Anda di halaman 1dari 26

PATIENT SAFETY

oleh
PATIENT
SAFETY
dr. Fitri Andi Lolo, M.Kes
20 Juli 2022
LATAR BELAKANG
Rumah Sakit dan Klinik Kesehatan :
• Sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara prima
• Memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
• Oleh karena itu diharapkan dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai standar
yang sudah ditentukan
• Ini menggambarkan mutu pelayanan rumah sakit maka perlu ditingkatkan secara continue
• Salah satunya adalah bagaimana membuat sehingga pasien dan pengunjung merasa aman
selama berada dirumah sakit
• Meminimalisasi risiko terjadi infeksi dirumah sakit
• Menerapkan sistem pencegahan dan pengendalian infeksi dilingkungan rumah sakit
TUJUAN & SASARAN
Tujuan
Tujuan Umum
• Melaksanakan program patient safety dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
rumah sakit
• Tercipta budaya patient safety di rumah sakit

Tujuan Khusus
• Melakukan prosedur yang berlaku
• Mencegah risiko penyebaran infeksi virus kepada petugas, pasien, pengunjung rumah
sakit
• Pasien safety selama dalam perawatan medis

Sasaran
• Pasien dan keluarga juga pengunjung serta masyarakat safety bila ke rumah sakit
• Tidak terpapar infeksi virus, bakteri, parasit dilingkungan rumah sakit
Patient Safety
1 2 3

PENGERTIAN TUJUAN REGULASI

 Tercipta budaya keselamatan pasien UU NO. 44 TAHUN 2009 TTG RS :


 Pasien bebas dari insiden
dirumah sakit PASAL 43 TENTANG RS WAJIB
 Insiden tidak boleh terjadi
 Akuntabilitas rumah sakit meningkat MENERAPKAN STANDAR
dirumah sakit baik pasien rawat KESELAMATAN PASIEN.
terhadap pasien dan masyarakat
jalan maupun pasien rawat inap PERMENKES 1691 TAHUN 2011 TTG
 Angka KTD menurun
 Insiden yang berpotensi terjadi  Terlaksana program-program KPRS : PASAL 5 RS WAJIB

dapat dicegah MELAKSANAKAN PROGRAM


pencegahan
KESELAMATAN PASIEN.
 Insiden tidak terjadi / tidak terulang
PASAL 6 RS WAJIB MEMBENTUK TIM
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
Suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman. Hal ini termasuk :

1. Penilaian risiko

Patient Safety Rumah 2. Identifikasi dan pengelolaan risiko pasien


Sakit 3. Pelaporan dan analisis insiden

4. Belajar dari insiden dan tindak lanjutnya

5. Implementasi solusi untuk meminimalkan


timbulnya risiko
PROGRAM PATIENT SAFETY

Tujuh [7] Standar Keselamatan Pasien Rumah Sakit

Tujuh [7] Langkah Keselamatan Pasien Rumah Sakit

Enam [6] Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit


1. Hak pasien : pasien dan keluarga punya hak untuk mendapatkan ”
7 STANDARD informed consent “

KESELAMATAN RUMAH SAKIT 2. Mendidik pasien dan keluarga : merupakan mitra dalam proses
pelayanan diharapkan pasien dan keluarga dapat membrikan
informasi yang benar lengkap dan jujur

3. Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan : menerapkan


sistem koordinasi pelayanan

4. Penggunaan metode peningkatan kinerja : melakukan evaluasi,


menganalisis KTD, melakukan perubahan untuk meningkatkan
kinerja

5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien :


proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan pasien dan mengurangi
risiko

6. Pendidikan dan pelatihan untuk staf tentang keselamatan pasien :


mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in-
service training

7. Komunikasi merupakan kunci bagi seluruh staf rumah sakit : tersedia


anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses manajemen
untuk memperoleh data dan informasi terkait tentang keselamatan
pasien
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien : budaya
7 LANGKAH lapor, belajar dari insiden, assessment

KESELAMATAN RUMAH SAKIT 2. Pimpin dan dukung staf : menjelaskan kepada seluruh staf
pentingnya budaya keselamatan pasien

3. Integrasikan aktivitas pengelolaan risiko : informasi yang jelas


dan benar dari sistem pelaporan insiden dan assessmen risiko

4. Kembangkan sistem pelaporan IKP : mengacu kepada pedoman


keselamatan pasien

5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien : komunikasi yang


transparan kepada pasien dan keluarga

6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien :


menganalisis laporan insiden dan identifikasi penyebab kejadian

7. Mencegah insiden melalui implementasi sistem keselamatan


pasien: menggunakan informasi yang ada tentang kejadian untuk
melakukan perubahan pada sistem pelayanan
6 SASARAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT

Kepastian tepat lokasi, tepat


1 Ketepatan identifikasi pasien 4 prosedur, tepat pasien

Peningkatan komunikasi yang


2 efektif 5 Pengurangan risiko infeksi

3 Keamanan obat yang perlu 6 Pengurangan risiko pasien jatuh


diwaspadai (high alert)
Sasaran 1 : Cara Identifikasi Pasien

Tiga cara mengidentifikasi pasien • Nama pasien


: • Nomor rekam medis
• Tanggal lahir
• Gelang identitas pasien memakai
bar-code

•Pemberian obat
Identifikasi pasien harus •Pemberian darah
dilakukan untuk : •Pengambilan darah, spesimen
•Sebelum memberikan obat
•Sebelum melakukan tindakan
Sasaran 2 :
Peningkatan Komunikasi Efektif

• Meningkatkan efektivitas komunikasi antar para pemberi


layanan

• Komunikasi efektif akan mengurangi kesalahan

• Perintah lisan : write back ......read back .....repeat back

• Kebijakan /prosedur. Diperbolehkan tidak melakukan


pembacaan kembali (read back) contoh : keadaan darurat,
di ICU, IGD
Komunikasi SBAR
• Komunikasi efektif dilakukan teman sejawat / tenaga medis
lainnya untuk menyampaikan kondisi pasien
• Ada empat komponen yaitu
1. Situation : menyampaikan situasi terkini pasien
2. Background : menyampaikan latar belakang pasien,
alasan masuk rumah sakit, tindakan yang sudah
dilakukan, terapi yang sudah diberikan dan
perkembangan pasien
3. Assessment : menyampaikan analisis terkait
kondisi pasien
4. Recomendation : perawat /dokter menyampaikan saran
sesuai saran/ situasi yang telah disampaikan sebelumnya
 High-alert medications : obat-obat yang sering
menyebabkan terjadi kasus KTD dan Sentinel
Contoh : LASA dan NORUM

 vinBLASTine -- vinCRIStine Sasaran 3 :


Tulis yang berbeda dengan huruf
KAPITAL
Peningkatan Keamanan
 Kesalahan ini bisa terjadi secara tidak Obat
sengaja atau bila nakes tidak mendapatkan Yang Harus Diwaspadai
orientasi patient safety sebelum ditugaskan,
atau pada keadaan gawat darurat
1. Benar pasien
2. Benar obat
3. Benar kadaluarsa 7 Pemberian obat benar
4. Benar dosis obat
5. Benar cara pemberian obat
6. Benar waktu pemberian obat
7. Benar pendokumentasian
Sasaran 4 : Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedure, Tepat Pasien

 Salah lokasi, salah prosedure, salah pasien untuk suatu tindakan yang akan
dilakukan dirumah sakit
 Ini Tidak boleh terjadi kepada pasien
 Mengapa masih sering terjadi, why ?
 Penyebabnya :
1. Tidak komunikatif diantara tim
2. Tidak melibatkan pasien ( site marking ) : penandaan
3. Tidak ada prosedure
4. Assessment pasien tidak adekuat
5. Penelaahan ulang catatan medis yang tidak adekuat
6. Budaya yang tidak mendukung komunikasi terbuka
7. Resep yang tidak terbaca
8. Pemakaian singkatan
Sasaran 5 :
Pengurangan Risiko Infeksi
Pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan
tantangan terbesar dalam tatanan pelayanan
kesehatan, dan peningkatan biaya untuk
mengatasi infeksi yang berhubungan dengan
pelayanan kesehatan merupakan keprihatinan besar
bagi pasien maupun para profesional pelayanan
kesehatan
Pokok eliminasi infeksi ini maupun infeksi-infeksi
lain adalah cuci tangan ( hand hygiene ) yang tepat .

PROSEDUR CUCI TANGAN


THE FIVE MOMENT FOR HAND HYGIEN.
1. Lepaskan semua perhiasan seperti cincin, gelang, jam tangan. Basahi
kedua telapak tangan di bawah air mengalir. 1. Before patient contact
2. Gunakan sabun antiseptik sebanyak 5ml ketelapak tangan 2. Before aceptic task
3. Cuci tangan secara menyeluruh mulai dengan menggosok telapak tangan 3. After Body Fluid Exposure Risk
4. Gosok punggung tangan secara bergantian kiri dan kanan
4. After Patient Contact
5. Gosok sela-sela jari
6. Gosok punggung jari secara bergantian dengan posisi jari saling 5. After Contact With Patient Surroundings
mengunci
Sasaran 6 : Mengurangi Pasien Jatuh

Evaluasi :
• Riwayat jatuh, pasien geriatric,
Rumah sakit perlu pasien anak yang dirawat Mengambil tindakan
mengevaluasi risiko • Pemakaian obat dan telaah untuk mengurangi risiko
pasien jatuh terhadap konsumsi alkhol cedera bila pasien jatuh
• Gaya jalan dan keseimbangan
• Alat bantu berjalan yang
digunakan oleh pasien
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN YANG HARUS DIKETAHUI

