Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES

KERJA PADA CAREGIVER DI PANTI SOSIAL TRESNA


WERDHA BUDI MULIA 03 CIRACAS
JAKARTA TIMUR

SKRIPSI

Disusun oleh :
NAMA : Mega Rakhmaningrum
NIM : 2720150025

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH
JAKARTA
2019
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES
KERJA PADA CAREGIVER DI PANTI SOSIAL TRESNA
WERDHA BUDI MULIA 03 CIRACAS
JAKARTA TIMUR

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
jenjang pendidikan Strata Satu (S1) Ilmu Keperawatan
pada Fakultas Ilmu Kesehatan

Disusun oleh :
NAMA : Mega Rakhmaningrum
NIM : 2720150025

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH
JAKARTA
2019
Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan

Mega Rakhmaningrum

Hubungan Beban Kerja dengan Tingkat Stres Kerja pada Caregiver di Panti
Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 03 Ciracas Jakarta Timur

ABSTRAK
Sebagai seorang caregiver, yang memberikan perawatan terutama untuk orang tua, menuntut
pengorbanan yang besar, baik secara fisik dan emosional. Tujuan penelitian ini untuk melihat
Hubungan beban kerja dan tingkat stress kerja pada pekerja sosial sebagai caregiver di Panti Sosial
Tresna Werdha Budi Mulia 03 Ciracas Jakarta Timur. Metode Penelitian deskriptif korelasi.
Jumlah populasi adalah sebanyak 80 caregiver. Sampel diambil dengan teknik total sampling.
Analisis yang digunakan univariat dan bivariat menggunakan chi – square dengan α = 5%. Pada
nilai Chi – Square, terlihat tidak ada cell yang kurang dari 5 dan tabel hitung 2 x 2, maka statistic
yang digunakan Continuity Correction dengan nilai pvalue = 0,003 ini lebih kecil dari α = 5% atau
0,05 maka hipotesis H o ditolak. Untuk menilai besarnya keeratan hubungan beban kerja dengan
tingkat stres kerja pada caregiver di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 03 Ciracas Jakarta
Timur digunakan Odss Ratio dengan nilai OR 4,783 atau 4,8, bahwa terdapat kekuatan hubungan
beban kerja dengan tingkat stres kerja, yaitu “beban normal akan menyebabkan tingkat stres
rendah 4,8 kali dibandingkan beban berat”. Simpulan terdapat hubungan beban kerja dengan
tingkat stres kerja pada caregiver di Panti Werdha Tresna Werdha Budi Mulia 03 Ciracas Jakarta
Timur. Saran maka Dinas Sosial DKI Jakarta penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi
untuk memberikan masukan dalam penentuan kebijakan pembagian tugas pada caregiver disetiap
hari.

Kata Kunci : beban kerja, tingkat stres kerja, caregiver


Studi Nursing Program

Faculty Of Health Science

Mega Rakhmaningrum

The Relationship Workload with Level of Work Stress at Caregiver in Panti


Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 03 Ciracas Jakarta Timur

ABSTRACT
As a caregiver, who provides care especially for parents, demands great sacrifice, both physically
and emotionally.The purpose of this study was to look at The Relationship Workload with Level of
Work Stress at Caregiver in Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 03 Ciracas Jakarta Timur .
Correlative descriptive research method. The population is 80 caregivers. Samples were taken by
total sampling technique Analysis used univariate and bivariate using cht-square with a = 5% On
Chi-Square values there were no less than 5 ticks and 2 x 2 arithmetic tables, then the statistics
used Continuity Correction with a pvalue of 0.003 this is less than a = 5% or 0.05, then the
hypothesis H o rejected. To assess the magnitude of the relationship between work stress and
stress levels at the caregiver in Panti Sosial Tresna Werdha 03 Ciracas Jakarta Timur, use Odss
Ratio with a value OR of 4783 or 4.8 , that there is a strength of the workload relationship with
the level of work stress, that is "sedan load will cause a lower stress level 48 times compared to
heavy load”. Conclusion there is a relationship of work load with work stress level at caregiver at
Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 03 Ciracas Jakarta Timur. The suggestion in that the
dinas sosial Jakarta of this study is expected to be a reference to provide input in determining the
policy of assignment of duties to the caregiver every day.

Keywords: work load, work stress level, caregiver


A. Latar Belakang sendiri sebanyak (6,5%) (Kementerian
Kemajuan ilmu pengetahuan dan Kesehatan RI, 2017).
teknologi, perbaikan sosio-ekonomi, Besarnya jumlah penduduk lansia
perbaikan perawatan dan penyediaan di Indonesia di masa depan membawa
fasilitas kesehatan serta semakin baiknya dampak positif maupun negatif.
gizi masyarakat selama tiga dekade Berdampak positif, apabila penduduk
terakhir berdampak pada meningkatnya lansia berada dalam keadaan sehat, aktif
usia harapan hidup penduduk Indonesia dan produktif. Disisi lain, besarnya jumlah
menjadi 72 tahun (Kemensos, 2012). penduduk lansia menjadi beban jika lansia
Peraturan Pemerintah Republik memiliki masalah penurunan kesehatan
Indonesia Nomor 43 Tahun 2004, yang berakibat pada peningkatan biaya
menyatakan lanjut usia merupakan pelayanan kesehatan, penurunan
seseorang yang telah mencapai usia 60 penghasilan, peningkatan disabilitas, tidak
(enam puluh) tahun ke atas. Komposisi adanya dukungan sosial dan lingkungan
penduduk tua bertambah pesat baik di yang tidak ramah terhadap penduduk
negara maju maupun negara berkembang, lansia (Kementerian Kesehatan RI, 2017).
hal ini disebabkan oleh penurunan angka Tantangan yang dihadapi akibat
fertilitas (kelahiran) dan mortalitas meningkatnya jumlah lanjut usia, terutama
(kematian), serta peningkatan angka mereka yang tidak potensial dan terlantar,
harapan hidup (life expectancy), yang adalah penyediaan jaminan sosial baik
mengubah struktur penduduk secara formal maupun informal. Diperkirakan
keseluruhan. kurang lebih 3,3 juta lansia memerlukan
Secara global jumlah lansia pelayanan sosial, sebagian besar terlantar
diprediksi akan terus mengalami dan memerlukan upaya perlindungan
peningkatan. Secara global, Asia dan khusus (Komnas Lanjut Usia, 2000).
Indonesia dari tahun 2015 sudah Disinilah timbul arti penting bagi Negara
memasuki era penduduk menua (ageing Indonesia untuk mempersiapkan panti-
population) karena jumlah penduduknya panti werdha yang tetap memberikan
yang berusia 60 tahun ke atas (penduduk peluang bagi lanjut usia untuk tetap
lansia) melebihi angka 7 persen dengan sejahtera tinggal di dalamnya.
presentase dunia sekitar (61,5%), asia Caregiver merupakan seorang
(63,8%), Indonesia (8,1%) (Kementerian yang dibayar ataupun yang sukarela
Kesehatan RI, 2017). bersedia memberikan perawatan kepada
Berdasarkan data proyeksi orang lain yang memiliki masalah
penduduk, diperkirakan tahun 2017 kesehatan dan keterbatasan dalam
terdapat 23,66 juta jiwa penduduk lansia merawat dirinya sendiri, bantuan tersebut
di Indonesia (9,03%). Diprediksi jumlah meliputi bantuan untuk kehidupan sehari –
penduduk lansia tahun 2020 (27,08 juta), hari, perawatan, kesehatan, finansial,
tahun 2025 (33,69 juta), tahun 2030 bimbingan, persahabatan serta interaksi
(40,95 juta) dan tahun 2035 (48,19 juta). social (Nainggolan 2013). Macam
Suatu negara dikatakan berstruktur tua caregiver tergantung dari penyakit yang
jika mempunyai populasi lansia di atas diderita oleh pasien.
tujuh persen. Lansia di Indonesia tahun Beban kerja merupakan kombinasi
2017 telah mencapai 9,03% dari dari beban kerja kuantitatif dan kualitatif.
keseluruhan penduduk (Kementerian Beban kerja secara kuantitatif yaitu timbul
Kesehatan RI, 2017). karena tugas – tugas terlalu banyak atau
Dan untuk wilayah jumlah sedikit, sedangkan beban kerja kualitatif
penduduk lansia di provinsi DKI Jakarta jika pekerja merasa tidak mampu
melakukan tugas atau tidak menggunakan melakukan suatu tugas, ataupun suatu
keterampilan atau potensi dari pekerja tugas yang tidak disertai keterampilan dan
(Kim et all, 2012). potensi dari pekerja tersebut (Munandar,
Tidak hanya itu saja, beban kerja 2008).
yang terlalu berlebihan akan menimbulkan Menurut penelitian, beban kerja
kelelahan fisik atau mental dan reaksi – yang melebihi kemampuan akan
reaksi emosional seperti sakit kepala, mengakibatkan kelelahan kerja. Beban
gangguan pencernaan dan mudah marah. kerja yang berlebihan (overload) dapat
Sedangkan beban kerja yang terlalu menyebabkan pekerja kelelahan (fatique),
sedikit dimana terjadi pengulangan gerak kelelahan ini jika tidak diistirahatkan
akan mengakibatkan kebosanan, rasa dapat menyebabkan pekerja sakit
monoton. Beban kerja yang berlebihan (Mardiani, 2010). Adanya perubahan
atau rendah dapat menimbulkan stress fisik, emosi, kognitif dan perilaku juga
kerja (Kim et all, 2012). merupakan gejala terjadinya stres kerja
Stres negatif dapat berdampak (Greenberg, 2004).
pada kesehatan fisik caregiver atau Panti werdha (rumah perawatan
menyebabkan caregiver secara fisik atau orang – orang lanjut usia) ini biasanya
verbal agresif terhadap klien atau lansia. diperuntukkan bagi lansia yang tidak
Studi juga menunjukkan bahwa salah satu mempunyai sanak keluarga atau teman
alasan untuk penelantaran dan kekerasan yang mau menerima, sehingga pemeritah
pada lansia adalah stress pada caregiver wajib melindungi lansia dengan
(Okoye 2011). menyelenggarakan panti werdha
Stres sebagai sebuah keadaan yang (Oktariyani 2012).
kita alami ketika ada sebuah ketidak Panti sosial yang dikelola oleh
sesuaian antara tuntutan-tuntutan yang pemerintah dinamakan panti sosial tresna
diterima dan kemampuan untuk werdha. Panti Sosial Tresna Werdha
mengatasinya (Jannah, 2013). Stres (PSTW) adalah suatu lembaga pelayanan
muncul karena suatu stimulus menjadi sosial yang menempatkan lansia sebagai
berat dan berkepanjangan sehingga penerima layanan. Panti Sosial Tresna
individu tidak lagi bisa menghadapinya, Werdha berada dibawah bimbingan
atau stres dapat muncul akibat kejadian kementrian sosial republik indonesia.
besar dalam hidup maupun gangguan Jumlah Panti Sosial Tresna Werdha yang
sehari-hari dalam kehidupan. dikelola oleh Pemerintah Pusat maupun
Berdasarkan penelitian Insiyah Daerah dan Masyarakat (2010) berjumlah
(2014), perawat lansia atau caregiver di 235 unit dengan jumlah lanjut usia yang
panti werdha merasakan beban psikologis mampu ditangani sebanyak 11.397 orang
ketika merawat lansia. Beban psikologis (Kemensos, 2010). Sedangkan di wilayah
tersebut diantaranya rasa malu, marah, DKI Jakarta sendiri terdapat 12 panti
tegang, lelah, tertekan, dan ketidakpastian. werdha yang dikelola oleh dinas sosial
Dijelaskan juga bahwa perasaan bersalah maupun oleh swasta.
yang dialami perawat atau caregiver PSTW Budi Mulia adalah suatu
disebabkan oleh perasaan tidak bisa lembaga pelayanan sosial yang berada di
memberikan yang terbaik bagi lansia yang bawah naungan Dinas Sosial provinsi DKI
dirawatnya. Jakarta. Panti Sosial Tresna Werdha Budi
Salah satu faktor yang bersumber Mulia 03 di Ciracas Jakarta Timur.
pada pekerjaan diantaranya beban kerja. Memiliki warga binaan 250 jiwa yang
Beban kerja berlebih adalah apabila ditampung dipanti tersebut. Dinas sosial
