Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN.

A DENGAN
HIPERTENSI DI PANTI TRESNA WERDHA KASIH SAYANG
IBU BATUSANGKAR

Dosen Pembimbing :

Feni Amelia Puspitasari, M.kep, Ns.Sp.Kep,An

Disusun Oleh :

Nadia Yuliyani

18082

III-3B

PROGRAM STUDI:

PENULISAN ILMIAH

AKADEMI KEPERAWATAN POLRI

JAKARTA

2020
BAB 1

PENDAHULUAN

BAB ini menjelaskan tentang latar belakang penyakit Hipertensi secara umum,
tujuan penulisan, ruang lingkup, metode penulisan, dan sistematika penulisan.

1.1 Latar Belakang


Hipertensi adalah apabila tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan
diastolik diatas 90 mmHg. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung,
stroke, dan gagal ginjal. Disebut sebagai “ pembunuh diam –diam “ karena
penderita hipertensi sering tidak menampakan gejala (Brunner & Suddarth, 2002).
Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia maupun
dunia sebab diperkirakan sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi terutama terjadi
di Negara berkembang. pada tahun 2000 terdapat 639 kasus hipertensi
diperkirakan meningkat menjadi 1,15 miliar kasus di tahun 2025. Sedangkan
hipertensi di Indonesia menunjukan bahwa di daerah pedesaan masih banyak
penderita hipertensi yang belum terjangkau oleh layanan kesehatan dikarenakan
tidak adanya keluhan dari sebagian besar penderita hipertensi (Adriansyah, 2012).

Ironinya, diperkirakan ada 76% kasus hipertensi di masyarakat yang belum


terdiagnosis, artinya penderitanya tidak mengetahui bahwa dirinya mengidap
penyakit ini. Dari 31,7% prevalensi hipertensi, diketahui yang sudah memiliki
tekanan darah tinggi berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan adalah 7,2% dan
kasus yang minum obat hipertensi 0,4%. Hal ini menunjukkan bahwa 76%
masyarakat belum mengetahui telah menderita hipertensi Artinya banyak sekali
kasus hipertensi tetapi sedikit sekali yang terkontrol (Adib, 2012). Hasil Riset
Kesehatan Dasar menunjukkan prevelensi hipertensi sebanyak 31,7%. Hipertensi

1
2

menjadi salah satu penyebab kematian utama di perkotaan maupun perdesaan


pada usia 55-64 tahun (Rosid, 2012).

Berdasarkan data statistik WHO (2018) terdapat satu milyar orang di dunia
menderita hipertensi dan diperkirakan sekitar 7,5 juta orang atau 12,8% kematian
dari seluruh total kematian yang disebabkan oleh penyakit ini, tercatat 45%
kematian akibat jantung koroner dan 51% akibat stroke yang juga disebabkan
oleh hopertensi. Menurut American Haert Association (2018), tercatat sekitar
77,9 juta orang di amerika serikat dengan perbandingan 1 dari 3 orang dewasa
menderita hipertensi. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat pada tahun 2030
sekitar 83,2 juta orang atau 7,2% . sementara itu menurut National Health
Nutrition Examination Survey (NHNES), di amerika orang dewasa dengan
hipertensi pada tahun 2016-2018tercatat sekitar 39-51% hal ini menunjukan
terjadinya peningkatan
sekitar 15 juta orang dari total 58-65 juga menderita hipertensi(Triyanto, 2014).

Angka kejadian hipertensi di indonesia menurut riset Kesehatan Dasar Tahun


2017 menunjukan bahwa prevalensi hipertensi di indonesia berdasarkan
pengukuran tekanan darah mengalami peningkatan 5,9%, dari 25,8% menjadi
31,7% dari total penduduk dewasa. Berdasarkan pengukuran sampel umur lebih
dari 18 tahun prevelansi hipertensi mengalami peningkatan yakni 7,6% pada
tahun 2015 dan 9,5% tahun 2017 dengan total presentase sebesar 25,8%.
Prevelansi hipertensi tertinggi di Bangka Belitung dengan presentase 25,8%,
kalimantan selatan 30,8%, kalimantan timur 29,6%, jawa barat 29,5% (Riskesdas,
2018). Berdasarkan data dinas kesehatan Provinsi Sumatara Barat Tahun 2017
angga kejadian hipertensi 53,6% dan jumlah kasus sebanyak 67.101 rata-rata
kasus 9.800 kasus. Prevernsi hipertensi di padang mengalami kenaikan jika
3

dibandingkan dengan data rekapitulasi tahun 2015 penderita hipertensi mencapai


30,218 jiwa (Sumbar, 2017).Pada saat melakukan pengkajian pada bulan april
2019 didapatkan data angka kejadian hipertensi di Panti sosial Tresna Werdha
Kasih Sayang Ibu Batusangkar bahwa lansia yang mengalami hipertensi sebanyak
44 lansia dari 71 orang lansia yang ada di PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar
dalam hal ini hampir dari setengah lansia yang mengalami hipertensi.

Peran perawat yang dilakukan berupa upaya promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif. Upaya promotif yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan
tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, juga akibat lanjut dari penyakit
hipertensi. Upaya preventif yaitu dengan melakukan pencegahan dilakukan
dengan menghindari faktor-faktor resiko, tindakan mandiri yang dapat dilakukan
dengan menganjurkan jaga pola hidup sehat, menganjurkan makan-makanan yang
bergizi, membantu memelihara kesehatan dengan cara mengonsumsi makanan
yang sesuai. Upaya kuratif yaitu mandiri monitor TTV, identifikasi tanda-tanda
hipertensi, beri lingkungan tenang dan nyaman, perthankan pembatasan
aktivitas.Tindakan kolaborasi pemberian obat antihipertensi. Upaya rehabilitatif
yaitu menganjurkan pasien untuk menjaga menjaga pola makan dan
menganjurkan asupan makanan yang boleh dan yang tidak boleh di makan oleh
pasien.

Berdasarkan tingginya kasus dan masalah yang terjadi, maka penulis tertarik
untuk membahas kasus Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Hipertensi di
Panti Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batu Sangkar

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
4

Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah agar di perolehnya


pengalaman nyata dan jelas dalam memberikan asuhan keperawatan pada
pasien dengan Hipertensi.
1.2.2 Tujuan Khusus

1. Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada pasien dengan


Hipertensi.
2. Mampu menentukan masalah keperawatan pasien dengan Hipertensi.
3. Mampu merencanakan asuhan keperawatan pada pasien Hipertensi.
4. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan sesuai perencanaan pada
pasien dengan Hipertensi.
5. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada pasien dengan
Hipertensi.
6. Mampu mengidentifikasi kesenjangan teori dan kasus pada pasien
dengan Hipertensi.
7. Mampu mengidentifikasi faktor-faktor pendukung, menghambat serta
mencari solusi atau alternatif pemecahan masalah..
8. Mampu mendokumentasi asuhan keperawatan pada pasien dengan
Hipertensi.

1.3 Ruang Lingkup


Adapun ruang lingkup dalam pembuatan makalah ini adalah “Asuhan
Keperawatan pada pasien Tn. A dengan Hipertensi di Panti Tresna Werdha Kasih
Sayang Ibu Batusangkar” dari tanggal 01 Agustus 2020 sampai dengan tanggal
02 Agustus 2020

1.4 Metode Penulisan


Menurut Nazir (2011), penulisan makalah ini menggunakan metode deskritif
merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,
suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas pristiwa pada masa
sekarang dan metode kepustakaan merupakan metode yang dilakukan dengan
5

mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa
buku maupun informasi di internet, studi dokumentai merupakan pengumpulan
data yang tidak langsung ditujukan kepada sabjek penelitian dalam rangka
memperoleh informasi terkait objek penelitian. Dalam metode deskriptif
pendekatan yang digunakan adalah studi kasus dimana penulisan mengelola satu
kasus menggunakan proses keperawatan mengumpulkan data melalui wawancara
yaitu dengan cara bertanya kepada pasien, mengobservasi secara langsung
melukan pengamatan pada pasien dengan Hepatitis dan menarik kesimpulan
kemudian disajikan dalam bentuk narasi. Metode kepustakaan yang digunakan
adalah studi dari buku-buku sumber yang berhubungan dengan Hepatitis.
Menurut Sugiyono (2013), studi dokumen merupakan catetan rekam medis dan
laporan perawat.

