Anda di halaman 1dari 8

Kebiasaan 1: Jadilah Proaktif

Ringkasan: Mengambil inisiatif dalam kehidupan dengan menyadari bahwa keputusan Anda (dan
bagaimana mereka terkait dengan prinsip-prinsip kehidupan) adalah faktor determinasi primer
untuk efektifitas dalam kehidupan Anda. Mengambil tanggung jawab terhadap pilihan yang Anda
buat dan konsekuensi berikutnya yang mengikuti. Covey mengartikan tanggung jawab
(resposibility) sebagai response - ability atau kemampuan untuk melakukan respon atas stimulus
yang dihadapi.

Kebiasaan 2: Mulailah dari Akhir dalam Pikiran

Ringkasan: Temukan diri sendiri dan klarifikasi nilai-nilai karakter dan tujuan hidup Anda yang
sangat penting. Gambarkan/bayangkan karakteristik ideal untuk setiap peran yang berbeda dan
hubungan dalam hidup Anda.

Kebiasaan 3: Dahulukan yang Utama

Ringkasan: Rencanakan, prioritaskan, eksekusi tugas-tugas mingguan Anda berdasarkan skala


kepentingannya lebih dahulu dibandingkan skala urgensinya. Evaluasi apakah usaha yang sudah
anda lakukan sudah sesuai dengan nilai karakter yang Anda inginkan, mendorong Anda semakin
dekat pada sasaran, dan memperkaya peranan dan hubungan yang diuraikan dalam kebiasaan 2.

Kebiasaan 4: Berpikir Menang-Menang

Ringkasan: Benar-benar berusaha untuk mencapai solusi atau perjanjian saling menguntungkan
dalam hubungan Anda. Nilai dan hormati orang lain dengan memahami bahwa "kemenangan"
untuk semua orang adalah suatu resolusi jangka panjang yang lebih baik daripada jika hanya satu
orang saja yang telah mendapatkan keinginannya.

Kebiasaan 5: Berusahalah untuk mengerti orang lain dahulu, baru kemudian dimengerti

Ringkasan: Pakailah cara mendengarkan dengan empati agar dapat benar-benar dipengaruhi
orang lain, yang akan mendorong mereka untuk balas mendengarkan Anda dan berpikiran
terbuka untuk dapat Anda pengaruhi. Ini menciptakan suasana kepedulian, menghormati, dan
pemecahan masalah secara positif.
Kebiasaan 6: Sinergi

Ringkasan: Menggabungkan kekuatan dari beberapa orang melalui kerjasama tim yang positif,
sehingga untuk mencapai tujuan tidak ada satu orangpun yang bisa melakukannya sendiri.
Mendapatkan performa terbaik dari sekelompok orang dengan mendorong kontribusi yang
berarti, dan pemodelan kepemimpinan inspirasional dan mendukung.

Kebiasaan 7: Asahlah gergaji

Ringkasan: Seimbangkan dan perpaharui sumber daya, energi, dan kesehatan Anda untuk
menciptakan gaya hidup yang berkelanjutan, jangka panjang, dan efektif.

https://id.wikipedia.org/wiki/Tujuh_Kebiasaan_Manusia_yang_Sangat_Efektif

Kebiasaan 1 : Jadilah Proaktif

Bersikap proaktif adalah lebih dari sekedar mengambil inisiatif. Bersikap proaktif artinya
bertanggung jawab atas perilaku kita sendiri (di masa lalu, di masa sekarang, maupun di masa
mendatang), dan membuat pilihan-pilihan berdasarkan prinsip-prinsip serta nilai-nilai ketimbang
pada suasana hati atau keadaan. Orang-orang proaktif adalah pelaku-pelaku perubahan dan
memilih untuk tidak menjadi korban, untuk tidak bersikap reaktif, untuk tidak menyalahkan
orang lain. Mereka lakukan ini dengan mengembangkan serta menggunakan keempat karunia
manusia yang unik kesadaran diri, hati nurani, daya imajinasi, dan kehendak bebas dan
dengan menggunakan Pendekatan Dari Dalam Ke Luar untuk menciptakan perubahan. Mereka
bertekad menjadi daya pendorong kreatif dalam hidup mereka sendiri, yang adalah keputusan
paling mendasar yang bisa diambil setiap orang.