pekerja merasa tidak mampu untuk menyebutkan bahwa untuk menjadi
anggota atau penghuni PSTW adalah b. Mengidentifikasi gambaran beban
lansia terlantar laki – laki atau perempuan kerja pada pekerja sosial sebagai
yang berusia minimal 60 tahun dan sehat caregiver di PSTW Budi Mulia 03
jasmani dan rohani. Ciracas Jakarta Timur.
Berdasarkan hasil wawancara c. Mengidentifikasi gambaran tingkat
diketahui bahwa dari 22 responden yang stress kerja pada pekerja sosial
berada di Panti Sosial Tresna Werdha sebagai caregiver di PSTW Budi
Budi Mulia 03 Ciracas, sebanyak 81,8% Mulia 03 Ciracas Jakarta Timur.
mengalami stres sedang dan 18,2% d. Menganalisis hubungan antara beban
mengalami stres ringan. Beban kerja yang kerja dan tingkat stress kerja pada
dialami responden, mengalami beban pekerja sosial sebagai caregiver di
kerja yang sedang 72,7% dan tinggi PSTW Budi Mulia 03 Ciracas Jakarta
27,3%. Dari data dan fakta yang Timur.
ditemukan peneliti dan dan mengacu pada
teori Hurrel bahwa beban kerja C. Metode Penelitian
merupakan salah satu faktor yang 1. Desain Penelitian
menyebabkan stres kerja. Metode pendekatan yang digunakan
Banyaknya penelitian yang dalam penelitian ini adalah deskriptif
memperlihatkan kondisi stress yang korelatif dengan cross sectional yaitu
terjadi pada para caregiver dan adanya pengambilan data yang dilakukan pada
perhitungan perbandingan jumlah satu waktu (Sujarweni, 2014).
caregiver dengan warga binaan sosial 2. Tempat dan Waktu Penelitian
yang cukup signifikan yakni di PSTW Tempat yang menjadi lokasi penelitian
Budi Mulia 01 ratio antara jumlah ini adalah di Panti Sosial Tresna Werdha
caregiver dan warga binaan sosial adalah 03 Ciracas Jakarta Timur. Penelitian ini
1:16, dan di PSTW 03 ratio dilakukan pada bulan April - Agustus
perbandingannya 1:11, membuat peneliti 2019 mulai dari persiapan, pengambilan
ingin melihat seberapa jauh hubungan data, pengolahan data dan analisis data
beban kerja terhadap tingkat stres kerja sampai penulisan laporan.
yang dialami oleh para caregiver. 3. Populasi
Berdasarkan uraian diatas perlu Populasi adalah keseluruhan jumlah
dilakukan penelitian tentang “Hubungan yang terdiri atas obyek atau subyek yang
Beban Kerja dengan Tingkat Stres Kerja mempunyai karakteristik dan kualitas
Pada Caregiver di Panti Sosial Werdha tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Budi Mulia 03 Ciracas Jakarta Timur”. untuk diteliti dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sujarweni, 2014). Dalam
B. Tujuan Penelitian penelitian ini populasinya adalah 80 orang
1. Tujuan umum caregiver.
Tujuan yang ingin dicapai dalam 4. Sampel
penelitian ini adalah untuk melihat Dalam penelitian ini peneliti
Hubungan beban kerja dan tingkat stress menggunakan teknik pengambilan sampel
kerja pada pekerja sosial sebagai dengan total sampling, yaitu teknik
caregiver di Panti Sosial Tresna Werdha menentukan sampel bila semua responden
Budi Mulia 03 Ciracas Jakarta Timur. digunakan sebagai sampel (Sujarweni,
2. Tujuan khusus 2014). Jumlah sampel yang diambil
a. Mengidentifikasi gambaran peneliti berjumlah 80 orang.
karakteristik responden di PSTW
Budi Mulia 03 Ciracas Jakarta Timur.
D. Hasil Penelitian Distribusi Frekuensi Status Pernikahan
1. Analisa Univariat Pada Caregiver di Panti Sosial Tresna
a. Gambaran Karakteristik Werdha Budi Mulia 03 Ciracas Jakarta
Responden Timur Tahun 2019