KPC : Kondisi Potensi Cedera

KNC : Kejadian Nyaris Cedera

KTC : Kejadian Tidak Cedera

KTD : Kejadian Tidak Diharapkan

SENTINEL : Kejadian tidak diharapkan mengakibatkan


kematian atau cedera yang serius, kerugian kepada pasien,
rumah sakit dan penanggung biaya
Sembilan Solusi Life-Saving Keselamatan Pasien RS
1. Perhatikan Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip ( Look-Alike, Sound-Alike
Medication Names ).
2. Pastikan Identifikasi Pasien.
3. Komunikasi secara Benar saat Serah Terima / Pengoperasian Pasien.
4. Pastikan Tindakan yang benar pada Sisi Tubuh yang benar.
5. Kendalikan Cairan Elektrolit Pekat ( Concentrated ).
6. Pastikan Akurasi Pemberian Obat pada Pengalihan Pelayanan.
7. Hindari Salah Kateter dan Salah Sambung Selang ( Tube ).
8. Gunakan Alat Injeksi Sekali Pakai.
9. Tingkatkan Kebersihan Tangan ( Hand Hygiene ) untuk pencegahan infeksi
nosokomial.
Berbagai macam infeksi yang kemungkinan dapat terpapar di
Rumah Sakit :

• Infeksi nosokomial : infeksi yang didapat saat pasien dirawat dirumah sakit, contoh : ILO,
Phlebitis, ISK, Dekubitus
• Infeksi virus : ukuran lebih kecil dari pada bakteri, virus bereproduksi, infeksi menyebar
keseluruh tubuh
• Infeksi bakteri : makhluk hidup, infeksi terlokalisasi pada satu tempat dalam tubuh
• Infeksi parasit : sumber infeksi dari manusia, hewan piaraan, dan pakaian pasien
• Infeksi virus corona melalui : droplet, kontak dan airbone
KEGIATAN TIM PPI DI RUMAH SAKIT
1. Melindungi pasien, keluarga, pengunjung dan juga seluruh karyawan untuk :
 Cost efektif
 Memberikan penyuluhan tentang cara pengendalian dan pencegahan
infeksi virus kepada pasien, keluarga pasien, dan pengunjung
 Mengawasi penggunaan APD
 Membantu petugas kesehatan untuk melakukan pencegahan infeksi
virus
 Monitoring hasil pemantauan tim PPI ditempat potensial terjadi infeksi
virus sehingga angka KTD rendah
 Monitoring cara kerja tenaga kesehatan diruangan Centrale Sterile
Supplay Departement (CSSD)
KEGIATAN TIM PPI DI RUMAH SAKIT

2. Pemantauan Sterilisasi Alat Kesehatan Diruangan


 Poliklinik
 IGD
 Ruangan Perawatan Dewasa
 Ruangan Perawatan Bayi dan Anak
 Ruangan ICU, ICCU, NICU
 Ruangan Bersalin
 Ruangan Kamar Operasi

Semua alat kesehatan yang digunakan dirumah sakit terlebih dahulu sudah
melalui proses sterilisasi diruangan Central Sterile Supply Departement
(CSSD)
KEGIATAN TIM PPI DI RUMAH SAKIT

3. Melakukan Sterilisasi Alat Medis Diruangan CSSD


 Menerima alat medis yang telah selesai digunakan oleh nakes
 Lakukan precleaning memakai busa Ensymatic, rendam selama 5 menit
 Alat medis sudah bersih secara manual kemudian dimasukkan kedalam mesin
untuk proses pencucian kembali selama 60 menit
 Proses pencucian selesai kemudian dilakukan uji kelayakan memakai kaca
pembesar
 Melakukan pengemasan alat medis untuk siap disterilkan
 Proses sterilisasi menggunakan uap panas dengan suhu 134 derajat selama 4-7
menit
 Setelah itu dilakukan proses unloading, diamkan selama 30 menit, lakukan uji
visual
 Siap untuk didistribusikan keseluruh ruangan medis
Patient Safety

Patient Safefy di Rumah Sakit hanya dapat dicapai


dengan membangun budaya yang berorientasikan
kepada keselamatan pasien

Budaya keselamatan pasien harus dipahami, dihayati


dan diamalkan oleh seluruh unsur rumah sakit

Peran pimpinan, baik formil maupun non formil


diperlukan dalam membentuk “nilai” dan memberi
teladan kepada seluruh karyawan

Bila Keselamatan Pasien tidak dijadikan
SAHABAT rumah sakit, cepat atau lambat
dia akan berbalik menjadi MUSUH rumah
sakit

Patient Safety
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai