Anda di halaman 1dari 4

1. Mengapa kita perlu mempelajari kesehatan dan keselamatan kerja?

Karena kita bisa mempelajari bagaimana cara untuk menciptakan


perlindungan dan keamanan dari berbagai risiko kecelakaan dan bahaya,
baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan,
masyarakat dan lingkungan.

2. Jelaskan tujuan mempelajari Kesehatan dan keselamatan kerja?


Tujuan K3 yaitu untuk mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko
penyakit dan kecelakaan akibat kerja (KAK) serta meningkatkan derajat
kesehatan para pekerja sehingga produktivitas kerja meningkat.

3. Mengapa di dalam rumah sakit perlu diterapkan upaya keselamatan dan


kesehatan kerja?
Pihak Rumah Sakit harus menjamin kesehatan dan keselamatan seluruh
sumber daya manusia rumah sakit, pasien, hingga pengunjung. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa upaya K3 memang perlu ada sebagai
bentuk perlindungan terhadap risiko gangguan kecelakaan kerja, penyakit
akibat kerja, serta penyakit menular lainnya.

4. Jelaskan isi dari undang undang nomor 13 tahun 2003 pasal 86?
Pasal 86 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
mewajibkan bahwa Pemberi Kerja haruslah menyediakan fasilitas
penunjang kesehatan dan keselamatan kerja bagi tenaga kerja/buruh yang
mereka pekerjakan.

5. Sebutkan jenis-jenis bahaya pekerjaan?


a. Bahaya kimia
b. Bahaya biologi
c. Bahaya biomekanik
d. Bahaya fisik
e. Bahaya psikologis
6. Bagaimana upaya untuk mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard
pada pengkajian asuhan keperawatan?
Upaya yang dapat di lakukan perawat dalam tahap pengkajian tersebut
yaitu:
a. Perawat harus memperkenalkan identitas diri baik kepada pasien
maupun kepada keluarganya
b. Perawat hendak tidak menyinggung perasaan klien saat pengkajian
dilakukan, Misalnya menggunakan masker yang sebenarnya tidak
perlu dipakai
c. Perawat juga dapat membangun kepercayaan kepada pasien
d. Dalam merawat pasien, perawat harus memperlakukan setiap pasien
dengan sama
e. Pada saat melakukan wawancara dengan pasien, perawat harus
menjadi pendengar yang baik, perawat harus mampu menempatkan
diri sebagai tempat curhat pasien sebaik mungkin dan diharapkan
menggunakan bahasa serta tutur kata yang sopan
f. Ketika pasien terlihat dalam keadaan tidak terkontrol dan susah untuk
didekati, maka perawat dapat melakukan pengkajian kepada
keluarganya terlebih dahulu
g. Saat melakukan pemeriksaan fisik, perawat harus meminta
persetujuan dari klien terlebih dahulu
h. Perawat harus menggunakan APD saat melakukan pemeriksaan fisik
pada klien
i. Perawat juga harus melaporkan setiap adanya tindakan kekerasan
dalam bentuk apapun kepada pihak rumah sakit
j. Perawat juga harus menghindari memegang benda yang mungkin
telah terkontaminasi
k. Sebelum menuju klien hendaknya perawat mencuci tangan.
7. Jelaskan isi undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan
kerja?
UU 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja adalah Undang-Undang yang
mengatur tentang keselamatan kerja dalam segala tempat kerja, baik di
darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara,
yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.

8. Bagaimana upaya untuk mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard


dalam tahap diagnosa asuhan keperawatan?
Upaya yang dapat dilakukan perawat dalam tahap diagnosa keperawatan
yaitu sebagai berikut :
a. Identifikasi sumber bahaya yang mungkin dapat terjadi saat menyusun
rencana keperawatan
b. Lakukan penilaian faktor risiko dengan jalan melakukan penilaian
bahaya potensial yang menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan
kerja saat menyusun perencanaan keperawatan
c. Kendalikan faktor risiko yang mungkin terjadi saat menyusun rencana
tindakan keperawatan. hal ini dapat dilakukan dengan menghilangkan
bahaya, mengganti sumber risiko dengan sarana atau peralatan lain
yang lebih memiliki tingkat risiko yang lebih rendah
d. Ketika menyusun rencana keperawatan perawat hendak berpedoman
pada pedoman rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan
diagnosis keperawatan yang ada
e. Perawat juga diharapkan untuk mampu mempertimbangkan alokasi
waktu pencapaian dari rencana keperawatan yang disusun untuk
menjadi indikator evaluasi keperawatan.

9. Jelaskan isi dalam pasal 23 undang-undang No. 23 Tahun 1992


(1) Kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan produktivitas
kerja yang optimal. (2) Kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan
kerja, pencegahan penyakit akibat kerja, dan syarat kesehatan kerja. (3)
Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.

10. Bagaimana upaya untuk mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard
dalam tahap intervensi asuhan keperawatan?
Rencana tindakan keperawatan merupakan serangkaian tindakan yang
dapat mencapai tiap tujuan khusus. Perencanaan keperawatan meliputi
perumusan tujuan tindakan, dan penilaian rangkaian asuhan keperawatan
pada klien berdasarkan analisis pengkajian. Perencanaan merupakan dasar
bagi seorang perawat dalam melaksanakan implementasi keperawatan.
Oleh karena itu pada tahap ini perawat harus mampu menyusun rencana
tindakan yang akan diberikan kepada pasien secara sistematis dan tepat.
Hal ini bertujuan agar tidak terjadi risiko dan Hazard yang dapat
mengancam keselamatan pasien saat proses implementasi dijalankan

11. Jelaskan isi dari undang-undang no. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit?
(1) Rumah Sakit dapat mempekerjakan tenaga kesehatan asing sesuai
dengan kebutuhan pelayanan. (2) Pendayagunaan tenaga kesehatan asing
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dilakukan dengan
mempertimbangkan kepentingan alih teknologi dan ilmu pengetahuan serta
ketersediaan tenaga kesehatan setempat.

12. Sebutkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keselamatan pasien di


rumah sakit?
Faktor individu, faktor psikologi. faktor organisasi, faktor lama kerja,
Sikap perawat serta Komunikasi

Anda mungkin juga menyukai