REHABILITASI
Disusun oleh:
Masniati BR Sidabalok
Mawadah Tawarahmah
Nadia Yuliani
Nindi Silfia
Pipit Widowati
Rasini
Retnowati Hasanah
Rina Puji
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami mengucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izinNya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Terapi Modalitas Rehabilitasi”, ini merupakan salah
satu pokok bahasan dalam mata kuliah Keperawatan Psikiatri. Semoga dengan adanya makalah ini,
dapat menambah pengetahuan dan bisa mengaplikasikannya.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini, masih banyak kekurangan maupun kesalahan.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang sifatnya
membangun.
Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, terutama pada dosen pengampu.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................................................... 4
BAB II..................................................................................................................................................................6
TERAPI REHABILITASI..................................................................................................................................6
A. Gangguan jiwa.........................................................................................................................................6
a. Pengertian Rehabilitasi.........................................................................................................................7
b. Tujuan Rehabilitasi..............................................................................................................................7
c. Tahapan Rehabilitasi...........................................................................................................................8
a. Pengertian peran................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................................14
BAB I
Sehat Jiwa / Mental Menurut APA ( The Mental Psychiatric Association (APA)
(1880): Sehat jiwa atau mental adalah “… Keberhasilan yang terus menerus pada
saat bekerja, mencintai dan mencipta dengan kepastian yang matang, dan solusi
yang fleksibel terhadap konflik yang muncul antara insting, konsekwensi
kepentingan orang lain dan realitas. “ Menurut Townsend sehat jiwa / mental
dipandang sebagai adaptasi yang berhasil terhadap stressor yang muncul dari
lingkungan internal/eksternal, yang ditunjukkan dengan pikiran, perasaan dan
tingkah laku yang sesuai dengan usia dan norma lokal dan kultural Indikasi
sehat jiwa/mental:
1. Bahagia
TERAPI REHABILITASI
A. Gangguan jiwa
a. Pengertian gangguan jiwa
Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berpikir (cognitive),
kemauan (volition,emosi (affective), tindakan (psychomotor) (Yosep, 2007).
Gangguan jiwa menurut Depkes RI (2000) adalah suatu perubahan pada
fungsi jiwa yang menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa, yang
menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam
melaksanakan peran social.
Berdasarkan 2 definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa gangguan
jiwa adalah suatu perubahan dalam fungsi jiwa baik itu dalam proses
berpikir, kemauan maupun tindakan yang mengakibatkan gangguan dalam
peran sosial. L.E Hinsie dan R. J Campbell dalam “Psychiatric Dictionary”
merumuskan pengertian rehabilitasi adalah segala tindakan fisik,
penyesuaian psikososial dan latihan vokasional sebagai usaha untuk
memperoleh fungsi dan penyesuaian diri secara maksimal dan untuk
mempersiapkan pasien secara fisik, mental, sosial, dan vokasional untuk
kehidupan penuh sesuai dengan kemampuan dan ketidakmampuan kearah:
1) mencapai perbaikan fisik sebesar-besarnya;
2) Penempatan vokasional sehingga dapat bekerja dengan kapasitas
yang maksimal;
3) Penyesuaian diri dalam hubungan perorangan dan sosial secara
memuaskan
Rehabilitasi adalah suatu proses yang memungkinkan individu untuk
kembali pada tingkat fungsi setinggi mungkin. Biasanya bertujuan untuk
mengembalikan pada tingkat fungsi yang sama atau lebih tinggi daripada
tingkat fungsi ketika sebelum sakit. (Stuart dan Sundeen )
Menurut WHO 1882 rehabilitasi adalah suatu proses kompleks yang
meliputi berbagai disiplin dan merupakan gabungan dari usaha medik, sosial,
edukasional, dan vokasional yang terpadu untuk mempersiapkan,
menyalurkan atau menempatkan dan membina seseorang agar dapat kembali
mencapai taraf kemampuan fungsional setinggi mungkin.
b. Tanda dan gejala gangguan jiwa
1) Ketegangan (tension), rasa putus asa dan murung, gelisah, cemas,
perbuatan- perbuatan yang terpaksa (Convulsive), hysteria, rasa lemah,
tidak mampu mencapai tujuan, takut, pikiran-pikiran buruk.
