100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
868 tayangan3 halaman
Perbandingan pendekatan psikoanalisa, person centered, dan behavior dalam 3 kalimat:
Psikoanalisa berfokus pada kesadaran diri dan kontrol ego melalui interpretasi mimpi dan transferensi, person centered menekankan penerimaan diri dan hubungan yang membangun dengan konselor, sedangkan behavior berusaha mengubah perilaku melalui teknik pengkondisian dan latihan.
Deskripsi Asli:
Tabel perbedaan konseling ini seputar tokoh, hakikat manusia, peran konselor, situasi hubungan, teknik, pengalaman klien, kelebihan dan kelemahan.
Judul Asli
PERBEDAAN KONSELING PSIKOANALISA, PERSON CENTERED, BEHAVIOR
Perbandingan pendekatan psikoanalisa, person centered, dan behavior dalam 3 kalimat:
Psikoanalisa berfokus pada kesadaran diri dan kontrol ego melalui interpretasi mimpi dan transferensi, person centered menekankan penerimaan diri dan hubungan yang membangun dengan konselor, sedangkan behavior berusaha mengubah perilaku melalui teknik pengkondisian dan latihan.
Perbandingan pendekatan psikoanalisa, person centered, dan behavior dalam 3 kalimat:
Psikoanalisa berfokus pada kesadaran diri dan kontrol ego melalui interpretasi mimpi dan transferensi, person centered menekankan penerimaan diri dan hubungan yang membangun dengan konselor, sedangkan behavior berusaha mengubah perilaku melalui teknik pengkondisian dan latihan.
Perbandingan Pendekatan Psikoanalisa, Person Centered, dan
Behavior
No. Kategori Pendekatan
Psikoanalisa Person Centered Behavior 1 Tokoh Sigmund Freud Carl Roger B.F. Skinner 2 Pengertian Sebuah model Pendekatan konseling Teknik pengkondisian perkembangan yang memusatkan perilaku yang efektif kepribadian, filsafat seputar kemampuan klien dan merupakan tentang sifat manusia, untuk mengarahkan diri alternatif untuk terapi dan metode psikoterapi, sendiri (self-direction) psikoanalitik berorientasi untuk dan memahami mengatasi ketegangan perkembangan diri psikis yang bersumber sendiri pada rasa cemas dan rasa terancam yang berlebih-lebihan 3 Hakikat - Tidak sadar Memandang manusia Manusia adalah mahluk Manusia - Bersifat subyektif. merupakan pribadi unik reaktif yang tingkah - Anti rasionalisme dan positif, karena lakunya dikontrol oleh - Manusia secara manusia memiliki suatu faktor-faktor dari luar. esensial bersifat kecenderungan ke arah Sadar dan Obyektif biologis dari lahir. untuk menjadi berfungsi - Semua kejadian secara penuh. psikis ditentukan oleh Sadar dan Subyektif kejadian sebelumnya. 4 Tujuan - Meningkatkan - Untuk mengubah Mengahapus / kesadaran dan kontrol perilaku klien ke arah menghilangkan tingkah ego terhadap impuls yang lebih konstruktif laku maldaptif -impuls dan berbagai - Agar dapat berhasil (masalah) untuk bentuk dorongan menghadapi kendala digantikan dengan naluriah yang tidak yang menghalangi tingkah laku baru yaitu rasional. pertumbuhan mereka. tingkah laku adaptif - Memahami sifat dan - Menjadikan tingkah yang diinginkan klien. macam-macam laku klien kongruen. mekanisme - Membantu klien agar pertahanan dapat bergerak lebih egosehingga lebih terbuka. efektif, lebih matang, dan lebih dapat diterima. 5 Peran Terapis berusaha Konselor hanya - Konselor harus Konselor membantu klien dalam menerima apa yang berpern aktif dan mencapai kesadaran diucapkan oleh klien, direktik dalam diri, kejujuran, aktif mendengarkan pemberian treatment. keefektifan dalam (non-direktif), dan - Konselor bertindak melakukan hubungan merespon dengan sikap sebagai guru, personal, menangani positif, ekspesif atau pengarah, dan ahli kecemasan serta secara empatik, serta dalam mendiagnosis realistis. memberikan tingkah laku yang penghargaan tak beryarat maladaptif. pada klien. 6 Situasi - Transferensi - Membina hubungan Konselor memahami Hubungan - Terapis membiarkan baik (good rapport) dan menerima konseli, dirinya anonim, - Membuat klien bisa keduanya saling bekerja mendengarkan, dan menerima dirinya sama, konselor hanya berbagi dengan segala potensi memberikan bantuan sedikit perasaan dan keterbatasannya. yang diinginkan konseli. serta pengalaman. - Merangsang kepekaan emosi klien. - Membuat klien bisa mencari solusi permasalahannya sendiri. - Mengembangkan potensi dan emosi positif klien. 7 Pengalaman Saat proses konseling, Klien bersifat aktif dalam Klien secara aktif Klien konseli bersedia mengungkapkan terlibat dalam pemilihan mengemukakan masalahnya. dan penentuan tujuan perasaannya, serta memiliki motivasi pengalamannya, untuk berubah dan hubungan- bersedia bekerjasama hubungannya, dalam melaksanakan ingatannya dan kegiatan konseling. fantasinya. 8 Teknik -Asosiasi Bebas - Menerima - Latihan Asertif -Interpretasi - Keselarasan - Desensitisasi – -Analisis Mimpi (congruence) Sistematis -Analisis Resistensi - Pemahaman - Pengkondisian Aversi -Analisis Transferensi (pengertian empatik - Pembentukan Tingkah yang akurat) laku model - Mampu mengkomunikasikan ketiga sifat-sifat tersebut - Hubungan yang membawa akibat 9 Kelebihan - Kehidupan mental - Memiliki sifat - Pengembangan individu menjadi keamanan prilaku yang spesifik bisa dipahami, dan - Terapis secara khas sebagai hasil dapat memahami merefleksikan isi dan konseling yang dapat sifat manusia untuk perasaan-perasaan, diukur. meredakan serta menjelaskan - Memberikan ilustrasi penderitaan pesan-pesan. bagaimana manusia. - Membantu klien untuk keterbatasan - Penggunaan terapi memeriksa sumber- lingkungan. wicara. sumbernya sendiri- - Penekanan bahwa sendiri, dan mendorong konseling hendaknya klien untuk memusatkan pada menemukan cara-cara perilaku sekarang dan sendiri. bukan prilaku yang - Memberikan ada dimasa lalu. sumbangan-sumbangan kepada situasi-situasi konseling individual maupun kelompok. 10 Kelemahan - Kurang efisien dari - Terapis hanya sebagai - Lebih konsentrasi segi waktu dan biaya penasehat pada teknik - Cenderung - Adanya jalan yang - Pemilihan tujuan meminimalkan menyebabkan sejumlah sering ditentukan oleh rasionalitas. pemraktek menjadi konselor - Terlalu banyak terlalu terpusat pada - Perubahan klien menekankan kepada klien sehingga mereka hanya berupa gejala masa kanak-kanak sendiri kehilangan rasa yang dapat berpindah dan menganggap sebagai pribadi yang kepada bentuk kehidupan seolah- unik. perilaku lain. olah ditentukan oleh - Mengabaikan faktor masa lalu. Sehingga relasional penting memberikan dalam terapi. gambaran seolah- - Mengobati gejala dan olah tanggung jawab bukan penyebab. individu berkurang. - Melibatkan kontrol dan manipulasi oleh konselor.