Materi Inti 1 Persiapan Pely Keb (RUWAYDA, SST, M.kes) 5674959153368628624
Materi Inti 1 Persiapan Pely Keb (RUWAYDA, SST, M.kes) 5674959153368628624
PERSIAPAN PELAYANAN
KEBIDANAN
OLEH
RUWAYDA
Pelatihan Jafung Bidan Ahli
POKOK BAHASAN
6-5
Pasal 47 : Bidan dapat berperan sebagai
pemberi pelayanan kebidanan, pengelola
pelayanan kebidanan, penyuluh dan
konselor, pendidik, pembimbing, dan
fasilitator klinik, penggerak peran serta
masyarakat dan pemberdayaan
perempuan dan/atau peneliti dalam
penyelenggaraan praktik kebidanan.
6-6
Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
938/Menkes/SK/VIII/2007 tentang Standar Asuhan
Kebidanan, Bidan memberikan asuhan kebidanan yang
bersifat holistik, humanistik berdasarkan evidence
based dengan pendekatan manajemen asuhan
kebidanan, dan memperhatikan aspek fisik, psikologi,
emosional, sosial budaya, spiritual, ekonomi, dan
lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan
reproduksi perempuan, meliputi upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif sesuai kewenangannya
dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun
2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan.
6-7
Ruang lingkup asuhan (Kepmenkes no 320/2020)
Bayi Baru Lahir (Neonatus).
Remaja.
Masa Kehamilan.
Masa Persalinan.
Masa Nifas.
Masa Antara.
Masa Klimakterium.
Perempuan.
6-8
Persiapan Pelayanan Ibu Hamil
6-9
6-10
6-11
PENCEGAHAN INFEKSI
PERNYATAAN STANDAR
Bidan dapat memberikan arah yang hendak
dicapai dengan melakukan pencegahan
infeksi yang profesional, cepat,tepat,
nyaman untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan kebidanan dan kebutuhan
klien/pasien
6-12
Rasional
Mengelola limbah
Barier
Protektif
Beberapa cara mengurangi risiko
transmisi penyakit
Diantara klien-petugas
Cuci tangan
Gunakan Barier Protektif
Sarung tangan
Pelindung mata (kacamata, masker)
Apron/Celemek
Budaya aman di tempat kerja
Jangan memasang tutup/membengkokkan jarum suntik
bekas pakai
Selalu berhati-hati dalam memegang/mengelola benda
tajam
CUCI TANGAN
Sterilisasi
Dekontaminasi
Tahapan Proses
peralatan
DTT
Cuci dan Bilas Merebus
Sterilisasi
Kimiawi Mengukus
Uap panas Kimiawi
tekanan tinggi
Panas kering
Keringkan,dinginkan,
simpan atau siap
pakai
Masukkan peralatan bekas Dekontaminasi
pakai yang akan digunakan
kembali ke dalam larutan
klorin 0,5% segera setelah
digunakan.
Rendam selama 10 menit dan
segera lakukan pembilasan.
Lakukan pula pembersihan
permukaan peralatan
(misalnya meja bedah)
dengan larutan klorin 0,5%.
Cara membuat klorin 0,5% dari konsentrat atau
sediaan yang mengandung 5% klorin
Formula :
% konsentrat yang tersedia
Bagian air digunakan sebagai pelarut : -- 1 = ....... bagian air
% yang diinginkan
Bila ingin membuat klorin 0,5% dari konsentrat / sediaan yang mengandung
5% klorin, caranya adalah sebagai berikut:
5% klorin (Bayclin®) 5 X 10
: 1 = 9 bagian air
0,5% (yg diinginkan) 5
Panas kering
170°C selama 60 menit atau
160°C selama 120 menit
6-46
Menyiapkan kulit atau mukosa
untuk prosedur pembedahan
Jangan menggunakan pisau cukur pada area
pembedahan
Pada area berambut, lakukan pengguntingan
bila menghalangi lapangan pandang operator
Tanyakan riwayat alergi antiseptik pada klien.
Bersihkan area operasi dengan sabun.
Usapkan larutan antiseptik pada area operasi
secara secara melingkar atau atas-bawah
Mengamankan atau membuang
instrumen tajam
Masukkan dalam wadah khusus yang tahan bocor
atau tusukan
Lakukan dekontaminasi sebelum di buang atau
dimasukkan ke dalam wadah tersebut
Jangan menekuk atau mematahkan jarum dengan
tangan
Untuk mencegah infeksi
atau cedera berbahaya
Mengelola Limbah
akibat benda tajam pada
petugas pengelola limbah
Menghindarkan penularan
penyakit ke masyarakat
sekitar
Pisahkan limbah
terkontaminasi dan non-
kontaminasi
Masukkan bahan-bahan
terkontaminasi kedalam
pembungkus tahan bocor
atau kantong plastik.
