Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) telah dinyatakan oleh WHO

sebagai global pandemic dan pemerintah Indonesia telah menetapkan COVID-

19 sebagai bencana nonalam yang menimbulkan kedaruratan kesehatan

masyarakat (Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2020).

Perkembangan kasus Covid-19 menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan

kasus ibu hamil terkonfirmasi Covid-19 di sejumlah kota besar di Indonesia

dalam keadaan berat (severe case). Wanita hamil memiliki peningkatan resiko

menjadi berat apabila terinfeksi COVID-19, khususnya pada wanita hamil

yang terinfeksi dan berdampak pada kehamilan dan bayinya, maka diperlukan

upaya untuk memberikan vaksinasi COVID-19 bagi ibu hamil (Sekertaris

Jendral Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2020).

Angka Covid-19 pada kasus ibu hamil yang terkumpul dari Pokja

Infeksi Saluran Reproduksi POGI dan POGI Cabang selama bulan April 2020

sampai dengan April 2021 tercatat 536 kasus. Terdapat 51,9 % ibu hamil

tanpa gejala dan tanpa bantuan napas (OTG). Dari jumlah tersebut terdapat

usia kehamilan di atas 37 minggu sebanyak 72 %, kematian komplikasi

Covid-19 sebanyak 3 %, sebanyak 4,5 % masuk ICU (POGI, 2020)

Upaya pemberian vaksinasi COVID-19 bagi ibu hamil apabila

terinfeksi COVID-19 menjadi berat dan berdampak pada kehamilan dan

bayinya, maka diperlukan upaya untuk memberikan vaksinasi COVID-19 bagi

ibu hamil. Upaya pemberian vaksinasi COVID-19 bagi ibu hamil tersebut juga
telah direkomendasikan oleh Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional

(ITAGI) (Sekertaris Jendral Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2020).

Setelah pemerintah menetapkan vaksinasi covid-19 diperbolehkan

untuk ibu hamil , terdapat beberapa fenomena yang terjadi di kalangan ibu

hamil. Berdasarkan fenomena yang ada banyak ibu hamil yang menolak untuk

melakukan vaksinasi covid-19 dengan beberapa alasan. Alasan yang pertama

adalah ibu hamil merasa cemas akan efek samping dari vaksinasi covid-19

yang mungkin saja memengaruhi kesehatan janin. Alasan kedua pengetahuan

ibu yang kurang, terkait vaksinasi covid-19 dan efek samping yang terjadi

pasca vaksinasi covid-19. Alasan ketiga adalah ibu hamil juga mengaku takut

akan kasus-kasus yang sedang terjadi pasca vaksinasi covid-19. Alasan

keempat adalah beberapa ibu hamil mau melakukan vaksinasi covid-19 akan

tetapi dilarang oleh suaminya. Perilaku ibu hamil diatas dapat membahayakan

diri sendiri dan juga janin yang dikandungnya, serta beberapa hambatan yang

terjadi saat ibu hamil akan melakukan vaksinasi covid-19 ini sesuai dengan

teori Health Belief Model (HBM) (Tao et al., 2021)

Health Belief Model (HBM) merupakan model kognitif yang

digunakan untuk meramalkan perilaku peningkatan kesehatan. Menurut teori

HBM, kemungkinan seseorang melakukan tindakan pencegahan dipengaruhi

secara langsung dari hasil keyakinan atau penilaian kesehatan (health belief).

Dalam HBM ada enam program yang mempengaruhi keputusan seseorang

tentang keinginan merka untuk bertindak dalam pencegahan, melindungi dan

mengontrol penyakit, yaitu persepsi kerentanan (perceived susceptibility),

persepsi keseriusan (perceived seriusness), manfaat yang dirasakan (perceived


benefit), hambatan yang dirasakan (perceived barriers), keyakinan seseorang

terhadap kemampuan dirinya (perceived self-effcacy) dan faktor yang

membuat seseorang untuk bertindak (cues to action). Pendekatan teori HBM,

menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil untuk

melakukan vaksinasi covid-19 (Kedokteran & Sriwijaya, 2021).

Berdasarkan pembahasan di atas, maka peneliti ini akan menganalisis

hubungan persepsi dengan kecemasan ibu hamil terhadap vaksinasi COVID-

19 dengan menggunakan pendekatan teori Health Belief Model (HBM),

dengan tujuan untuk menganalisis apakah terdapat hubungan antara persepsi

ibu hamil dengan kecemasan untuk melakukan vaksinasi COVID-19.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi tenaga

kesehatan, untuk menentukan rencana dan strategi selanjutnya dalam

meningkatkan prevalensi angka kunjungan vaksinasi covid-19 pada ibu hamil.

Hasil penelitian ini juga dapat digunakan dalam pengembangan intervensi

perawatan pada ibu hamil selama pandemic COVID-19, serta dapat

melindungi ibu hamil dari virus Corona meskipun tidak sepenuhnya. Ibu

hamil tetap perlu menjalani protokol kesehatan selama pandemi ini masih

berlangsung, agar risiko ibu hamil untuk terkena Covid-19 dapat ditekan

seminimal mungkin.

1.2. Rumusan Masalah

Apakah terdapat hubungan antara persepsi dengan kecemasan ibu hamil

terhadao vaksinasi COVID-19 ?


1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan persepsi

dengan kecemasan ibu hamil terhadap vaksinasi COVID-19.

1.3.2. Tujuan Khusus

1) Menganalisis hubungan antara perceived susceptibility dengan

vaksinasi COVID-19 pada ibu hamil di wilayah

2) Menganalisis hubungan antara perceived seriousness dengan vaksinasi

COVID-19 pada ibu hamil di wilayah

3) Menganalisis hubungan antara perceived benefits dengan vaksinasi

COVID-19 pada ibu hamil di wilayah

4) Menganalisis hubungan antara perceived barriers dengan vaksinasi

COVID-19 pada ibu hamil di wilayah

5) Menganalisis hubungan antara perceived self-efficacy dengan vaksinasi

COVID-19 pada ibu hamil di wilayah

6) Menganalisis hubungan antara cues to action dengan vaksinasi COVID-

19 pada ibu hamil di wilayah

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat menjelaskan hubungan persepsi dengan

kecemasan ibu hamil terhadap vaksinasi COVID-19 berdasarkan teori

Health Belief Model (HBM), serta dapat menjadi landasan pengetahuan di

ilmu keperawatan, khususnya bidang ilmu keperawatan maternitas.


1.4.2. Manfaat Praktis

1. Bagi Profesi Keperawatan

Meningkatkan pengetahuan perawat dalam memberikan pelayanan

perawatan khususnya dalam menyusun strategi dan program health

promotion yang lebih sesuai dengan keadaan masyarakat

2. Bagi Puskesmas

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi untuk memahami

terkait hambatan dan faktor apa saja yang mempengaruhi kunjungan

vaksinasi COVID-19, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber

informasi dalam memberikan edukasi kepada ibu hamil dalam

pentingnya vaksinasi COVID-19 di masa pandemic ini.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan menjadi sumber informasi dan

bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya tentang persepsi

dengan kecemasan yang mempengaruhi perilaku ibu dalam melakukan

vaksinasi COVID-19.

4. Bagi Responden

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan

tentang pentingnya vaksinasi COVID-19 pada ibu hamil di masa

pandemic ini.

Anda mungkin juga menyukai