Hazard :
Terinfeksi hepatitis B akibat tertusuk
jarum suntik saat menutup jarum suntik
setelah digunakan dari pasien.
Upaya Pencegahan Kasus 2
Upaya pencegaham dari Rumah Sakit/ 2. Rutin mengadakan konseling dan
tempat kerja: rutin mengadakan pemeriksaan
1. Memberikan imunisasi hepatitis pada kesehatan berkala kepada tenaga
semua tenaga kesehatan yang bekerja kesehatan, terutama tenaga
dan belum mendapat imunisasi kesehatan yang bergelut di tempat
hepatitis sebelumnya, terlebih pada beresiko terkena kecelakaan kerja.
tenaga kesehatan yang mempunyai Alasan: Dengan mengadakan
resiko tinggi tertular. Mereka harus konseling rutin dan pemeriksaan
diberi perlindungan khusus misalnya kesehatan berkala dapat menjadi
dengan memberikan dalam tiga dosis suatu pendeteksi kesehatan tenaga
vaksinasi. kerja, konseling dapat digunakan
Alasan: Dengan memberikan imunisasi sebagai upaya untuk memberikan
pada semua tenaga kesehatan dapat edukasi kepada tenaga kesehatan,
dapat menjadi pencegahan awal / dan pemeriksaan kesehatan berkala
preventif agar tenaga kesehatan dapat dilakukan sebagai upaya
bebas tertular penyakit akibat kerja perlindungan kesehatan, serta
seperti tertular virus hepatitis B, dan pendeteksian awal apabila terkena
prinsip mencegah lebih baik dari pada penularan penyakit sehingga dapat
mengobati. cepat tertangani / terobati.
Lanjutan
3 Memberikan pendidikan, pengetahuan kepada seluruh tenaga kesehatan tentang cara
menutup jarum suntik yang benar , tidak membahayakan, dan sesuai dengan prosedur.
Alasan: pendidikan ini sangat penting diberikan kepada perawat agar terhindar dari
kecelakaan yang membahayakan kesehatan. Sehingga apabila perawat mengetahui cara
yang benar akan menjauhkan diri dari kecelakaan terutama tertusuknya jarum suntik.
4. Menyediakan tempat sampah khusus jarum dan benda-benda tajam yang sesuai dan praktis.
Alasan: Dengan penyediaan tempat sampah khusus jarum dapat mempermudah kerja
perawat sehingga saat perawat lalai atau terburu-buru perawat bisa langsung membuang
jarum tersebut ke tempat sampah khusus jarum.
5. Menyediakan semua alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan yang sesuai dengan standart
keselamatan.
Alasan: apabila tersedia semua alat pelindung diri secara lengkap dapat meminimalkan
terjadinya kecelakaan saat kerja.
6. Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman. Seperti kelengkapan perlengkapan
kerja dll.
Alasan: Dengan lingkungan kerja yang aman dan nyama dapat meningkatkan kinerja baik
bagi tenaga kesehatan, serta tenaga kesehatan bisa lebih focus dan berkonsentrasi saat
bekerja.
4. Menanamkan sifat kehati-hatian, konsentrasi yang tinggi,
Lanjutan dan ketenangan saat bekerja terutama saat melakukan
tindakan yang beresiko ke pasien.
Alasan: sifat hati-hati, berkonsentrasi, dan ketenangan
sangat diperlukan saat bekerja, agar tidak terjadi
Upaya pencegahan pada Perawat: kesalahan, kelalaian saat bekerja, sehingga tercipta
1. Membentengi diri dengan imunisasi seperti kesehatan dan keselamatan bagi diri sendiri selain juga
imunisasi hepatitis sebagai upaya preventif bagi pasien.
awal bagi diri sendiri.
Alasan: Dengan membentengi diri dengan 5. Memahami prosedur penggunaan jarum suntik dan cara
imunisasi dapat menghindarkan diri dari selesai digunakan terutama saat menutup jarum suntik.
Alasan: Dengan mempunyai keahlian yang lebih dapat
terinfeksi dan tertularnya penyakit terutama menghindarkan diri kita dari berbagai macam kelalaian
akibat kerja, karena di dalam tubuh sudah saat bekerja
ada imunisasi sebagai benteng.
