102015063 Tutor: dr Yasavati Skenario 1 Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan batuk darah sejak 4 bulan yang lalu Rumusan Masalah Perempuan 55 tahun datang ke klinik dengan keluhan batuk darah sejak 4 bulan yang lalu. Analisis Masalah Anamnesis Identitas Keluhan utama: batuk darah sejak 4 bulan yang lalu Riwayat Penyakit Sekarang Bagaimana awal nya bisa terjadi batuk berdarah? Batuk darah, bagaimana warna nya? Apakah warna darah merah segar atau darah nya bewarna hitam(hematomesis)? Batuk nya terus menerus atau waktu tertentu saja(pagi,siang,sore)? Apakah batuk disertai keringat di malam hari dan sesak napas? Apakah ada faktor yang memperburuk? Apakah ada keluhan yang lain? (demam, berat badan menurun,dll)? Di kasus, pasien mengeluh sering sakit pada punggung di sekitar tulang belakang. Sejak kapan sakit di punggung? Apakah sakit di punggung secara terus menerus atau hilang timbul? Kapan waktu sakitnya? (pagi/siang/sore)? Bagaimana karakteristik sakitnya? Apakah seperti di tusuk-tusuk atau tumpul? Riwayat Penyakit dahulu Keluhan yg sama, riwayat kanker, riwayat operasi? Riwayat penyakit keluarga Keluhan yg sama, riwayat kanker? Riwayat Alergi Riwayat alergi obat, makanan, debu, udara dingin, cuaca Riwayat sosial/pribadi Merokok, alkohol? Riwayat pengobatan Pada kasus, pasien telah menjalani pengobatan TB sebelumnya selama 2 bulan, tapi keluhan batuk berdarah tersebut belum berkurang. Selain itu, selama 1 bulan ini pasien mengeluh sering sakit pada punggung di sekitar tulang belakangnya. Pasien pernah menjalani operasi pengangkatan payudara 1 tahun yg lalu setelah di diagnosis terkena kanker payudara.riwayat merokok 10 tahun. Riwayat keluarga ada yang mengalami kanker paru-paru. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum, kesadaran umum, TTV Inspeksi : lesi pada dinding dada, kelainan bentuk dada, menilai frekuensi, sifat dan pola pernapasan Palpasi : pada keadaan statis dan dinamis Perkusi Auskultasi Pemeriksaan penunjang Laboratorium Leukosit : 4000/ul Hemoglobin : 7 gr/dl Laju endap darah : 100 mm/jam Analisis Gas darah : untuk menilai seberapa jauh kerusakan yang ditimbulkan oleh kanker paru Tes Sitologi (sputum, pleural, atau nodus limfe).Dilakukan untuk mengkaji adanya/ tahap karsinoma. Tes histopatologi Bronkoskopi. Memungkinkan visualisasi, pencucian bagian,dan pembersihan sitologi lesi (besarnya karsinoma bronkogenik dapat diketahui). Gambaran Radiologi Foto thorax MRI Working diagnosis CA PARU
Diagnosis Banding: TB paru,
Pneumonia Lobaris, Bronkiektasis Diagnosis Banding 1. Tb paru Disebabkan oleh bakteri. Indonesia adl negeri dengan prevalensi Tb ke-3 tertinggi di dunia setelah Cina dan India. 80% infeksi tuberkulosis terjadi akibat pengaktifan kembali bakteri yg dorman. Pengaktifan bakteri dorman bisa terjadi krn kekebalan penderita menurun. 2. Pneumonia lobaris Perubahan inflamasi yang terbatas pada suatu lobus, secara klasik disebabkan oleh Streptococcus pneumonia. 3. Bronkiektasis Suatu penyakit yang ditandai dengan adanya dilatasi bronkus yang bersifat patologis dan berlangsung kronik. Manifestasinya, peradangan saluran pernafasan dan mudah kolaps, lalu menyebabkan obstruksi aliran udara dan menimbulkan sesak, gangguan pembersihan mukus yang biasanya disertai dengan batuk dan kadang-kadang hemoptisis Patofisiologi Dari etiologi menyerang percabangan segmen cilia hilang pengendapan karsinogen metaplasia, hyperplasia, displasia lesi perifer menembus ruang pleura efsui pleura invasi langsung pada kosta & korpus vertebra lesi obstruksi & ulserasi bronkus batuk, hemoptysis, demam. Komplikasi Sindroma obstruksi vena cava superior Sindroma Horner Sindroma pancoast Sindroma karsinoid Prognosis
Prognosis baik. Pengobatan terlambat / perawatan yang tidak
adekuat, serta adanya komplikasi berat prognosisnya meragukan / buruk. Kesimpulan Kanker paru-paru merupakan jenis kanker yang paling sering mengakibatkan kematian dibandingkan dengan kanker jenis lain. Untuk mendiagnosis dibutuhkan pemeriksaan laboratorium penunjang. Kanker paru dibagi dua sesuai terapi yang diberikan, yaitu small cell lung cancer (SCLC) dan non small cell lung cancer (NSCLC). Pada umumnya prognosis kanker paru adalah buruk, oleh sebab itu penatalaksanaan lebih bersifat paliatif (sesuai gejala) dibandingkan untuk menyembuhkan.