2) Gangguan kognisi pada persepsi: merasa mendengar (mempersepsikan)
sesuatu bisikan yang menyuruh membunuh, melempar, naik genting,
membakar rumah, padahal orang di sekitarnya tidak mendengarnya dan
suara tersebut sebenarnya tidak ada hanya muncul dari dalam diri individu
sebagai bentuk kecemasan yang sangat berat diarasakan. Hal ini sering
disebut halusinasi, klien bisa mendengar sesuatu, melihat sesuatu atau
merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada menurut orang lain.
3) Gangguan kemauan: klien memiliki kemauan yang lemah (abulia) susah
membuat keputusan atau memulai tingkah laku, susah sekali bangun pagi,
mandi, merawat diri sendiri sehingga terlihat kotor, bau dan acak-acakan.
4) Gangguan emosi: klien merasa senang, gembira yang berlebihan (Waham
kebesaran). Klien merasa sebagai orang penting, sebagai raja, pengusaha,
orang kaya, titisan Bung karno tetapi di lain waktu ia bisa merasa sangat
sedih, menangis, tak berdaya (depresi) sampai ada ide ingin mengakhiri
hidupnya.
5) Gangguan psikomotor : Hiperaktivitas, klien melakukan pergerakan yang
berlebihan naik ke atas genting berlari, berjalan maju mundur, meloncat-
loncat, melakukan apa-apa yang tidak disuruh atu menentang apa yang
disuruh, diam lama tidak bergerak atau melakukan gerakan aneh.(Yosep,
2007).
1) Tahap persiapan
a) Orientasi.
3) Tahap pengawasan
Tahap pengawasan perawat melakukan resolusi.Tujuan baru dimunculkan dan
secara bertahap tujuan lama dihilangkan. Ini adalah proses dimana klien
membebaskan dirinnya dari ketergantungan terhadap orang lain
d. Jenis Kegiatan Rehabilitasi
Abroms dalam Stuart (2006) menekankan 4 keterampilan penting psikososial
pada klien gangguan jiwa yaitu:
1) Orientation
4) Recreation
• Peran pendidik
Merupakan kombinasi dari seluruh peran dan selalu berasal dari apa
yang klien tidak ketahui dan dikembangkan dari keinginan dan
minatnya dalam menerima dan menggunakan informasi. Perawat
memberikan jawaban dari pertanyaan–pertanyaan yang spesifik
meliputi segala hal tentang rehabilitasi yang dijalani oleh klien dan
menginterpretasikan kepada klien dan keluarga bagaimana cara
perawatan klien dan rencana perawatan selanjutnya setelah dilakukan
rehabilitasi.
Peran wali/pendamping
Peran Perawat pada klien dengan gangguan jiwa menurut Peplau dalam
Potter Perry (2005) yaitu :
• Peran pelaksana
Peran Perawat pada klien dengan gangguan jiwa menurut Peplau dalam
Potter Perry (2005) yaitu :
1. Peran pendidik
Merupakan kombinasi dari seluruh peran dan selalu berasal dari apa
yang klien tidak ketahui dan dikembangkan dari keinginan dan
minatnya dalam menerima dan menggunakan informasi. Perawat
memberikan jawaban dari pertanyaan– pertanyaan yang spesifik
meliputi segala hal tentang rehabilitasi yang dijalani oleh klien dan
menginterpretasikan kepada klien dan keluarga bagaimana cara
perawatan klien dan rencana perawatan selanjutnya setelah dilakukan
rehabilitasi.