2. Menggunakan APD yang lengkap seperti 6. Memahami prosedur dan pertolongan awal apabila terjadi
handscoon, masker, dan google jika sesuatu yang membahayakan.
diperlukan. Alasan: Dengan memahami prosedur dan pertolongan awal
terutama saat terjadi kecelakaan dapat meminimalkan
Alasan: Dengan memakai alat pelindung diri
terjadinya kondisi yang semakin buruk, dan agar dapat
sesuai dengan standart saat bekerja dapat mendapat penanganan secara cepat juka kita memahami
meminimalkan resiko terjadinya kecelakaan prosedur pertolongan.
dan menjaga diri dari saat bekerja.
3. Selalu menerapkan tindakan aseptic kepada 7. Menyiapkan peralatan dengan lengkap seperti menyiapkan
semua klien. bengkok sebagai tempat awal pembuangan jarum suntik.
Alasan: Tindakan aseptic sangat diperlukan Alasan: Persiapan alat yang lengkap sesuai dengan
prosedur saat memerlukan tindakan juga sangat
dan diterapkan sebelum,saat, dan sesudah diperlukan untk menghindrkan dari kecelakaan kerja, jika
bekerja, agar kita terhindar dari tertularnya alat-alat sudah disiapkan dengan maksimal maka tidak
dan terinfeksi dari penyakit. akan mengganggu kinerja. Sehinggan keamanan dan
keselamatan bisa terus terjaga.
Kasus 3
Risiko dan beban HIV/AIDS pada petugas layanan kesehatan
Di AS, Centers for Disease Control (CDC) melaporkan bahwa pada 31
Desember 2000, 24.844 orang dewasa yang dilaporkan dengan AIDS di AS
pernah bekerja di layanan kesehatan. Kasus tersebut mewakili 5,1% dari
486.826 kasus AIDS yang dilaporkan pada CDC yang tidak memiliki informasi
tentang pekerjaannya.
Khusus di AS, hanya ada 57 kasus penularan HIV yang dikonfirmasi terjadi
setelah terpajan HIV waktu bekerja dan 139 kasus yang tidak melaporkan
faktor risiko lain selain riwayat terpajan darah, cairan tubuh terkait
pekerjaan atau terinfeksi HIV akibat alat laboratorium.
Di seluruh dunia, diperkirakan sedikit di atas 4% penularan HIV pada petugas
layanan kesehatan adalah pajanan melalui luka karena benda tajam waktu
sedang bekerja. Walaupun sebagian besar penularan HIV akibat pajanan
dalam pekerjaan diyakini terjadi di Afrika sub-Sahara, hal itu tetap berarti
bahwa sebagian besar infeksi HIV pada petugas layanan kesehatan ditularkan
melalui komunitas.
Analisa Kasus 3
Hazard :
1. Terpajan darah
2. Cairan tubuh pasien
3. Terinfeksi HIV akibat alat laboratorium
4. Terdapat luka pada kulit
Upaya Pencegahan Kasus 3
Upaya pencegaham dari Rumah Sakit/ tempat 4. Rumah sakit harus mengadakan
kerja: pemeriksaan kesehatan secara
1. Ruangan perawatan pasien HIV AIDS pada rutin kepada tenaga kesehatan
rumah sakit harus memberikan fasilitas alat yang mengalami kecelakaan saat
pelindung diri yang safety untuk tenaga melakukan tindakan seperti
kesehatan tertusuk jarum bekas pasien HIV
Alasan: supaya perawat tidak terpapar
AIDS
langsung oleh segala macam bentuk cairan
Alasan: agar tenaga kesehatan,
pasien HIV/AIDS dan agar tidak tertular
khususnya perawat pasien
passion HIV/AIDS
2. Menyediakan ruangan isolasi khusus untuk HIV/AIDS memiliki status
pasien yang menderita HIV AIDS kesehatan yang optimal.