Usia Frekuens Persentas Status Frekuensi Persentas


i e Pernikahan e

> 30 - 65 48 60 Menikah 61 76.2


Tahun
Belum 19 23.8
> 20 - 30 32 40 Menikah
Tahun
Total 80 100
Total 80 100

Tabel 4.3 menunjukan bahwa dari


Tabel 4.1 menunjukan bahwa dari 80 80 reponden, didapat kelompok status
responden, didapatkan kelompok usia pernikahan yang menikah sebanyak 61
responden yang berusia > 30 – 65 tahun orang (71,2%), sedangkan yang belum
sebanyak 48 orang (60%), sedangkan menikah sebanyak 19 orang (23,8%).
yang berusia > 20 – 30 tahun sebanyak 32
orang (40%). Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Masa Kerja Pada
Tabel 4.2 Caregiver di Panti Sosial Tresna Werdha
Distribusi Frekuensi Pendidikan Pada Budi Mulia 03 Ciracas Jakarta Timur
Caregiver di Panti Sosial Tresna Werdha Tahun 2019
Budi Mulia 03 Ciracas Jakarta Timur
Tahun 2019 Masa Kerja Frekuensi Persentas
e
Pendidika Frekuen Persenta
> 6 Bulan – 18 22.5
n si se
3 Tahun
SPK/SMA 52 65.0 4 - 6 Tahun 23 28.8
D3 18 22.5 7 - 10 Tahun 24 30.0
S1 10 12.5 > 10 Tahun 15 18.8
Total 80 100 Total 80 100

Tabel 4.2 menunjukan bahwa dari Tabel 4.4 menunjukan bahwa dari
80 responden, didapat kelompok tingkat 80 responden, didapat kelompok masa
pendidikan yang SPK/SMA sebanyak 52 kerja yang 7 – 10 tahun sebanyak 24
orang (65%), tingkat pendidikan yang D3 orang (30%), 4 - 6 tahun sebanyak 23
sebanyak 18 orang (22,5%), dan tingkat orang (28,8%), > 6 bulan – 3 tahun
pendidikan yang S1 sebanyak 10 orang sebanyak 18 orang (22,5%), dan > 10
(12,5%). tahun sebanyak 15 orang (18,8 %).
Tabel 4.3 Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Pada
Caregiver di Panti Sosial Tresna Werdha c. Gambaran Tingkat Stres
Budi Mulia 03 Ciracas Jakarta Timur Kerja
Tahun 2019
Tabel 4.7
Jenis Frekuen Persentas Distribusi Frekuensi Tingkat Stres Kerja
Kelamin si e Pada Caregiver di Panti Sosial Tresna
Werdha Budi Mulia 03 Ciracas Jakarta
Laki – Laki 20 25.0 Timur Tahun 2019
Perempuan 60 75.0
Tingkat Frekuens Persentase
Total 80 100 Stres Kerja i

Tingkat Stres 8 10.0


Tabel 4.5 menunjukan bahwa dari Rendah
80 responden, didapat kelompok jenis Tingkat Stres 72 90.0
kelamin yang perempuan sebanyak 60 Sedang
orang (75%), sedangkan laki – laki
sebanyak 20 orang (25%). Total 80 100

Tabel 4.7 menunjukan gambaran


tingkat stres kerja yang dialami oleh
b. Gambaran Beban Kerja caregiver, dari hasil analisis univariat
didapat bahwa caregiver yang merasakan
Tabel 4.6 tingkat stres sedang sebanyak 72 orang
Distribusi Frekuensi Beban Kerja Pada (90%), sedangkan caregiver yang
Caregiver di Panti Sosial Tresna Werdha merasakan tingkat stres rendah sebanyak 8
Budi Mulia 03 Ciracas Jakarta Timur orang (10%).
Tahun 2019 2. Analisa Bivariat
Untuk melihat hubungan tersebut,
Beban Kerja Frekuensi Persentase apakah terdapat hubungan yang signifikan
atau tidak, menggunakan Uji Chi –
Beban Sedang 16 20 Square berdasarkan tabel kontingensi
Beban Berat 64 80
dengan bantuan program SPSS, dari hasil
pengolahan data tersebut akan ditampilkan
Total 80 100 tabel kontigensi yang disajikan dalam
tabel sebagai berikut :
Tabel 4.8
Tabel 4.6 menunjukan gambaran Crosstabulation Hasil Uji Chi – Square dan
beban kerja yang dialami oleh caregiver, Risk Estimate Beban Kerja dengan Tingkat
dari hasil analisis univariat didapat bahwa Stres Kerja pada Caregiver di Panti Sosial
caregiver yang merasakan beban berat Tresna Werdha Budi Mulia 03 Ciracas
Jakarta Timur Tahun 2019.
sebanyak 64 orang (80%), sedangkan
caregiver yang merasakan beban sedang Tingkat Stres T P OR
sebanyak 16 orang (20%). Kerja O V (95
Tingkat Tingkat T al %
Stres Stres A ue CI)
Rendah Sedang L
N N N kerja normal”. Hal ini juga berarti bahwa
% % % semakin berat beban kerja maka akan
Beban
meningkatkan tingkat stres.
Kerja
29 0.
Beban 18 11 E. Pembahasan
35.3 00 4.8
Sedang 22.5% 13.8 %
% 3 1. Gambaran Beban Kerja Pada
51 Caregiver di Panti Sosial Tresna
Beban 13 38
63.7
Berat 16.2% 47.5 % Werdha Budi Mulia 03 Ciracas
%
80 Beban kerja berlebihan dan beban
31 49 kerja terlalu sedikit merupakan
Total 100.
38.7 % 61. 3 %
0% pembangkit stres. Beban kerja berlebih
atau kuantitatif adalah apabila pekerja
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui merasa tidak mampu untuk melakukan
bahwa dari 80 responden, yang suatu tugas, ataupun suatu tugas tidak
mengalami beban kerja berat sebanyak 51 disertai keterampilan dan potensi dari
orang dengan tingkat stres sedang pekerja tersebut (Munandar, 2008).
sebanyak 38 orang (47,5%), tingkat stres Di Panti Sosial Tresna Werdha
rendah sebanyak 13 orang (16,2%). Budi Mulia 03 Ciracas Jakarta Timur
Kemudian dari 29 orang yang mengalami terjadi beban kerja berlebih dikarenakan
tingkat stres rendah sebanyak 18 orang caregiver bekerja tidak sesuai jobdisk
(22,5%) dan tingkat stres sedang sebanyak yang ada, dan cenderung sering
11 orang (13,8%). Kesimpulan dari tabel melakukan pekerjaan yang berbeda dalam
4.8 adalah dari 80 responden didapatkan satu waktu dikarenakan lebih dari 50 %
bahwa total yang merasakan beban kerja warga binaan sosial menderita skizofrenia
dengan tingkat stres sedang sebanyak 49 dan cenderung agresif terhadap sesama
orang (61,2%), dan beban kerja dengan atau terhadap petugas panti. Disatu sisi
tingkat stres rendah sebanyak 31 orang para caregiver dalam sebulan wajib
(38,7%). membawa warga binaan yang harus
Berdasarkan tabel di atas kontrol ke pelayanan kesehatan (RSUD)
didapatkan hasil nilai Chi – Square, guna untuk memeriksakan keadaanya. Hal
terlihat tidak ada cell yang kurang dari 5 ini menambah beban kerja yang dialami
dan tabel hitung 2 x 2, maka statistic yang caregiver, dikarenakan pihak panti harus
digunakan Continuity Correction dengan mengikuti pelayanan sesuai dengan
nilai pvalue = 0,003 ini lebih kecil dari α = prosedur yang ada, walau sudah dilakukan
5% atau 0,05 maka hipotesis H o ditolak. kerja sama sebelumnya. Hal ini bisa
Kesimpulannya adalah terdapat hubungan memakan waktu seharian. Belum lagi jika
beban kerja dengan tingkat stres kerja ada warga binaan yang harus dapat
pada caregiver di Panti Werdha Tresna perawatan rawat inap di rumah sakit,
Werdha Budi Mulia 03 Ciracas. caregiver harus bersedia menemani warga
Selanjutnya untuk menilai binaan dirumah sakit yang diatur dalam
besarnya kekuatan hubungan beban kerja shif. Dikarenakan tidak semua rumah sakit
dengan tingkat stres kerja pada caregiver yang bekerja sama dengan panti werdha
di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia bersedia atau memperbolehkan warga
03 Ciracas Jakarta Timur digunakan Odss binaan tidak ada yang menjaga.
Ratio dengan nilai OR = 4,8 bahwa dapat
disimpulkan yang memiliki “beban kerja
berat berisiko untuk mengalami stres
sebanyak 4,8 kali dibandingkan beban
2. Gambaran Tingkat Stres Kerja digunakan Continuity Correction dengan
Pada Caregiver di Panti Sosial nilai pvalue = 0,003 ini lebih kecil dari α =
Tresna Werdha Budi Mulia 03 5% atau 0,05 maka hipotesis H o ditolak.
Ciracas Kesimpulannya adalah terdapat hubungan
Menurut Okoye dan Asa (2011), beban kerja dengan tingkat stres kerja
sebagai seorang caregiver, yang pada caregiver di Panti Werdha Tresna
memberikan perawatan terutama untuk Werdha Budi Mulia 03 Ciracas.
orang tua, menuntut pengorbanan yang Selanjutnya untuk menilai
besar, baik secara fisik dan emosional. besarnya kekuatan hubungan beban kerja
Caregiver berada pada risiko kesehatan dengan tingkat stres kerja pada caregiver
yang lebih besar daripada penerima di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia
perawatan, karena ketika caregiver 03 Ciracas Jakarta Timur digunakan Odss
mengabdikan diri dengan kebutuhan orang Ratio dengan nilai OR = 4,8 bahwa dapat
lain, mereka cenderung mengabaikan di simpulkan yang memiliki “beban kerja
kebutuhan mereka sendiri. Mereka berat berisiko untuk mengalami stres
mungkin tidak mengenali atau mungkin sebanyak 4,8 kali dibandingkan beban
mengabaikan tanda-tanda penyakit, kerja normal”. Hal ini juga berarti bahwa
kelelahan atau depresi yang mereka alami. semakin berat beban kerja maka akan
Di Panti Sosial Tresna Werdha meningkatkan tingkat stres.
Budi Mulia 03 Ciracas Jakarta Timur para
caregiver juga mengalami tingkat stres F. Simpulan
kerja. Dikarenakan mereka harus bisa 1. Caregiver di panti Sosial Tresna
membagi antara pekerjaan dan urusan Werdha Budi Mulia 03 Ciracas
pribadi. Hal tersebut harus dilakukan Jakarta Timur yang merasakan
karna caregiver di Panti Sosial Tresna beban berat sebanyak 64 orang
Werdha Budi Mulia 03 Ciracas Jakarta (80%), sedangkan caregiver yang
Timur harus menghadapi kondisi merasakan beban sedang sebanyak
pekerjaan mereka, memanfaatkan waktu 16 orang (20%).
yang ada dan harus mencapai target dalam 2. Caregiver di panti Sosial Tresna
pekerjaannya. Sehingga sebagian dari Werdha Budi Mulia 03 Ciracas
caregiver sering atau pernah mengalami Jakarta Timur yang merasakan
gejala fisik ataupun emosional. Seperti tingkat stres kerja sedang sebanyak
sakit punggung, sakit kepala, nyeri otot, 72 orang (90%), sedangkan
rasa lelah, khawatir dan terkadang suasana caregiver yang merasakan tingkat
hati berubah – ubah atau mengalami stres rendah sebanyak 8 orang
kebingungan. Namun hal tersebut sedikit (10%).