3. Peran pelaksana
Melakukan dokumentasi dengan menerapkan prinsip dokumen Peran pelaksana
Memberikan obat sesuai dengan hasil kolaborasi dengan medis yang diperlukan
Aktivitas kegiatan untuk mencapai tujuan rehabilitasi kesehatan jiwa menurut Anthoni
(1980)
FISIK EMOSIONAL INTELEKTUAL
KETERAMPILAN HIDUP Hubungan antar manusia Pengelolaan uang
Memasak Reduksi stigma Sumber komunitas
Kebersihan Penyelesaian masalah
Peran serta dalam olahraga Keterampilan berbicara
Penggunaan fasilitias rekreasi
KETERAMPILAN BELAJAR Kemampuan berbicara Membaca menulis
Dapat tenang Mengajukan pertanyaan Keterampilan belajar
Memberikan perhatian Menjawab dengan sukarela Aktivitas hobi mengetik
Tetap duduk mengamati Mengikuti petunjuk Penetapan tujuan
Ketepatan waktu Meminta pengarangan Pengembangan masalah
Hygiene personal Mendengarkan Penggunaan sumber
Kebugaran fisik Kontrol diri
Penggunaan angkutan umum Penghargaan yg selektif
A. KESIMPULAN
Terapi rehabilitasi adalah segala tindakan fisik, penyesuaian psikososial dan
latihan vokasional sebagai usaha untuk memperoleh fungsi dan penyesuaian diri
yang optimal serta mempersiapkan klien secara fisik, mental, sosial dan vokasional
untuk suatu kehidupan penuh sesuai dengan kemampuannya (Nasution, 2006).
Jenis Kegiatan Rehabilitasi
Abroms dalam Stuart (2006) menekankan 4 keterampilan penting psikososial pada
klien gangguan jiwa yaitu:
1) Orientation
2) Assertion
3) Accuption
4) Recreation
Peran perawat sendiri mempunyai peran yang sangat penting dalam pelaksanaan
rehabilitasi baik dalam tahap persiapan, pelaksanaan maupun pengawasan.
Sehingga dalam mengkoordinasikan berbagai cara dan kerja yang dilakukan sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai antara klien sehingga rehabilitasi dapat berjalan
sesuai tujuan yang diharapkan.
B. SARAN
Sarana yang dapat disampaikan pada makalah ini dalam manajemen terapi rehabilitasi
perlunya strategi yang mungkin dapat dijadikan alternatif dalam merawat pasien dengan
gangguan jiwa dan dapat diminalisir serta mampu turut dalam perawatan sehingga sebisa
mungkin faktor predisposes dan presipitasi menimbulkan gangguan jiwa tidak terjadi dan
dapat diminimalisir.
DAFTAR PUSTAKA
Guze, B., Richeimer, S., dan Siegel, D.J. The Handbook of Psychiatry. 2000
Gulo RS, Pardede JA. Stres Kerja Dengan Self Care Perawat Di Rumah Sakit Umum Sari
Mutiara Medan. Jurnal Keperawatan Jiwa. 2019;2(3).
Manao BM, Pardede JA. Beban Keluarga Berhubungan Dengan Pencegahan Kekambuhan
Pasien Skizofrenia. Jurnal Keperawatan Jiwa. 2019;12(3).
Pardede JA. The Effects Acceptance and Aommitment Therapy and Health Education Adherence
to Symptoms, Ability to Accept and Commit to Treatment and Compliance in
Hallucinations Clients Mental Hospital of Medan, North Sumatra. J Psychol Psychiatry
Stud. 2019;1:30-5.
Pardede JA, Siregar RA. Pendidikan Kesehatan Kepatuhan Minum Obat Terhadap Perubahan
Gejala Halusinasi Pada Klienskizofrenia. Mental Health. 2016;3(1).
Pardede JA. The Implementation of Family Tasks with The Frequency of Recurrence of Social
Isolation Patients. Mental Health. 2017;4(2).
Pardede JA, Keliat BA, Yulia I. Kepatuhan dan Komitmen Klien Skizofrenia Meningkat Setelah
Diberikan Acceptance And Commitment Therapy dan Pendidikan Kesehatan Kepatuhan
Minum Obat. Jurnal Keperawatan Indonesia. 2015 Nov 17;18(3):157-66.
Pardede JA. Pelaksanaan Tugas Keluarga Dengan Frekuensi Kekambuhan Pasien Skizofrenia
Dengan Masalah Isolasi Sosial. Jurnal Keperawatan Jiwa. 2018;6(2).
Pardede, J. A., Keliat, B. A., & Wardani, I. Y. (2013). Pengaruh Acceptance And Commitment
Therapy Dan Pendidikan Kesehatan Kepatuhan Minum Obat Terhadap Gejala,
Kemampuan Berkomitmen Pada Pengobatan Dan Kepatuhan Pasien Skizofrenia.