Dibuang secara dibakar
atau ditanam.
Cara Pengelolaan Limbah
Gunakan sarung tangan rumah tangga
Tempatkan limbah berbahaya dalam wadah
tertutup dan aman
Masukkan instrumen/benda tajam ke dalam
tempat khusus/tahan tusuk
Buang limbah cair pada saluran khusus
Bakar/tanam limbah padat yang
terkontaminasi
Cuci tangan, sarung tangan dan wadah yang
telah digunakan untuk mengelola limbah
Pembuatan Insinerator
Sedehana dari Drum bekas
Rangkuman
Pencegahan Infeksi merupakan upaya untuk
mencegah transmisi silang dan diterapkan dengan
mengacu pada kewaspadaan standar
Proses peralatan atau instrumen harus dilakukan
secara benar dan taat azaz agar diperoleh hasil
maksimal dan memenuhi syarat
Pencegahan Infeksi tidak selalu berati penambahan
biaya, yang paling penting adalah pembudayaan
lingkungan bersih dan aman serta menumbuhkan
perilaku bekerja secara standar dan selalu menjaga
kualitas pelayanan
Pokok Bahasan 2
6-62
Sterilisasi
6-63
Tubektomi/sterilisasi adalah prosedur
pemotongan atau penutupan tuba falopi
atau saluran indung telur yang
menghubungkan ovarium ke rahim.
Setelah tubektomi, sel-sel telur tidak akan
bisa memasuki rahim sehingga tidak
dapat dibuahi. Prosedur ini juga akan
menghalangi sperma ke tuba falopi.
6-64
Insisi Hymen
6-65
Hymen imperforata/ Atresia hymen
merupakan hymen dengan membrane yang
solid tanpa lubang. Hymen imperforata
merupakan salah satu dari penyebab
Pseudoamenorrhea / Cryptomenorrhea (haid
ada, tetapi darah haid tidak keluar) yang
bersifat kongenital dan abnormalitas ini terjadi
pada bagian distal saluran genitalia wanita
6-66
Aff IUD with Narcose
6-67
Kauterisasi Condyloma
6-68
Kauterisasi adalah teknik medis untuk
menggunakan panas untuk membakar
jaringan. Ini adalah metode populer lainnya
yang digunakan untuk menghilangkan
condiloma
6-69
Repair Luka Operasi
6-70
Luka sayatan operasi caesar biasanya
memiliki panjang sekitar 10–15 cm. Bila tidak
terjadi infeksi, luka tersebut akan menutup
dan pulih dalam jangka waktu 6 minggu.
6-71
Mini laparotomi
6-72
Ligasi tuba mini-laparotomi (mini-lap)
adalah metode lain yang paling umum untuk
mengikat tuba falopi. Kebanyakan wanita
akan melakukan prosedur ini segera setelah
melahirkan. Selama mini-laparotomi
postpartum, dokter bedah akan membuat
sayatan kecil tepat di bawah pusar.
6-73
Periumrapi
6-74
RASIONAL
6-75
KRITERIA STRUKTUR
Adanya kebijakan ttg pengelolaan alat dan obat pely
keb
Adanya mekanisme pengelolaan alat dan obat pely keb
Adanya SOP penggunaan Alat dan obat
Adanaya Protap/SOP pemeliharaan alat dan obat
Adanya standar alat dan obat
Adanya pengelolaan alat dan obat
Adanya tempat penyimpanan alat dan obat
6-76
Pengelolaan Obat
6-77
Pengelolaan alat Pelayanan
Kebidanan
6-78
Alat Operasi SC
6-79
Alat Vacum Ekstraksi
6-80
Ekstraksi Forcep
6-81
Alat Kuretase
6-82
Alat Resusitasi Bayi
6-83
KRITERIA PROSES
Mengidentifikasi kebutuhan alat dan obat kebidanan
sesuai jumlah, jenis dan spesifikasi
Menyusun rencana kebutuhan alat dan obat
Melaksanakan pendistribusian, pemeliharaan dan
penyimpanan alat kebidanan sesuai SOP
Melaksanakan koordinasi anatara kebidanan dgn unit
lain terkait dalam pengelolaan utk pelayanan kebidanan
Mengoptimalkan alat kebidanan secara teratur dan
berkala
6-84
KRITERIA HASIL
6-85
Contoh cek list tindakan
kebidanan
6-86
Penugasan
6-87