Keselamatan
Pasien Kemampuan mengidentifikasi faktor resiko
penyebab insiden terkait patient safety
Keselamatan
Pasien Menurunnya KTD di RS
pasien
pelayanan;
■ Penggunaan metode peningkatan kinerja
untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien;
■ Peran kepemimpinan dalam meningkatkan
keselamatan pasien;
■ Mendidik staf tentang keselamatan
pasien;dan
■ Komunikasi merupakan kunci bagi staf
untuk mencapai keselamatan pasien.
PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN
DAN MANUSIA PADA
KESELAMATAN PASIEN
Lingkungan fisik rumah sakit yaitu ukuran rumah sakit dan status akreditasi
sakit juga merupakan faktor yang mempengaruhi penerapan budaya pasien.
Education kepada ibu untuk menempatkan bayinya pada saat tidur dengan posisi
pronasi dengan asumsi posisi tersebut merupakan posisi terbaik untuk mencegah
aspirasi pada bayi ketika tidur. Namun berdasarkan evidence based menyatakan
bahwa posisi pronasi pada bayi akan dapat mengakibatkan resiko kematian bayi
secara tibatiba .
BUDAYA DALAM LINGKUP KERJA
PERAWAT DALAM PENINGKATAN
KESELAMATAN PASIEN
■ Organisasi lebih tahu jika ada kesalahan yang akan
Budaya keselamatan pasien terjadi atau jika kesalahan telah terjadi
adalah persepsi yang dibagikan ■ Meningkatnya laporan kejadian yang dibuat dan
diantara anggota organisasi belajar dari kesalahan yang terjadi akan
ditujukan untuk melindungi berpotensial menurunnya kejadian sama yang
berulang kembali dan keparahan dari
pasien dari kesalahan tata keselamatanpasien
laksana maupun cidera akibat
■ Kesadaran akan keselamatan pasien, yaitu bekerja
intervensi. untuk mencegah error dan melaporkan jika ada
kesalahan
■ Berkurangnya perawat yang merasa tertekan,
bersalah, malu karena kesalahan yang
Manfaat telahdiperbuat
■ Berkurangnya turn over pasien, karena pasien yang
budaya mengalami insiden umumnya akan mengalami
perpanjangan hari perawatan dan pengobatan yang
Kesalahan tersebut bisa terjadi dalam tahap diagnostic seperti kesalahan atau
keterlambatan diagnose, tidak menerapkan pemeriksaan yang sesuai,
menggunakan cara pemeriksaan yang sudah tidak dipakai atau tidak bertindak
atas hasil pemeriksaan atau observasi; tahap pengobatan seperti kesalahan
pada prosedur pengobatan, pelaksanaan terapi, metode penggunaan obat,
dan keterlambatan merespon hasil pemeriksaan asuhan yang tidak layak;
tahap preventive seperti tidak memberikan terapi provilaktik serta monitor dan
follow up yang tidak adekuat; atau pada hal teknis yang lain seperti kegagalan
berkomunikasi, kegagalan alat atau system yang lain.
■ Hasil dari suatu perjalanan penyakitnya
Kejadian
dilakukan dokter.
■ Hasil dari suatu resiko yang tidak dapat
Tidak dihindari.
■ Hasil dari suatu kelalaian medis, yang
Diharapkan dimaksud dengan kelalian medis adalah
melakukan yang seharusnya tidak dilakukan,
atau tidak melakukan yang seharusnya
dilakukan hal ini akan menyebabkan cedera,
kerugian pada pasien, atau bahkan
meninggal.
■ Hasil dari suatu kesengajaan, untuk
mengetahui penyebab suatu hasil yang tidak
diharapkan perlu dilakukan penelitian
mendalam, bahkan bila diperlukan dapat
dlakukan pada pemeriksaan mendalam
terhadap pasien.