Anda di halaman 1dari 14

PENDEKATAN KLINIS DAN TATALAKSANA PADA

PNEUMONIA
Fransiska Elviana Arly
102015063
Tutor: dr Yasavati
Mind map
Anatomi dan
Penatalaksanaan Komplikasi Pencegahan
Histologi Paru Prognosis

Patogenesis Anamnesis

RM

Gejala Klinis Pemeriksaan


Fisik

Differential Working Pemeriksaan


Epidemiologi Penunjang
Diagnosis Diagnosis
dan Etiologi
Anamnesis Pemeriksaan fisik
 Kesadaran compos mentis
 Keluhan didahului demam dan
pilek sejak satu minggu yang lalu  Tampak sesak dan rewel, Sianosis (-)
 Batuk produktif berwarna  BB 12 kg, TTV: RR : 55x/menit, denyut
kuning nadi : 110x/menit, T : 39ºC
 Pasien rewel dan nafsu makan  Pernapasan cuping hidung(+), retraksi
menurun interkostal dan subkostal (+)
 Auskultasi: ronchi basah halus pada
Pemeriksaan Penunjang kedua lapang paru.

 Hematologi rutin  Bronchoalveolar lavage


(BAL) dan kultur
 Pewarnaan gram sputum
dan kultur  Thoracentesis
 Foto thorax  Pemeriksaan serologi
 Isolasi virus dan identifikasi
 Pemeriksaan AGD (apabila
dicurigai asidosis)
Working diagnosis
Pneumonia
• Proses peradangan terdapat konsolidasi yang
disebabkan pengisian rongga alveoli oleh eksudat
• Hipoksemia
• Penularan: percikan ludah, kontak lewat mulut atau
peralatan yang terkontaminasi saluran pernafasan.
• CAP, HACP, Pneumonia aspirasi, VAP.
• Pneumonia berdasarkan predileksi: Bronkopneumonia,
Penumonia lobaris
• Pneumonia berdasarkan etiologi : Pneumonia tipikal,
atipikal, jamur, virus
• Pneumonia berat ditandai dengan adanya sesak atau
tarikan dinding dada bagian bawah.
• Pneumonia disertai dengan nafas cepat , usia 1 hingga
kurang dari 5 tahun 40 kali per menit
Differential diagnosis

Bronkitis Akut
• infeksi pada bronkus yang menyebabkan terjadinya
peradangan atau inflamasi Bronkitis akut biasanya
didahului oleh infeksi pernapasan atas

• Infeksi sekunder biasanya diakibatkan oleh


Streptococcus pneumoniae, Moraxella catarrhalis,
Haemophilus influenzae dapat terjadi.

• Khasnya pada anak ialah datang dengan batuk sering,


tidak produktif dan timbulnya relatif bertahap, mulai 2-3
hari setelah rhinitis.
Bronkiolitis
• Bronkiolitis akut terjadi akibat obstruksi saluran
pernapasan kecil

• Invasi oleh bagian-bagian bronkus yang lebih


kecil oleh virus sehingga terjadi penebalan pada
dinding bronkiolus

• Bronkiolitis ditandai dengan adanya obstruksi


bronkiolus yang disebabkan oleh edema dan
kumpulan mukus.

• Mula-mula infeksi ringan saluran napas atas


disertai dengan ingus dan bersin.

• Gejala ini biasanya berakhir beberapa hari dan


dapat disertai dengan penurunan nafsu makan
serta demam 38,5-39oC
TB Paru
• Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi pada
saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis.

• Penderita yang terinfeksi biasanya akan


mengalami demam yang berlangsung lama

• Biasanya malam hari disertai keringat malam

• Kadang-kadang serangan demam seperti


influenza dan bersifat hilang timbul

• Penurunan nafsu makan dan berat badan

• Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat


disertai dengan darah), perasaan tidak enak
(malaise), dan lemah.
EPIDEMIOLOGI
Pneumonia yang didapat di masyarakat sangat sering terjadi. Insiden di masyarakat adalah 1-3/1000 orang
dewasa. Seperempat jumlah kasus membutuhkan perawatan di rumah sakit. Insiden kejadian pada laki-laki
sama dengan perempuan, walaupun penyakit Legionaire lebih sering didapatkan pada laki-laki. Pneumonia
nosokomial lebih sering terjadi pada manula.

ETIOLOGI
Pneumonia terutama disebabkan oleh Streptokokus pneumonia, Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis.
patogenesis
Anatomi Paru-paru
Histologi paru-paru
Gejala klinis
• Demam dan batuk merupakan gejala umum.
• Dapat juga terjadi nyeri dada dan sesak napas.
• Nyeri kepala, confusion, mialgia, dan malaise.
• Takipnea, hipotensi, dan sianosis merupakan tanda beratnya penyakit.
TATALAKSANA PENCEGAHAN
Pneumonia Komunitas • Menjauhkan asap rokok dari anak
• Pemberian vaksin IPD (Invansive Pneumococcal
• Pneumonia berat diberikan sefalosporin i.v, makrolid Disease) penyakit meningitis (radang selaput
dan golongan fluoroquinolon. Pada kasus ringan otak) dan pneumonia (radang paru) bisa
diberikan amoksisilin. terhindar.
Pneumonia Nosokomial

• Golongan sefalosporin gen 3, aminoglikosida,


fluoroquionolon, tienamisin.

Pneumonia pada Pasien Immunocompromised Prognosis


• Terapi antibiotik empiris kombinasi penisilin
antipseudomonas atau sefalosporin gen 3 dan • Prognosis yang buruk, apabila terjadi
aminoglikosida. Terapi spesifik untuk virus dan jamur keterlambatan diagnosis dan
adalah gansiklovir atau amfoterisin. pengobatan,.

KOMPLIKASI
• Gangguan pertukaran gas, obstruksi jalan
nafas, gagal pernafasan, Pleural Effusion
• Meningitis, perikarditis, dan peritonitis lebih
jarang terjadi
KESIMPULAN
Seorang anak perempuan berusia 2 tahun dibawa ibunya ke puskesmas karena
sesak nafas sejak 2 hari yang lalu. Anak perempuan tersebut didiagnosa pneumonia
karena dari hasil anamnesis ke orang tua, anak tersebut mengalami batuk, pilek,
demam sejak 1 minggu yang lalu. Nafsu makan menurun dan dahak berwarna
kuning. Auskultasi : ronki basah halus di kedua lapang paru, wheezing (-), sianosis
(-), nafas cuping hidung (+), retraksi dada (+). Nafas 55x/menit. Pneumonia disertai
dengan nafas cepat, bila usia 1 hingga kurang dari 5 tahun 40 kali per menit.

Anda mungkin juga menyukai