mereka atasi dengan adanya tingkah – 3. Hasil nilai Chi – Square, terlihat
tingkah yang tak terduga dari warga tidak ada cell yang kurang dari 5
binaan yang seringkali menjadi hiburan dan tabel hitung 2 x 2, maka
untuk para petugas panti. statistic yang digunakan
3. Hubungan Beban Kerja dengan Continuity Correction dengan nilai
Tingkat Stres Kerja Pada pvalue = 0,003 ini lebih kecil dari α
Caregiver di Panti Sosial Tresna = 5% atau 0,05 maka hipotesis H o
Werdha Budi Mulia 03 Ciracas ditolak. Kesimpulannya adalah
Jakarta Timur. terdapat hubungan beban kerja
Hasil nilai Chi – Square, terlihat dengan tingkat stres kerja pada
tidak ada cell yang kurang dari 5 dan tabel caregiver di Panti Werdha Tresna
hitung 2 x 2, maka statistic yang Werdha Budi Mulia 03 Ciracas.
load/103/93 [Diakses pada 21 April
G. Saran 2019]
1. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat menjadi referensi untuk Jannah. Miftahul. 2013. Gangguan Stres
memberikan masukan dalam Pasca Trauma “Gagal Untuk
penentuan kebijakan pembagian Menikah” (Skripsi). Program S1
tugas pada caregiver disetiap hari Psikologi UniversitasIslam Negri
untuk Panti Sosial Tresna Werdha Maulana Malik Ibrahim Malang
03 Ciracas Jakarta Timur. (tidak diterbitkan).
2. Sebagai sumber bacaan di
perpustakaan Universitas Islam As Kementrian Kesehatan RI. 2017. Analisis
– Syafi’iyah untuk pengembangan Lansia Di Indonesia. Jakarta
ilmu pengetahuan dan kesehatan Selatan (tidak diterbitkan).
khususnya mengenai beban kerja http:///www.depkes.go.id/download.
dan tingkat stres kerja sebagai php?file=download/pusdatin/lain-
dasar penelitian berikutnya. lain/Analisis%20Lansia
3. Peneliti dapat meningkatkan %20Indonesia%202017.pdf
pengetahuan dan pengalaman yang [Diakses pada 30 April 2019].
diperoleh selama penelitian
mengenai beban kerja dan tingkat Kemensos. Symposium On Ageing.
stres kerja. Bagi peneliti “Ageing in Thhe 21st Century: A
selanjutnya perlu dikembangkan Celebration and Challenge. 2012.
lagi penelitian yang sejenis dengan https://id.scribd.com/document/348893
cakupan sampel yang lebih besar 392/ENDAH-SARWENDAH-FKIK
dan faktor – faktor yang lebih [Diakses pada 27 April 2019].
banyak agar didapatkan hasil
penelitian yang baru lagi. Kim H., Chang M., Rose K & Kim S.
Predictors of caregiver burdenin
caregivers of individuals with
dementia. Journal of Advanced
Nursing. 2012. Diakses dari
http://www.readcube.com/articles/1
0.1111%2Fj.1365-
2648.2011.05778777.x/r3-
referer=wol&tracking_action=1&pu
DAFTAR PUSTAKA rchase_referrer=onlinelibrary.wiley.
com&purchase_site_license=LICEN
Insiyah & Hastuti, R. T. 2014. Pengaruh SE_DENIED[Diakses pada 30April
Penyelesaian Masalah (Problem 2019].
Solving Therapy) Terhadap
Penurunan Distress Psikologik Munandar. A.S. 2008. Psikologi Industri
Pada Caregiver Lansia di RT 03 dan Organisasi. Jakarta. UI Press.
RW 04 Mojosongo, Jebres,
Surajarta. Jurnal Terpadu Ilmu Oktariyani. Gambaran Status Gizi Pada
Kesehatan, Vol. 3 No.2, Novemver Lanjut Usia Di Panti Sosial
2014, hal. 106-214. Tresna Werdha (PSTW) Budi
http://jurnal.poltekkes- Mulia 01 dan 03 Jakarta Timur.
solo.ac.id/index.php/Int/article/down Skripsi. Fakultas Ilmu
Keperawatan. Universitas
Indonesia. Depok. 2012.

Okuye, UO dan Asa. SS. 2011.


Caregiving and Stress :
Experience of People Taking care
of Elderly relations in Sounth –
Eastern Nigeria.

Sujarweni, (2014). Metode Penelitian


Kesehatan. Jakarta: Rineka.

Anda mungkin juga menyukai