Kebiasaan 2 : Merujuk pada Tujuan Akhir

Segalanya diciptakan dua kali pertama secara mental, kedua secara fisik. Individu, keluarga,
tim, dan organisasi, membentuk masa depannya masing-masing dengan terlebih dulu
menciptakan visi serta tujuan setiap proyek secara mental. Mereka bukan menjalani
kehidupannya hari demi hari tanpa tujuan-tujuan yang jelas dalam benak mereka. Secara mental
mereka identifikasikan prinsip-prinsip, nilai-nilai, hubungan-hubungan, dan tujuan-tujuan yang
paling penting bagi mereka sendiri dan membuat komitmen terhadap diri sendiri untuk
melaksanakannya. Suatu pernyataan misi adalah bentuk tertinggi dari penciptaan secara mental,
yang dapat disusun oleh seorang individu, keluarga, atau organisasi. Pernyataaan misi ini adalah
keputusan utama, karena melandasi keputusan-keputusan lainnya. Menciptakan budaya
kesamaan misi, visi, dan nilai-nilai, adalah inti dari kepemimpinan.

Kebiasaan 3 : Dahulukan yang Utama

Mendahulukan yang utama adalah penciptaan kedua secara fisik. Mendahulukan yang utama
artinya mengorganisasikan dan melaksanakan, apa-apa yang telah diciptakan secara mental
(tujuan Anda, visi Anda, nilai-nilai Anda, dan prioritas-prioritas Anda). Hal-hal sekunder tidak
didahulukan. Hal-hal utama tidak dikebelakangkan. Individu dan organisasi memfokuskan
perhatiannya pada apa yang paling penting, entah mendesak entah tidak. Intinya adalah
memastikan diutamakannya hal yang utama.

Kebiasaan 4 : Berpikir Menang/Menang

Berpikir menang/menang adalah cara berpikir yang berusaha mencapai keuntungan bersama, dan
didasarkan pada sikap saling menghormati dalam semua interaksi. Berpikir menang/menang
adalah didasarkan pada kelimpahan kue yang selamanya cukup, peluang, kekayaan, dan
sumber-sumber daya yang berlimpah ketimbang pada kelangkaan serta persaingan. Berpikir
menang/menang artinya tidak berpikir egois (menang/kalah) atau berpikir seperti martir
(kalah/menang). Dalam kehidupan bekerja maupun keluarga, para anggotanya berpikir secara
saling tergantung dengan istilah kita, bukannya aku. Berpikir menang/menang mendorong
penyelesaian konflik dan membantu masing-masing individu untuk mencari solusi-solusi yang
sama-sama menguntungkan. Berpikir menang/menang artinya berbagi informasi, kekuasaan,
pengakuan, dan imbalan.

Kebiasaan 5 : Berusaha untuk Memahami Terlebih dulu, Baru Dipahami

Kalau kita mendengarkan dengan seksama, untuk memahami orang lain, ketimbang untuk
menanggapinya, kita memulai komunikasi sejati dan membangun hubungan. Kalau orang lain
merasa dipahami, mereka merasa ditegaskan dan dihargai, mau membuka diri, sehingga peluang
untuk berbicara secara terbuka serta dipahami terjadi lebih alami dan mudah. Berusaha
memahami ini menuntut kemurahan; berusaha dipahami menuntut keberanian. Keefektifan
terletak dalam keseimbangan di antara keduanya.

Kebiasaan 6 : Wujudkan Sinergi

Sinergi adalah soal menghasilkan alternatif ketiga bukan caraku, bukan caramu, melainkan
cara ketiga yang lebih baik ketimbang cara kita masing-masing. Memanfaatkan perbedaan-
perbedaan yang ada dalam mengatasi masalah, memanfaatkan peluang. Tim-tim serta keluarga-
keluarga yang sinergis memanfaatkan kekuatan masing-masing individu sehingga secara
keseluruhannya lebih besar seperti ini mengenyampingkan sikap saling merugikan (1 + 1 = 1/2).
Mereka tidak puas dengan kompromi (1 + 1 = 1 ), atau sekedar kerjasama (1 + 1 = 2).
Melainkan, mereka kejar kerjasama yang kreatif (1 + 1 = 3 atau lebih).

Kebiasaan 7 : Mengasah Gergaji

Mengasah gergaji adalah soal memperbaharui diri terus-menerus dalam keempat bidang
kehidupan dasar: fisik, sosial/emosional, mental, dan rohaniah. Kebiasaan inilah yang
meningkatkan kapasitas kita utnuk menerapkan kebiasaan-kebiasaan efektif lainnya. Bagi sebuah
organisasi, Kebiasaan 7 menggalakkan visi, pembaharuan, perbaikan terus-menerus,
kewaspadaan terhadap kelelahan atau kemerosotan moral, dan memposisikan organisasinya di
jalan pertumbuhan yang baru. Bagi sebuah keluarga, Kebiasaan 7 meningkatkan keefektifan
lewat kegiatan-kegiatan pribadi maupun keluarga secara berkala, seperti membentuk tradisi-
tradisi yang merangsang semangat pembaharuan keluarga.