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari Lima Bab : Bab satu pendahuluan
meliputi latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup penulisan, metode
penulisan, dan sistematika penulisan. Bab dua tinjauan teori meliputi pengertian,
etiologi, patofisiologi, penatalaksanaan medis, pengkajian keperawatan, diagnosa
keperawatan, perencanaankeperawatan, pelaksanaan keperawatan, dan evaluasi
keperawatan. Bab tiga tinjauan kasus meliputi pengkajian keperawatan, diagnosa
keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan keperawatan, dan evaluasi
keperawatan. Bab empat pembahasan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan keperawatan, pelaksanaan keperawatan dan evaluasi keperawatan.
Bab lima penutup meliputi kesimpulan dan saran.
BAB 5

PENUTUP

Setelah membahas secara menyeluruh tentang asuhan keperawatan pada pasien


Tn. A di Hipertensi di Panti Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batusangkar.
Maka pada bab ini penulis akan menarik suatu kesimpulan dan saran yang
mungkin dapat dijadikan pedoman untuk meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan.

5.2 Saran
a. Bagi perawat
Perawat harus sering menginformasikan kepada pasien dan keluarga
tentang pentingnya menjaga kesehatan dan ikut serta dalam kegiatan
penyuluhan tentang Hipertensi dengan memberikan pendidikan
kesehatan seperti pengertian Hipertensi, tanda dan gejala Hipertensi,
Penyebab Hipertensi, dan pencegahan Hipertensi.
b. Bagi pasien/ keluarga
Bagi pasien/ keluarga khususnya yang mengalami Hipertensi mengikuti
penyuluhan tentang Hipertensi, mengajrakan keterampilan dalam
menangani gejala DHF, mengikuti penyuluhan tentang bahaya
komplikasi dari Hipertensi.

5
DAFTAR PUSTAKA
Putra. (2019). Asuhan keperawatan hipertensi pada ibu A dengan pemberian slow
deep
briting di wisma delima panti sosial tresna werda kasih sayang ibu Batu
sangkar tahun 2019. Stikes Perintis Respiratory vol 5(2) 1-107 Diambil dari :
http://repo.stikesperintis.ac.id/926/

Brunner, & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC

Adriansyah, M. (2012). Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Yogyakarta: Diva Press

Adib, M. (2012). Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi Jantung dan

Stroke. Yogyakarta: Dianloka.

Rosid. (2012). Suara Pembaharuan: Banyak Kasus Hipertensi Tidak Terdiagnosa

Association, A. H. (2018). Spanish Society of Hypertension position statement on the

2017 ACC/AHA hypertension guidelines. Hipertension Riesgo Vascular, (xx),


1–11. Diambil dari :

https://doi.org/10.1016/j.hipert.2018.04.001

World health organization. (2018). Hypertension statistic. France : WHO Press

Riskesdas. (2018). Riset Kesehatan Dasar 2018. Kementrian Kesehatan

Republik Indonesia 1–100. Diambil dari :

https://doi.org/1 Desember 2013

Triyanto, E. (2014). Pelayana Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi Secara

Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sumbar, D. K. (2017). Profil kesehatan kota padang. 32–33.

Nazir, M. (2011). Metodologi penelitian. Bogor :Ghalia Indonesia

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan:Pendekatan kuantitatif, kualitatif


dan
R&D. Bandung : Alfa Beta

6
7

Anda mungkin juga menyukai