi =Keterlibatan Sosial (I.13498) hlm 385 yaitu
Sosial (L.13115) Setelah meningkatkan kemampuan untuk
(D.0121) dilakukan berinteraksi dengan orang lain.
perawatan/intervensi Observasi
selama 3x24 jam Isolasi
Sosial Meningkat Identifikasi kemampuan
dengan kriteria hasil: melakukan interaksi dengan
- Minat interaksi orang lain
- Verbalisasi isolasi Identifikasi hambatan
- Verbalisasi melakukan interaksi dengan
ketidakamanan orang lain.
ditempat umum Terapeutik
- Perilaku menarik diri Motivasi meningkatkan
keterlibatan dalam suatu
hubungan
Motivasi kesabran dalam
mengembangkan suatu
hubungan
Motivasi berpartisipasi dalam
aktivitas baru dan kegiatan
kelompok
Motivaso berinteraksi diluar
lingkungan (mis. Jalan-jalan,
ke tokok buku)
Diskusikan kekuatan dan
keterbatasan dalam
berkomunikasi dengan
oranglain
Diskusikan perencanaan
kegiatan dimasa depan
Berikan umpan balik positif
dalam perawatan diri
Berikan umpan balik positif
pada setiap peningkatan
kemampuan.
Edukasi
Anjurkan berinteraksi dengan
orang lain secara bertahap
Anjurkan ikut serta kegiatan
sosial dengan kemasyarakatan
Anjurkan berbagi pengalaman
dengan orang lain
Anjurkan meningkatkan
kejujuran diri dan
menghormati hak orang lain
Anjurkan penggunaan alat
bantu (mis. Kacamata dan alat
bantu dengar)
Anjurkan membuat
perencanaan kelompok kecil
untuk kegiatan khusus
Latih bermain peran untuk
meningkatkan keterampilan
komunikasi
Latih mengekspresikan marah
dengan tepat.
SIKI
Terapi Aktivitas (I.05186) hlm
415 yaitu menggunakan aktivitas
fisik, kognitif, sosial, dan spiritual
tertentu untuk memulihkan
keterlibatan, frekuensi, atau durasi
aktivitas individu atau kelompok.
Observasi
Identifikasi deficit tingkat
aktivitas
Identifikasi kekmampuan
berpartisipasi dalam aktivitas
tertentu
Identifikasi sumber daya untuk
aktivitas yang diinginkan
Identifikasi strategi
meningkatkan partisipasi
dalam aktivitas
Identifikasi makna aktivitas
rutin (mis. Bekerja) dan waktu
luang
Monitor respons emosional,
fisik, social, dan spiritual
terhadap aktivitas.
Terapeutik
Fasilitas fokus pada
kemampuan, bukan defisit
yang dialami
Sepakati komitmen untuk
meningkatkan frekuensi dan
rentang aktifitas
Koordinasikan pemilihan
aktifitas sesuai usia
Libatkan dalam permainan
kelompok yang tidak
kompetitif, terstruktur, dan
aktif
Tingkatkan keterlibatan dalam
aktifitas rekreasi dan
diverifikasi untuk menurunkan
kecemasan (mis.vokal group,
bala voli, tensi meja, jogging,
berenang, tugas sederhana,
permainan sederhana, tugas
rutin, tugas rumah tangga,
perawatan diri, dan teka-teki
dan kartu)
Libatkan keluarga dalam
aktifitas, jika perlu
Fasilitasi mengembangkan
motivasi dan penguatan diri
Jadwalkan aktifittas dalam
rutinitas sehari-hari
Berikan penguatan positif atas
partisipasi dalam aktifitas.
Edukasi
Jelaskan metode aktifitas fisik
sehari-hari, jika perlu
Ajarkan cara melakukan
aktifitas yang dipilih
Anjurkan melakukan aktifitas
fisik, social, spiritual, dan
kognitif, dalam menjaga fungsi
dan kesehatan
Anjurkan terlibat dalam
aktifitas kelompok atau terapi,
jika perlu
Anjrkan keluarga untuk
memberi penguatan positif atas
partisipasi dalam aktifitas
Kolaborasi
Kolaborasi dengan terapis
okupasi dalam merencanakan
dan memonitor program
aktivitas, jika sesuai
Rujuk pada pusat atau program
aktivitas komunitas, jika perlu.
3. Defisit Perawatan Diri (D.0109)
SIKI
Orientasi Realita (I.09297)
Observasi
Monitor perubahan
orientasi
Monitor perubahan
kognitif dan perilaku
Terapeutik
Perkenalkan nama
saat memulai
interaksi
Orientasikan orang,
tempat, dan waktu
Hadirkan realita
(mis.beri penjelasan
alternative, hindari
perdebatan)
Sediakan lingkungan
dan rutinitas secara
konsisten
Atur stimulus
sensorik dan
lingkungan (mis.
Kunjungan,
pemandangan, suara,
pencahayaan, bau
dan sentuhan)
Gunakan symbol
dalam
mengorientasikan
lingkungan (mis.
Tanda, gambar,
warna)
Libatkan dalam
terapi kelompok
orientasi
Berikan waktu
istrahat dan tidur
yang cukup, sesuai
kebutuhan
Fasilitas akses
informasi
(mis.televisi, surat
kabar, radio), jika
perlu.
Edukasi
Anjurkan perawatan
diri secara mandiri
Anjurkan
penggunaan alat
bantu (mis.
Kacamata, alat
bantu dengar, gigi
palsu)
Ajarkan keluarga
dalam perawatan
orientasi realita.
5. gangguan persepsi sensori
SIKI
Promosi Koping (I.09312),
hlm 375
Observasi
Identifikasi kegiatan jangka
pendek dan Panjang sesuai
tujuan
Identifikasi kemampuan
yang dimiliki
Identifikasi sumber daya
yang tersedia untuk
memenuhi tujuan
Identifikasi pemahaman
proses penyakit
Identifikasi dampak situasi
terhadap peran dan
hubungan
Identifikasi metode
penyelesaian masalah
Identifikasi kebutuhan dan
keinginan terhadap
dukungan sosial
Terapeutik
Diskusikan perubahan
peran yang dialami
Gunakan pendekatan yang
tenang dan meyakinkan
Diskusikan alas an
mengkritik disi sendiri
Diskusian untuk
mengklarifikasi
kesalahpahaman dan
mengevalusasi perilaku
sendiri
Diskusikan konsekuensi
tidak menggunakan rasa
bersalah dan rasa malu
Diskusikan risiko yang
menimbulkan bahaya pada
disi sendiri
Fasilitas dalam memperoleh
informasi yang dibutuhkan
Berikan pilihan realitas
mengenai aspek-aspek
tertentu dalam perawatan
Motivasi untuk menentukan
harapan yang realistis
Tinjauan kembali
kemampuan dalam
pengambilan keputusan
Hindari mengambil
keputusan saat pasien
berada dibawah tekanan
Motivasi terlibat dalam
kegiatan social
Dampingi saat berduka
(mis.penyakit
kronis,kecacatan)
Perkenalkan dengan orang
atau kelompok yang
berhasil mengalami
pengalaman sama
Dukung penggunaan
mekanisme pertahanan
yang tepat
Kurangi rangsangan
lingkungan yang
mengancam.
Edukasi
Anjurkan menjalin
hubungan yang memiliki
kepentingan dan tujuan
sama
Anjurkan penggunaan
sumber spiritual, jika
perlu
Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
Anjurkan keluarga terlibat
Anjurkan membuat tujuan
yang lebih spesifik
Ajarkan cara memecahkan
masalah secara konstruktif
Latih penggunaan Teknik
relaksasi
Latih keterampilan social,
sesuai kebutuhan
Latih mengembangkan
penilaian obyektif.
7. perilaku kekerasan