https://haqiqie.wordpress.com/2007/06/17/tujuh-7-kebiasaan-manusia-yang-sangat-efektif-7-
habits-of-highly-effective-people-stephen-r-covey/

1. Proaktif (Be Proactive: Principles of Personal Choice)


Walaupun kata Proaktivitas sekarang sudah lumayan lazim pada literature
manajemen, ia tidak akan anda temukan dalam kamus. Kata ini lebih
daripada hanya sekedar mengambil inisiatif. Kata ini berarti bahwa
sebagai manusia, kita bertanggung jawab atas hidup kita sendiri.Perilaku
kita adalah fungsi dari keputusan kita,bukan kondisi kita. Kita mempunyai
inisiatif dan tanggung jawab untuk membuat segala sesuatunya terjadi.
Lihatlah kata Responsibility (Tanggung Jawab)-Response-Ability-
kemampuan untuk memilih respons anda. Orang yang sangat Proaktif
mengenali tanggung jawab itu. Mereka tidak menyalahkan keadaan,kondisi
atau pengkondisian untuk perilaku mereka. Perilaku mereka adalah produk
dari pilihan sadar mereka, berdasarkan nilai, dan bukan produk dari
kondisi mereka, berdasarkan perasaan.
2. Merujuk Pada Tujuan Akhir (Begin with the End in Mind: Principles of
Personal Vision)
Walaupun kebiasaan 2 berlaku pada banyak keadaan dan tingkat
kehidupan yg berbeda, sebagian besar aplikasi dasar dari Merujuk Pada
Tujuan Akhir adalah untuk memulai hari ini dengan bayangan, gambaran,
atau paradigma akhir kehidupan anda sebagai kerangka acuan atau
kriteria yang menjadi dasar untuk menguji segala sesuatu. Tiap bagian
dari kehidupan anda-perilaku hari ini, perilaku esok, perilaku minggu
depan, perilaku bulan depan-dapat diuji dalam konteks keseluruhan, dari
apa yg benar-benar paling penting bagi anda. Dengan mengusahakan titik
akhir tersebut tetap jelas dalam pikiran, anda dapat memastikan bahwa
apa pun yang anda kerjakan pada hari tertentu tidak melanggar criteria
yang sudah anda definisikan sebagai yang paling penting, dan bahwa tiap
hari dari kehidupan anda menunjang visi yang anda miliki tentang seluruh
hidup anda dengan cara yang berarti.
Merujuk pada tujuan akhir berarti memulai dengan pengertian yang jelas
tentang tujuan anda. Hal ini berarti mengetahui kemana anda akan pergi
sehingga anda sebaiknya mengerti dimana anda berada sekarang dan
dengan begitu anda tahu bahwa langkah-langkah yang anda ambil selalu
berada pada arah yang benar.
3. Dahulukan Yang Utama (Put First Things First: Principles of Integrity &
Execution)
Kebiasaan 3 adalah ciptaan kedua,ciptaan fisik. Kebiasaan ini adalah
pemenuhan,aktualisasi,kemunculan wajar dari kebiasaan 1 dan 2. Ia
merupakan latihan kehendak bebas yang berpusat pada prinsip. Ia
merupakan pelaksanaan hari demi hari, saat demi saat.
Kebiasaan 1 dan 2 mutlak penting dan merupakan prasyarat untuk
kebiasaan 3. Anda tidak dapat berpusat pada prinsip tanpa lebih dulu
sadar dan mengembangkan sifat proaktif anda. Anda tidak dapat berpusat
pada prinsip tanpa dahulu sadar tentang paradigma anda dan mengerti
bagaimana mengubah paradigma tersebut dan menyelaraskannya dengan
prinsip. Anda tidak dapat menjadi berpusat pada prinsip tanpa visi dan
focus pada kontribusi unik yang bias anda lakukan.
Namun dengan fondasi itu, anda dapat berpusat pada prinsip, hari deni
hari, saat demi saat, dengan menjalani kebiasaan 3-dengan
mempraktekkan menajemen diri yang efektif.
Ingatlah menajemen jelas berbeda dari kepemimpinan. Kepemimpinan
merupakan aktivitas otak kanan yang tinggi. Kepemimpinan lebih
merupakan seni, didasari oleh suatu filosofi tertentu. Anda harus
mengajukan pertanyaan tertinggi tentang hidup ini sewaktu anda
berurusan dengan masalah kepemimpinan pribadi.
Akan tetapi segera sesudah anda berurusan dengan persoalan tersebut,
segera sesudah anda memecahkannya, anda pun harus mengatur diri anda
secara efektif untuk menciptakan suatu kehidupan yang sesuai dengan
jawaban anda. Kemampuan untuk mengatur dengan baik tidak punya arti