Alasan: agar tenaga kesehatan, khussunya 5. Adanya hari bina fisik bersama
perawat tidak terpapar secara langsung oleh dalam satu minggu, misalnya
penderita HIV/AIDS senam pagi bersama di hari jumat
3. Tersedianya asupan gizi seimbang untuk
tenaga kesehatan Alasan: guna mempertahankan
Alasan: guna mempertahankan sistem sistem imunitas tubuh
imunitas tubuh untuk tenaga kesehatan
Lanjutan
Upaya pencegahan pada Perawat:
1. Melakukan penyuluhan mengenai HIV/AIDS secara rutin
Alasan :sebagai salah satu langkah preventif bagi klien dan tenaga
kesehatan.
2. Menjaga keselamatan diri dan tenaga kesehatan lain dari infeksi virus
HIV/AIDS dengan mempertahankan teknik aseptik, menggunakan alat
kesehatan dalam keadaan steril.
Alasan: Agar terhindar dari infeksi virus.
3. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara melakukan olahraga secara
teratur dan mengonsumsi makanan gizi seimbang
Alasan :agar tubuh tetap terjaga dengan baik sistem imunitasnya.
4. Hindari berkontak langsung dengan segala macam cairan klien apabila
dirasa sistem imunitas tubuh sedang menurun / tidak menggunakan APD /
tubuh sedang terjadi luka (lecet).
Alasan : agar tidak tertular virus pasien HIV / AIDS
Kasus 4
Rumah Sakit kepada Perawat : Cedera Anda Bukanlah
Masalah Kita
Hazard :
Ergonomi
Banyak perawat yang sering mengalami gangguan
musculoskeletal seperti nyeri otaot yang sering diderita
oleh perawat, dalam berita tersebut yang menyebabkan
gangguan otot yaitu dari pekerjaan perawat yang biasanya
selalu mengandalkan kekuatan otot/fisik untuk
memindahkan bed pasien dan juga memindahkan serta
mengangkat pasien dari satu tempat ketempat yang lain.
Upaya Pencegahan Kasus 5
Upaya pencegaham dari Rumah Sakit/ tempat kerja:
1. Membuat sebuah peraturan/Protap yang ditujukan kepada karyawannya tentang
tindakan-tindakan yang menggunakan kekuatan tubuh secara berlebih
Alasan : Dengan menetapkan beberapa protap, maka perawat wajib mematuhi
protap tersebut, sehingga rumah sakit dapat meminimalisir resiko karena protap
tersebut
2. Memberikan waktu istirahat yang cukup bagi karyawannya
Alasan : Pembagian waktu/jadwal shift kerja yang sesuai dengan kemampuan
perawat akan memberikan manfaat yang besar untuk perawat, yaitu perawat dapat
beristirahat, sehingga ia mampu untuk selalu tetap menjaga kondisi tubuhnya yang
sehat
3. Membuat sebuah alat yang dapat meminimalisir penggunaan kekuatan tubuh
manusia secara berlebih.
Alasan : Penggunaan alat bantu dalam tindakan/aktivitas perawatan akan
membantu perawat untuk menggunakan tenaganya secara maksimal.
Lanjutan
Upaya pencegahan pada Perawat:
1. Menggunakan posisi yang tepat ketika 3. Mengkonsumsi makanan yang
mengangkat pasien maupun benda berat bergizi agar mampu meningkatkan
lainnya kekuatan otot dan tulang
Alasan : Karena pengaturan posisi saat Alasan : Makan makanan yang
beraktivitas sangat berpengaruh terhadap bergizi sangat bermanfaat karena
kekuatan otot yang akan digunakan, kandungan dari makanan tersebut
apabila perawat salah dalam akan menjaga stamina dan juga
menempatkan posisi, biasanya perawat kesehatan tubuh perawat.
akan merasakan nyeri dibagian otot bagian
tubuh belakangnya. 4. Selalu mematuhi protap/SOP yang
sudah ditetapkan oleh Rumah sakit
2. Sering berolahraga
Alasan : Protap yang sudah
Alasan :Dengan berolahraga perawat akan
diberikan dan ditetapkan oleh
mendapatkan kondisi fisik/tubuh yang
kuat dan sehat serta mampu menjaga
rumah sakit merupakan protap
staminanya ketika bekerja yang sesuai dengan kemampuan
kerja perawat itu sendiri.
Tugas untuk pertemuan selanjutnya: