Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KONSEP KEBIDANAN

PATIENT SAFETY DALAM KEBIDANAN

Dosen Pengampu :
SYAJARATUDDUR FAIQAH SSiT.,M.Keb

Disusun Oleh :
Kelompok 4
Kelas B
1.AYU MITA WIDIASTUTI (P07124123052)
2.CAHAYA FIRDAUS (P07124123058)
3.KANIA ISTA AQILAH (P07124123067)
4.NABILA HANIFA (P07124123070)
5.NUR INTAN MUSTIKA RATU (P07124123075)
6.PUTRI EKAYANTI (P07124123077)
7.SEPTIANA NINGSIH (P07124123093)
8.NINDA NURHANI SALEHA (P07124123091)

SARJANA TERAPAN KEBIDANAN JURUSAN KEBIDANAN


POLTEKKES KEMENKES MATARAM 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan tepat waktu yang berjudul
"Patient Safety dalam kebidanan".
Harapan kami sebagaimana penyusun yaitu agar pembaca dapat memahami tentang
Keselamatan Pasien (Patient Safety) dalam kebidanan Kami .kami juga menyadari
sepenuhnya dalam penyusunan makalah Keselamatan Pasien (Patient Safety) dalam
kebidanan ini masih terdapat banyak kekurangan -kekurangan dan jauh dari apa yang kami
harapkan. Baik dalam sistematika penulisan maupun penggunaan bahasa. Kami berharap
semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah ilmu wawasan kita mengenai
Keselamatan Pasien (Patient Safety)dalam kebidanan. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Mataram,13 september 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4
A.Latar Belakang ................................................................................................................... 4
B.Rumusan Masalah............................................................................................................... 4
C.Tujuan ................................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 5
A.Pengertian Patient Safety.................................................................................................... 5
B.Tujuan Patient Safety .......................................................................................................... 5
C.Langkah – Langkah Patient Safety ..................................................................................... 6
D.Standar Keselamatan Pasien dalam Pelayanan Kebidanan ................................................ 6
E.Sasaran Keselamatan Pasien Dalam Pelayanan Kebidanan ............................................... 7
BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 9
B. Saran .................................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Keselamatan pasien dan mutu pelayanan kesehatan seharusnya merupakan prinsip
dasar dalam pelayanan kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan perlu melakukan perubahan
paradigma pelayanan dari "Quality", menjadi "Quality and Safety". Fasilitas pelayanan
kesehatan bukan hanya fokus kepada peningkatan mutu pelayanan namun turut menerapkan
keselamatan pasien secara konsisten. Perbaikan pada kualitas pelayanan seharusnya sejalan
dengan meningkatnya keselamatan pasien dan meminimalkan terjadinya insiden. Peningkatan
pada kedua hal tersebut merupakan harapan oleh semua pihak, seperti rumah sakit,
pemerintah, pihak jaminan kesehatan, serta pasien, keluarga dan masyarakat (Hadi, 2016).
Keselamatan pasien saat ini telah menjadi prioritas utama dan isu global untuk rumah
sakit, komponen penting dari mutu layanan kesehatan prinsip dasar dari pelayanan pasien dan
komponen kritis dari manajemen mutu. Keselamatan pasien adalah tidak adanya bahaya
mengancam kepada pasien selama proses pelayanan kesehatan. Keselamatan pasien
merpakan hal penting dalam pelayanan kesehatan rumah sakit, puskesmas maupun klinik.
Sebagai institusi pemberi pelayanan kesehatan harus dapat menjamin pelayanan kesehatan
yang diberikan kepada pasien (Hadi, 2016).

B.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Patient Safety ?
2. Apa tujuan dari Patient Safety?
3. Apa saja Standar Keselamatan Pasien Dalam Pelayanan Kebidanan?
4. Siapa saja Sasaran Keselamatan Pasien Dalam Pelayanan Kebidanan ?

C.Tujuan
1. Untuk Mengetahui Dan Memahami Apa Yang Dimaksud Dengan Patient Safety
2. Untuk Mengetahui Dan Memahami Tujuan Patient Safety
3. Untuk Mengetahui Dan Memahami Apa Saja Standar Keselamatan Pasien Dalam
Pelayanan Kebidanan
4. Untuk Mengetahui Siapa Saja Sasaran Keselamatan Pasien Dalam Pelayanan
Kebidanan

4
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Patient Safety


Patient Safety adalah bebas dari cidera aksidental atau menghindarkan cidera pada pasien
akibat perawatan medis dan kesalahan pengobatan. Patient safety (keselamatan pasien) rumah
sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini
termasuk assesment resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko
pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insident dan tindak lanjutnya
serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko. Sistem ini mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau
tidak mengambil tindakan yang seharusnya dilakukan.(Adventus, Mahendra and Martajaya,
2019)
Keselamatan pasien dan kualitas pasien adalah jantung dari penyampaian layanan
kesehatan. Untuk setiap pasien yang merawat, anggota keluarga dan profesional kesehatan,
keselamatan sangat penting untuk penegakan diagnosa, tindakan kesehatan dan perawatan.
Dokter, perawat dan semua orang yang bekerja di sistem kesehatan berkomitmen untuk
membantu, menghibur dan merawat pasien dan memiliki keunggulan dalam penyediaan
layanan kesehatan untuk membutuhkannya. (Hadi, 2016)

B.Tujuan Patient Safety


Fleming (2005) mengemukakan bahwa budaya keselamatan pasien merupakan suatu hal
yang penting karena membangun budaya keselamatan pasien adalah suatu cara untuk
membangun program keselamatan pasien secara keseluruhan, oleh karena itu, jika kita lebih
fokus pada budaya keselamatan pasien maka akan lebih menghasilkan keselamatan yang
lebih jika dibandingkan dengan program keselamatan pasien saja. Membangun kesadaran
akan nilai keselamatan pasien, memimpin dan mendukung staf dalam penerapan keselamatan
pasien merupakan bagian penting dalam menciptakan budaya keselamatan pasien. Tujuan
Keselamatan Pasien adalah:
a. Terciptanya budaya keselamatan pasien di RS
b. Meningkatnya akuntabilitas RS terhadap pasien dan masyarakat
c. Menurunnya kejadian tidak diinginkan di RS
d. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan KTD
Tujuan penanganan Patient Safety menurut (Joint Commission International) adalah
mengidentifikasi pasien dengan benar, meningkatkan komunikasi secara efektif,
meningkatkan keamanan dari high-alert medications, memastikan benar tempat, benar
prosedur, dan benar pembedahan pasien, mengurangi risiko infeksi dari pekerja kesehatan,
mengurangi risiko terjadinya kesalahan yang lebih buruk pada pasien.

5
C.Langkah – Langkah Patient Safety
Pelaksanaan "Patient Safety" meliputi:
(1) Sembilan solusi keselamatan pasien di RS (WHO Collaborating Center for Patient Safety.
2 Mei 2007) yaitu:
a. Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan miring
b. Pastikan identifikasi pasien
c. Komunikasi secara benar saat serah terima pasien
d. Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar
e. Kendalikan cairan elektrolit pekat
f. Pastikan akurasi pemberian obat pada penglihatan pelayanan
g. Hindari salah kateter dan salah sambung selang
h. Gunakan alat injeksi sekali pakai
i. Tingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi nasokomial
(2) Tujuh Standar Keselamatan Pasien (Mengacu pada "Hospital Patient Safety Standards"
yang dikeluarkan oleh Join Commision on Accreditation of Health Organizations,
Illinois.USA, 2002)

a. Hak pasien
b. Mendidik pasien dan keluarga
c. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
d. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
e. Peran kepemimpinan dalam meningkatan keselamatan pasien
f. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
g. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan
pasien

(3) Enam Sasaran Keselamatan Pasien adalah tercapainya hal-hal sebagai berikut:

a. Ketepatan identifikasi pasien


b. Peningkatan komunikasi yang efektif
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high -allert)
d. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat pasien operasi
e. Pengurangan risiko infeksi tekait pelayanan kesehatan
f. Pengurangan risiko pasien jatuh

D.Standar Keselamatan Pasien dalam Pelayanan Kebidanan


Mengingat masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu diperhatikan dalam
pemberian pelayanan kesehatan maka diperlukan standar keselamatan pasien, baik di rumah
sakit maupun dalam pemberian layanan mandiri bidan yang bekerja di Puskesmas, Klinik
Bersalin dan Praktik Mandiri bidan (PMB).Kejadian yang tidak diinginkan (KTD) sebagian
dapat terjadi karena kesalahan dalam proses pemberian layanan yang sebetulnya dapat
dicegah. Pencegahan tersebut dapat dilakukan dengan diterapkannya standar keselamatan
pasien (patient safety). Dengan meningkatnya keselamatan pasien diharapkan kepercayaan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan khususnya pelayanan praktik mandiri bidan
semakin meningkat dan tersandar.

6
Seorang tenaga kesehatan dalam hal ini adalah bidan dalam memberikan pelayanan
terhadap pasien harus memperhatikan keselamatan pasien (patient safety). Oleh karena itu,
seorang bidan harus memiliki standar keselamatan pasien (patient safety) minimal seperti
dalam uraian berikut ini:
1. Hak pasien
Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang
rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD).
2. Mendidik pasien dan keluarga
Bidan di Pelayanan kesehatan harus mendidik pasien dan keluarganya tentang
kewajiban dan tanggung jawab pasien dalam asuhan kebidanan yang dilakukan
kepadanya.
3. Kelengkapan peralatan untuk keselamatan pasien
Bidan harus mempunyai peralatan lengkap dalam pemberian pelayanan secara
mandiri untuk keselamatan pasien.
4. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
Bidan menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga
kesehatan dan antar pasien.
5. Bersedia mentaati ketentuan rujukan dan batasan tindakan medik demi keselamatan
pasien
Bidan harus bersedia mentaati ketentuan pemberian rujukan dan batasan dalam
pemberian tindakan medik demi keselamatan pasien.
6. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien
a. Bidan harus mendesain proses baru yang tidak merugikan pasien atau
memperbaiki proses yang ada, memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui
pengumpulan data
b. Menganalisis secara intensif Kejadian Tidak Diharapkan, dan melakukan
perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien.
7. Mendidik tenaga pembantu bidan tentang keselamatan pasien
a. Bidan yang berpengalaman memberikan pendidikan,pelatihan dan orientasi
untuk setiap pembantu/ asisten bidan mencakup keterkaitan dengan
keselamatan pasien secara jelas
b. Bidan mengikuti pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan untuk
meningkatkan dan memelihara kompetensi, serta memberikan penyegaran
pengetahuan pembantu bidanagar mendukung pendekatan interdisiplin dalam
pelayanan pasien.
8. Komunikasi efektif merupakan kunci bagi bidan untuk mencapai keselamatan pasien
a. Bidan merencanakan proses manajemen informasi keselamatan pasien untuk
memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal.
b. Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat.

E.Sasaran Keselamatan Pasien Dalam Pelayanan Kebidanan


Keselamatan pasien adalah unsur yang paling penting dalam pelayanan kesehatan, oleh
karena itu sasaran keselamatan pasien (SKP) merupakan salah satu syarat yang harus
diperhatikan oleh bidan dalam melaksanakan pelayanannya baik di Rumah sakit, Puskesmas,

7
Klinik Bersalin atau Praktik Mandiri Bidan. Ada enam sasaran keselamatan pasien untuk
pelayanan bidan dan pelayanan kesehatan di RS antara lain adalah sebagai berikut:
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
4. Tepat prosedur dan tepat tindakan kebidanan
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan risiko pasien jatuh
Sasaran keselamatan pasien dalam pelayanan kebidanan tidak jauh beda dengan yang
diberlakukan di rumah sakit. Walaupun jenis pasien yang ada di kebidanan tidak sebanyak
pasien yang ada di rumah sakit namun keselamatan pasien di bidan tetap menjadi prioritas
yang utama. Kesalahan pemberian obat atau tindakan bisa menjadi hal yang fatal dalam
praktiknya. Selain itu keterlambatan dalam penanganan pun merupakan faktor yang cukup
berpengaruh terhadap keselamatan pasien. Beberapa hal tersebut sudah selayaknya
diperhatikan serinci mungkin sehingga dalam pelaksanaannya diharapkan keselamatan pasien
dapat terjaga.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bidan merupakan tenaga medis yang sangat dekat dengan masyarakat. Sebagai seorang
bidan, praktik kebidanan merupakan praktik yang penuh resiko. Sehingga seorang bidan
perlu pemperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan pasien. Keselamatan pasien merupakan
hal yang perlu di perhatikan, selain itu seorang bidan juga berperan dalam mencegah infeksi
pada ibu dan balita,Agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan.

B. Saran
Menjadi bidan harus berhati-hati dalam melakukan segala tindakan dan harus sesuai
dengan standar profesi kebidanan. Sebagai tenaga kesehatan juga sangat perlu komunikasi
dengan klien agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dalam asuhan kebidanan yang kami
berikan kepada klien. Selain agar klien percaya atas tindakan yang diberikan dan terhindar
dari infeksi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, R. (2022, februari 19). Retrieved from SCRIBE:


https://id.scribd.com/document/559902571/MAKALAH-Patient-Safety-Rizqina-
Amalia-Fatimah-AJ-BIDAN-Kelas-a-BJM

Adventus, Mahendra, D. and Martajaya, I. M. (2019) Modul Manajemen Pasien Safety.


Modul Manajemen Pasien Safety, p. 22. Available at:
http://repository.uki.ac.id/2730/1/BUKUMODULMANAJEMENPASIENSAFETY.pdf.
Fleming, M. (2005). Patient safety culture measurement and improvement: a" how to" guide.
Healthcare Quarterly, 8(Sp).
Hadi, I. (2016) Buku Ajar Manajemen Keselamatan Pasien. Decpublish. Available at:
https://books.google.co.id/books?id=nV7MDWAAQBAJ. (Amalia, 2022)

10

Anda mungkin juga menyukai