apapun jika anda bahkan tidak berada dalam hutan yang benar. Dan hal
ini sangat menentukan. Sebenarnya, kemampuan untuk mengatur dengan
baik menentukan kualitas dan bahkan keberadaan ciptaan kedua.
Manjemen adalah penguraian,analisa,peruntutan,aplikasi spesifik,aspek
otak kiri yang terikat waktu dari pengaturan diri yang efektif. Peribahasa
saya sendiri tentang efektivitas pribadi adalah sebagai berikut :
Manajemenkan dari kiri; pimpinlah dari kanan.
4. Berpikir Menang/Menang (Think Win/Win: Principles of Mutual Benefit)
Menang/Menang adalah kerangka pikiran dan hati yang terus menerus
mencari keuntungan bersama dalam semua interaksi manusia.
Menang/Menang berarti bahwa kesepakatan atau solusi memberikan
keuntungan dan kepuasan yang timbal balik. Dengan solusi
Menang/Menang, semua pihak merasa senang dengan keputusannya dan
merasa terikat dengan rencana tindakannya. Menang/Menang melihat
kehidupan sebagai arena yang koperatif, bukan kompetitif. Kebanyakan
orang cenderung berpikir secara dikotomi: kuat atau lemah, keras atau
lunak, menang atau kalah. Akan tetapi cara berpikir seperti ini pada
dasarnya cacat.Cara berpikir ini didasarkan pada kekuasaan dan posisi
dan bukan pada prinsip. Menang/Menang didasarkan pada paradigma
bahwa ada banyak untuk setiap orang, bahwa keberhasilan satu orang
tidak dicapai dengan mengorbankan atau menyingkirkan keberhasilan
orang lain.
Menang/Menang adalah kepercayaan akan alternative ketiga. Ia bukan
jalan anda atau jalan saya; ia adalah jalan yang lebih baik,jalan yang lebih
tinggi.
5. Berusaha Mengerti Terlebih Dahulu, Baru Dimengerti (Seek First to
Understand, Then to be Understood: Principles of Mutual Understanding)
Berusaha Mengerti Terlebih Dahulu memerlukan perubahan paradigma
yang sangat mendalam. Kita biasanya berusaha lebih dahulu untuk di
mengerti. Kebanyakan orang tidak mendengar dengan maksud untuk
mengerti; mereka mendengar dengan maksud untuk menjawab. Mereka
entah berbicara atau berniat untuk berbicara. Mereka menyaring
segalanya melalui peradigma mereka sendiri,membacakan autobiografi
mereka ke dalam kehidupan orang lain.
6. Wujudkan Sinergi (Synergize: Principles of Creative Cooperation)
Jika dimengerti dengan benar, sinergi adalah aktifitas tertinggi dalam
semua kehidupan-Ujian dan manifestasi sebenarnya dari semua kebiasaan
lain digabungkan menjadi satu.
Bentuk-bentuk tertinggi dari sinergi memfokuskan empat anugerah
manusia yang unik , motif Menang/menang, dan keterampilan komunikasi
empatik pada tantangan terbesar yang kita hadapi dalam hidup.Hasilnya
nyaris merupakan mukjizat.Kita menciptakan alternative baru-sesuatu
yang tidak ada disana sebelumnya.
Sinergi adalah intisari dari kepemimpinan yang berpusat pada prinsip.
Sinergi adalah intisari dari keorangtuaan yang berpusat pada prinsip.
Sinergi berfungsi sebagai katalisator, menyatukan dan melepaskan
kekuatan terbesar dalam diri manusia. Semua kebiasaan yang sudah kita
bahas menyiapkan kita untuk menciptakan mukjizat sinergi
Apakah sinergi? didefinisikan secara sederhana, sinergi berarti
keseluruhannya lebih besar daripada jumlah bagian-bagiannya. Ia berarti
hubungan antar bagian dimana bagian-bagian itu merupakan bagian di
dalam dan dari hubungan itu sendiri. Sinergi bukan merupakan suatu
bagian belaka, melainkan bagian yang paling bersifat katalisator, paling
memberdaya, paling menyatukan dan paling menyenangkan.
7. Asahlah Gergaji (Sharpen the Saw: Principles of Balanced Self-Renewal)
Kebiasaaan 7 adalah meluangkan waktu untuk mengasah gergaji.
Kebiasaan ini melingkupi kebiasaan-kebiasaan lain pada paradigma Tujuh
kebiasaan karena ia adalah kebiasaan yang menjadikan semua kebiasaan
lain mungkin.

http://twintulipwareaisha.blogspot.com/2011/03/ringkasan-buku-7-habits-of-
highly.html

Anda mungkin juga menyukai